Ruma Maida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ali syariff (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Kakei Yukata (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox film
|name = Ruma Maida
|image = Rumah maida.jpg
|image size =
|border =
Baris 44:
''Ruma Maida'', yang menggunakan gaya penggambaran film yang berbeda untuk adegan pada masa lalu dan masa modern, membahas pentingnya pendidikan, sejarah, dan [[pluralisme]]. Film ini mendapat sambutan yang cukup hangat dari para kritikus film; mereka cenderung menyukai gambaran dalam ''Ruma Maida'' tetapi mengkritik [[dialog]] yang dianggap terlalu berat. Film ini mendapat dua belas nominasi Piala Citra pada [[Festival Film Indonesia]] tahun [[Festival Film Indonesia 2009|2009]].
 
== Alur ==
Seorang mahasiswi jurusan sejarah yang beragama [[Nasrani]], Maida ([[Atiqah Hasiholan]]), mengurus sekolah gratis untuk [[anak jalanan]] di [[Jakarta]]. Sebelumnya, bangunan sekolah itu adalah rumah seorang pencipta lagu sekaligus pilot beragama Nasrani [[orang Indo|keturunan Indo]], Ishak Pahin ([[Nino Fernandez]]), dan istrinya yang beragama [[Islam]], Nani Kuddus ([[Imelda Soraya]]); ketika masih tinggal di rumah itu, Pahing menciptakan lagu "Pulau Tenggara", yang mengilhami Presiden [[Soekarno]] untuk membentuk [[Gerakan Non-Blok]]. Setelah Maida mengetahui kisah Pahing, dia mulai menulis skripsinya tentang pencipta lagu itu.
 
Baris 55:
Dengan informasi ini, Maida, Sakera, dan Kuan mendekati Muchlisin dan menceritakan begitu pentingnya rumah itu dalam kehidupan Muchlisin. Setelah cukup lama bergeming, Muchlisin menyuruh mereka pergi. Beberapa bulan kemudian, pada hari pernikahan Maida dan Sakera – saat mereka menikah di [[masjid]] dan juga [[gereja]] – Muchlisin datang dan menyatakan bahwa dia sudah tidak ingin meruntuhkan rumah itu. Dia justru memperbaikinya dan menjadikannya sebagai sekolah untuk anak jalanan, dengan nama Ruma Maida.
 
== Produksi ==
[[Berkas:Ayu Utami crop.JPG|thumb170px|jmpl|alt=Seorang wanita Indonesia, yang melihat ke depan dan tersenyum. Dia mengenakan sebuah baju ungu bermodel v-neck.|[[Ayu Utami]] menulis [[skenario]] dalam waktu enam bulan. ''Ruma Maida'' merupakan skenarionya yang pertama.]]
[[Skenario]] ''Ruma Maida'' ditulis [[Ayu Utami]]; ini merupakan skenarionya yang pertama.{{sfn|Setiawan 2009, Ayu Utami, nationalism}} Seorang wanita yang lebih dikenal karena menulis [[novel]], dia cenderung tidak mau menulis skenario karena beranggapan bahwa skenario itu terlalu mengutamakan kepentingan komersial.{{sfn|Sembiring 2009, A Modern Film}}{{sfn|Soeriaatmadja|2010a|loc=2:25–2:30}} Dia menulis skenario ini dalam waktu enam bulan, mulai pada tahun 2008, saat dia diminta Lamp Pictures  – yang mendanai film ini bersama dengan Karuna Pictures{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}} – agar dia menulis sebuah cerita bertema nasionalisme.{{sfn|Setiawan 2009, Ayu Utami, nationalism}}{{sfn|Sembiring 2009, A Modern Film}} Menurut sutradara [[Teddy Soeriaatmadja]], yang sudah terlibat dari awal pembuatan skenario,{{sfn|Soeriaatmadja|2010a|loc=2:10–2:20}} dia dan Ayu membuat tujuh versi cerita sebelum akhirnya bisa menyepakati cerita yang akan digunakan.{{sfn|Soeriaatmadja|2010a|loc=3:50–3:56}} Dia berpendapat bahwa skenario itu dapat digunakan sebagai cara belajar [[sejarah Indonesia]], yang menurut dia menarik,{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}} dan mengutamakan tema pendidikan, keragaman, serta sejarah.{{sfn|Sembiring 2009, A Modern Film}}
 
Baris 65:
Grup musik Indonesia [[Naif (grup musik)|Naif]] [[Daur ulang (musik)|mendaur ulang]] beberapa lagu untuk ''Ruma Maida'', termasuk lagu dari tahun 1940-an seperti "Juwita Malam" (karya [[Ismail Marzuki]]{{sfn|Mohamad 2006, K.A}}), "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" (karya [[Maladi|R. Maladi]]{{sfn|Liner notes for ''Dekade''}}), dan "[[Ibu Pertiwi (lagu)|Ibu Pertiwi]]".{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}} Lagu daur ulang ini direkam dalam waktu lima hari.{{sfn|Soeriaatmadja|2010b|loc=11:45–12:00}} Ayu menulis "Pulau Tenggara", yang dinyanyikan Imelda Soraya.{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}}
 
== Tema ==
Benny Benke, melalui tulisannya dalam koran ''[[Suara Merdeka]]'', menyatakan bahwa ''Ruma Maida'' merupakan "hasil interpretasi bebas atas sejarah resmi yang terlalu angkuh, mendominasi, sekaligus dogmatis."{{sfn|Benke 2009, Membebaskan Sejarah}} Dia menulis bahwa film ini terkadang kurang jelas membedakan peristiwa yang benar-benar terjadi dan yang dibuat-buat.{{sfn|Benke 2009, Membebaskan Sejarah}} Ayu menyatakan bahwa orang-orang dari zaman [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|Revolusi Nasional]] "yakin dengan impian mereka" dan mempunyai "semangat heroisme dan patriotisme yang kuat", hal yang menurutnya diperlukan untuk Indonesia.{{sfn|Setiawan 2009, Ayu Utami, nationalism}} Teddy juga menyatakan bahwa film ini dimaksudkan agar membahas masalah modern Indonesia, melalui sejarah rumah Ishak.{{sfn|Soeriaatmadja|2010a|loc=1:45–2:00}} Wakil sutradara Azhar Lubis menyatakan bahwa rumah itu mewakili Indonesia secara keseluruhan; menurut penjelasannya, bilamana negara tidak dirawat, bisa saja roboh dan runtuh.{{sfn|Soeriaatmadja|2010b|loc=20:00–20:11}}
 
Baris 72:
Triwik Kurnasari, melalui tulisannya dalam ''[[The Jakarta Post]]'', berpendapat bahwa adanya adegan Kerusuhan Mei 1998 serta [[kejatuhan Soeharto]] menyinggung soal pluralisme.{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}} Ayu, dalam sebuah wawancara dengan harian ''[[Jakarta Globe]]'', menyatakan bahwa dia bermaksud untuk menunjukkan diversitas dengan memberi setiap tokoh latar belakang etnis, agama, dan sosio-ekonomi yang berbeda.{{sfn|Sembiring 2009, A Modern Film}} Dalam wawancara lain, Ayu menyatakan bahwa film ini dimaksud untuk menunjukkan bagaimana [[moto]] nasional [[Bhinneka Tunggal Ika]] dapat diterapkan di Indonesia.{{sfn|Soeriaatmadja|2010b|loc=18:06–18:11}} Dalam sebuah resensi lain, Dewi Anggraeni menulis bahwa ''Ruma Maida'' "melukis gambaran yang lebih nyata mengenai masyarakat Indonesia, ketika tidak semua orang dapat dimasukkan dalam kategori sosial, rasial, atau ekonomi",{{efn|Asli: "''paints a more realistic picture of Indonesia’s society, where people do not necessarily fit into neat social, racial or economic categories''"}} sehingga tokohnya tidak masuk dalam [[stereotipe]] yang berlaku pada umumnya.{{sfn|Anggraeni 2010, RI film festival}}
 
== Gaya penceritaan ==
[[Berkas:Rumah Maida visuals.jpg|thumbjmpl|alt=Dua adegan film. Di atas ada Ishak Pahing (Nino Fernandez) dalam pernikahannya dengan Nani Kuddus (Imelda Soraya); di bawah terdapat Sakera (Yama Carlos) saat menikah dengan Maida (Atiqah Hasiholan). Kedua pernikahan ini dalam gaya Muslim.|''Ruma Maida'' menggunakan warna sepia serta kamera yang statis untuk menunjukkan adegan yang terjadi pada masa lampau, sementara adegan pada tahun 1998 digambarkan dengan warna yang lebih alami serta sudut pandang yang berbeda-beda. Ada kesamaan antara adegan yang terjadi pada masa lampau dan masa sekarang, misalkan pernikahan Ishak dan Nani (atas), serta Sakera dan Maida (bawah).]]
''Ruma Maida'' menggunakan warna dan cara pengambilan gambar untuk menunjukkan periode waktu yang berbeda. Adegan yang terjadi pada masa lampau diberi warna [[sepia]] dan diambil dengan kamera statis, sementara yang terjadi pada tahun 1998 mempunyai warna yang lebih alami dan diambil dengan menggunakan kamera ''handheld''.{{sfn|Republika 2009, Ruma Maida, Pijakan}} Penggunaan kamera ''handheld'' ini bertujuan agar masa modern dapat digambarkan dengan "sekasar mungkin dan tidak steril", sementara masa lampau dibuat kelihatan manis, indah dan bersih; ini berkaitan dengan tema mengindahkan masa lalu.{{sfn|Soeriaatmadja|2010b|loc=1:00–1:30}} Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Ishak digambarkan dalam kilas balik yang diselingi adegan yang menceritakan Maida.{{sfn|Republika 2009, Ruma Maida, Pijakan}}{{sfn|M. P. 2009, Ruma Maida : Suguhan}} Tempo film ini cukup pelan, dan gambarnya diambil dari sudut yang "unik".{{sfn|Siahaan 2009, 'Ruma Maida' A Potent}}
 
Dalam [[Tempo (majalah)|majalah ''Tempo'']], Kurie Suditmo menulis bahwa ''Ruma Maida'' memasukkan beberapa cerita kecil, misalkan Kongres Pemuda pada tahun 1928, pendidikan anak jalanan, serta adegan ketika Sakera membahas ilmu arsitek dengan Muchlisin; menurut Kurie, hal ini membuat film ini lebih susah dipahami.{{sfn|Suditomo 2009, Ruma Itu Punya}} Armando Siahaan, yang menulis resensi film di ''Jakarta Globe'', mencatat bahwa ada beberapa adegan yang mirip, misalkan kerusuhan setelah [[menyerahnya Jepang]] pada tahun 1945 dan yang terjadi pada bulan Mei 1998.{{sfn|Siahaan 2009, 'Ruma Maida' A Potent}}
 
== Rilis dan penerimaan ==
''Ruma Maida'' dirilis perdana pada tanggal 28 Oktober 2009, pada Hari [[Sumpah Pemuda]]{{sfn|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}} – tanggal ini sudah lama dipilih, karena dianggap tanggal yang mempunyai kekuatan historis.{{sfn|Soeriaatmadja|2010a|loc=3:25–3:32}} Pada hari berikutnya, film ini dirilis secara luas.{{sfn|Republika 2009, Ruma Maida, Pijakan}} ''Ruma Maida'' ditayangkan di Singapore International Film Festival pada bulan April 2010.{{sfn|The Jakarta Post 2010, Rediscovering world cinema}} Pada bulan Agustus, ''Ruma Maida'' ditayangkan tiga kali pada Indonesian Film Festival di [[Melbourne]], [[Australia]].{{sfn|Anggraeni 2010, RI film festival}}{{sfn|IFF, More than a Learning}} Pada bulan November film ini ditayangkan di Asiatica Film Mediale di [[Roma]], [[Italia]], dengan judul ''La Casa Di Maida''.{{sfn|AFM, Ruma Maida}}
 
Baris 87:
''Ruma Maida'' dirilis dalam bentuk DVD di Indonesia pada pertengahan tahun 2010 oleh EZY Home Entertainment, setelah lulus dari [[Lembaga Sensor Film]] pada bulan Februari. DVD ini berisikan ''subtitle'' dalam bahasa Inggris serta sebuah film dokumenter yang menceritakan proses produksi ''Ruma Maida''.{{sfn|Liner notes for ''Ruma Maida''}}
 
== Penghargaan ==
''Ruma Maida'' dinominasikan untuk dua belas Piala Citra dalam [[Festival Film Indonesia]] pada tahun [[Festival Film Indonesia 2009|2009]]. Film ini memenangi satu kategori.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan Ruma Maida}}
 
Baris 101:
| rowspan="12" | [[Festival Film Indonesia 2009|2009]]
|Film Terbaik
| Ruma Maida
|
|{{Nom}}
|-
Baris 151:
{{clear}}
 
== Keterangan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
;Catatan kaki
{{reflist|colwidth=30em}}
Baris 160:
;Bibliografi
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite news
|last=Anggraeni
|first=Dewi
|title=RI film festival takes on Australian silver screen
|trans_title=Festival Film RI diadakan di Layar Perak Australia
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/09/08/ri-film-festival-takes-australian-silver-screen.html
|work=The Jakarta Post
|date=8 September 2010
|accessdate=7 April 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67VeJmiBQ?url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/09/08/ri-film-festival-takes-australian-silver-screen.html
|archivedate=7 April 2012-05-08
|ref={{SfnRef|Anggraeni 2010, RI film festival}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/10/26/85418/Membebaskan-Sejarah
|work=Suara Merdeka
|title=Membebaskan Sejarah
|date=26 October 2009
|last=Benke
|first=Benny
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67VXav4rQ?url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/10/26/85418/Membebaskan-Sejarah
|archivedate=8 May 2012-05-08
|ref={{sfnRef|Benke 2009, Membebaskan Sejarah}}
|dead-url=no
}}
* {{cite album-notes
|title=[[Dekade]]
|artist=[[Chrisye]]
Baris 194 ⟶ 196:
|ref={{sfnRef|Liner notes for .27.27Dekade.27.27}}
}}
* {{cite news
|last=Kurniasari
|first=Triwik
|title='Ruma Maida' portrays the country's history
|trans_title='Ruma Maida' menunjukkan sejarah negara
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/11/01/ruma-maida039-portrays-country039s-history.html
|work=The Jakarta Post
|date=1 November 2009
|accessdate=7 April 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/66jvX9Z6z?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/11/01/ruma-maida039-portrays-country039s-history.html
|archivedate=7 April 2012-04-07
|ref={{SfnRef|Kurniasari 2009, 'Ruma Maida' portrays}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
|title=Ruma Maida : Suguhan Apik Dari Teddy Soeriaatmadja
|last=M. P.
Baris 218 ⟶ 221:
|location=Jakarta
|accessdate=9 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67WFEoI6d?url=http://www.21cineplex.com/slowmotion/ruma-maidasuguhan-apik-dari-teddy-soeriaatmadja,986.htm
|archivedate=9 May 2012-05-09
|ref={{sfnRef|M. P. 2009, Ruma Maida : Suguhan}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title='Jamila dan Sang Presiden' ready for Oscar
|trans_title='Jamila dan Sang Presiden' siap meraih Oscar
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/10/31/%E2%80%98jamila-dan-sang-presiden%E2%80%99-ready-oscar.html
|work=The Jakarta Post
|date=31 October 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b186bRv?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/10/31/%E2%80%98jamila-dan-sang-presiden%E2%80%99-ready-oscar.html
|archivedate=2012-04-01
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2009, 'Jamila dan Sang Presiden'}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2006/11/06/CTP/mbm.20061106.CTP122195.id.html
|title='Jamila dan Sang Presiden' ready for Oscar
|work=Tempo
|trans_title='Jamila dan Sang Presiden' siap meraih Oscar
|title=K.A
|language=Inggris
|date=6 November 2006
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/10/31/%E2%80%98jamila-dan-sang-presiden%E2%80%99-ready-oscar.html
|last=Mohamad
|work=The Jakarta Post
|first=Goenawan
|date=31 October 2009
|authorlink=Goenawan Mohamad
|accessdate=1 April 2012
|accessdate=12 May 2012
|archiveurl=http://www.webcitation.org/66b186bRv
|archiveurl=https://www.webcitation.org/67bHFlT4a?url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2006/11/06/CTP/mbm.20061106.CTP122195.id.html
|archivedate=1 April 2012
|archivedate=2012-05-12
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2009, 'Jamila dan Sang Presiden'}}
|ref={{sfnRef|Mohamad 2006, K.A}}
}}
|dead-url=no
*{{cite news
|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2006/11/06/CTP/mbm.20061106.CTP122195.id.html
|work=Tempo
|title=K.A
|date=6 November 2006
|last=Mohamad
|first=Goenawan
|authorlink=Goenawan Mohamad
|accessdate=12 May 2012
|archiveurl=http://www.webcitation.org/67bHFlT4a
|archivedate=12 May 2012
|ref={{sfnRef|Mohamad 2006, K.A}}
}}
* {{cite web
|title=More than a Learning Experience
|trans_title=Lebih dari Sekadar Pengalaman
Baris 255 ⟶ 261:
|publisher=Indonesian Film Festival
|accessdate=13 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67cPsJSB6?url=http://www.indonesianfilmfestival.com.au/documents/IFF10_Ruma%20Maida_Educational_Program.pdf
|archivedate=13 May 2012-05-13
|ref={{SfnRef|IFF, More than a Learning}}
|dead-url=no
}}
}}
*{{cite web
* {{cite web
|title=Penghargaan Ruma Maida
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r009-09-263777_ruma-maida/award#.T6mtvlKITMw
Baris 266 ⟶ 273:
|location=Jakarta
|accessdate=9 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67WBjFCVE?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r009-09-263777_ruma-maida/award#.T6mtvlKITMw
|archivedate=9 May 2012-05-08
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Penghargaan Ruma Maida}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Rediscovering world cinema in Singapore
|trans_title=Menemukan kembali sinema dunia di Singapura
|language=Inggris
|url=http://new.thejakartapost.com/news/2010/04/18/rediscovering-world-cinema-singapore.html
|work=The Jakarta Post
|date=18 April 2010
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/67VfZOwXw?url=http://new.thejakartapost.com/news/2010/04/18/rediscovering-world-cinema-singapore.html
|archivedate=2012-05-08
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2010, Rediscovering world cinema}}
|dead-url=no
}}
* {{cite newsweb
|title=Rediscovering world cinema in Singapore
|trans_title=Menemukan kembali sinema dunia di Singapura
|language=Inggris
|url=http://new.thejakartapost.com/news/2010/04/18/rediscovering-world-cinema-singapore.html
|work=The Jakarta Post
|date=18 April 2010
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=http://www.webcitation.org/67VfZOwXw
|archivedate=8 May 2012
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2010, Rediscovering world cinema}}
}}
*{{cite web
|title=Ruma Maida
|language=Inggris
Baris 289 ⟶ 298:
|publisher=Asiatica Film Mediale
|accessdate=13 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67cQKgjzI?url=http://www.asiaticafilmmediale.it/en_schedafilm_view.php?id_config=5
|archivedate=13 May 2012-05-13
|ref={{SfnRef|AFM, Ruma Maida}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|url=http://www.republika.co.id/berita/senggang/film-musik/09/10/24/84369-ruma-maida-pijakan-pengingat-sejarah
|work=Republika
|title=Ruma Maida, Pijakan Pengingat Sejarah
|date=24 October 2009
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/67VbaWiTR?url=http://www.republika.co.id/berita/senggang/film-musik/09/10/24/84369-ruma-maida-pijakan-pengingat-sejarah
|archivedate=2012-05-08
|ref={{sfnRef|Republika 2009, Ruma Maida, Pijakan}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|url=http://www.republikamediaindonesia.co.idcom/beritamediaperempuan/senggangread/film-musik2009/0910/10/242283/11/84369-ruma-maida-pijakan-pengingat-sejarahSejarah_dalam_Balutan_Romantisme
|work=RepublikaMedia Indonesia
|last=Sari
|title=Ruma Maida, Pijakan Pengingat Sejarah
|first=Yulia Permata
|date=24 October 2009
|title=Sejarah dalam Balutan Romantisme
|accessdate=8 May 2012
|date=23 October 2009
|archiveurl=http://www.webcitation.org/67VbaWiTR
|archivedateaccessdate=8 May 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/67VclFdup?url=http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/read/2009/10/10/2283/11/Sejarah_dalam_Balutan_Romantisme
|ref={{sfnRef|Republika 2009, Ruma Maida, Pijakan}}
|archivedate=2012-05-08
|ref={{sfnRef|Sari 2009, Sejarah dalam Balutan}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Sembiring
|url=http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/read/2009/10/10/2283/11/Sejarah_dalam_Balutan_Romantisme
|first=Dalih
|work=Media Indonesia
|title=A Modern Film Reflecting On Indonesia’s Storied Past
|last=Sari
|trans_title=Film Modern yang Merenungkan Sejarah Indonesia yang Panjang
|first=Yulia Permata
|language=Inggris
|title=Sejarah dalam Balutan Romantisme
|url=http://www.thejakartaglobe.com/home/a-modern-film-reflecting-on-indonesias-storied-past/332489
|date=23 October 2009
|work=The Jakarta Globe
|accessdate=8 May 2012
|date=29 September 2009
|archiveurl=http://www.webcitation.org/67VclFdup
|archivedateaccessdate=8 May 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/67Vaehx9a?url=http://www.thejakartaglobe.com/home/a-modern-film-reflecting-on-indonesias-storied-past/332489
|ref={{sfnRef|Sari 2009, Sejarah dalam Balutan}}
|archivedate=2012-05-08
|ref={{SfnRef|Sembiring 2009, A Modern Film}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=SembiringSetiawan
|first=DalihIwan
|title=Ayu Utami, nationalism and 'Ruma Maida'
|title=A Modern Film Reflecting On Indonesia’s Storied Past
|trans_title=FilmAyu ModernUtami, yangnasionalisme, Merenungkandan Sejarah'Ruma Indonesia yang PanjangMaida'
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartaglobethejakartapost.com/homenews/a2009/11/01/ayu-modernutami-filmnationalism-reflectingand-onruma-indonesias-storied-past/332489maida039.html
|work=The Jakarta GlobePost
|date=291 SeptemberNovember 2009
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67Vaehx9a67VcEXKiP?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/11/01/ayu-utami-nationalism-and-ruma-maida039.html
|archivedate=8 May 2012-05-08
|ref={{SfnRef|SembiringSetiawan 2009, AAyu ModernUtami, Filmnationalism}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=SetiawanSiahaan
|first=IwanArmando
|title=Ayu Utami, nationalism and 'Ruma Maida' A Potent Tangle
|trans_title=Ayu Utami, nasionalisme, dan 'Ruma Maida' Cerita yang Kuat
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartapostthejakartaglobe.com/newsartsandentertainment/2009/11/01/ayuruma-utamimaida-nationalisma-andpotent-ruma-maida039.htmltangle/337944
|work=The Jakarta PostGlobe
|date=127 NovemberOctober 2009
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67VcEXKiP67VgNQBjG?url=http://www.thejakartaglobe.com/artsandentertainment/ruma-maida-a-potent-tangle/337944
|archivedate=8 May 2012-05-08
|ref={{SfnRef|SetiawanSiahaan 2009, Ayu'Ruma Utami,Maida' A nationalismPotent}}
|dead-url=no
}}
*{{cite news
|last=Siahaan
|first=Armando
|title='Ruma Maida' A Potent Tangle
|trans_title='Ruma Maida' Cerita yang Kuat
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartaglobe.com/artsandentertainment/ruma-maida-a-potent-tangle/337944
|work=The Jakarta Globe
|date=27 October 2009
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=http://www.webcitation.org/67VgNQBjG
|archivedate=8 May 2012
|ref={{SfnRef|Siahaan 2009, 'Ruma Maida' A Potent}}
}}
* {{cite album-notes
|title=Ruma Maida
|last=Soeriaatmadja
Baris 368 ⟶ 383:
|ref={{sfnRef|Liner notes for .27.27Ruma Maida.27.27}}
}}
* {{cite video
| last =Soeriaatmadja
|first=Teddy (director and producer)
Baris 378 ⟶ 393:
| ref =harv
}}
* {{cite video
| last =Soeriaatmadja
|first=Teddy (director and producer)
Baris 388 ⟶ 403:
| ref =harv
}}
* {{cite news
|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/11/09/FL/mbm.20091109.FL131878.id.html
|work=Tempo
|last=Suditomo
|first=Kurie
|title=Ruma Itu Punya Cerita
|date=9 November 2009
|accessdate=8 May 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/67VdMMgiF?url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/11/09/FL/mbm.20091109.FL131878.id.html
|archivedate=8 May 2012-05-08
|ref={{sfnRef|Suditomo 2009, Ruma Itu Punya}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
{{Portal|Film|Indonesia}}
* {{officialresmi|http://www.rumamaida.com/}}
* {{IMDb title|1556029|Ruma Maida}}
* {{rotten-tomatoes|id=ruma-maida|title=Ruma Maida}}
{{Featured article}}
 
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]]
[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film drama romantis Indonesia]]
[[Kategori:Tata Suara Terbaik (Festival Film Indonesia)romantis]]