Kabupaten Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kerektek2000 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(804 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Klaten|ibukota kabupaten|Klaten (kota)}}
{{dati2|nama=Kabupaten Klaten
{{Dati2
|propinsi=[[Jawa Tengah]]
| settlement_type = Kabupaten
|ibukota=Klaten
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
|luas=655,56 km²
| translit_lang1_info = {{jav|ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀}}
|penduduk=1.121.000 (2003)
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
|kepadatan=1.710
| translit_lang1_info1 = كلاتن
|kecamatan=26
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|kelurahan=401
| translit_lang1_info2 = Klaṭèn
|kodearea=0272
| nama = Kabupaten Klaten
|dau=Rp. 404.869.000.000
| provinsi = [[Jawa Tengah]]
|lambang= [[Gambar:Lambang Klaten.png|80px]]
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|peta=
|perrow = 2/2
|koordinat=-
|image1=Alun-Alun Klaten (1).jpg
|dasar hukum=UU No. 13/1950
|image2=Candi Plaosan Lor (North Plaosan Temple) from Klaten, Central Java, Indonesia 10.jpg
|tanggal=-
|image3=Los Mbako (4).jpg
|motto=Bersinar
|image4=Stasiun Klaten 2021.jpg
|kepala daerah=[[Bupati]]
}}
|nama kepala daerah=Sunarno
| caption = '''Dari kiri ke kanan; ke bawah''': [[Alun-alun Klaten]], [[Candi Plaosan|Candi Plaosan Lor]], [[Los Mbako Ngriman]], [[Stasiun Klaten]]
|web=-
| julukan = seribu mata air
| motto = Tumenga tata anggatra rahardja<br/>{{small|{{jv}} Menatap keharmonisan demi membangun kesejahteraan<br/>(1950 Masehi)}}
| semboyan = Klaten Bersinar<br/>(Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Aman, Rapi)
| ibukota = [[Kota Klaten]]
| kecamatan = 26 <ref name=BPSKlaten>{{Cite web |url=https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/49 |title=Luas Wilayah, Desa / Kalurahan, Pedukuhan, Blok Sensus Menurut Kecamatan Di Kabupaten Klaten Tahun 2014 |access-date=2016-11-22 |archive-date=2016-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161122154604/https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/49 |dead-url=yes }}</ref>
| desa = 391 <ref name=BPSKlaten/>
| kelurahan = 10 <ref name=BPSKlaten/>
| lambang = Seal of Klaten Regency.svg
| peta = Locator Kabupaten Klaten.gif
| koordinat = 7°32’19” LS - 7°48’33” LS 110°26’14” BT - 110°47’51” BT
| dasar hukum = UU No. 13/1950
| tanggal =
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1804|07|28}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = Hj. [[Sri Mulyani Klaten]]
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = H. Yoga Hardaya
| sekretaris daerah = Jajang Prihono
| ketua DPRD = Hamenang Wajar Ismoyo
| luas = 655.56
| penduduk = 1275850
| pendudukref = <ref name="KLATEN">{{cite web|url=https://klatenkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/0351612a76b1ff072001a647/kabupaten-klaten-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Klaten Dalam Angka 2023|publisher=BPS Klaten|accessdate=15 April 2023|format=pdf|pages=48, 122}}</ref>
| penduduktahun = [[2022]]
| kepadatan = 1792
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|93,32% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 5,52% [[Kekristenan]]
** 3,24% [[Protestan]]
** 2,79% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,61% [[Hindu]] |0,03% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="KLATEN"/><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
| IPM = {{increase}} 76,95 <br>{{fontcolor|green|tinggi}} ([[2022]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=15 April 2023|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| kodearea = 0272
| nomor_polisi = AD
| dau = Rp 1.237.967.327.000.-
| dauref = (2017)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DAU-MURNI-TA-2017-UPLOAD.pdf|title=DAU 2017|date=2017|accessdate=2018-02-12|archive-date=2018-08-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20180826205235/http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DAU-MURNI-TA-2017-UPLOAD.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| flora = [[Kemuning]]
| fauna = [[Ikan nila]]
| web = {{url|klatenkab.go.id}}
}}
 
'''Kabupaten Klaten''' ({{lang-jv| [[Hanacaraka]]: ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀, [[Pegon]]: كلاتن|Klaṭèn}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[provinsi]] [[Jawa Tengah]], Indonesia. Pusat pemerintahan berada di [[Kota Klaten]], yang merupakan gabungan dari 3 kecamatan [[Klaten Utara, Klaten|Klaten Utara]], [[Klaten Tengah, Klaten|Klaten Tengah]], [[Klaten Selatan, Klaten|Klaten Selatan]], sekitar 36&nbsp;km sebelah barat [[Kota Surakarta]]. Kabupaten yang berbatasan dengan provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.275.850 jiwa pada tahun [[2022]] dan mayoritas penduduknya merupakan etnis [[Suku Jawa|Jawa]].<ref name="KLATEN"/>
'''Kabupaten Klaten''' ([[Bahasa Jawa]]: ''Klathèn''), adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]]. Ibukotanya adalah '''Klaten'''. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Boyolali]] di utara, [[Kabupaten Sukoharjo]] di timur, serta Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] di selatan dan barat. Kompleks [[Candi Prambanan]], salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di Kabupaten Klaten.
 
== Geografi ==
Secara astronomis, Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan.
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah dan tanah bergelombang. Bagian barat laut merupakan pegunungan, bagian dari sistem [[Gunung Merapi]]. Ibukota kabupaten ini berada di jalur utama [[Kota Surakarta|Solo]]-[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]].
 
Luas wilayah Kabupaten Klaten mencapai 655,56&nbsp;km². Di sebelah timur berbatasan dengan [[Kabupaten Sukoharjo]]. Di sebelah selatan berbatasan dengan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] yakni wilayah [[Gunung Kidul]] Di sebelah barat berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yakni wilayah [[Sleman]] serta [[Kabupaten Magelang]] dan di sebelah utara berbatasan dengan [[Kabupaten Boyolali]].<ref>{{cite web|title=Geografis dan Letak Geografi|url=https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/6|website=BPS Klaten|accessdate=22 November 2016|archive-date=2016-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20161122154912/https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/6|dead-url=yes}}</ref>
 
Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran yakni Sebelah Utara Dataran Lereng Gunung Merapi, Sebelah Timur Membujur Dataran Rendah, sebelah Selatan Dataran Gunung Kapur.
 
Menurut [[topografi]], Kabupaten Klaten terletak di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter di atas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar, dan wilayah berbukit di bagian selatan.
==Pembagian Administrasi==
Kabupaten Klaten terdiri atas 26 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah [[desa]] dan [[kelurahan]]. Ibukota kabupaten ini adalah [[Klaten]], yang sebenarnya terdiri atas tiga kecamatan yaitu [[Klaten Utara, Klaten|Klaten Utara]], [[Klaten Tengah, Klaten|Klaten Tengah]], dan [[Klaten Selatan, Klaten|Klaten Selatan]]. Klaten dulunya merupakan [[Kota Administratif]], namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Kota Administratif Klaten kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Klaten.
 
Jarak Kota Klaten dengan kota lain se-[[Karesidenan Surakarta]]:
<!--
* Kota '''Klaten''' ke [[Boyolali, Boyolali|Boyolali]]: 38&nbsp;km,
[[Gambar:Pembagian administratif kabupaten klaten.png|250px|thumb|left|Pembagian administratif Kabupaten Klaten]]
* Kota '''Klaten''' ke [[Wonogiri, Wonogiri|Wonogiri]]: 67&nbsp;km,
-->
* Kota '''Klaten''' ke [[Kota Surakarta]]: 36&nbsp;km,
* Kota '''Klaten''' ke [[Karanganyar, Karanganyar|Karanganyar]]: 49&nbsp;km,
* Kota '''Klaten''' ke [[Sukoharjo, Sukoharjo|Kota Sukoharjo]]: 47&nbsp;km,
* Kota '''Klaten''' ke [[Sragen, Sragen|Sragen]]: 63&nbsp;km.
 
Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153&nbsp;mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350&nbsp;mm) dan curah hujan terendah bulan Juli (8&nbsp;mm).
 
=== Topografi ===
{{rapikan}}
'''Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran:'''
# Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah [[Kemalang, Klaten|Kecamatan Kemalang]], [[Karangnongko, Klaten|Karangnongko]], [[Jatinom, Klaten|Jatinom]], dan [[Tulung, Klaten|Tulung]].
# Dataran rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur.
# Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan [[Bayat, Klaten|Kecamatan Bayat]] dan [[Cawas, Klaten|Cawas]].
Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah dataran rendah dan didukung dengan banyaknya sumber air maka daerah Kabupaten Klaten merupakan daerah pertanian yang potensial disamping penghasil kapur, batu kali, dan pasir yang berasal dari Gunung Merapi.
 
'''Ketinggian daerah:'''
==Sejarah==
* Sekitar 3,72% terletak di antara ketinggian 0–100 meter di atas permukaan laut.
* Terbanyak 83,52% terletak di antara ketinggian 100–500 meter di atas permukaan laut.
* Sisanya 12,76% terletak di antara ketinggian 500–2500 meter di atas permukaan laut.
 
===Asal mulaGeologi nama===
Jenis tanah terdiri dari 5 (lima) macam:
Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama '''Klaten'''. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata ''kelati'' atau buah bibir. Kata ''kelati'' ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.
# Litosol: Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah Kecamatan Bayat.
# Regosol Kelabu: Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di Kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan Jatinom.
# Grumusol Kelabu Tua: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan interme-dier terdapat di daerah Kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.
# Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua: Bahan induk berupa batuk apurnapal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes sebelah selatan.
# Regosol Coklat Kekelabuan: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi.
 
=== Batas Wilayah ===
Versi kedua menyebutkan Klaten berasal dari kota [[Melati]]. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana dikutip dalam buku ''Klaten dari Masa ke Masa'' yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
Batas-batas wilayah Kabupaten Klaten sebagai berikut:<ref>{{Cite book|last=Argadia|first=Yosep Riva|date=2020|url=https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/upload/file/isi_2E5AD4DE-6219-47F5-8CD9-AB1327FB80D6_.pdf|title=Profil Budaya dan Bahasa Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah|location=Tangerang Selatan|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-8449-58-8|editor-last=Permanawiyat|editor-first=Widhi|pages=3|url-status=live}}</ref>{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Boyolali]]
|selatan = [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|barat = [[Kabupaten Magelang]] dan [[Kabupaten Sleman]], [[Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|timur = [[Kabupaten Sukoharjo]]
}}
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Engelenburg met het oude ziekenhuis te Klaten op Midden Java TMnr 60010902.jpg|jmpl|220px|ki|[[Benteng Fort Engelenburg]] di Klaten (tahun 1929) yang sekarang menjadi Masjid Raya dan Alun-alun]]
 
Sejarah Klaten tersebar di berbagai catatan arsip-arsip kuno dan kolonial, arsip-arsip kuno dan manuskrip Jawa. Catatan itu seperti tertulis dalam ''Serat Perjanjian Dalem Nata'', ''Serat Ebuk Anyar'', ''Serat Siti Dusun'', ''Sekar Nawala Pradata'', ''Serat Angger Gunung'', ''Serat Angger Sedasa'' dan ''Serat Angger Gladag''. Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta, sejarah Klaten tercantum dalam ''Soerakarta Brieven van Buiten Posten'', ''Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810'', ''Daghregister van den Residentie Soerakarta 1819'', ''Reporten 1787-1816'', ''Rijksblad Soerakarta'' dan ''Staatblad van Nederlandsche Indie''. ''Babad Giyanti'', ''Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta'', ''Babad Tanah Jawi'' dan ''Babad Sindula'' juga dapat menjadi sumber lain untuk menelusuri sejarah Klaten. Sejarah Klaten juga dapat ditelusuri dari keberadaan candi-candi [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]] maupun barang-barang kuno. Asal muasal desa-desa kuno seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah maupun Upit, juga menunjukan keterangan tepercaya. Peninggalan atau petilasan Ngupit bahkan secara jelas menyebutkan pertanda tanggal yang dimaknai 8 November 66 Masehi oleh [[Rakai Kayuwangi|Raden Rakai Kayuwangi]].
 
Daerah Kabupaten Klaten pada mulanya adalah bekas daerah swapraja [[Surakarta]]. Kasunanan Surakarta terdiri dari beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir. Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), serta Kajineman (15 orang).
 
Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua provinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang [[Wedana|wedono]]. Pada tahun 1847, bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasaan wilayahnya.
 
Berdasarkan Nawala [[Pakubuwana VII|Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII]], Senin Legi 23 Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan:
:“……………… Kraton Dalem [[Surakarta]] Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.……………….”
:“……………… Kabupaten cacah enem iku Nagara [[Surakarta]], [[Kartosuro]], [[Klaten]], [[Boyolali]], [[Ampel]], lan [[Sragen]].……………….”
:“……………… Para Tumenggung kewajiban rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha ke bawah marang Raden Adipati.……………….”
 
=== Asal nama ===
Melati adalah nama seorang [[kyai]] yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.
Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama '''Klathèn'''.
# mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata ''kelathi'' atau buah bibir. Kata ''kelathi'' ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.
# menyebutkan Klaten berasal dari kata [[Melati]] ({{lang-jv|Mlathi}}) yang berubah menjadi kata ''Klathi'', sehingga memudahkan ucapan kata ''Klathi'' berubah menjadi kata ''Klathen''. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orang tua sebagaimana dikutip dalam buku ''Klaten dari Masa ke Masa'' yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
[[Berkas:Makam Kyai dan Nyai Melati Klaten.jpeg|jmpl|262x262px|Makam Kyai dan [[Nyai Melati]]]]Melati adalah nama seorang [[kyai]] yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Abdi dalem Kraton Mataram ini ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton (Serat Narpawada, 1919:1921).
Guna memenuhi kebutuhan bunga Melati untuk raja, Kyai dan Nyai Mlati menanami sawah milik Raden Ayu Mangunkusuma, istri Raden Tumenggung Mangunkusuma yang saat itu menjabat sebagai Bupati Pulisi Klaten, yang kemudian dipindah tugaskan istana menjadi Wakil Patih Pringgalaya di Surakarta. Tidak ditemukan sumber sejarah tentang akhir riwayat Kyai dan Nyai Melati. Silsilah Kyai dan Nyai Melati juga tidak diketahui. Bahkan penduduk Klaten tidak ada yang mengakui sebagai keturunan dua sosok penting ini.Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.
 
Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan.
Baris 50 ⟶ 134:
Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.
 
Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi pemerintah KabKabupaten Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah otonom tahun 1950.
 
=== Hari jadi ===
Berdirinya Benteng atau loji Klaten di masa pemerintahan [[Pakubuwana IV|Sunan Paku Buwana IV]] mempunyai arti penting dalam sejarah Klaten. Pendirian benteng tersebut peletakan batu pertamanya dimulai pada hari sabtu Kliwon, 12 rabiulakir, Langkir, Alit 1731 atau sengkala RUPA MANTRI SWARANING JALAK atau dimaknai sebagai tanggal 28 Juli 1804. Sumber sejarah ini dapat ditemukan dalam Babad Bedhaning Ngayogyakarata dan Geger Sepehi. Catatan sejarah ini oleh pemerintah Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 sebagai Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati setiap tahun.
Daerah Kabupaten Klaten semula adalah bekas daerah swapraja [[Surakarta]]. Kasunanan Surakarta terdiri dari beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.
 
=== Perubahan luas daerah ===
Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).
Luas daerah Kabupaten Klaten mengalami beberapa kali perubahan. Klaten pada mulanya adalah tanpa kecamatan Jatinom dan Polanharjo. Kedua kecamatan semula merupakan wilayah kabupaten Boyolali, dan baru digabungkan tanggal 11 Oktober 1895.
 
=== Kelurahan ===
Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua propinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van J. Boot te Klaten Midden-Java TMnr 60013611.jpg|jmpl|261x261px|Rumah orang Belanda di Klaten (tahun 1904)]]
Semenjak terbentuknya onderdistrik, daerah onderdistrik terdiri dari beberapa dukuh. Sebagian dukuh-dukuh itu merupakan daerah kekuasaan seorang Demang. Gaji seorang Demang berupa tanah pituas.
 
Luas tanah pituas antara Demang yang satu dan yang lainnya berbeda-beda, sesuai dengan besar kecilnya jasa yang diberikan kepada Kasunanan. Penerima terkecil dinamakan Bekel, kemudian Demang, Ronggo, dan terbesar disebut Ngabei.
Pada tahun 1847 bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya.
 
Pada tahun 1914 dibentuk kelurahan, yang merupakan penggabungan dari beberapa dukuh. Tanah pituas yang semula untuk gaji Bekel, Demang, Ronggo, dan Ngabei, diberikan pada kelurahan sebagai milik desa yang kemudian menjadi lungguh pamong desa. Struktur organisasi Kelurahan terdiri dari Lurah, Kamituwa, Carik, Kebayan, Modin, dan Ulu-ulu.
Berdasarkan Nawala [[Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII]], Senin Legi 23 Jumadikir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :
 
Pada tahun 1957, beberapa kelurahan digabungkan, atas ketentuan kasunanan bahwa setiap Kelurahan paling sedikit harus berpenduduk 1300 orang. Peristiwa itu dikenal sebagai masa kompleks.
“……………………………….” KratonDalam [[Surakarta]] Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.
 
Sebelumnya, di Klaten telah dilakukan penggabungan karena alasan lain. Masa kompleks di Klaten telah terjadi sejak tahun 1917. di beberapa onderdistrik, penggabungan Kelurahan dilakukan karena beberapa Kelurahan tidak mempunyai tanah untuk kas desa maupun untuk lungguh pada pegawainya.<ref>''Selintas Hasil Pembangunan Kabupaten Klaten'', h. 11-15</ref>
“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara [[Surakarta]], [[Kartosuro]], [[Klaten]], [[Boyolali]], [[Ampel]], lan [[Sragen]].
 
== Pemerintahan ==
“………………………………” Para Tumenggung kewajiban rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah marang Raden Adipati.
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Klaten}}
 
Bupati yang menjabat di kabupaten Klaten saat ini yakni [[Sri Mulyani]], didampingi wakil bupati [[Yoga Hardaya]].
===Perubahan luas daerah===
Luas daerah Kabupaten Klaten mengalami beberapa kali perubahan. Klaten pada mulanya adalah tanpa kecamatan Jatinom dan Polanharjo. Kedua kecamatan semula merupakan wilayah kabupaten Boyolali, dan baru digabungkan tanggal 11 Oktober 1895.
 
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
===Kelurahan===
!No
Semenjak terbentuknya onderdistrik, daerah onderdistrik terdiri dari beberapa dukuh. Sebagian dukuh-dukuh itu merupakan daerah kekuasaan seorang Demang. Gaji seorang Demang berupa tanah pituas.
!colspan=3|Bupati
!Mulai Jabatan
!Akhir Jabatan
!Prd.
!Wakil Bupati
!Ket.
|-
|-
| (19)
| [[Berkas:Sri Mulyani.jpg|118x118px]]
|bgcolor=#cd0000|
|[[Sri Mulyani Klaten|Hj. Sri Mulyani]]
| 26 Februari 2021
| ''[[Petahana]]''
| 22 <small>(2021)</small>
| H. [[Yoga Hardaya]]
|
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Luas tanah pituas antara Demang yang satu dan yang lainnya berbeda-beda, sesuai dengan besar kecilnya jasa yang diberikan kepada Kasunanan. Penerima terkecil dinamakan Bekel, kemudian Demang, Ronggo, dan terbesar disebut Ngabei.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Klaten}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Klaten}}
 
=== Kecamatan ===
Pada tahun 1914 dibentuk kelurahan, yang merupakan penggabungan dari beberapa dukuh. Tanah pituas yang semula untuk gaji Bekel, Demang, Ronggo, dan Ngabei, diberikan pada kelurahan sebagai milik Desa yang kemudian mejadi lungguh pamong desa. Struktur organisasi Kelurahan terdiri dari Lurah, Kamituwa, Carik, Kebayan, Modin, dan Ulu-ulu.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Klaten}}
 
Ibu kota kabupaten ini berada di [[Kota Klaten]], yang terdiri atas tiga kecamatan yaitu [[Klaten Utara, Klaten|Klaten Utara]], [[Klaten Tengah, Klaten|Klaten Tengah]], dan [[Klaten Selatan, Klaten|Klaten Selatan]]. Kota Klaten dulunya merupakan [[kota administratif]], namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Kota Administratif Klaten kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Klaten.
Tahun 1957 dilakukan pemblengketan atau penggabungan beberapa kelurahan, atas ketentuan kasunanan bahwa setiap Kelurahan paling sedikit harus berpenduduk 1300 orang. Peristiwa itu dikenal sebagai masa kompleks.
 
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Klaten}}
 
=== Lambang daerah ===
* '''Mahkota Kerajaan''': Melambangkan kebesaran/keagungan cita-cita.
* '''Orang Yang Bersemedi dengan Rambut Terurai, Kaki Berbentuk Pita Bertuliskan KLATEN''': Orang dengan tekad yang teguh dan suci menuju cita-cita Kab Klaten.
* '''Perisai Warna Kuning Emas dengan Bingkai Segi Lima Warna Putih''': Menggambarkan perlindungan rakyat menuju zaman keemasan “Toto Tentrem Kerto Raharjo” dengan prinsip kebajikan, kejujuran, keadilan dan kebenaran.
* '''Padi dan Kapas''': Mencerminkan sandang dan pangan dari hasil pertanian dan perkebunan padi warna kuning emas jumlah 28 kapas warna putih jumlah 10
* '''Tulisan Menyerupai Huruf Jawa''': “Tumengo Toto Anggotro Raharjo “ artinya 0591 (1950) Hari jadi Pemerintah Kab Klaten (ditanah jawa) 28-10-1950
* '''Gunungan Warna Biru Muda''': Gunungan berarti pembukaan, sedangkan Warna biru muda berarti warna cerah, tenang dan tenteram, yaitu tanda pembukaan berdirinya Pemerintah Kab Klaten dan membuka keadaan baru yang tenang dan tenteram.
* '''Rantai Warna Kuning Melingkar Dibatang Pada dan Kapas''': Menggambarkan persatuan dan kegotong royongan rakyat.
* '''Bambu Runcing dan Api''': Merupakan simbul perjuangan yang berkobar dan menyala menuju cita-cita yang suci dan mulia.
* '''Tugu Warna Putih''': Diartikan sebagai peringatan dari perjuangan yang suci
* '''Pohon Beringin Beserta Akarnya Berwarna Hijau''': Simbol pengayoman dan perlindungan rakyat menuju keadaan sosial ekonomi yang merata, adil dan makmur.
* '''Warna Hitam Pada Dasar Lambang''': Hitam berarti kuat, tegas, kekal. Maksudnya lambang ini bersifat kuat, tegas dan kekal, baik isi maupun tujuannya.
 
== Pariwisata ==
Sebelumnya, di Klaten telah dilakukan penggabungan karena alasan lain. Masa kompleks di Klaten telah terjadi sejak tahun 1917. di beberapa onderdistrik, penggabungan Kelurahan dilakukan karena beberapa Kelurahan tidak mempunyai tanah untuk kas desa maupun untuk lungguh pada pegawainya. (<small>Sumber: ''Selintas Hasil Pembangunan Kabupaten Klaten'', h. 11-15</small>)
Berikut beberapa pariwisata yang terdapat di Kabupaten Klaten
 
==Pariwisata= Wisata alam ===
* [[Prambanan|CandiRowo PrambananJombor]]
* [[Deles Indah]]
* [[Wisata Air Cokro]]
* Wisata Air Janti
* [[Menara Air Jonggrangan|Menara Air Klaten]]
* [[Umbul Ponggok]]
* Wisata Air Water Gong Polanharjo
* Kolam Renang Pluneng, Kebonarum
* Kolam Renang Umbul Susuhan, Jatinom
* Umbul Sigedang
* Umbul Siblarak
* Umbul Gedaren, Jatinom
* Umbul Jolotundo, Jatinom
* Umbul Manten, Polanharjo
* Umbul Asri, Polanharjo
[[Berkas:Rowo Jombor.jpg|kiri|jmpl|[[Rowo Jombor]] di Kabupaten Klaten, Provinsi [[Jawa Tengah]], ketika dipandang dari [[Bukit Sidoguro]].]]
 
=== Wisata sejarah ===
* [[Candi Sewu]]
* [[Candi Plaosan]]
* [[Candi Bubrah (Klaten)|Candi Bubrah]]
* [[Candi Merak]]
 
Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem [[Yaqowiyu]] diadakan setiap bulan [[Sapar]]. Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam pujangga dari Kraton[[Keraton SoloSurakarta Hadiningrat|Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat]] bernama [[Ronggo Warsito]]. Keindahan alam dapat dinikmati di daerah Deles, sebuah tempat sejuk di lereng [[Gunung Merapi]]. [[Rowo Jombor]] tempat favorit untuk melihat waduk. Terdapat juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten - Klaten–[[Yogyakarta]].
[[Berkas:Umbul Ponggok.jpg|jmpl|Seseorang sedang berenang di [[Umbul Ponggok]], Klaten]]
Di kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dijadikan objek wisata. Wisata yang bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar. Banyak tempat pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti [[Umbul Nilo]] (berbayar), [[Umbul Penganten]] (berbayar), [[Umbul Ponggok]] (berbayar), [[Umbul Cokro]] (berbayar) dan umbul lainnya. Namun kalau untuk wisata memancing semua harus berbayar karena dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa [[Janti, Polanharjo, Klaten|Janti]]. Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambal khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur perkampungan ini sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari [[Kota Surakarta]], [[Kota Semarang|Semarang]] dan Jogja.
[[File:Patung Rara Tanjung Sari dan Rara Payung Gilap di Dlimas.jpg|thumb|Tradisi Grebeg Suran di Desa Dlimas, Kecamatan Ceper]]
Di Kecamatan [[Bayat, Klaten]], tepatnya di kelurahan [[Paseban, Bayat, Klaten]] terdapat Makam [[Sunan Bayat]] atau Sunan Pandanaran atau Sunan Tembayat yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura [[Majapahit]]. Sunan Tembayat ini dahulu dikenal sebelum menjadi Sunan, dia adalah Bupati Semarang yang kemudian berkelana dalam hal keagamaan. Makam ini menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para [[Wali]]. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta halaman Kelurahan yang cukup luas. Setelah mendaki sekitar 250 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari pelataran akan tampak sangat indah di pagi hari.
 
=== Kuliner khas ===
Di Kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dijadikan obyek wisata. Wisata yang bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar. Banyak tempat pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti Umbul Nilo (gratis), Umbul Penganten (gratis), Umbul Ponggok (berbayar), Umbul Cokro (berbayar) dan umbul lainnya. Namun kalau untuk wisata memancing semua harus berbayar karena dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa Janti. Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambel khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur perkampungan ini sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari kota Solo, Semarang dan Yogya.
[[Berkas:Sop Ayam Klaten.jpg|jmpl|198x198px|[[Supayalat|Sop Ayam]] Pecok asli Klaten]]
Sebagai kota yang kaya akan sejarah kuliner lezat, klaten memiliki beberapa makanan kuliner yang akan memanjakan lidah, di antaranya:
* [[Ayam bakar|Ayam Bakar]] Khas Klaten
* Ayam Panggang Khas Klaten
* [[Sup ayam|Sop Ayam]] Pecok asli Klaten
* Ayam Goreng Trancam
* Nasi Tumpang Lethok
* Soto Bebek dan Bebek Bacem
* Garang Asem
* Soto Kwali Klaten
* Bubur Tumpang
Ada beberapa rumah makan legendaris di klaten yang menjaga resep kuliner secara turun-temurun, sehingga pengunjung akan mendapatkan sajian kuliner yang otentik saat kuliner di Klaten.<ref>{{Cite web|last=Watson|first=Sony|date=2023-06-25|title=10 Surga Kuliner Klaten yang Wajib Dikunjungi, No.7 Bikin Ketagihan!|url=https://napaktilas.net/kuliner/jawa-tengah/klaten/|language=en-us|access-date=2023-08-27|archive-date=2023-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230818080114/https://napaktilas.net/kuliner/jawa-tengah/klaten/|dead-url=no}}</ref>
 
==Oleh-oleh==
Di Kecamatan [[Bayat, Klaten]], tepatnya di kelurahan [[Paseban, Bayat, Klaten]] terdapat Makam [[Sunan]] Bayat atau Sunan Pandanaran atau [[Sunan Tembayat]] yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura [[Majapahit]]. Makam ini menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para [[Wali]]. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta halaman Kelurahan yang cukup luas. Setelah mendaki sekitar 200 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari pelataran akan nampak sangat indah di pagi hari.
Oleh-oleh khas Klaten, adalah:
* [[Durian Bagong]]
* [[Jenang Ayu]]
* Serambi
* Kepelan asli [[Pedan, Klaten|Pedan]] (Camilan)
* Keripik Cakar, Belut, dan Paru (Camilan)
 
==Pendidikan Ekonomi ==
[[Berkas:Alat Tenun Bukan Mesin.jpg|jmpl|Tenun di [[Cawas, Klaten|Cawas]], Klaten]]
Produk Klaten yang berpotensi, yaitu:
* Sentra Industri Konveksi–Wedi
* Karung Goni–Delanggu
* Gerabah–Krakitan, Bayat
* [[Lurik]]–Desa Mlese, Ds Tlingsing, Cawas
* Kerajinan Wayang–Omah Wayang Klaten (danguran Klaten Selatan)
* Payung Kertas–Juwiring
* Meubel/ kerajinan kayu–Sajen
* Handycraft–Karanganom
* Pusat makanan Ringan(snack) -Gondangan, Jogonalan
 
== Transportasi ==
Di kabupaten Klaten memiliki beberapa lembaga pendidikan tinggi, yang semuanya merupakan lembaga pendidikan swasta , seperti :
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation van de Nederlandsch-Indische Spoorwegen (N.I.S.) te Klaten TMnr 10014028.jpg|jmpl|218x218px|[[Stasiun Klaten|Stasiun kereta api Klaten]] (tahun 1903-1910)]]
=== Layanan kereta api ===
* '''Antarkota'''
** Lintas selatan Jawa
*** {{KA|Sancaka}}: {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Lodaya}}: {{sta|Bandung}}–{{sta|Solo Balapan}}
*** {{KA|Sri Tanjung}}: {{sta|Lempuyangan}}–{{Sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
*** {{KA|Pasundan}}: {{sta|Kiaracondong}}–Surabaya Gubeng
*** {{KA|Kahuripan}}: Kiaracondong–{{sta|Blitar}}
*** {{KA|Malabar}}: Bandung–{{sta|Malang}}
*** {{KA|Wijayakusuma}}: {{sta|Cilacap}}–Surabaya Gubeng–Ketapang
** Lintas tengah Jawa
*** {{KA|Kertanegara}} dan {{KA|Malioboro Ekspres}}: {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Malang}}
*** {{KA|Jaka Tingkir}} dan {{KA|Bengawan}}: {{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Purwosari}}
*** [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo|Fajar–Senja Utama Solo]] dan {{KA|Mataram}}: Pasar Senen–{{sta|Solo Balapan}}
*** {{KA|Argo Lawu}}, {{KA|Argo Dwipangga}}, dan {{KA|Manahan}}: {{sta|Gambir}}–Solo Balapan
*** {{KA|Logawa}}: Purwokerto–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
*** {{KA|Bangunkarta}}: Pasar Senen–{{sta|Jombang}}
*** {{KA|Ranggajati}}: {{Sta|Cirebon}}–Surabaya Gubeng–Jember
*** {{KA|Gaya Baru Malam Selatan}} dan {{KA|Jayakarta}}: Pasar Senen–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Singasari}}: Pasar Senen–{{sta|Blitar}}
* '''Aglomerasi'''
** {{Rint|Jateng|JS}} {{KA|Joglosemarkerto}}
* '''Kereta api bandara'''
** {{rint|yogyakarta|as}} [[Kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo|Kereta bandara BIAS]]
* '''Komuter'''
** {{rint|yogyakarta|red}} [[KRL Commuter Line Yogyakarta|Commuter Line Yogyakarta]]
 
=== Stasiun kereta api ===
# [http://www.unwidha.ac.id Universitas Widya Dharma Klaten]
* '''Lintas selatan–tengah Jawa'''
# [http://www.stikesmukla.ac.id STIKES Muhammadiyah Klaten]
# [[Stasiun Prambanan]]
# Akademi Kesehatan Lingkungan
# [[Stasiun Srowot]]
# STIE Setia Madani
# [[Stasiun Klaten]]
# [[Stasiun Ceper]]
# [[Stasiun Delanggu]]
 
=== Terminal ===
==Komunitas / Organisasi==
# [[Terminal Bus Ir. Soekarno Klaten]]
* [http://www.forum-klaten.com Forum Komunitas dan Komunikasi Warga Klaten]
# Terminal Bus Buntalan Klaten
* [http://fais.or.id Festival Anak-anak Islam Kabupaten Klaten]
# Terminal Bus Delanggu Klaten
* [http://jamaika.or.id Jaringan Mahasiswa Islam Klaten se-Indonesia]
*# PUSAKATerminal (PersaudaraanBus MahasiswaPenggung Klaten)
# Terminal Bus Cawas Klaten
# Terminal Bus Teloyo Klaten
# Terminal Bus Tulung Klaten
# Terminal Bus Bendogantungan Klaten
 
==Pranala luarPendidikan ==
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
* [http://www.klaten.go.id Situs resmi]
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
* [http://www.forum-klaten.com Forum Komunitas dan Komunikasi Warga Klaten]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman Kanak-kanak|TK]] / RA
* [http://groups.yahoo.com/group/klaten Milis Klaten]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] / [[madrasah ibtidaiyah|MI]]
* [http://jv.wiki-indonesia.club/wiki/Makam_Sunan_Pandanaran Wikipedia Jawa: Makam Sunan Pandanaran]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] / [[madrasah tsanawiyah|MTs]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] / [[madrasah aliyah|MA]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan Tinggi]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Pendidikan khusus|Lainnya]]
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Negeri
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 1
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 720
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 81
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 19
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 12
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 1
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Swasta
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 999
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 138
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 61
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 19
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 46
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 7
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 12
|-
|- Align="right"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Total
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''1000'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''858'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''142'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''38'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''58'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''8'''
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | '''12'''
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di {{PAGENAME}}<br />'''Sumber:''' Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Klaten 2016<ref>[{{Cite web |url=http://dapodik.pdkjateng.go.id/ |title=Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah {{PAGENAME}} |access-date=2016-10-28 |archive-date=2016-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161027065551/http://dapodik.pdkjateng.go.id/ |dead-url=yes }}</ref>
|}
 
== Tokoh terkenal ==
 
* [[Teguh Slamet Rahardjo]], seniman, pendiri grup lawak [[Srimulat]].
* [[Dono|Wahyu Sardono]] (Dono), aktor, pelawak, anggota [[Warkop|Warkop DKI]].
* [[Eddy Sud]], aktor, pelawak, anggota [[Kwartet Jaya]], pengasuh acara [[Aneka Ria Safari]].
* [[Soeharto Sastrosoeyoso]], dokter pribadi [[Soekarno]].
* [[Hartarto Sastrosoenarto]], politisi, Menteri Perindustrian (1983-1993), ayah dari [[Airlangga Hartarto]].
* [[Younky Soewarno]], musisi dan pencipta lagu Indonesia era 1980-an dan 1990-an.
* [[Hidayat Nur Wahid]], ketua MPR (2004-2009).
* [[Warseno Slank]], dalang.
* [[Suhardi]], ketua umum pertama [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Partai Gerindra]] (2008-2014).
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.klatenkab.go.id Situs resmi]
* [https://klatenkab.bps.go.id BPS Kab Klaten]
 
{{Kabupaten Klaten}}
{{jatengSolo Raya}}
{{Jateng}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Klaten| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Tengah|Klaten]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Klaten]]
[[Kategori:Kabupaten Klaten| ]]
 
[[en:Klaten Regency]]
[[jv:Kabupaten Klathen]]
[[no:Klaten]]