Sunan Gresik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Referensi: Perbaikan Kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(254 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Infobox Ulama Muslim|honorific_prefix=As-Syekh Sayyid Maulana Malik Ibrahim|image=Sunan Gresik BW.png|caption=Ilustrasi Sunan Gresik|title=Sunan Gresik|kunya=|name=|nasab=bin Barakat Zainal Alam|nisbah=Al Azmatkhan|parents=[[Barakat Zainal Alam]] (ayah)|relatives=|spouse={{unbulleted list
| - [[Siti Fathimah]] binti Ali Nurul Alam
| - [[Siti Maryam]] binti Syekh Subakir
| - [[Wan Jamilah]] binti Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy
}}|children={{collapsible list|title=Pernikahan dengan Siti Fatimah :
| - Maulana Moqfaroh
| - Syarifah Sarah
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Siti Maryam :
| - Abdullah
| - Ibrahim
| - Abdul Ghafur
| - Ahmad
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Wan Jamilah :
| - Abbas
| - Yusuf
}}|birth_name=Maulana Malik Ibrahim|birth_date=|birth_place=|death_date=17.04.1419 M.<ref> Bukti ini nampak pada bingkai nisan Maulana Malik Ibrahim, terdapat pahatan ayat suci Al-Qur’an. Diawali dengan surat al-Baqarah ayat 225 yang lebih popular disebut ayat kursi, lalu surat Ali Imran ayat 185, Al-Rahman ayat 26-27, dan diakhiri dengan surat At-Taubah ayat 21-22. Menurut beberapa penelitian literatur, nisan tersebut berasal dari Champa, Gujarat dan nisan tersebut adalah persembahan Sultan Samudra Pasai sebagai tanda hormat atas keagungan sang Maulana Maulik Ibrahim. Pada makam Maulana Malik Ibrahim, terdapat pula sebuah teks bertuliskan :“Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran, dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahir penguasa dan urusan agama : Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya dan semoga menempatkannya di surga.”</ref>|death_place=[[Gresik]], [[Kerajaan Majapahit]]|death_cause=|resting_place=[[Gapurosukolilo, Gresik, Gresik|Desa Gapurosukolilo]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]].|other_names=Kakek Bantal|nationality=- [[Sultan Kelantan|Kesultanan Cermain]] <br>
- [[Kerajaan Majapahit]]|era=|region=|occupation=Mufti [[Walisongo]] Pertama|denomination=[[Sunni]]|jurisprudence=|creed=|movemet=|main_interests=|notable_ideas=|notable_works=|alma_mater=|disciple_of=[[Barakat Zainal Alam ]],
[[Maulana Malik Ibrahim#Guru-gurunya|Guru-gurunya]]|awards=|influences=|influenced=[[Sunan Giri]], [[Ki Tekuk Penjalin]],
[[Maulana Malik Ibrahim#Murid-muridnya|Dan Murid-murid Lainnya]]|module=|signature=}}
'''Sunan Gresik''' atau '''Maulana Malik Ibrahim''' (w. 1419 M/822 H) Sebagian rakyat malah menyebutnya '''Kakek Bantal''' adalah Pemimpin [[Walisongo]] generasi pertama dalam menyebarkan agama Islam di [[Pulau Jawa|Tanah Jawa]]. Ia dimakamkan di [[Gapurosukolilo, Gresik, Gresik|Desa Gapurosukolilo]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]].
Setelah Beliau wafat, kepemimpinan Walisongo diteruskan oleh penggantinya yaitu [[Sunan Ampel]].
== Keluarga ==
Maulana Malik Ibrahim memiliki 3 istri bernama:
1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa) memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah
2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad
3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf.
== Riwayat Dakwah ==
Maulana Malik Ibrahim dianggap termasuk salah seorang yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali senior di antara para [[Walisongo]] lainnya.<ref>Drewes, G. W. J. 1968. ''New Light on the Coming of Islam to Indonesia?'', Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde.</ref> Beberapa versi [[babad]] menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, [[Manyar, Gresik|Kecamatan Manyar]], yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het graf van Maulana Malik Ibrahim (gestorven in 1419) TMnr 10033233.jpg|jmpl|Makam Maulana Malik Ibrahim di sekitar tahun 1900]]
Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.<ref>Salam, Solichin, 1960. ''Sekitar Walisanga'', hlm 24-25, Penerbit "Menara Kudus", Kudus.</ref>
Setelah berhasil memikat hati masyarakat sekitar, aktivitas selanjutnya yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakan [[Roomo, Manyar, Gresik|desa Roomo]], [[Manyar, Gresik|Manyar]].<ref>Munif, Drs. Moh. Hasyim, 1995. ''Pioner & Pendekar Syiar Islam Tanah Jawa'', hlm 5-6, Yayasan Abdi Putra Al-Munthasimi, Gresik.</ref> Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.<ref>Tjandrasasmita, Uka (Ed.), 1984. ''Sejarah Nasional Indonesia III'', hlm 26-27, PN Balai Pustaka, Jakarta.</ref>
Setelah cukup mapan di masyarakat, Maulana Malik Ibrahim kemudian melakukan kunjungan ke ibu kota [[Majapahit]] di [[Trowulan, Mojokerto|Trowulan]]. Raja Majapahit meskipun tidak masuk Islam tetapi menerimanya dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama desa Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga mengandung unsur-unsur kebenaran; mengingat menurut Groeneveldt pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibu kota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari [[Asia Barat]].<ref>Groeneveldt, W.P., 1960. ''Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources''. Bhratara, Jakarta.</ref>
Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam pada masa selanjutnya.
== Wafat ==
[[Berkas:MalikIbrahim1.jpg|ka|jmpl|200px|Makam Maulana Malik Ibrahim, desa Gapura, [[Gresik]], [[Jawa Timur]]]]
Syekh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun [[1419]]. Makamnya kini terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual ziarah tahunan atau ''haul'' juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan ''khataman'' Al-Quran, ''mauludan'' (pembacaan riwayat Nabi Muhammad), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.<ref name="Ziarah Spiritual 20062">''Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual'', Penerbit Buku Kompas, Desember 2006.</ref>
Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya adalah sebagai berikut :
{{cquote|Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah.}}
Saat ini, jalan yang menuju ke makam tersebut diberi nama Jalan Malik Ibrahim.<ref name="Ziarah Spiritual 2006">''Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual'', Penerbit Buku Kompas, Desember 2006.</ref>
== Lihat pula ==
* [[Maulana Ishaq]]
* [[Maulana Ahmad Jumadil Kubra]]
* [[Maulana Muhammad Al-Maghribi]]
* [[Maulana Malik lsra’il]]
* [[Maulana Muhammad Ali Akbar]]
* [[Maulana Hasanuddin]]
* [[Maulana Aliyuddin]]
* [[Syekh Subakir]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Walisongo}}
[[Kategori:Wali Sanga]]
[[Kategori:Ulama Nusantara]]
|