Suku Pakpak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(310 revisi perantara oleh 78 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Teks Batak}}
{{ethnic group|
{{Kelompok etnik
|group=Suku Pakpak
|group=Batak Pakpak<br/>''Kalak Pakpak''<br/>{{btk|ᯂᯞᯂ᯲ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲}}
|poptime=.
|image=<table border=0 align="center" style="font-size:90%;">
|popplace=[[Dairi]] dan [[Pakpak Bharat]], [[Sumatera Utara]]: {{br}}
<tr>
|langs=[[Kata Pakpak]]: [[logat Pakpak]] dan [[bahasa Indonesia]] juga digunakan.
<td>[[Berkas:Liberty Manik.jpeg|60x80px]]</td>
|rels=[[Kristen]], [[Islam]], dan [[Parmalim]].
<td>[[Berkas:BUPATI DAIRI Master Parulian Tumanggor.JPG|60x80px]]</td>
|related=[[suku Batak Humbang]], [[suku Batak Silindung]], [[suku Batak Samosir]], [[suku Simalungun]].
<td>[[Berkas:Yade_Setiawan_Ujung.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Liberty Manik]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Master Parulian Tumanggor]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Yade Setiawan Ujung]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Eddy Keleng Ate Berutu 2019.png|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Remigo Berutu.jpeg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Wali Kota Subulussalam Affan Alfian.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Eddy Keleng Ate Berutu]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Remigo Yolando Berutu]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Affan Alfian|Affan Alfian Bintang]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:MakmurSBancin-1stRegentofAcehSingkil.JPG|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Franc Bernhard Tumanggor.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Irwansyah Pasi Wakil Bupati Dairi.png|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Makmur Syahputra Bancin]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Franc Bernhard Tumanggor]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Irwansyah Pasi]]</small></td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Mutsyuhito Solin.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Ponirin Meka.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Bachtiar Ujung.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Mutsyuhito Solin]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Ponirin Meka]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Bachtiar Ujung]]</small></td>
</table>
|population=± 600.000 Jiwa
|region1='''[[Sumatera Utara]]'''
|pop1=
|langs=[[Bahasa Batak Pakpak]] <!-- , [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]], dan [[Bahasa Batak Toba|bahasa Batak Toba]] juga digunakan. -->
|rels='''Mayoritas'''<br>{{hlist|[[Kekristenan|Kristen]]|[[Islam]]}}
|related={{hlist|[[Suku Karo|Batak Karo]]|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]|[[Suku Alas|Batak Alas]]}}
|popplace=[[Sumatera Utara]] dan [[Aceh]]<br>{{small|(terutama di [[Kabupaten Dairi|Dairi]], [[Kabupaten Pakpak Bharat|Pakpak Bharat]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]], [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]], [[Kabupaten Aceh Singkil|Aceh Singkil]], dan [[Kota Subulussalam|Subulussalam]])}}
}}
 
'''Suku Batak Pakpak''' adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di [[Pulaukelompok Sumateraetnik]] [[IndonesiaSuku Batak|Batak]]. Tersebaryang dimenyebar beberapadan kabupaten/kotamenetap di [[Sumatera Utara]] dan [[Aceh]], yakni diwilayah [[Kabupaten Dairi|Dairi]], [[Kabupaten Pakpak Bharat|Pakpak Bharat]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]], dan [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]] (di [[Sumatera Utara)]], serta sebagian wilayah [[Kabupaten Aceh Singkil|Aceh Singkil]] dan [[Kota Subulussalam|Subulussalam]] (Provinsidi [[Aceh)]].
 
== Pembagian ==
Dalam administrasi pemerintahan, suku Pakpak banyak bermukim di wilayah [[Kabupaten Dairi]] di [[Sumatera Utara]] yang kemudian dimekarkan pada tahun 2003 menjadi dua kabupaten, yakni:
[[Berkas:Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang Dairi (01).jpg|jmpl|[[Gedung Nasional Djauli Manik]] di [[Sidikalang, Dairi|Sidikalang]], yang bermotifkan rumah tradisional masyarakat Batak Pakpak.|pus]]
# [[Kabupaten Dairi]] (ibu kota: [[Sidikalang]])
Etnis Batak Pakpak terdiri atas lima subetnik, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak ''Silima Suak'', yang terdiri dari:
# [[Kabupaten Pakpak Bharat]] (ibu kota: [[Salak]])
* ''suak'' Pegagan, bermukim di wilayah [[Sumbul, Dairi|Sumbul]], [[Pegagan Hilir, Dairi|Pegagan Hilir]], dan sekitarnya di [[Kabupaten Dairi|Dairi]];
* ''suak'' Keppas, bermukim di wilayah [[Sidikalang, Dairi|Sidikalang]], [[Siempat Nempu, Dairi|Siempat Nempu]], dan sekitarnya di [[Kabupaten Dairi|Dairi]];
* ''suak'' Simsim, bermukim di wilayah [[Kabupaten Pakpak Bharat|Pakpak Bharat]];
* ''suak'' Kelasen, bermukim di wilayah [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|Parlilitan]] dan [[Tarabintang, Humbang Hasundutan|Tarabintang]] di [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]] dan wilayah [[Manduamas, Tapanuli Tengah|Manduamas]] di [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]]. Etnik Batak Pakpak yang berasal dari daerah Kelasen umumnya melabelkan diri mereka sebagai Batak Dairi; dan
* ''suak'' [[Suak Boang|Boang]], bermukim di [[Aceh]] yakni di wilayah [[Kabupaten Aceh Singkil|Aceh Singkil]] dan [[Kota Subulussalam|Subulussalam]]. Etnik Batak Pakpak menganggap etnik [[Suku Singkil|Singkil]] sebagai ''suak'' Boang, sedangkan masyarakat Singkil menganggap mereka sebagai etnik tersendiri.
 
== Marga ==
Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola di [[India]] yang menyerang kerajaan [[Sriwijaya]] pada abad 11 Masehi.
{{Utama|Daftar marga Batak#Batak Pakpak{{!}}Daftar marga Batak}}
 
=== Daftar marga Batak Pakpak ===
== Sejarah ==
Beberapa marga yang terdapat dalam etnik Batak Pakpak, di antaranya adalah:
Diceritakan dalam sejarah, bahwa asal-usul [[Suku Pakpak]] adalah dari
{{col|2}}
India Selatan yaitu dari India Tondal yang kemudian menetap di Muara
* [[Nahampun|Anakampun]]
Tapus dekat Kota Barus lalu berkembang di [[tanah Pakpak]] dan kemudian
* [[Angkat (marga)|Angkat]]
menjadi suku Pakpak. Pada dasarnya nenek moyang [[suku Pakpak]] ini sudah
* [[Naibaho|Bako]]
mempunyai marga sejak dari negeri asal mereka, namun kemudian membentuk
* [[Bancin]]
marga baru yang tidak jauh berbeda dari marga aslinya.
* [[Banurea]]
<nowiki> [[Suku Pakpak]]
* [[Berampu (marga)|Berampu]]
tersebar di beberapa daerah. Secara administratif masyarakat Pakpak
* [[Berasa]]
tersebar di dua Propinsi dan beberapa Kabupaten, yang dikenal dengan
* [[Beringin (marga)|Beringin]]
sebutan Suak atau Lebbuh. Wilayah Pakpak terbagi menjadi 5 suak yaitu :
* [[Berutu|Berutu]]
[[Suak Simsim]], [[Suak Kelasen]], [[Suak Keppas]], [[Suak Pegagan]] dan [[Suak Boang]].
* [[Bintang (marga)|Bintang]]
Suak Simsim terletak di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, Suak Keppas dan
* [[Boangmanalu]]
</nowiki>Suak Pegagan terletak di wilayah [[Kabupaten Dairi]], Suak Kelasen menetap
* [[Capah]]
di wilayah Kabupaten [[Humbang Hasundutan]] dan Kabupaten [[Tapanuli Tengah]]
* [[Siboro|Cibro]]
khususnya Kecamatan Barus, dan [[Suak Boang]] secara administratif terletak
* [[Sidabutar (Silalahi)|Dabutar]]
di wilayah Kabupaten [[Aceh Singkil]] dan [[Kota Subulussalam]] [[Provinsi Aceh]].
* [[Gajah (marga)|Gajah]]
<nowiki> </nowiki>Tidak semua orang Pakpak orang Pakpak berdiam di
* [[Manik|Gajah Manik]]
<nowiki> </nowiki>tanah Pakpak, namun mereka juga berdiaspora, meninggalkan negerinya dan
* [[Habeahan|Kabeakan]]
<nowiki> </nowiki>menetap di daerah baru. Sebagian tinggal di tanah Pakpak dan menjadi
* [[Hasugian|Kesogihen]]
Suku Pakpak. Mereka menjadi "Situkak Rube", Sipungkah Kuta, dan Sukut
* [[Keloko]]
Nitalun di tanah Pakpak. Sebagian lagi pergi merantau ke daerah lain,
* [[Kombih]]
membentuk komunitas baru. Mereka mengetahui bahwa asalnya adalah dari
* [[Kudadiri]]
daerah Pakpak dan mengaku bahwa Pakpak adalah sukunya, namun sudah
* [[Limbong|Lembeng]]
menjadi marga di suku lain.
* [[Lingga (marga)|Lingga]]
* [[Maha (marga)|Maha]]
* [[Maharaja (marga)|Maharaja]]
* [[Manik|Manik Kecupak]]
* [[Manik|Manik Pegagan]]
* [[Matanari]]
* [[Meka]]
* [[Simaibang|Maibang]]
* [[Mungkur]]
* [[Munte]]
* [[Padang (marga)|Padang]]
* [[Padang Batanghari]]
* [[Pardosi (Raja Hutalima)|Pardosi]]
* [[Pasi]]
* [[Penarik]]
* [[Pinayungan]]
* [[Sigalingging]]
* [[Sagala]]
* [[Sambo (marga)|Sambo]]
* [[Saraan]]
* [[Sihotang|Siketang]]
* [[Sinamo]]
* [[Sitakar]]
* [[Solin]]
* [[Saing]]
* [[Tendang (marga)|Tendang]]
* [[Tinambunan]]
* [[Sitindaon|Tindaon]]
* [[Tinendung]]
* [[Tumanggor|Tumangger]]
* [[Turutan|Turuten]]
* [[Ujung (marga)|Ujung]]
* [[Ujung Saribu]]
{{div col end}}
 
== Struktur sosial ==
<nowiki> Menurut cerita, nenek moyang dari
Masyarakat Batak Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat disebut dengan [[Sulang Silima]]. Sulang Silima terdiri dari lima unsur, yakni:
Suku Pakpak adalah si Kada dan si Lona dari India Selatan. Mereka pergi
# ''Sinina'' tertua (''perisangisang''; keturunan atau generasi tertua).
merantau meninggalkan kampungnya dan terdampar di Pantai Barus dan terus
# ''Sinina'' penengah (''pertulan'' ''tengah''; keturunan atau generasi yang di tengah).
</nowiki>masuk hingga ke tanah Pakpak. Dari pernikahan mereka mempunyai seorang
# ''Sinina'' terbungsu (''perekurekur''; keturunan terbungsu).
anak yang bernama HYANG. Itulah sebabnya nama Hyang adalah nama yang
# ''Beru'' (kerabat penerima gadis).
dikeramatkan di Suku Pakpak. Hyang pun dewasa dan kemudian menikah
# ''Puang'' (kerabat pemberi gadis).
dengan putri Raja Barus. Dari pernikahan mereka, lahir 7 orang anak
Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat, maupun dalam konteks komunitas ''lebuh'' atau ''kuta''. Artinya kelima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang diambil menjadi sah secara adat.
laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Adapun nama dari anak Hyang dan
putri raja Barus adalah :
<nowiki> </nowiki>1. Si Haji;
<nowiki> </nowiki>2. Perbaju Bigo;
<nowiki> </nowiki>3. Ranggar Jodi;
<nowiki> </nowiki>4. Mpu Bada;
<nowiki> </nowiki>5. Raja Pako;
<nowiki> </nowiki>6. Bata;
<nowiki> </nowiki>7. Sanggir;
<nowiki> </nowiki>8. Suari (anak perempuan).
 
Upacara adat Batak Pakpak dinamakan dengan istilah ''kerja'' atau ''kerjakerja''. Namun saat ini sering juga digunakan istilah ''pesta''. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar, yakni:
<nowiki> </nowiki>Pada urutan ke empat terdapat nama Mpu Bada, Mpu Bada adalah yang
# Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan ''kerja mbaik''.
terbesar di antara saudara-saudaranya yang lain, bahkan dari pihak suku
# Upacara adat dalam suasana tidak gembira dinamakan ''kerja njahat''.
Toba pun kadangkala mengklaim bahwa Mpu Bada adalah keturunan dari Parna
<nowiki> </nowiki>dari Marga Sigalingging. Bagaimana bisa ya...??? Sedangkah pada
sejarahnya sudah jelas-jelas bahwa Mpu Bada adalah anak keempat dari
Hyang.
 
Contoh ''kerja mbaik'' adalah ''merbayo'' (upacara pernikahan), ''menanda tahun'' (upacara menanam padi), ''merkontas'' (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresiko), dan lain-lain. Contoh ''kerja njahat'' adalah ''mengrumbang'' dan upacara ''mate ncayur ntua'' (upacara kematian).<ref>Lister Berutu (2006). ''Mengenal Upacara Adat Pada Masyarakat Pakpak di Sumatera Utara, Medan, Monoratama''.</ref>
<nowiki> </nowiki>Si anak Sulung, yaitu Si Haji mempunyai kerajaan di Banua
Harhar, yang saat ini dikenal dengan Hulu Lae Kombih, Kecamatan Siempat
Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Perbaju Bigo pergi ke arah timur dan
membentuk kerajaan SIMBELLO di Silaan, yang saat ini dikenal dengan
Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu. Ranggar Jodi pergi ke arah utara dan
membentuk kerajaan yang bertempat di Buku Tinambun dengan nama kerajaan
<nowiki> </nowiki>JODI BUAH LEUH dan NANTAMPUK MAS, saat ini masuk ke dalam Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe. Mpu Bada pergi ke arah barat melintasi Lae
Cinendang dan tinggal di Mpung Simbentar Baju. Raja Pako pergi ke arah
timur laut membentuk Kerajaan Siraja Pako dan bermukir di Sicike-cike.
Bata pergi ke arah Selatan dan menikah, kemudian hanya mempunyai seorang
<nowiki> </nowiki>anak perempuan yang menikah dengan Putra keturunan Tuan Nahkoda Raja.
Dari pernikahan ini menurunkan marga Tinambunan, Tumangger, Maharaja,
Turuten, Pinayungen dan Anakampun. Sanggir pergi ke arah Selatan tapi
lebih jauh dari Bata dan membentuk kerajaan di sana. dipercaya menjadi
nenek moyang marga Meka dan Mungkur. Sedangkah yang perempuan yaitu
Suari menikah dengan Putra Raja Barus dan mempunyai empat orang anak,
yaitu : Tndang, Rea yang sekarang menjadi Banurea, Manik dan Permencuari
<nowiki> </nowiki>yang kemudia menurunkan marga Boangmanalu dan Bancin.
 
== Persebaran Suku PakpakGaleri ==
<gallery>
<nowiki> </nowiki>Wilayah suku Pakpak dapat dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan wilayah
Berkas:Genderrang Pakpak (Batak Pakpak Traditional Musical Instrument) (01).jpg|[[Genderang]], salah satu alat musik tradisional Batak Pakpak.
<nowiki> </nowiki>komunitas marga dan dialek bahasanya, yaitu : (Berutu dan Nurani,
</gallery>
2007:3-4)
<nowiki> </nowiki>Pakpak Simsim, yaitu orang Pakpak yang menetap dan
memiliki hak ulayat di daerah Simsim. Terdiri dari marga Berutu, Sinamo,
<nowiki> </nowiki>Padang, Solin, Banurea, Boangmanalu, Cibro, Sitakar dan lain-lain.
Dalam administrasi pemerintahan Republik Indonesia, kini termasuk dalam
wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
<nowiki> Pakpak Keppas, yaitu orang Pakpak
yang menetap dan berdialek Keppas. Antara lain marga Ujung, Bintang,
Bako, Maha dan lain-lain. Ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Dairi.</nowiki>
<nowiki> </nowiki>Pakpak Pegagan, yaitu orang Pakpak yang berasal dan berdialek Pegagan,
antara lain marga Lingga, Mataniari, Maibang, Manik, Sikettang dan
lain-lain, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sumbul, Pegagan Hilir
Kabupaten Dairi.
<nowiki> </nowiki>Pakpak Kelasen, yaitu orang Pakpak yang berasal
dari dan berdialek Kelasen. Antara lain marga Tumangger, Siketang,
Tinambunan, Anakampun, Kesogihen, Maharaja, Meka, Berasa dan lain-lain.
Termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Pakkat
(Kabupaten Humbang Hasundutan), serta Kecamatan Barus (Kabupaten
Tapanuli Tengah).
<nowiki> </nowiki>Pakpak Boang, yaitu orang Pakpak yang berasal dan
berdialek Boang, antara lain marga Saraan, Sambo, Ramin, Penarik dan lain-lain.
<nowiki> </nowiki>Termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nanggroe Aceh
<nowiki> </nowiki>Darussalam.
<nowiki> </nowiki>Meskipun para Antropolog memasukkan suku Pakpak ke
dalam salah satu Subetnis Batak, sebagaimana suku Mandailing, Karo,
Toba, dan Simalungun. Namun, suku Pakpak mempunyai versi tersendiri
tentang asal-usul dan jati dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut
sumber-sumber tutur menyebutkan antara lain (Sinuhaji dan Hasanuddin,
1999/2000:16) :
<nowiki> </nowiki>Keberadaan orang-orang Simbello, Simbacang, Siratak
dan Purbaji yang dianggap telah mendiami daerah Pakpak sebelum
kedatangan orang-orang Pakpak;
<nowiki> Penduduk awal daerah Pakpak adalah
orang-orang yang bernama Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu,
</nowiki>Similang-ilang dan Purbaji.
<nowiki> Dalam Lapihen/Laklak (buku berbahan
kulit kayu) disebutkan penduduk pertama daerah Pakpak adalah pendatang
dari India yang memakai rakit kayu besar yang terdampar di Barus.</nowiki>
<nowiki> </nowiki>Persebaran orang Pakpak Boang dari daerah Aceh Singkil ke daerah Simsim, Keppas, dan Pegagan.
<nowiki> </nowiki>Terdamparnya armada dari India Selatan di pesisir barat Sumatera,
tepatnya di Barus yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat.
<nowiki> </nowiki>Berdasarkan sumber tutur serta sejumlah nama marga yang ada di Suku
Pakpak yang mengandung ke India-an seperti marga Lingga, Maha dan
Maharaja, boleh jadi di masa lalu memang pernah terjadi kontak antara
penduduk pribumi Pakpak dengan para pendatang dari India. Jejak kontak
itu tentunya tidak hanya dibuktikan lewat dua hal tersebut, dibutuhkan
data lain yang lebih kuat mendukung dugaan tadi. Oleh karena itu
pengamatan terhadap produk-produk budaya baik yang tangible maupun
intangible diperlukan untuk memaparkan fakta adanya kontak tersebut.
 
== PembagianReferensi ==
{{reflist}}
Suku Pakpak terdiri atas 5 subsuku, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak Silima Suak yang terdiri dari:
{{Suku bangsa Batak}}
# Pakpak Klasen, berdomisili di wilayah Parlilitan yang masuk wilayah [[kabupaten Humbang Hasundutan]] dan wilayah Manduamas yang merupakan bagian dari [[kabupaten Tapanuli Tengah]].
{{Kelompok etnik di Indonesia}}
# Pakpak Simsim, berdiam di kabupaten Pakpak Bharat.
# Pakpak Boang, bermukim di propinsi [[Aceh]] yaitu di [[kabupaten Aceh Singkil]] dan [[kota Subulussalam]]. Suku Pakpak Boang ini banyak disalahpahami sebagai [[suku Singkil]].
# Pakpak Pegagan, bermukim di Sumbul dan sekitarnya di [[Kabupaten Dairi]].
# Pakpak Keppas, bermukim di kota Sidikalang dan sekitarnya di [[Kabupaten Dairi]].
 
== Marga[[Kategori:Batak|Batak Pakpak ==]]
[[Kategori:Batak Pakpak]]
{{col-css3-begin|4}}
* Anakampun
* Angkat
* Bako
* Bancin
* Banurea
* Berampu
* Berasa
* Beringin
* Berutu
* Bintang
* Boang Manalu
* Capah
* Cibro
* Gajah Manik
* Gajah
* Kabeaken
* Kesogihen
* Kaloko
* Kombih
* Kudadiri
* Lingga
* Maha
* Maharaja
* Manik
* Matanari
* Meka
* Maibang
* Padang
* Padang Batanghari (BTH)
* Pasi
* Penarik Pinayungan
* Sambo
* Saraan
* Sikettang
* Sinamo
* Sitakar
* Solin
* Saing
* Tendang
* Tinambunan
* Tinendung
* Tumangger
* Turutan
* Ujung
* Ramin{{col-css3-end}}
 
Suku bangsa Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat dengan sulang silima. Sulang silima terdiri dari lima unsur yakni:
1. Sinina tertua (Perisang-isang (keturunan atau generasi tertua)
2. Sinina penengah (Pertulan tengah (keturunan atau generasi yang di tengah)
3. Sinina terbungsu (perekur-ekur = keturunan terbungsu)
4. Berru (kerabat penerima gadis)
5. Puang (kerabat pemberi gadis)
 
Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat maupun dalam konteks komunitas lebbuh atau kuta. Artinya ke lima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang diambil menjadi sah secara adat.
 
Upacara adat Pakpak dinamakan dengan istilah kerja atau kerja-kerja. Namun saat ini sering juga digunakan istilah pesta. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar yakni:
1. Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan kerja baik;
2. Upacara adat dalam suasana tidak gembira dinamakan kerja jahat.
 
Contoh kerja baik adalah: merbayo (upacara perkawinan), menanda tahun (upacara menanam padi), merkottas (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresik0) dan lain-lain. Contoh kerja jahat adalah mengrumbang dan upacara mate ncayur ntua (upacara kematian).<ref>Lister Berutu 2006. ''Mengenal Upacara Adat Pada Masyarakat Pakpak, Medan, Monoratama''.</ref>
 
== Sumber ==
{{reflist}}
 
== Pranala Luar==
* [http://orang-batak.blogspot.com/2009/08/sistem-kemasyarakatan-batak-pakpak.html Orang Batak]
{{Suku Bangsa Batak}}
{{Suku bangsa di Indonesia}}
 
{{Suku-Batak-stub}}
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Batak Pakpak]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sumatera Utara|Batak Pakpak]]
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]