Fauzi Bowo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(297 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Gubernur
|name = Fauzi Bowo
|image = Fauzi Bowo.jpg
|imagesize = 250px
|caption = Foto Resmi Fauzi Bowo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta
|office =
|order =
|ambassador_from =Indonesia
|country =Jerman
|president =[[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br />[[Joko Widodo]]
|term_start = 24 Desember 2013
|term_end = 20 Februari 2018
|predecessor =Eddy Pratomo
|successor = [[Arief Havas Oegroseno]]
|office2 = Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
|order2 = ke-13
|term_start2 = 15 Oktober 2007
|term_end2 = 15 Oktober 2012
|lieutenant2 = [[Prijanto]]
|predecessor2= [[Sutiyoso]]
|successor2 = [[Fadjar Panjaitan]]<br /><small>(Pelaksana Tugas)</small><ref>{{Cite news|title=Pelantikan Jokowi diundur, Mendagri tunjuk Sekda DKI jadi Plt|date=4 Oktober 2012|url=http://www.merdeka.com/jakarta/pelantikan-jokowi-diundur-mendagri-tunjuk-sekda-dki.html|work=[[Merdeka.com]]|accessdate=29 Maret 2014|last=Pratomo|first=Yulistyo|editor-last=Hasits|editor-first=Muhammad|language=id|archive-date=2014-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20140325161448/http://www.merdeka.com/jakarta/pelantikan-jokowi-diundur-mendagri-tunjuk-sekda-dki.html|dead-url=no}}</ref><br />[[Joko Widodo]]
|office3 = Wakil Gubernur DKI Jakarta
|order3 = ke-10
|term_start3 = 15 Oktober 2002
|term_end3 = 15 Oktober 2007
|governor3 = Sutiyoso
|predecessor3= Abdul Kahfi<br />[[Budiharjo Sukmadi]]<br />[[Djailani]]<br />Fauzi Alvi
|successor3 = [[Prijanto]]
|office4 = Sekretaris Daerah<br />[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]]
|term_start4 = 1998
|term_end4 = 2002
|governor4 = Sutiyoso
|predecessor4= [[Harun Al Rasyid]]
|successor4 = [[Ritola Tasmaya]]
|birth_date = {{birth date and age|1948|4|10}}
|birth_place = [[Jakarta]]
|death_date =
|death_place =
|party = [[Partai Demokrat|Demokrat]]
|profession = [[Birokrat]], [[politikus]]
|spouse = [[Hajjah|Hj.]] Sri Hartati
|children = {{unbulleted list|1. Humar Ambiya|2. Esti Amanda|3. Dyah Namira}}
|father = Djohari Adiputro Bowo
|mother = Nuraini Abdul Manaf
|religion = [[Islam]]
|signature = Sign Fauzi Bowo.png
|website =
|footnotes =
}}
'''[[w:de:Doktoringenieur|Dr.-Ing.]] [[Haji (gelar)|H.]] Fauzi Bowo''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|10|4|1948}}) adalah [[Duta Besar]] [[Republik Indonesia|RI]] untuk [[Republik Federal Jerman]] antara 24 Desember 2013 dan 20 Februari 2018. Ia menjabat [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] dari 15 Oktober 2007 hingga 15 Oktober 2012. Ia terpilih pada [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2007|pemilu kepala daerah DKI Jakarta tahun 2007]] berpasangan dengan [[Prijanto]]. Pasangan ini mengalahkan pasangan [[Adang Daradjatun]] dan [[Dani Anwar]], yang pada waktu itu didukung oleh satu partai saja. Sebelum menjadi gubernur, Fauzi Bowo menjabat wakil gubernur selama lima tahun mendampingi [[Sutiyoso]]. Fauzi Bowo digantikan oleh [[Joko Widodo]] yang terpilih pada [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012|pemilu kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012]].
== Riwayat hidup ==
Pria berdarah [[Jawa]]-[[Betawi]] putra dari pasangan Djohari Adiputro Bowo asal [[Jawa Timur]] dan Nuraini binti Abdul Manaf asal [[Jakarta]] ini menamatkan pendidikan tingkat sekolah dasar di [[SD St. Bellarminus]]. Kemudian ia melanjutkan jenjang pendidikan tingkat menengah dan atas di [[Kolese Kanisius]] Jakarta. Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia mengambil studi [[Arsitektur]] bidang Perencanaan Kota dan Wilayah dari [[Technische Universität Braunschweig]] [[Jerman]] dan tamat 1976 sebagai [[Diplom-Ingenieur]]. Program [[Doktor|Doktor-Ingenieur]] dari [[Universitas Teknologi Kaiserslautern|Technische Universität Kaiserslautern]] bidang perencanaan diselesaikannya pada tahun 2000.
Fauzi Bowo memulai kariernya dengan mengajar di Fakultas Teknik [[UI]]. Ia bekerja sebagai pegawai negeri sejak tahun 1977. Beberapa posisi yang pernah dijabatnya antara lain adalah sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Sebagai birokrat, Fauzi telah menempuh [[Sepadya]] (1987), [[Sespanas]] (1989), dan [[Lemhannas]] KSA VIII (2000). Ia adalah [[Daftar Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Wakil Gubernur DKI Jakarta]] pada masa kepemimpinan kedua Gubernur [[Sutiyoso]].
Fauzi Bowo menikah dengan Hj. Sri Hartati pada tanggal 10 April 1974. Hj. Sri Hartati adalah putri dari [[Sudjono Humardani]], kelahiran Semarang, 29 Agustus 1953. Dari pernikahan ini, pasangan Fauzi Bowo dan Sri Hartati dikaruniai 3 orang anak: Humar Ambiya (20 Juli 1976), Esti Amanda (5 April 1979) dan Dyah Namira (1 Februari 1983).
== Pilkada 2007 dan masa kegubernuran ==
{{See also|Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2007}}
Dalam penjaringan calon gubernur oleh [[Partai Persatuan Pembangunan]], Fauzi Bowo mengungguli [[Agum Gumelar]] dan [[Mahfud Djailani]] dalam perolehan suara. Fauzi memperoleh 14 suara, Agum (5 suara) dan Djailani mendapat dua suara. Dua suara lain menyatakan.
Namun, dalam skoring terhadap enam kandidat calon gubernur yang mengajukan diri ke [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]], ia menempati urutan paling terakhir. Dalam skoring itu, ia meraih 80 suara. Sedang, urutan teratas ditempati oleh [[Sarwono Kusumaatmadja]].
Pada 22 Januari 2007, [[Lembaga Survei Indonesia]] (LSI) menyampaikan hasil jajak pendapat terhadap 700 responden pada minggu ketiga Desember 2006 dengan cara tatap muka. Hasil jajak pendapat LSI untuk calon [[Gubernur Jakarta|Gubernur DKI]] adalah Fauzi Bowo, [[Rano Karno]], [[Agum Gumelar]], [[Sarwono Kusumaatmadja]], [[Adang Daradjatun]], dan [[Bibit Waluyo]].
Ia mengikuti [[Konvensi Partai Golkar|Konvensi Partai Golkar 2007]]. Ia adalah satu-satunya peserta konvensi yang mengembalikan formulir pendaftaran dan satu-satunya peserta yang diusung untuk jabatan gubernur. Ia juga menjadi salah satu calon gubernur yang dicalonkan [[Partai Bintang Reformasi]]. Selain menerima dukungan secara khusus dari [[Din Syamsudin]] dan [[Partai Damai Sejahtera]].
Pada tanggal 16 Agustus 2007, pasangan Fauzi Bowo - Prijanto unggul dalam pilkada pertama langsung di Jakarta ini dengan 57,87% suara pemilih.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/16/time/162148/idnews/818271/idkanal/10 "Hasil Final Pilkada DKI: Si Kumis 57,87%, Si Klimis 42,13%"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090721044644/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/16/time/162148/idnews/818271/idkanal/10 |date=2009-07-21 }}, [[DetikCom]], diakses Agustus 2007</ref> Fauzi Bowo menggantikan [[Sutiyoso]] sebagai Gubernur Jakarta periode 2007–2012 pada tanggal 7 Oktober 2007.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/22/time/173220/idnews/833205/idkanal/10 "Bang Yos Minta '1 hari tanpa kendaraan per bulan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090721044649/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/22/time/173220/idnews/833205/idkanal/10 |date=2009-07-21 }}, [[DetikCom]], diakses eptember 2007</ref>
Menurut Majalah TRUST Fauzi Bowo mengeluarkan ratusan miliar untuk mencari dukungan partai politik dan bernilai lebih dari Rp 200 miliar untuk tiap partai besar, namun pernyataan ini tidak ditanggapi oleh Fauzi Bowo. Ia juga dianggap sebagai koruptor sejati, karena dana APBD kota jakarta diselewengkannya.<ref>{{id}} [http://www.majalahtrust.com/fokus/fokus/1381.php Majalah TRUST: Rupiah bertaburan di Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090103081057/http://www.majalahtrust.com/fokus/fokus/1381.php |date=2009-01-03 }}</ref>
== Pilkada 2012 ==
{{See also|Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012}}
Pada [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012|pemilu kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012]], ia berpasangan dengan Mayjen (Purn) [[Nachrowi Ramli]] untuk memperebutkan periode jabatan kedua. Pada putaran pertama, pasangan ini didukung koalisi tujuh partai politik termasuk [[Partai Demokrat (Indonesia)|Partai Demokrat]], [[Partai Hati Nurani Rakyat]], [[Partai Amanat Nasional]], dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]]. Pada putaran kedua, [[Partai Persatuan Pembangunan]] dan [[Partai Golkar|DPD I Partai Golkar DKI Jakarta]] merapatkan dukungan kepada mereka.
Hasil penelitian sejumlah lembaga survei memprediksi [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012|pemilu kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012]], pasangan nomor urut 1 memenangi [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012|pemilu kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012]] dengan hanya satu putaran dan unggul cukup jauh dibandingkan pasangan cagub lainnya. Tetapi, hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang sebelumnya memprediksikan kemenangan pasangan bernomor urut satu justru menempatkan pasangan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli (Foke-Nara) di urutan kedua dengan kisaran 33% suara, tertinggal dibandingkan pasangan nomor urut 3, [[Joko Widodo]]-[[Basuki Tjahaja Purnama]] (Jokowi-Ahok).
Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei seperti Lingkaran Survei Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang diusung [[Partai Demokrat]] dan beberapa partai pendukung lain hanya bisa menempati urutan kedua dengan suara hanya sekitar 34,18 persen setelah pasangan [[Joko Widodo]]-[[Basuki Tjahaja Purnama]] yang meraih 43,04 persen suara. Menurut tim sukses pasangan Fauzi Bowo-[[Nachrowi Ramli]], kekalahan pasangan cagub Foke-Nara disebabkan oleh karena banyak warga DKI yang sedang berlibur.<ref>{{id}}[http://id.berita.yahoo.com/demokrat-foke-kalah-karena-warga-berlibur-064327915.html Demokrat: Foke Kalah Karena Warga Berlibur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120715013425/http://id.berita.yahoo.com/demokrat-foke-kalah-karena-warga-berlibur-064327915.html |date=2012-07-15 }}</ref>
== Riwayat jabatan ==
* 1976: Asisten Ahli Tech. Univ. Braunschweig
* 1977–1984: Staf pengajar di Universitas Indonesia
* 1979–1982: Plt. Kepala Biro Kepala Daerah DKI
* 1979–1982: Kepala Dinas Pariwisata DKI
* 1982–1986: Pjs. Kabiro Kepala Daerah DKI
* 1986–1988: Pj. Kabiro Kepala Daerah DKI
* 1993–1998: Kepala Dinas Pariwisata DKI
* 1998–2002: Sekretaris Daerah DKI Jakarta
* 2002–2007: Wakil Gubernur DKI Jakarta
* 2007–2012: Gubernur DKI Jakarta
* 2013–2018: Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Jerman
== Penghargaan ==
* [[Berkas:Pita (Ribbon) Satyalencana Pendidikan.png|70px]] [[Satyalancana Pendidikan]]
* [[Berkas:Pita (Ribbon) Satyalencana Karya Satya.png|70px]] [[Satyalancana Karya Satya]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{s-start}}
{{s-dip}}
{{succession box |jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Jerman]] |tahun=2013–2018|pendahulu = Eddy Pratomo|pengganti=[[Arief Havas Oegroseno]]}}
{{s-gov}}
{{succession box|tahun=1998–2002|jabatan=Sekretaris Daerah<br />[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]]|pendahulu= ''Tidak diketahui'' |pengganti=Ritola Tasmaya}}
{{s-off}}
{{succession box|jabatan=[[Gubernur DKI Jakarta]]|tahun=2007–2012|pendahulu=[[Sutiyoso]]|pengganti=[[Fadjar Panjaitan]]<br /><small>(''Pelaksana Tugas'')</small><br />[[Joko Widodo]]}}
{{succession box|jabatan=[[Wakil Gubernur DKI Jakarta]]|tahun=2002–2007|pendahulu=Abdul Kahfi<br />Boedihardjo Soekmadi<br />Djailani<br />Fauzie Alvi|pengganti=[[Prijanto]]}}
{{s-end}}
{{Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta}}
{{DEFAULTSORT:Bowo, Fauzi}}
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jerman]]
[[Kategori:Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Betawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Wakil Gubernur Jakarta]]
|