Jeruk pontianak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pewikian dan kategori |
k Membatalkan suntingan oleh 114.4.213.61 (bicara) ke revisi terakhir oleh MITGATVM: suntingan uji coba, silakan gunakan bak pasir Tag: Pengembalian SWViewer [1.6] |
||
(47 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| taxon = Citrus
| authority =
| subdivision_ranks=Spesies
| subdivision = Spesies:{{br}}
''C. nobilis''
| color={{tc2|tumbuhan}}
| nama=Jeruk Pontianak
}}
'''Jeruk Pontianak''' (''citrus nobilis var. microcarpa'') merupakan jenis [[jeruk siam]] dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan [[Kota Pontianak]].<ref>{{Cite book|last=AgroMedia|first=Redaksi|date=2011-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=Ht2SZ-xc5gkC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Bertanam Jeruk di Dalam Pot & di Kebun|publisher=AgroMedia|isbn=978-979-006-368-6|pages=14|language=id|url-status=live}}</ref> Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi [[pertanian]] Kota Pontianak. Sentra tanaman [[jeruk]] justru berasal dari [[Tebas, Sambas|Kecamatan Tebas]], [[Kabupaten Sambas]]. Namun sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang "Jeruk Pontianak". Dalam istilah [[bahasa Melayu]], "Tebas punye jeruk, Pontianak punye name".
Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di [[Kalimantan Barat]] sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibit jeruk ini dibawa dari [[Tiongkok]] oleh imigran Tionghoa yang menetap di Kalimantan Barat, dan awalnya hanya dimanfaatkan untuk penganan mereka saja.<ref name=dist>[https://books.google.co.id/books?id=iQzXqBsX3XYC&pg=PA9&dq=tata+niaga+jeruk+pontianak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj235KV6-73AhX1jdgFHdMZAZUQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=tata%20niaga%20jeruk%20pontianak&f=false Bercocok Tanam Jeruk]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=RlpdDwAAQBAJ&pg=PA261&dq=PT+BimaCitraMandiri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjXzqyM6e73AhXR73MBHYR0BUUQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q&f=false Golddiggers, Farmers, and Traders in the "Chinese Districts" of West ...]</ref> Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha, walaupun sayangnya sepuluh tahun kemudian, sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit. Pada tahun 1979 perkebunan jeruk pontianak dikembangkan kembali oleh masyarakat bersama pemerintah untuk kebutuhan komersil,<ref name=dist/> dan sampai 1990-an mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10.000 ha lebih dengan produksi 26.000 ton per tahun. Dari tahun 1988 hingga 1991, produksi jeruk pontianak naik dari 76.000 ton menjadi 199.000 ton.<ref name=bmt>[https://books.google.co.id/books?id=2PcwAgAAQBAJ&pg=PA42&dq=PT+Bima+Citra+Mandiri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj15vnU5u73AhUk7nMBHR2JAYsQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=PT%20Bima%20Citra%20Mandiri&f=false Asian Development Experience Vol. 2: The Role of Governance in Asia]</ref>
Dalam perkembangannya, harga jeruk pontianak yang naik-turun sendiri ketika melimpahnya panen dianggap pemerintah merugikan petani, dan pemerintah kemudian membentuk [[monopsoni]] yang berusaha mengatur tata niaga jeruk pontianak.<ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/15207/nasib-jeruk-di-tangan-bima NASIB JERUK DITANGAN BIMA]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=7gTtAAAAMAAJ&dq=monopoli+jeruk+bima+citra&focus=searchwithinvolume&q=+bima+citra Competition Policy and Economic Growth in Indonesia: A Report on Issues and Options]</ref> [[Gubernur Kalimantan Barat|Gubernur Kalbar]], [[Parjoko Suryokusumo]] lalu mengeluarkan SK No. 88/1988 yang menyerahkan hak monopoli pembelian jeruk ke PUSKUD dan PT Humpuss (milik [[Hutomo Mandala Putra]]/Tommy). Kemudian, Humpuss dan PUSKUD menyerahkan monopolinya ke Badan Koordinasi Pelaksana Tata Niaga Jeruk (BKPTNJ), yang salah satu motor utamanya adalah PT Bima Citra Mandiri milik [[Bambang Trihatmodjo]] dan disahkan dengan SK No. 296/1991.<ref>[https://www.suarapemredkalbar.com/read/ponticity/12082016/masa-kejayaan-jeruk-sambas Masa Kejayaan Jeruk Sambas]</ref><ref name=dere>[https://smeru.or.id/sites/default/files/publication/deregpengaruhlesson.pdf Deregulasi..]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=CtTsAAAAMAAJ&q=monopoli+jeruk+pontianak&dq=monopoli+jeruk+pontianak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjo6pin1M_3AhXz4nMBHSFXA3gQ6AF6BAgDEAI Informasi, Volume 9,Masalah 101-106]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=_-UnAAAAMAAJ&q=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk+(+BKPTNJ+)&dq=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk+(+BKPTNJ+)&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjd0J2X0c_3AhX0SWwGHUDxDdQQ6AF6BAgCEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 4,Masalah 17-18]</ref> Jeruk pontianak sendiri ditetapkan dengan harga Rp 200-650/kg untuk kualitas "D" sampai "A", yang wajib dijual petani kepada Koperasi Unit Desa (KUD) untuk selanjutnya dijual kepada PT BCM saja ke luar daerah (mirip [[BPPC]]).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=-x7tAAAAMAAJ&q=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk&dq=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjmwqTO0s_3AhXSW3wKHUhUAXcQ6AF6BAgDEAI Koperasi dalam sorotan pers: agenda yang tertinggal]</ref> Diduga, pemerintah pusat ikut terlibat dalam kebijakan monopoli ini.<ref name=demo>[https://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&pg=PA90&dq=monopoli+jeruk+pontianak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj7_KbD1c_3AhW4RmwGHb8_DtE4ChDoAXoECAsQAg#v=onepage&q=monopoli%20jeruk%20pontianak&f=false Mencari Indonesia: Demografi-politik pasca-Soeharto]</ref>
Akan tetapi, monopoli tersebut justru membuat produksi jeruk pontianak anjlok pada awal 1990-an. Hal ini karena banyak petani di daerah sekitar ikut-ikutan menanam jeruk siam akibat tergiur harga yang pasti,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=kc4qAAAAMAAJ&pg=RA2-PA70&dq=tata+niaga+jeruk+pontianak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj235KV6-73AhX1jdgFHdMZAZUQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=tata%20niaga%20jeruk%20pontianak&f=false Parlementaria: Majalah bulanan Dewan Perwakilan Rakyat Republik ..., Volume 29]</ref> membuat harga di tingkat petani jatuh sehingga total pendapatan tidak cukup membiayai biaya pengeluaran. Anjloknya harga ini memaksa petani membiarkan pohon jeruk meranggas mati karena tidak terpelihara yang diperparah serangan hama penyakit. Banyak petani jeruk pontianak bangkrut dan harus mencari pekerjaan lain, termasuk ke [[Sarawak]] [[Malaysia]], berbanding terbalik dengan kemakmuran mereka sebelumnya.<ref name=demo/> Hanya beberapa saat setelah monopsoni itu ditetapkan, produksi jeruk pontianak anjlok 63%, dan para petani yang marah membuang jeruk mereka di kantor pemerintah.<ref name=bmt/> Di saat yang bersamaan, karena PT BCM sendiri memungut 10% dari harga jual jeruk dan ongkos Rp 1.500/kg, mereka sudah menengguk keuntungan Rp 180 miliar/tahun.<ref name=petani>[https://books.google.co.id/books?id=w-RSEAAAQBAJ&pg=PA29&dq=PT+Bima+Citra+Mandiri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj15vnU5u73AhUk7nMBHR2JAYsQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=PT%20Bima%20Citra%20Mandiri&f=false Sejarah Korupsi Yayasan Soeharto Jilid VI]</ref> Meskipun kemudian dengan SK No. 555/1993 hak monopoli dialihkan kembali ke PUSKUD karena BCM merasa gagal,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cQsoAAAAMAAJ&q=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk&dq=Badan+Koordinasi+Pelaksana+Tata+Niaga+Jeruk&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjmwqTO0s_3AhXSW3wKHUhUAXcQ6AF6BAgHEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 5,Masalah 28-34]</ref><ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/4314/ketika-jeruk-semakin-pahit KETIKA JERUK SEMAKIN PAHIT]</ref> peralihan ke pihak "koperasi" ini justru tetap menyengsarakan perkebunan jeruk, dengan dari 1993 ke 1998 luasan tanaman jeruk pontianak berkurang dari 19.000 hektar menjadi 1.500 hektar.<ref name=dere/> Monopoli ini akhirnya baru dihapuskan pada 29 Januari 1998 lewat SK Gub Kalbar No. 21/1998 yang merupakan hasil dari ''Letter of Intent'' Indonesia dan [[IMF]].<ref name=dere/>
Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.
Menurut situs resmi
▲Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.0000 Ha, terdapat di Kab. Sambas. Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat, Tebas, Sambas, dan Teluk Keramat.
▲Menurut situs resmi Propinsi Kalimantan Barat [http://www.kalbar.go.id ], keunggulan jenis Jeruk Siam ini antara lain dalam hal popularitasnya yang sudah cukup terkenal baik dalam maupun luar negeri (khususnya [[ASEAN]]). Selain itu masa produktifitasnya juga cukup lama (15-20 Tahun) dengan [[Benefit Cost Ratio]](BCR) sebesar 3,59. BCR jeruk siam ini merupakan yang tertinggi dibanding komoditas pertanian lainnya di Kalimantan Barat. Selain itu harga di pasaran relatif stabil dan cenderung terus meningkat.
== Referensi ==
{{reflist|2}}
Sebagian besar sumber tulisan ini dari
{{Taxonbar|from=Q12487833}}
[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Rutaceae]]
|