Hidangan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Azir zirlofa (bicara | kontrib)
k the previous reference link redirects to archive.org but the page doesn't show anything about this
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(149 revisi perantara oleh 75 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{See also|Daftar masakan Indonesia}}
[[Berkas:Food Sundanese RestaurantFood_Sundanese_Restaurant, Jakarta_Jakarta.jpg|thumbka|rightjmpl|260px260x260px|Contoh hidangan Indonesia khas [[Sunda]]; ikan bakar, [[nasi timbel]] (nasi dibungkus daun pisang), ayam goreng, [[sambal]], [[tempe]] dan [[tahu]] goreng, dan [[sayur asem]]; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah [[kobokan]].]]
{{Sidebar masakan Indonesia}}
[[Berkas:Lamb rendang.jpg|right|thumb|Rendang daging domba]]
[[Berkas:SateLamb_rendang.jpg|ka|jmpl|[[Rendang]] Ponorogodaging domba]]
[[Berkas:Sate_Ponorogo.jpg|thumbka|rightjmpl|Indonesia adalah asal mula [[sate]]; salah satu makanan paling populer di negara ini, ada banyak variasi di seluruh Indonesia. ]]
[[Berkas:Made's_Warung_Nasi_Campur.jpg|jmpl|Nasi dengan lauk-pauknya. Makanan masyarakat Indonesia sehari-hari]]
[[Berkas:Prasmanan_1.JPG|jmpl|470x470px|[[Prasmanan]], cara penyajian makanan indonesia dalam pesta]]
'''Hidangan Indonesia''' adalah salah satu tradisi [[kuliner]] yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat.<ref>{{cite web|date=6 September 2013|title=About Indonesian food|url=http://www.sbs.com.au/food/article/2008/07/01/about-indonesian-food|publisher=SBS Australia|accessdate=26 August 2014}}</ref> Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman [[budaya]] dan [[tradisi]] [[Kepulauan Nusantara|Nusantara]] yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional [[Indonesia]] secara umum.
 
Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan [[bumbu]] berasal dari rempah-rempah seperti [[kemiri]], [[cabai]], [[temu kunci]], [[lengkuas]], [[jahe]], [[kencur]], [[kunyit]], [[kelapa]] dan [[gula aren]] dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari [[Masakan India|India]], [[Masakan Tionghoa|Tiongkok]], [[Hidangan Timur Tengah|Timur Tengah]], [[Masakan Afrika Utara|Afrika]] dan [[Masakan Eropa|Eropa]] (terutama [[Masakan Belanda|Belanda]], [[Masakan Portugis|Portugis]], dan [[Masakan Spanyol|Spanyol]]).
[[Berkas:Made's Warung Nasi Campur.jpg|thumb|Nasi dengan lauk-pauknya]]
 
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan daerah yang dipengaruhi secara lokal oleh [[kebudayaan Indonesia]] serta pengaruh asing.
'''Masakan Indonesia''' adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat.<ref>{{cite web |title=About Indonesian food | date=6 September 2013 |publisher=SBS Australia| url=http://www.sbs.com.au/food/article/2008/07/01/about-indonesian-food |accessdate=26 August 2014 }}</ref> Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman [[budaya]] dan [[tradisi]] [[kepulauan Nusantara|Nusantara]] yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan [[bumbu]] berasal dari rempah-rempah seperti [[kemiri]], [[cabai]], [[temu kunci]], [[lengkuas]], [[jahe]], [[kencur]], [[kunyit]], [[kelapa]] dan [[gula aren]] dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari [[India]], [[Tiongkok]], [[Timur Tengah]], dan [[Eropa]].
 
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan daerah yang dipengaruhi secara lokal oleh [[kebudayaan Indonesia]] serta pengaruh asing. Sebagai contoh, [[beras]] yang diolah menjadi [[nasi putih]], [[ketupat]] atau [[lontong]] (beras yang dikukus menggunakan daun pisang atau plastik) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia, namun untuk bagian timur lebih umum dikonsumsi [[sagu]], [[jagung]], [[singkong]], dan [[ubi jalar]]. Bentuk penyajian umum sebagian besar makanan Indonesia terdiri atas makanan pokok dengan lauk-pauk berupa [[daging]], [[ikan]] atau [[sayur]] di sisi [[piring]].
 
Masakan [[Sumatra]], sebagai contoh, sering kali menampilkan pengaruh Timur Tengah, dan India, seperti penggunaan bumbu [[kari]] pada hidangan daging, dan sayurannya, sementara [[masakan Jawa]] berkembang dari teknik memasak asli Nusantara. Unsur budaya [[masakan Cina]] dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti [[bakmi]], [[bakso]], dan [[lumpia]] telah terserap dalam seni masakan Indonesia.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi, dan sumber daya alamnya. Teknik memasak, dan bahan makanan asli Indonesia berkembang, dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, [[Cina]], dan akhirnya Eropa. Para pedagang [[Spanyol]] dan [[Portugis]] membawa berbagai bahan makanan dari benua [[Amerika]] jauh sebelum [[Belanda]] berhasil menguasai Indonesia. Pulau [[Maluku]] yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak [[Polinesia]] dan [[Melanesia]].
 
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara di benua [[Asia]]. Masakan Indonesia yang populer seperti [[sate]], [[rendang]], dan [[sambal]] juga digemari di [[Malaysia]] dan [[Singapura]] bahkan [[Meksiko]]. Bahan makanan berbahan dasar dari [[kedelai]] seperti variasi [[tahu]] dan [[tempe]], juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari [[fermentasi]] kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah [[oncom]], mirip dengan tempe tetapi menggunakan jenis [[jamur]] yang berbeda, oncom sangat populer di [[Jawa Barat]].
Masakan Sumatera, sebagai contoh, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah, dan India, seperti penggunaan bumbu [[kari]] pada hidangan daging, dan sayurannya, sementara [[masakan Jawa]] berkembang dari teknik memasak asli nusantara. Unsur budaya [[masakan Cina]] dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti [[bakmi]], [[bakso]], dan [[lumpia]] telah terserap dalam seni masakan Indonesia.
 
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara di benua [[Asia]]. Masakan Indonesia yang populer seperti [[sate]], [[rendang]], dan [[sambal]] juga digemari di [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Bahan makanan berbahan dasar dari [[kedelai]] seperti variasi [[tahu]] dan [[tempe]], juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari [[fermentasi]] kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah [[oncom]], mirip dengan tempe tapi menggunakan jenis [[jamur]] yang berbeda, oncom sangat populer di [[Jawa Barat]].
 
Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan [[sendok]] pada tangan kanan, dan [[garpu]] pada tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti [[Jawa Barat]] dan [[Sumatera Barat]]) juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang.
 
Di [[restoran]] atau rumah tangga tertentu lazim menggunakan tangan untuk makan, seperti restoran [[boga bahari]], restoran tradisional [[Sunda]] dan [[Padang]], atau warung tenda [[pecel lele]] dan [[ayam goreng]] khas [[Jawa Timur]]. Tempat seperti ini biasanya juga menyajikan ''[[kobokan]]'', semangkuk air kran dengan irisan [[jeruk nipis]] agar memberikan aroma segar. Semangkuk air ini janganlahtidak untuk diminum; hanya digunakan untuk mencuci tangan sebelum, dan sesudah makan dengan menggunakan tangan telanjang.
 
Menggunakan [[sumpit]] untuk makan lazim ditemui di restoran yang menyajikan masakan [[China]] yang telah teradaptasi kedalam masakan Indonesia seperti bakmi atau mi ayam dengan [[pangsit]], [[mi goreng]], dan [[kwetiau]] goreng (mi pipih goreng, mirip [[char kway teow]]).
 
Menggunakan [[Garpu]] dan [[Pisau]] untuk makanan khas [[Barat]] di restoran yang menyajikan makanan Barat yang telah diklaim kedalam masakan Indonesia seperti contohnya [[Steak]].
 
== Sejarah ==
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi, dan sumber daya alamnya.
 
Menurut sejarahnya dulu, jejak kuliner Indonesia telah didapati dalam sejumlah prasasti abad ke-8 sampai ke-10 Masehi. Ketika itu, istilah ''[[boga]]'' telah dikenal, yakni makanan yang berhubungan dengan dapur, dibuat dengan sentuhan seni dan memberikan kenikmatan. Hal itu banyak didapati pada [[Prasasti di Jawa Barat|prasasti Jawa]].
 
Namun semakin ke timur Indonesia, tak banyak catatan, dan bahannya makin homogen, yakni [[sagu]]. Teknik memasak, dan bahan makanan asli Indonesia berkembang, dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, [[Hidangan Tionghoa|Tionghoa]], dan Eropa.<ref name="tempo">Tim Info Tempo (14-20 Mei 2018). "Menolak Lupa Jajanan Pasar". ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]''. [[Jakarta]]: Tempo Media Grup.</ref>
 
Di masa [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]], makanan juga merupakan komoditas dagangan yang memang laku untuk dijual. Misalnya, hasil-hasil pengolahan garam di pantai utara [[Jawa Timur]] dibawa berdagang ke Sulawesi dan Maluku, dan diperdagangkan secara langsung melalui [[Banten]] ke [[Sumatra]].{{sfn|Reid|2014|p=33—34}} Para pedagang [[Spanyol]] dan [[Portugis]] membawa berbagai bahan makanan dari benua [[Amerika]] jauh sebelum [[Belanda]] berhasil menguasai Indonesia. Pulau [[Maluku]] yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia seperti [[kunyit]] kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak [[Polinesia]] dan [[Melanesia]].
 
Catatan [[Ma Huan]] dari China pada abad ke-15 juga menyebut bahwa di Jawa itulah, terdapat berbagai bahan langka khas [[Tropika|tropis]] yang kaya dengan berbagai "segala macam [[Labu siam|labu]] dan sayuran".{{sfn|Reid|2014|p=35}} Di era-era awal kedatangan [[Belanda]] di Nusantara, ketika [[cabai]] baru diperkenalkan dari Amerika, diketahui cabai dapat bertumbuh di bagian-bagian Jawa dan segera Gubernur Banten mempergunakannya sebagai pengganti [[lada]].{{sfn|Reid|2014|p=36}}
 
Di kala [[madu]] belum lagi dianggap penting di Eropa, madu terutama dianggap sebagai obat di sini, dan dikumpulkan dari hutan pedalaman. Orang-orang Belanda mendapati madu dengan murah dan berlimpah dari pasokan daerah-daerah yang jauh, seperti [[Palembang]] dan [[Timor]]. Tambahan lagi, [[gula merah]] didapat dari [[Jepara]] dan sepanjang pantai timur Jawa.{{sfn|Reid|2014|p=37}}
Menggunakan [[sumpit]] untuk makan lazim ditemui di restoran yang menyajikan masakan Cina yang telah teradaptasi kedalam masakan Indonesia seperti bakmi atau mi ayam dengan [[pangsit]], [[mi goreng]], dan [[kwetiau]] goreng (mi pipih goreng, mirip [[char kway teow]]).
 
== Nasi ==
[[Berkas:KerbauJawaSate tuna gorontalo dan dabu dabu arang.png|jmpl|[[Sate Gorontalo]] atau lebih populer dengan nama Sate Bekantan]]
[[Berkas:Kerbau_Jawa.jpg|thumbjmpl|Menggunakan [[Kerbau]] untuk membajak sawah di [[Jawa]]; [[Nasi]] adalah makanan pokok rakyat Indonesia; Indonesia adalah negara penghasil beras terbesar ketiga di dunia. Pertanian padi banyak mengubah bentang alam Indonesia.]]
Nasi adalah bahan makanan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia modern,<ref name="TAYLOR_8">{{cite book |last=Taylor|first=JeanTim GelmanMedia Bisabaca|year=2024|url=https://www.bisabaca.id/2024/08/sejarah-pramuka-di-indonesia.html|title=Indonesia:Sejarah PeoplesPramuka anddi HistoriesIndonesia|publisherlocation=YaleDKI University PressJakarta|yearpublisher=2003 |locationurl-status=live}}</ref> Newsebagaimana Havenia andmemang London|url=dasarnya dominan dalam sejarah pangan [[Asia Tenggara|doi=Asia Tenggara{{sfn|pages=8–9Reid|id2014|p=33}}]][./Hidangan_Indonesia#cite_note-FOOTNOTEReid201433-8 ISBN<span 0class="mw-300reflink-10518-5}}text"><nowiki>[8]</refnowiki></span>] dan pertanian padi menempati posisi utama dalam kebudayaan Indonesia;, membentuk bentang alam; dijual di [[pasar]];, merupakan bahan dasar banyak jenis makanan dari yang [[gurih]] hingga [[manis]]. Pada umumnya [[beras]] dimakan dalam bentuk nasi biasa yang bercita-rasa [[tawar]] dengan sedikit sayur-mayur, dan lauk-pauk teman nasi disisinya sebagai sumber [[protein]] dan sumber [[gizi]] lainnya. Beras juga dapat dijadikan [[ketupat]] (beras dikukus dalam anyaman [[Kelapa|daun kelapa]]), [[lontong]] (beras dikukus dalam kemasan [[daun pisang]]), intip ([[Kerupuk gendar|kerupuk beras]]), jajanan, [[bihun]], [[Mi (makanan)|mi]], [[arak beras]], dan [[nasi goreng]].<ref>{{cite book |last=Witton|first=Patrick|title=World Food: Indonesia|publisher=[[Lonely Planet]]|year=2002 |location= [[Melbourne]]|url= |doi= |page=29|id= ISBN 1-74059-009-0}}</ref>
 
Pada umumnya [[beras]] dimakan dalam bentuk nasi biasa yang bercita-rasa tawar dengan sedikit sayur-mayur, dan lauk-pauk teman nasi disisinya sebagai sumber [[protein]] dan sumber [[gizi]] lainnya. Beras juga dapat dijadikan [[ketupat]] (beras dikukus dalam anyaman [[Kelapa|daun kelapa]]), [[lontong]] (beras dikukus dalam kemasan [[daun pisang]]), intip ([[Kerupuk gendar|kerupuk beras]]), jajanan, [[bihun]], [[Mi (makanan)|mi]], [[arak beras]], dan [[nasi goreng]].<ref>{{cite book|last=Witton|first=Patrick|year=2002|url=|title=World Food: Indonesia|location=[[Melbourne]]|publisher=[[Lonely Planet]]|page=29|doi=|id=ISBN 1-74059-009-0}}</ref>
[[Padi]] termasuk dalam pola makan sehari-hari, akan tetapi seiring berkembangnya teknologi, maka dimungkinkan untuk memperjualbelikan padi, dan beras dari tempat lain. Bukti temuan padi liar ditemukan di pulau [[Sulawesi]] berasal dari sekitar tahun 3000 SM. Meskipin demikian, bukti awal dari pertanian beras didapati dari [[prasasti]] abad kedelapan di Jawa yeng menyebutkan [[raja]] menerapkan [[pajak]] dalam bentuk padi. Pembagian kerja antara [[laki-laki]], [[perempuan]], dan [[hewan]] ternak tetap lestari dalam pertanian padi di Indonesia, seperti ditemui dalam ukiran relief [[candi Prambanan]], [[Jawa Tengah]] yang berasal dari abad kesembilan: [[Bajak|Bajak sawah]] diikatkan pada [[kerbau]]; perempuan menanam benih, dan menumbuk padi, serta laki-laki mengangkut padi hasil [[panen]] dengan [[Pikul|pikulan]] di pundaknya. Pada abad keenambelas, bangsa [[Eropa]] yang mengunjungi kepulauan Indonesia memandang nasi sebagai makanan bergengsi yang disajikan oleh kaum [[aristokrat]] dan [[Bangsawan|ningrat]] saat upacara, dan perayaan pesta.<ref name="TAYLOR_8"/>
 
[[Padi]] termasuk dalam pola makan sehari-hari, akan tetapi seiring berkembangnya teknologi, maka dimungkinkan untuk memperjualbelikan [[padi]], dan beras dari tempat lain. Bukti temuan padi liar ditemukan di pulau [[Sulawesi]] berasal dari sekitar tahun 3000 SM. Meskipin demikian, bukti awal dari pertanian beras didapati dari [[prasasti]] abad kedelapan di Jawa yeng menyebutkan [[raja]] menerapkan [[pajak]] dalam bentuk padi.
Pertanian padi memerlukan sinar [[matahari]] yang cukup. Penanaman padi di Indonesia terkait dengan perkembangan perkakas pertanian dari [[logam]] dan pemeliharaan ternak kerbau untuk membajak sawah, dan kotorannya digunakan untuk [[pupuk]]. Aslinya bentang alam Indonesia diselimuti oleh hutan hujan tropis, namun secara perlahan mulai digantikan dengan sawah, dan permukiman untuk mengembangkan pertanian padi yang telah berkembang selama 1500 tahun.<ref name="TAYLOR_8"/>
 
Pembagian kerja antara [[laki-laki]], [[perempuan]], dan [[hewan]] ternak tetap lestari dalam pertanian padi di Indonesia, seperti ditemui dalam ukiran relief [[candi Prambanan]], [[Jawa Tengah]] yang berasal dari abad kesembilan: [[Bajak]] sawah diikatkan pada [[kerbau]]; perempuan menanam benih, dan menumbuk padi, serta laki-laki mengangkut padi hasil [[panen]] dengan [[pikul]]an di pundaknya. Pada abad keenambelas, bangsa [[Eropa]] yang mengunjungi kepulauan Indonesia memandang nasi sebagai makanan bergengsi yang disajikan oleh kaum [[aristokrat]] dan [[Bangsawan|ningrat]] saat upacara, dan perayaan pesta.<ref name="TAYLOR_8" />
Bahan makanan pokok lainnya adalah [[jagung]] (di kawasan kering seperti [[Madura]] dan [[Nusa Tenggara]]), [[sagu]] (di kawasan Indonesia Timur), [[singkong]] (dikeringkan, dan disebut [[tiwul]] sebagai alternatif makanan pokok di kawasan gersang Jawa seperti [[Gunung Kidul]] dan [[Wonogiri]]), [[ketela]] serta umbi-umbian (khususnya pada musim paceklik).
 
Pertanian padi memerlukan sinar [[matahari]] yang cukup. Penanaman padi di Indonesia terkait dengan perkembangan perkakas pertanian dari [[logam]] dan pemeliharaan ternak kerbau untuk membajak sawah, dan kotorannya digunakan untuk [[pupuk]]. Aslinya bentang alam Indonesia diselimuti oleh hutan hujan tropis, namun secara perlahan mulai digantikan dengan sawah, dan permukiman untuk mengembangkan pertanian padi yang telah berkembang selama 1500 tahun.<ref name="TAYLOR_8" />
 
Bahan makanan pokok lainnya adalah [[jagung]] (di kawasan kering seperti [[Madura]], [[Gorontalo]], dan [[Nusa Tenggara]]), [[sagu]] (di kawasan Indonesia Timur), [[singkong]] (dikeringkan, dan disebut [[tiwul]] sebagai alternatif makanan pokok di kawasan gersang Jawa seperti [[Gunung Kidul]] dan [[Wonogiri]]), [[ketela]] serta umbi-umbian (khususnya pada musim paceklik).
 
== Bumbu ==
[[Berkas:Sambal ulekSambal_ulek.JPG|thumbka|rightjmpl|[[Sambal]] ulek, pelengkap yang lazim ditemukan di Indonesia. ]]
[[Berkas:Ilabulo bakar.png|jmpl|[[ilabulo]] bakar dengan kulit, hati, ampela dan lemak ayam yang dicampur dengan sagu dan dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar]]
Termahsyur di seluruh dunia sebagai "Pulau Rempah-rempah", kepulauan [[Maluku]] menyumbangkan tanaman rempah aslinya bagi seni kuliner dunia. Rempah atau bumbu seperti [[pala]], [[kapulaga]], [[cengkeh]], [[laos]] adalah tanaman asli Indonesia; sementara [[lada hitam]], [[kunyit]], [[sereh]], [[bawang merah]], [[kayu manis]], [[kemiri]], [[ketumbar]], dan [[asam jawa]] diperkenalkan dari [[India]] sebagaimana [[jahe]], [[daun bawang]], dan [[bawang putih]] yang diperkenalkan dari [[China]]. Tanaman bumbu dari benua Asia itu telah dikembangkan sejak zaman dahulu kala, dan telah menjadi bagian integral seni kuliner Indonesia.
Termahsyur di seluruh dunia sebagai "Pulau Rempah-rempah", kepulauan [[Maluku]] menyumbangkan tanaman rempah aslinya bagi seni kuliner dunia. Rempah atau bumbu seperti [[pala]], [[kapulaga]], [[cengkih]], [[laos]], [[kayu manis]], dan [[jahe]] adalah tanaman asli Indonesia; sementara [[lada hitam]], [[kunyit]], [[sereh]], [[bawang merah]], [[kemiri]], [[ketumbar]], dan [[asam jawa]] diperkenalkan dari [[India]] sebagaimana [[daun bawang]] dan [[bawang putih]] yang diperkenalkan dari [[China]]. Tanaman bumbu dari benua Asia itu telah dikembangkan sejak zaman dahulu kala, dan telah menjadi bagian integral seni kuliner Indonesia.
 
Pada masa lalu, [[Kerajaan Sunda]] dan kemudian [[Kesultanan Banten]] terkenal di seluruh dunia sebagai penghasil utama lada hitam dengan kualitas terbaik. Kemaharajaan bahari seperti [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] juga berkembang, dan makmur berkat perdagangan rempah-rempah antara pulau rempah [[Maluku]] di Nusantara dengan India, dan China. Kemudian [[VOC]] juga meraih keuntungan besar dari perdagangan rempah dunia. Kegemaran orang Indonesia akan makanan pedas semakin diperkaya dengan diperkenalkannya [[cabai]] dari benua Amerika oleh pedagang Spanyol sejak abad ke-16. Sejak saat itu [[sambal]] menjadi bagian penting dalam masakan Indonesia.
 
== Bumbu Kacang ==
[[Berkas:Gado gado ulekGado_gado_ulek.jpg|thumbjmpl|[[Bumbu kacang]] adalah bagian penting dari [[gado-gado]].]]
Sejak diperkenalkan dari [[Meksiko]] oleh pedagang [[Portugis]] dan [[Spanyol]] pada abad ke-16, bumbu kacang yang terbuat dari [[kacang tanah]] menempati posisi istimewa dalam seni kuliner Indonesia sebagai [[saus]] yang populer.

[[Kacang tanah]] tumbuh subur di iklim tropis [[Asia Tenggara]], dan kini dapat ditemui dalam bentuk digoreng, dibakar, diiris halus, ditumbuk, disiramkan di atas masakan atau menjadi saus celup. Salah satu ciri penting dari masakan Indonesia adalah penggunaan [[bumbu kacang]] yang luas dalam berbagai masakan khas Indonesia seperti [[sate]], [[gado-gado]], [[karedok]], [[Ketoprak (makanan)|ketoprak]], dan [[pecel]].

Saus atau bumbu kacang Indonesia mewakili hal yang rumit, dan membumi, daripada suatu bumbu yang kental, dan [[manis]] .<ref>James Oseland, ''Cradle Of Flavor'' (W.W. Norton & Co., 2006)</ref>. Bumbu kacang ini biasanya disiramkan ke atas bahan utama ([[daging]] atau [[sayur]]) untuk memberikan rasa, atau hanya sebagai saus celup "sambal kacang" (campuran [[cabai rawit]] dan kacang goreng yang digiling) untuk [[otak-otak]] atau [[ketan]]. Bumbu kacang mencapai tingkat perkembangan yang canggih di Indonesia, dengan keseimbangan rasa yang halus yang diperoleh dari berbagai bahan sesuai resep masing-masing jenis bumbu kacang; kacang goreng, [[gula jawa]], [[bawang putih]], [[bawang merah]], [[jahe]], [[asam jawa]], [[jeruk nipis]], [[sereh]], [[garam]], [[cabai]], [[lada]], dan [[kecap manis]], semuanya dihaluskan, dan dicampur dengan tambahan [[air]] untuk mencapai tekstur yang tepat. Rahasia bumbu kacang yang baik adalah "tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer".

Bumbu kacang Indonesia tidak terlalu [[manis]] jika dibandingkan bumbu kacang [[Thailand]] (yang merupakan adaptasi campuran). Gado-gado yang dimakan dengan bumbu kacang tersedia hampir di seluruh Indonesia, dan menampilkan keseimbangan yang halus dari cita rasa manis, [[pedas]], dan [[asam]].
 
== Santan ==
[[Berkas:Memarut santan02Memarut_santan02.jpg|thumbjmpl|Memarut daging buah kelapa untuk mendapatkan [[santan]].]]
[[Berkas:Kue burasKue_buras.JPG|thumbjmpl|Buras, beras dimasak dengan santan, disajikan dengan serundeng serpihan kelapa parut pedas, dari Makassar.]]
Karena Indonesia terletak di kawasan beriklim [[tropis]], maka sejak dahulu masyarakat Indonesia telah memanfaatkan berbagai kekayaan tanaman tropis seperti [[kelapa]].

Salah satu ciri khas masakan Indonesia adalah banyak memakai [[santan]], seperti [[rendang]], [[soto]], [[sayur lodeh]], [[opor ayam]], serta minuman ringan seperti [[cendol]] dan [[es doger]]. Santan tidak hanya milik masakan Indonesia, karena santan juga dikenal dalam seni memasak [[India]], [[Samoa]], [[Thailand]], [[Malaysia]], [[Filipina]], hingga [[Brasil]].

Meskipun demikian santan sangat sering digunakan dalam masakan Indonesia, terutama pada [[masakan Padang]] dan [[masakan Gorontalo]], sementara pada masakan [[Minahasa]], santan jarang digunakan dalam masakan, kecuali beberapa kue seperti [[klappertart]].
 
Ada dua jenis santan dalam masakan Indonesia, santan encer, dan santan kental. Perbedaan ini berdasarkan kadar air yang dikandungnya. Santan encer biasanya digunakan untuk sayur berkuah seperti lodeh, dan soto, sementara santan kental digunakan untuk rendang, dan aneka [[kue]] dan penganan ringan. Santan dapat diperoleh dari parutan kelapa segar di pasar atau dalam kemasan karton di [[pasar swalayan]].
Baris 52 ⟶ 85:
 
== Waktu makan ==
Untuk kawasan Indonesia bagian barat, makanan biasanya dimasak [[pagi]] menjelang [[siang]] untuk disantap pada tengah hari untuk makan siang. Umumnya keluarga Indonesia tidak menetapkan waktu pasti untuk makan bersama dimanadi mana semua anggota keluarga harus hadir. Karena alasan ini maka kebanyakan makanan dibuat agar awet, dan tetap dapat dimakan walaupun dibiarkan dalam suhu ruangan selama beberapa jam.

Seringkali masakan yang sama dihangatkan kembali untuk makan malam. Makanan Indonesia umumnya mengelilingi nasi yang terbuat dari beras lokal. Makanan dapat terdiri dari sup atau sayuran serta lauk-pauk utama. Apapun jenis masakannya, sering kali dilengkapi dengan [[sambal]].
 
Untuk kawasan Indonesia bagian timur, masyarakat setempat lebih dipengaruhi oleh budaya kepulauan [[Pasifik]], seperti di [[Papua]] dan [[Timor]], sumber [[karbohidrat]] didapat dari [[sagu]] atau umbi-umbian.
 
== Pesta dan perayaan: Tumpeng dan Rijsttafel ==
[[Berkas:Tumpeng FeastTumpeng_Feast.JPG|thumbka|rightjmpl|260px260x260px|[[Tumpeng]] [[nasi kuning]], disantap saat pesta dan perayaan.]]
Banyak [[pesta]] dan [[upacara]] dalam adat istiadat tradisional Indonesia melibatkan makanan, dan pesta. Salah satu contoh terbaik adalah [[tumpeng]]. Tumpeng berasal dari Jawa, berupa nasi berbentuk kerucut dikelilingi beraneka ragam masakan Indonesia. Tumpeng biasanya ada dalam perayaan "selamatan". Nasi tumpeng dicetak dengan menggunakan anyaman [[bambu]] berbentuk kerucut, nasinya sendiri bisa berupa nasi putih biasa, [[nasi uduk]] (dimasak dengan santan), atau [[nasi kuning]] (diwarnai dengan [[kunyit]]). Nasi ini dikelilingi masakan khas Indonesia seperti sayuran [[urap]], [[ayam goreng]], [[semur|semur]] daging]], [[http://www.masakanibu.ga/2016/12/resep-membuat-peyek-ikan-teri-gurih-dan.html teri kacang]] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161222154935/http://www.masakanibu.ga/2016/12/resep-membuat-peyek-ikan-teri-gurih-dan.html|date=2016-12-22}}, [[udang goreng]], [[telur pindang]], [[dadar gulung]] iris, [[tempe orek]], [[perkedel|perkedel]] kentang]], [[perkedel jagung]], [[sambal goreng|sambal goreng]] ati]], dan lainnya. Tumpeng berasal dari adat, dan kepercayaan asli masyarakat Indonesia yang memuliakan [[gunung]] sebagai tempat bersemayam para [[dewa]] atau [[roh]] leluhur. Nasi berbentuk [[kerucut]] dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung suci. Perayaan dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur atas berlimpahnya panen, dan segala berkah lainnya dari Yang Maha Kuasa. Karena memiliki nilai perayaan, dan syukuran, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi sebagai "kue ulangtahun versi Indonesia".
 
Pesta perayaan Indonesia lainnya adalah ''Rijsttafel'' ([[Bahasa Belanda]]: meja nasi), masakan ini memamerkan kemewahan pesta makan nan elegan khas orang kaya pada masa kolonial sekaligus menampilkan keanekaragaman seni kuliner Indonesia. [[Rijsttafel|Rijstafel]] klasik terdiri dari 40 macam masakan yang disajikan oleh 40 orang pelayan yang bertelanjang kaki, mengenakan berbusana seragam resmi warna putih, [[blangkon]], dan kain [[batik]] melilit pinggang mereka. Pesta kontemporer Indonesia saat ini mengadopsi hidangan bufet gaya Barat. Bufet atau juga disebut [[prasmanan]] biasanya dapat ditemukan pada pesta [[perkawinan]] atau perayaan lainnya.
 
Hidangan prasmanan disajikan di atas meja panjang. Tata letak prasmanan pesta pernikahan di Indonesia biasanya terdiri dari: [[piring]], alat makan ([[sendok]] dan [[garpu]]), serbet tisu, diletakkan di ujung, dilanjutkan dengan sajian nasi (nasi putih, dan [[nasi goreng]]), serangkaian hidangan khas Indonesia maupun kadang-kadang disajikan pula hidangan asing, [[sambal]], [[kerupuk]], dan diakhiri dengan gelas [[air putih]] atau minuman ringan di ujung meja prasmanan.
 
== Pengaruh asing ==
 
=== Anak Benua India ===
{{main|masakan India-Indonesia}}
Pengaruh India dapat diamati di Indonesia pada awal [[abad ke-4]]. Menyusul [[penyebaran Islam di Indonesia]], pengaruh [[Muslim]] [[Orang India|India]] masuk ke masakan Indonesia. Contohnya adalah [[martabak]] dan [[kari]] yang memengaruhi [[masakan Aceh]], [[Masakan Minangkabau|Minangkabau]], [[Masakan Melayu|Melayu]], dan [[Masakan Betawi|Betawi]]. Beberapa hidangan Aceh dan Minangkabau seperti [[roti canai]], [[roti tisu]], [[nasi biryani]], [[teh tarik]], dan [[gulai]] [[kambing]] yang dilacak asal-usulnya berasal dari [[India]]. Contoh lainnya adalah [[ayam mentega]], [[Rendang|nasi rendang,]] [[Idli|kedli kukus]], [[Apem|kue apem]], [[kue putu]], [[putu mayang]], dan [[naan]].
 
=== Arab ===
{{main|Masakan Arab-Indonesia}}
Orang-orang Arab datang ke [[Indonesia]] untuk tujuan perdagangan dan [[dakwah]] [[Penyebaran Islam di Nusantara|penyebaran agama Islam]]. Pengaruh Arab pada masakan Indonesia telah terintegrasi dan terakulturasi dengan baik yang mana dapat dijumpai dengan gampang, contohnya antara lain yaitu [[martabak]], [[Sate Balanga]], [[nasi kebuli]], [[nasi mandi]], [[nasi kabsah]], [[kue kaak]], [[samosa]], [[rabeg]], [[kebab]] dan [[Pita (roti)|roti pita]].
 
=== Tionghoa ===
{{main|Masakan Tionghoa-Indonesia|Masakan Peranakan}}
Imigrasi China ke Indonesia dimulai pada [[abad ke-7]], dan dipercepat selama [[Hindia Belanda|masa kolonial Belanda]], sehingga menciptakan perpaduan kultur [[masakan Tionghoa]] dengan gaya masakan asli Indonesia. Fenomena [[Hidangan campuran|masakan perpaduan]] antara masakan Tionghoa juga dapat diamati di negara tetangga, [[Malaysia]] dan [[Singapura]] sebagai [[masakan Peranakan]]. Beberapa hidangan populer [[Indonesia]] yang mendapat pengaruh China antara lain seperti [[bakmi]], [[bakwan]], [[bakso]], [[Soto mie|mi soto]], [[bakpau]], [[nasi goreng]], [[mi goreng]], mi pangsit, [[mi hokkien]], [[tahu goreng]], [[siomai]], [[pempek]], [[kwetiau]], [[laksa]], [[lumpia]], [[nasi tim]], [[capcai]], [[Puyonghai|fu yung hai]], [[yee sang]], [[popiah]], dan [[swike]]. Beberapa hidangan yang dipengaruhi China ini telah terintegrasi dengan baik ke dalam masakan utama Indonesia.
 
=== Eropa ===
 
==== Belanda ====
Belanda tiba di [[Indonesia]] pada [[abad ke-16]] untuk mencari [[rempah-rempah]]. Ketika [[VOC]] bangkrut pada tahun [[1800]], Indonesia menjadi koloni yang berharga di [[Belanda]]. Melalui [[kolonialisme]], orang Eropa memperkenalkan [[roti]], [[keju]], steik panggang, [[wafel]], dan [[panekuk]]. [[Roti]] dengan [[mentega]], [[keju]] atau [[selai]] [[buah]], ''[[poffertjes]]'', [[yogurt]], dan [[Keju Belanda|keju belanda]] umumnya dikonsumsi oleh kolonial Belanda dan [[orang Indo]] selama era kolonial. Beberapa [[Bangsawan|ningrat]] kelas atas dan [[Pribumi-Nusantara|penduduk indigenos]] yang terpelajar mengenal [[masakan Belanda]]; masakan ini dijunjung tinggi sebagai masakan kelas atas masyarakat [[Hindia Belanda]]. Hal ini menyebabkan adopsi dan perpaduan [[masakan Eropa]] ke dalam masakan Indonesia. Beberapa hidangan Indonesia yang terakulturasi selama era kolonial oleh [[masakan Belanda]], termasuk [[kroket]], [[roti bakar]], [[roti buaya]], [[selat solo]], [[bistik]], [[semur]], [[brenebon]], [[perkedel]], dan [[sup buntut]].
 
Banyak kue seperti [[kue bolu]], [[kue sus]], [[kue lidah kucing]], [[kue putri salju]], [[nastar]], [[lapis legit]], [[Kue lapis|spiku]], dan [[kaasstengels]] berasal dari pengaruh Belanda. Beberapa resep diciptakan sebagai [[Hidangan campuran|masakan perpaduan]] Hindia Belanda, menggunakan bahan-bahan asli di Indonesia tetapi dengan teknik memasak Eropa. Ini pun termasuk [[kue pandan]] dan [[klappertaart]]. [[Kue cubit]], biasanya dijual sebagai makanan ringan di sekolah dan pasar, diyakini berasal dari ''[[poffertjes]]''. Juga [[keju edam]] yang semakin populer di Indonesia. Belanda juga memperkenalkan [[gula]], [[cabai]], [[jagung]], [[Ketela pohon|ketela]], telur dadar, telur mata sapi dan daging sapi dalam masakan Indonesia.
 
==== Portugis dan Spanyol ====
Pesta perayaan Indonesia lainnya adalah ''Rijstafel'' ([[Bahasa Belanda]]: meja nasi), masakan ini memamerkan kemewahan pesta makan nan elegan khas orang kaya pada masa kolonial sekaligus menampilkan keanekaragaman seni kuliner Indonesia. Rijstafel klasik terdiri dari 40 macam masakan yang disajikan oleh 40 orang pelayan yang bertelanjang kaki, mengenakan berbusana seragam resmi warna putih, [[blangkon]], dan kain [[batik]] melilit pinggang mereka. Pesta kontemporer Indonesia saat ini mengadopsi hidangan [[bufet]] gaya Barat. Bufet atau juga disebut [[prasmanan]] biasanya dapat ditemukan pada pesta [[perkawinan]] atau perayaan lainnya. Hidangan prasmanan disajikan di atas meja panjang. Tata letak prasmanan pesta pernikahan di Indonesia biasanya terdiri dari: [[piring]], alat makan ([[sendok]] dan [[garpu]]), [[serbet]] tisu, diletakkan di ujung, dilanjutkan dengan sajian nasi (nasi putih, dan [[nasi goreng]]), serangkaian hidangan khas Indonesia maupun kadang-kadang disajikan pula hidangan asing, [[sambal]], [[kerupuk]], dan diakhiri dengan gelas [[air putih]] atau minuman ringan di ujung meja prasmanan.
Sebelum [[Hindia Belanda|Belanda]] masuk ke [[Indonesia]], [[bangsa Portugis]] dan [[Bangsa Spanyol|Spanyol]] telah masuk ke Indonesia terlebih dahulu. Mereka membawa dan memperkenalkan [[cabai]], [[lada]], [[kayu manis]], [[vanila]], dan [[safron]]. Masakan Indonesia yang telah terintegrasi baik dengan [[masakan Portugis]] dan [[Masakan Spanyol|Spanyol]] antara lain [[risoles]], [[Pastel (makanan)|pastel]], [[panada]], [[gado-gado]], [[sambal]] dan [[feijoada]].
 
== Minuman ==
Baris 66 ⟶ 127:
 
Jus buah-buahan juga sangat populer, antara lain jus jeruk, jus jambu, jus mangga, jus sirsak, dan jus alpokat yang biasanya disajikan dengan ditambah [[susu]] kental manis coklat atau putih sebagai minuman pencuci mulut.
[[Berkas:IndonesianFood_JusAlpokat.JPG|jmpl|Jus alpokat dengan susu coklat]]
 
Banyak minuman populer berdasarkan es, dan dapat dikategorikan sebagai minuman pencuci mulut. Es yang populer antara lain [[es kelapa muda]], [[es cincau]], [[es cendol]] atau [[Dawet|es dawet]], [[es kacang merah]], es blewah, dan es rumput laut.
[[Berkas:IndonesianFood JusAlpokat.JPG|thumb|Jus alpokat dengan susu coklat]]
 
Banyak minuman populer berdasarkan es, dan dapat dikategorikan sebagai minuman pencuci mulut. Es yang populer antara lain es kelapa muda, es cincau, es cendol atau es dawet, es kacang merah, es blewah, dan es rumput laut.
 
Minuman panas yang manis juga dapat ditemukan, seperti [[bajigur]] dan [[bandrek]] yang khususnya populer di [[Jawa Barat]]. Minuman hangat ini dibuat dari santan, dan [[gula jawa]] dengan campuran rempah lainnya. [[Sekoteng]] (minuman susu hangat dengan [[kacang]], potongan [[roti]], dan [[pacar cina]]) dapat ditemukan di Jawa Barat, dan [[Jakarta]]. Wedang [[jahe]] (minuman jahe hangat) dan [[wedang ronde]] (minuman hangat dengan bola-bola ubi) khususnya populer di [[Yogyakarta]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]].
 
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama [[Islam]], umat [[muslim]] Indonesia diharamkan untuk meminum [[alkohol]]. Akan tetapi sejak zaman kuno suku bangsa asli di kepulauan Nusantara telah mengenal minuman beralkohol. Berdasarkan kabar dari China, masyarakat Jawa KunaKuno meminum semacam [[arak]] yang disadap dari kelapa yang disebut [[tuak]]. Kini tuak bertahan, dan populer di kawasan suku [[Batak]], [[Sumatera Utara]] yang kebanyakan beragama [[Kristen]]. Kedai minum tradisional Batak yang disebut ''[[lapo tuak]]'' menyajikan tuak. Di [[Solo]], Jawa Tengah, ''[[ciu]]'' (adaptasi lokal arak China) juga dikenal. [[Brem]] (arak [[beras]]) [[Bali]] botolan juga populer di Bali. Indonesia juga mengembangkan [[bir]] merek lokal seperti [[Bir Bintang]] dan [[Anker Beer]].
 
== Kudapan dan jajanan ==
[[Berkas:Indonesian travelling meatball vendor on bikeIndonesian_travelling_meatball_vendor_on_bike.jpg|thumbjmpl|Penjual Bakso di [[Bandung]]]]
Di berbagai kota besar lazim ditemui jajanan China seperti [[bakpao]], [[bakmi]], dan [[bakso]] yang dijual baik oleh [[pedagang kakilimakaki lima]] di tepi jalan atau di restoran. [[Masakan Cina]] seringkalisering kali diadaptasi menjadi masakan Indonesia. Salah satu contoh adaptasi ialah [[daging babi]] jarang digunakan, dan diganti [[daging sapi]] karena menyesuaikan dengan mayoritas warga Indonesia yang kebanyakan [[muslim]]. Salah satu makanan jajanan pinggir jalan yang populer adalah [[siomay]] dan [[batagor]] (singkatan dari Bakso Tahu Goreng), [[pempek]], [[bubur ayam]], [[bubur kacang hijau]], [[sate]], [[nasiNasi goreng|nasi]] dan [[mie goreng]], [[toge]] goreng, [[laksa]], dan [[gorengan]].
 
Jajanan pinggir jalan Indonesia juga mencakup berbagai minuman manis, seperti es [[cendol]] atau es dawet, [[es teler]], [[es cincau]], [[es doger]], [[es campur]], [[es potong]], and [[es puter]]. [[Kue]] khas Indonesia sering disebut sebagai ''jajan pasar''. Indonesia memiliki kekayaan berbagai macam kudapan, dan kue, baik gurih maupun manis. Kue populer diantaranyadi antaranya [[risoles]], [[pastel]], [[lumpia]], [[lemper]], [[lontong]], [[tahu isi]], [[lapis legit]], [[getuk]], [[bakpia]], [[bika ambon]], [[lupis]], [[lemang]], [[timpan]], [[klepon]], [[onde-onde]], [[nagasari]], [[Kue sus|soes]], dan [[bolu]] kukus.
 
Pedagang jajanan pinggir jalan lazim ditemukan di Indonesia, demikian juga pedagang keliling yang menggunakan [[gerobak]], [[sepeda]], atau [[pikulan]]. Pedagang makanan pinggir jalan atau pedagang keliling ini disebut ''pedagang kaki lima'' - (berdasarkan lajur [[trotoar]] selebar lima kaki di Indonesia, akan tetapi teori lain menyebutkan kata 'kaki lima' berdasarkan jumlah tiga kaki gerobak dengan dua kaki pedagangnya!). Kebanyakan pedagang keliling atau kakilima ini memiliki ciri khas, dan alat tertentu untuk mengumumkan kehadirannya, seperti pedagang [[sate]] berteriak "teeee sateee", pedagang gorengan memukul-mukul penggorengan, pedagang bakso memukulkan [[mangkok]] atau kentongan, atau pedagang mie ayam memukul [[kentongan]] atau balok kayu.
 
== Buah-buahan ==
[[Berkas:Rambutan BinjaiRambutan_Binjai.jpg|thumbjmpl|[[Rambutan]] dijual di pasar di Jakarta.]]
Pasar di Indonesia penuh dengan berbagai jenis [[buah]] tropis. Buah adalah bagian penting dalam pola makan Indonesia, baik dimakan langsung, dijadikan kudapan manis (seperti es buah), disajikan menjadi masakan gurih atau pedas seperti [[rujak]], [[pisang goreng]], diproses menjadi [[keripik]] seperti [[keripik nangka]] dan [[keripik pisang]].
 
Banyak jenis buah-buahan seperti [[Manggis]], [[Rambutan]], [[Nangka]], [[Durian]], dan [[Pisang]], adalah tanamam asli Indonesia; sementara beberapa jenis buah-buahan diimpor dari negara tropis lainnya, meskipun demikian asal mula buah-buahan ini masih diperdebatkan. [[Pisang]], dan [[kelapa]] sangat penting, tidak hanya untuk masakan Indonesia, tetapi untuk berbagai keperluan seperti bahan bangunan untuk [[dinding]] atau [[atap]], [[minyak]], alas makan, kemasan, dan lain-lain.
 
== Lihat pula ==
 
== Lihat juga ==
* [[Daftar masakan Indonesia]]
* [[Gastronomi]]
 
* [[Masakan Jawa]]
=== Daftar utama masakan di Indonesia ===
* [[Masakan Sunda]]
 
* [[Masakan Padang]]
* [[Daftar masakan Aceh|Masakan Aceh]]
* [[Masakan Batak]]
* [[Daftar masakan Bali|Masakan Bali]]
* [[Masakan Kepulauan Bangka Belitung|Masakan Bangka Belitung]]
* [[Masakan Batak]]
* [[Masakan Betawi]]
* [[Masakan Gorontalo]]
* [[Masakan Jawa]]
* [[Masakan Maluku]]
* [[Masakan Melayu]]
* [[Masakan Manado|Masakan Minahasa]]
* [[Masakan Padang]]
* [[Masakan Palembang]]
* [[Hidangan Papua|Masakan Papua]]
* [[Masakan Sunda]]
* [[Masakan Arab-Indonesia]]
* [[Masakan India-Indonesia]]
* [[Masakan Peranakan]]
* [[Masakan Tionghoa-Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
=== Bacaan ===
 
* {{cite book|last=Ambarwati|first=Ari|year=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=D2KhDwAAQBAJ|title=Nusantara dalam Piringku|location=Jakarta|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-06-2992-6|ref=harv}}
* {{cite book|last=Reid|first=Anthony|year=2014|title=Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Tanah di Bawah Angin|location=[[Jakarta]]|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-108-1|volume=1|translator=[[Mochtar Pabottingi]]|ref=harv|authorlink=Anthony Reid}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/199601/culinary.reconnaissance-indonesia.htm Culinary Reconnaissance: Indonesia]
* [http://www.indonesianfoodonline.com Serving Indonesian food and cooking recipes in two languages, Indonesian and English]
* [http://hobimasak.info Resep Masakan Indonesia]
* [http://www.idzsn.com/kuliner/ Kuliner Indonesia]
* {{id}} [http://www.kulinernusantara.net/2011/04/resep-masakan-padang-sumatera-barat.html resep masakan padang ]
 
* [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/199601/culinary.reconnaissance-indonesia.htm Culinary Reconnaissance: Indonesia]
{{Topik Asia|title=[[Masakan Asia]]|prefix=Masakan|countries_only=y}}
{{Masakan Indonesia}}
{{Indonesia|navbar=plain|prefix=:Masakan|title=Masakan daerah Indonesia|image=}}
 
[[Kategori:MasakanHidangan Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]