Kebonturi, Jaken, Pati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: pembersihan kosmetika dasar |
||
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|kecamatan =Jaken
|kode pos =59184
|luas =
|Kepala Desa = Agus Junaedi}}
'''Kebonturi''' adalah sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jaken, Pati|Jaken]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Ada juga sebagian orang yang lebih suka menyebut desa ini dengan sebutan '''Mbenturi'''. Desa ini masuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Jaken,
Desa yang terletak paling barat di Kecamatan Jaken ini termasuk ke dalam kategori [[desa]] yang cukup
Desa [[Kebonturi, Jaken, Pati|Kebonturi]] terbagi atas beberapa dusun, antara lain: ''Kedhong Tegok'', ''Cabean'', dan ''Njarak''.▼
▲Desa
'''Batas Desa :'''▼
<br />
-
<br />
-
<br />
-
<br />
-
Nama '''Kebonturi''' sendiri diambil dari banyaknya '''[[Turi|Pohon Turi]]''' (''Sesbania grandiflora'') yang tumbuh di desa ini, baik di
▲Nama '''Kebonturi''' sendiri diambil dari banyaknya '''[[Turi|Pohon Turi]]''' (''Sesbania grandiflora'') yang tumbuh di desa ini, baik di daerah persawahan atau juga tumbuh di sekitar rumah warga.
Sedangkan penamaan '''Mbenturi''' berkaitan erat dengan '''[[Legenda]]'''/cerita asal-usul desa lain di kecamatan Jaken, khususnya Desa [[Sukorukun, Jaken, Pati|Sukorukun]] dan [[Sriwedari, Jaken, Pati|Sriwedari]].
Legenda turun-temurun mengisahkan bahwa saat itu Kek Kebogiro sedang bertarung dan mengejar Brandal Tengkal karena sudah menculik calon istrinya, Nyi Roro Ireng. Mereka bertarung sengit dan saling kejar sampai tidak memperdulikan sekitarnya, sehingga berulang kali mereka menabrak [[Turi|'''Pohon Turi''']]'''.'''
Kata ''"Menabrak"'' dalam bahasa jawa sama artinya dengan kata ''"Mbentur''". Jadi Mbenturi, menurut cerita rakyat yang beredar berasal dari frasa ''"<u>Mbentur-Mbentur Wit Turi</u>"'' atau ''"Berulang kali menabrak Pohon Turi"'', maka sejak saat itu dikenallah Desa Kebonturi dengan sebutan Mbenturi.
Sama seperti desa lainnya, desa Kebonturi/Mbenturi sendiri masih lekat dengan budaya leluhur, salah satunya adalah adanya tradisi mengitari ''Punden'' bagi warga masyarakat Kebonturi yang menikah atau sering disebut dengan istilah '''''"Ngarak"'''''.
Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]], "''pun·den /pundén/"'' memiliki definisi: tempat terdapatnya makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa; tempat keramat; atau sesuatu yang sangat dihormati. Punden di Desa Kebonturi terdiri dari 2 (dua) pohon besar yang berlokasi di tengah desa, yaitu Pohon '''[[Asam jawa|Asem Jawa]]''' dan Pohon Kecacil/'''[[Kesambi]]'''.
<br />
Mayoritas penduduk Desa Kebonturi bekerja sebagai petani, peternak, dan juga karyawan pabrik di daerah [[Juana|
Untuk menampung air hujan guna mencukupi kebutuhan pengairan sawah milik penduduk, sudah dibangun
<br />
''Oleh:''
{{Jaken, Pati}}
{{kelurahan-stub}}▼
{{Authority control}}
|