Ahmad Syafi'i Ma'arif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kehidupan awal: iiiii |
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(139 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
| honorific-prefix = [[Buya]] [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]]
| name = Ahmad Syafii Ma'arif
| native_name = {{Script|Arab|احمد شافعي معارف}}
|
|
| image = Ahmad Syafii Maarif official portrait.png
| imagesize = 200px
| caption =
| birth_name =
| birth_date = {{tanggal lahir|1935|05|31|}}
| birth_place = [[Sumpur Kudus, Sijunjung]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{tanggal kematian dan umur|2022|05|27|1935|05|31}}
| death_place = [[Gamping, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia
|
|
| occupation = {{hlist|[[Ulama]]|[[dosen]]|[[aktivis]]|[[sejarawan]]|[[negarawan]]}}
| title =
|
| office = Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
|
|
| term_end = 7 Juli 2005
| predecessor = [[Amien Rais]]
|
|
<!--unknown template parameter
| boards = Maarif Institute for Culture and Humanity
| religion = Islam
-->
| spouse = {{menikah|Nurchalifah|1965|2022}}<ref name=":0">{{Cite news|date=2022-05-27|title=Kisah Buya Syafii Maarif, Menikahi Bunga Desa Tanpa Modal |url=https://www.liputan6.com/news/read/3286953/kisah-buya-syafii-maarif-menikahi-bunga-desa-tanpa-modal|access-date=2022-06-27|publisher=Liputan6|author=Yanuar H|last=H|first=Yanuar|language=id|work=[[Liputan6.com]]|editor-last1=Ali|editor-first1=Muhammad|editor-last2=Sunariyah|editor-first2=}}</ref>
| nationality = [[Indonesia]]
|
|
| alma_mater = {{unbulleted list|[[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta]] (1956)|[[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta|Universitas Cokroaminoto Surakarta]] (1964)|[[Universitas Negeri Yogyakarta|IKIP Yogyakarta]] (1968)|[[Universitas Negeri Ohio|Ohio State University]]|[[Chicago University]] (1993)}}
|
|
|
| employer =
| height =
| weight =
}}
{{Infobox scientist
|field = [[Sejarah]]
|work_institutions = [[Universitas Negeri Yogyakarta]]
|influences = {{unbulleted list|[[Muhammad Iqbal]]|[[Fazlur Rahman]]}}
|influenced = {{unbulleted list|[[Raja Juli Antoni]]|Denny Siregar}}
|thesis_title = Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia
|thesis_url = https://www.worldcat.org/title/islam-as-the-basis-of-state-a-study-of-the-islamic-political-ideas-as-reflected-in-the-constituent-assembly-debates-in-indonesia/oclc/28794848
|thesis_year = 1983
|awards = [[Ramon Magsaysay Award]] (2008)
|prizes =
}}
== Kehidupan ==
Pada tahun 1942, ia dimasukkan ke sekolah rakyat (SR, setingkat SD) di [[Sumpur Kudus, Sijunjung|Sumpur Kudus]].{{sfn|Maarif|2009|pp=1–30}} Sepulang sekolah, Pi'i, panggilan akrabnya semasa kecil,{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} belajar agama ke sebuah [[Madrasah ibtidaiyah|Madrasah Ibtidaiyah]] (MI) [[Muhammadiyah]] pada sore hari dan malamnya belajar [[mengaji]] di [[surau]] yang berada di sekitar tempat ia tinggal, sebagaimana umumnya anak laki-laki di [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] pada masa itu.{{sfn|Maarif|2009|pp=31–70}} Pendidikannya di SR, yang harusnya ia tempuh selama enam tahun, dapat ia selesaikan selama lima tahun. Ia tamat dari SR pada tahun 1947, tetapi tidak memperoleh [[ijazah]] karena pada masa itu terjadi perang [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|revolusi kemerdekaan]].{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Namun, setelah tamat, karena beban ekonomi yang ditanggung ayahnya, ia tidak dapat meneruskan sekolahnya selama beberapa tahun.{{sfn|Maarif|2009|pp=1–30}} Baru pada tahun 1950, ia masuk ke Madrasah Muallimin Muhammadiyah di [[Balai Tangah, Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Balai Tangah]], [[Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Lintau]] sampai duduk di bangku kelas tiga.{{sfn|Maarif|2009|pp=71–80}}
Pada tahun 1953, dalam usia 18 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya untuk [[merantau]] ke [[Jawa]]. Bersama dua adik sepupunya, yakni Azra'i dan Suward, ia diajak belajar ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] oleh [[Mohammad Sanusi Latief|M. Sanusi Latief]].{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Namun, sesampai di Yogyakarta, niatnya semula untuk meneruskan sekolahnya ke Madrasah [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] di kota itu tidak terwujud, karena pihak sekolah menolak menerimanya di kelas empat dengan alasan kelas sudah penuh.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Tidak lama setelah itu, ia justru diangkat menjadi guru [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Indonesia]] di sekolah tersebut tetapi tidak lama. Pada saat bersamaan, ia bersama Azra'i mengikuti sekolah montir sampai akhirnya lulus setelah beberapa bulan belajar.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Setelah itu, ia kembali mendaftar ke Muallimin dan akhirnya ia diterima tetapi ia harus mengulang kuartal terakhir kelas tiga. Selama belajar di sekolah tersebut, ia aktif dalam organiasi kepanduan [[Hizbul Wathan]] dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah ''Sinar'' (Kini Dibawahi oleh Lembaga Pers Mu'allimin), sebuah majalah pelajar [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] di Yogyakarta.
Setelah ayahnya meninggal pada 5 Oktober 1955, kemudian ia tamat dari [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] pada 12 Juli 1956, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya, terutama karena masalah biaya.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Dalam usia 21 tahun, tidak lama setelah tamat, ia berangkat ke [[Pulau Lombok|Lombok]] memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah dari Lombok untuk menjadi guru. Sesampai di [[Kabupaten Lombok Timur|Lombok Timur]], ia disambut oleh pengurus Muhammadiyah setempat, lalu menuju sebuah kampung di [[Pohgading, Pringgabaya, Lombok Timur|Pohgading]] tempat ia ditugaskan sebagai guru.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Setelah setahun lamanya mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pohgading, sekitar bulan Maret 1957, dalam usia 22 tahun, ia mengunjungi kampung halamannya,{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} kemudian kembali lagi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di [[Kota Surakarta|Surakarta]].{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} Sesampai di Surakarta, ia masuk ke [[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta|Universitas Cokroaminoto]] dan memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1964.{{sfn|Maarif|2009|pp=141–160}} Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya untuk tingkat
Selanjutnya bekas aktivis [[Himpunan Mahasiswa Islam]] ini, terus meneruskan menekuni [[sejarah|ilmu sejarah]] dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, [[Universitas Chicago]], AS, dengan disertasi
Selama di [[Chicago]] inilah, anak bungsu dari empat bersaudara ini, terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap [[Al-Qur'an|Al-Quran]], dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran [[Islam]], [[Fazlur Rahman]].
Penulis
Setelah meninggalkan
Pada tahun 2017, Buya Syafii diangkat sebagai Anggota Dewan Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP). Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya baik melalui tulisan maupun diskusinya dengan pihak pemerintah.
=== Wafat ===
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022). Sebelumnya, Buya masuk ke rumah sakit itu sejak Sabtu (14/5) karena mengeluh sesak napas akibat jantung. Bahkan pada awal Maret lalu, Buya Syafii juga sempat menjalani perawatan medis di RS PKU Gamping. Buya hampir dua pekan menjalani perawatan sampai kondisinya membaik dan diperkenankan untuk pulang.{{Cn}}
Jenazah almarhum disemayamkan di [[Masjid Gede Kauman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], sebelum dimakamkan.{{[https://karyakarsa.com/AjiSetiawan1/me-185487]}} Buya Syafii dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.<ref>{{Cite web|date=2022-05-27|title=Taman Makam Husnul Khotimah, Lokasi yang Dipilih Sendiri Buya Syafii Maarif|url=https://republika.co.id/share/rcjdee320|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-05-29}}</ref>
== Kontroversi ==
=== Islam liberal ===
Cendekiawan muslim [[Adian Husaini]] mengkategorikan Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh Muhammadiyah pendukung gagasan Islam Liberal (neomodernisme) yang diusung oleh [[Fazlur Rahman]].<ref name=jil>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA6</ref> Adian mencatat bahwa Syafii memuji setinggi-tingginya Fazlur Rahman yang merupakan dosennya.<ref>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA20</ref> Ia juga mencatat penyataan Syafii pada 2001 yang menolak kembalinya [[Piagam Jakarta]] ke dalam konstitusi.<ref name=jil/><ref>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA146</ref> Zuly Qadir mencatat Syafii dan [[Hasyim Muzadi]] menolak pemberlakuan syariat Islam secara formal di Indonesia.<ref>https://books.google.co.id/books?id=NWxoDwAAQBAJ&pg=PA279</ref>
Dalam buku berjudul ''50 Tokoh Islam Liberal Indonesia: Pengusung Ide Sekulerisasi, Pluralisme, dan Liberalisasi Agama'' karya Budi Handrianto, Syafii dikelompokkan sebagai kelompok senior.<ref>https://books.google.co.id/books?id=mNQvEAAAQBAJ&pg=PA4</ref> Budi Munawar Rachman mengelompokkan Syafii termasuk ke dalam golongan neo-modernis Islam bersama Nurcholish Madjid dan tokoh-tokoh lainya.<ref>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA33</ref>
Muhamad Afif Bahaf menuliskan bahwa gerakan Islam Liberal tumbuh subur di Muhammadiyah semasa dipimpin Syafii. Hal ini ditandai dengan berdirinya tiga komunitas intelektual yaitu Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Maarif Institute, dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM).<ref>https://books.google.co.id/books?id=uNQvEAAAQBAJ&pg=PA7</ref>
=== Pembelaan kasus Ahok ===
Pada November 2016, ia membela [[Basuki Tjahaja Purnama]] alias Ahok dengan mengatakan bahwa Ahok tidak melakukan penistaan agama. Pandangannya ini melawan pendapat mayoritas tokoh Islam lainnya termasuk [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) yang telah memfatwakan bahwa Ahok melakukan penistaan agama Islam dan para ulama.<ref>[https://jogja.suara.com/read/2022/05/28/140030/ahok-kenang-buya-syafii-maarif-publik-teringat-saat-bela-terkait-penistaan-agama Ahok Kenang Buya Syafii Maarif, Publik Teringat Saat Bela Terkait Penistaan Agama]. ''Jogja - Suara''. Diakses 29 Mei 2022.</ref> Dalam pembelaannya, Buya Syafii sempat menulis di ''[[Koran Tempo]]'' dan menyatakan: "jika dalam proses pengadilan nanti terbukti terdapat unsur pidana dalam tindakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 27 September 2016 itu, saya usulkan agar dia dihukum selama 400 tahun atas tuduhan menghina Al-Quran, kitab suci umat Islam, sehingga pihak-pihak yang menuduh terpuaskan tanpa batas", ia menambahkan: "biarlah generasi yang akan datang yang menilai berapa bobot kebenaran tuduhan itu, sebuah generasi yang diharapkan lebih stabil dan lebih arif dalam membaca politik Indonesia yang sarat dengan dendam kesumat ini".<ref>[https://nasional.tempo.co/read/824797/buya-syafii-maarif-penjarakan-ahok-selama-400-tahun Buya Syafii Maarif: Penjarakan Ahok Selama 400 Tahun]</ref>
== Pendidikan ==
* S-3 [[Universitas Chicago|University of Chicago]], [[Amerika Serikat]] ([[1983]])
* S-2 [[Universitas Negeri Ohio|Ohio State University]], [[Amerika Serikat]] ([[1980]])
* S-1 FKIS, [[Universitas Negeri Yogyakarta]] ([[1968]])
== Karya tulis ==
* ''Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis'', 1975
* ''Dinamika Islam
* ''
* ''Percik-percik Pemikiran Iqbal'', 1984
* ''Islam dan Masalah Kenegaraan'', 1985
* ''Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia'', 1993
* ''Islam, Kekuatan Doktrin, dan Kegamangan Umat'', 1997
* ''Titik-titik Kisar di Perjalananku : Autobiografi Ahmad Syafii Maarif, 2009
* ''Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah, 2009
* ''Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita'', 2010
* ''Memoar Seorang Anak Kampung'', 2013
* ''Fikih Kebhinekaan'', 2015
* ''Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam'', 2018
* ''Membumikan Islam'', 2019
* ''Percaturan Islam dan Politik'', 2021
== Keterangan ==
Baris 96 ⟶ 145:
|title = "Si Anak Kampoeng", Dilema Buya Syafii Cilik
|date = 2011-04-21
|work = [[VIVA.co.id|VIVAnews]]
|ref = {{sfnRef|Kusumadewi & Rachmawati|2011}}
}}
Baris 108 ⟶ 157:
|work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Perum LKBN Antara]]
|ref = {{sfnRef|Fauzi|2008}}
|access-date = 2009-07-09
|archive-date = 2011-07-07
|archive-url = https://web.archive.org/web/20110707145704/http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=perspektif&j=&id=1
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 115 ⟶ 168:
|title = Peluncuran "Si Anak Kampung" Syafii Maarif Dihadiri Para Tokoh
|date = 11 Februari 2010
|work = [[DetikCom|Detik.com]]
|ref = {{sfnRef|Ismail|2010}}
}}
{{refend}}
Mengenang Prof Dr. Ahmad Syafii Maarif, https://karyakarsa.com/AjiSetiawan1/me-185487
== Pranala luar ==
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/ahmad-syafii-maarif/index.shtml Biografi di tokohindonesia.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100527032618/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/ahmad-syafii-maarif/index.shtml |date=2010-05-27 }}
{{kotak mulai}}
{{s-islam}}
{{kotak suksesi|jabatan= [[Muhammadiyah#Daftar Ketua Umum|Ketua Umum Muhammadiyah]] |tahun=1998–2005|pendahulu=[[Amien Rais]] |pengganti=[[Din Syamsuddin]]}}
{{kotak selesai}}
<!--Lihat: Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 31
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = Mei
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1935
|tempat_lahir = Sumpurkudus
|status_hidup_wafat = WAFAT
}}
{{Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah}}{{Islam di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Maarif, Ahmad Syafii}}
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Sijunjung|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Sejarawan Islam Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
|