Bahasa Jawa Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Pranala luar: (QuickEdit) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(79 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bahasa
| name = Jawa Malang
| nativename = {{plainlist|
* {{jav|ꦧꦱꦗꦮꦩꦭꦁ}}<br/>''Basa Jawa Malang''
* {{jav|ꦄꦱꦧ꧀ꦏꦶꦮꦭꦤ꧀}}<br/>''Asab Kiwalan''
}}
| states = [[Indonesia]]
| region = [[Malang Raya]] ([[Jawa Timur]])
| ethnicity = [[Suku Jawa|Jawa]]
| familycolor = Austronesian
| fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3 = [[bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]
| fam4 = [[bahasa Jawa|Jawa Pertengahan]]
| fam5 = [[Rumpun dialek Arekan|Jawa Arekan]]
| fampos = Jawa
| script = [[Aksara Jawa]]<br/>[[Abjad Pegon]]<br/>[[Alfabet Latin]]
| agency = Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur
| iso1 =
| iso2 =
| glottorefname = Dialek Malang
| glotto = mala1493
| linglist = jav-mal
| contoh_teks =
| image = Boso Walikan Malang.jpg
| imagecaption = Sebuah imbauan resmi dari Pemerintah Kota Malang saat pandemi yang ditulis dalam Boso Walikan.
|sk = NA
|extvideo=Boso Ngalam (Bahasa Malang)
|extlink=KagAeog-Jfs
|contoh_ref=https://1001indonesia.net/osob-kiwalan-atau-bahasa-walikan/
|contoh_teks_judul =[[file: Spanduk dengan bahasa walikan Malang.jpg|center|270px]]
Spanduk dengan bahasa walikan di Malang dengan "Soto sehat" yang dibalik suku katanya menjadi "''Otos tahes''"
----
Contoh percakapan dalam bahasa Walikan
|contoh_teks = Wah lek ngene, ayas kadit unyap ojir. Lha adapes-adapes rotom iku padha kadit rayab blas lek parkir nang kene.
|contoh_romanisasi = Wah lek ngene, saya tidak punya ojir(kata lain uang). Lha sepeda-sepeda motor iku padha tidak bayar blas lek parkir nang kene.{{cn/bahasa|ya}}
|contoh_terjemahan = Wah, kalau begini, aku tidak punya uang. Lha sepeda-sepeda motor itu kalau parkir di sini tidak ada yang bayar.
|contoh_suara= Osob Kiwalan text sample.ogg
}}
'''Bahasa Jawa Malang''' atau '''Dialek Malang''' ({{lang-jv|ꦧꦱꦗꦮꦩꦭꦁ|Basa Jawa Malang}}) disebut juga sebagai '''''Osob Kiwalan''''' atau '''''Boso Walikan''''' adalah sebuah dialek [[bahasa Jawa]] yang dituturkan di kawasan [[Malang Raya]]. Dialek ini memiliki ciri khas berupa membalikkan posisi huruf pada kosakata bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia pada umumnya, kecuali pada konsonan rangkap, [[afiks]] dan gabungan suku kata yang tidak memungkinkan bisa dibalik.<ref>{{Cite journal|last=Hanggoro|first=Wahyu Puji|date=2016-01-01|title=Bahasa Walikan Sebagai Identitas Arek Malang|url=http://jurnal.fib.uns.ac.id/index.php/etnografi/article/view/218|journal=Etnografi|language=id|volume=16|issue=1|pages=23–30|issn=1411-7258|access-date=2018-04-14|archive-date=2018-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20181026200718/http://jurnal.fib.uns.ac.id/index.php/etnografi/article/view/218|dead-url=yes}}</ref>
Dialek Malang banyak digunakan dan dipopulerkan oleh kalangan pemuda, baik dari dalam maupun luar Malang. Dalam percakapan sehari-sehari dialek ini telah menjadi salah satu ciri khas orang Malang. Selain itu, kelompok pendukung klub sepak bola asal Malang, [[Aremania]], juga turut andil dalam mempopulerkan dialek Malang, melalui penggunaannya dalam berbagai bentuk dukungan kepada klub ataupun dalam percakapan sehari-hari.<ref>{{Cite journal|last=Rachmawaty|first=Iin|date=2012|title=Lawikan Kera Ngalam di Tengah Arus Globalisasi|url=https://e-journal.unair.ac.id/LAKON/article/view/1922|journal=Jurnal Lakon|volume=1|issue=1|pages=98-104|doi=10.20473/lakon.v1i1.1922}}</ref>
== Sejarah ==
Sejarah ''Boso
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan
Karena keakraban dan pergaulan sehari-hari maka para pejuang dalam waktu singkat dapat fasih menguasai '
Karena bahasa ini sangat bebas dan longgar aturannya maka kemungkinan pengembangannya sangat luas untuk itu perlu disepakati beberapa istilah penting dikalangan pejuang. Kesepakatan istilah ini diperlukan juga karena banyak kata penting sulit untuk dibaca terbalik sehingga harus dicari istilah dan padanan yang sesuai namun mudah diingat oleh para pelakunya. Contohnya kata 'Belanda' dalam bahasa Jawa disebut 'Londho' yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu 'Nolo'. Demikian juga dengan 'Polisi' bukan menjadi 'Isilop' namun cukup 'Silop'. Kemudian untuk 'mata-mata' bila dibaca terbalik menjadi 'atam'. Namun untuk menentukan bahwa yang dimaksud dalam istilah tersebut adalah antek Belanda maka ditambahi kata 'keat' dari asal kata 'taek' yang dalam bahasa jawa berarti kotoran. 'Keat Atam' atau kotoran mata dalam bahasa jawa disebut 'ketek' adalah sebutan yang pas untuk para penyusup ini.
Baris 16 ⟶ 56:
Sedangkan untuk menyebutkan sesuatu yang baik / bagus digunakan istilah 'nez' dari asal kata bahasa arab 'zen'. Begitu pula dalam menyebut orang tua laki-laki (ayah, Bapak) orang arab biasa menyebut dengan 'abah' atau 'sebeh' yang kemudian menjadi 'ebes'. Istilah 'ebes' kemudian menjadi populer ditujukan sebagai gelar kehormatan tidak resmi kepada para komandan, pemimpin atau pembesar dan pemuka masyarakat yang dituakan oleh segenap masyarakat Malang sampai sekarang.
Namun
Suyudi Raharno pada September 1949 gugur disergap Belanda di suatu pagi buta
Sayangnya, sekarang ini makin sedikit kaum muda Ngalam yang mempraktikkan penggunaan ''boso walikan'' sehari-hari. Bagaimanapun, boso walikan merupakan ciri khas budaya Malang yang perlu dilestarikan.<ref>http://halomalang.com/serba-serbi/ngalamers-harus-tahu-sejarah-boso-walikan. ''Diakses [[19 April]] [[2014]]''</ref>
== Kosakata ==
'''Nama Daerah:'''
* [[Malang Raya|Ngalam = Malang]]
* Oyonid = [[Dinoyo, Lowokwaru, Malang|Dinoyo]], nama kelurahan di Kota Malang
* Nahelop = [[Polehan, Blimbing, Malang|Polehan]], nama kelurahan di Kota Malang
* Onosogrem = [[Mergosono, Kedungkandang, Malang|Mergosono]], nama kelurahan di kota Malang
* Rajajowas = [[Sawojajar, Kedungkandang, Malang|Sawojajar]], nama kelurahan di Kota Malang
* Nukus = [[Sukun, Sukun, Malang|Sukun]], nama kelurahan di Kota Malang
* Otrahum = Muharto, nama wilayah di kota Malang
* Ajasikap = [[Pakisaji, Malang|Pakisaji]], nama wilayah di Kabupatan Malang
* Nenjap = Panjen/[[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], nama wilayah di Kabupatan Malang
* Sikap = Pakis, nama wilayah di Kabupatan Malang
* Utab = [[Kota Batu|Batu/]]Kota Wisata Batu
* Naurusap = [[Pasuruan]]
* Ongisiras = [[Singosari, Malang|Singosari]]
* Ayabarus = [[Surabaya]]
* Olos = [[Solo]]
* Ngarames = [[Semarang]]
* Ngundab = [[Bandung]]
*
* Nolo = [[Belanda]]
* Onet/onic = [[Bangsa Cina|Cina]]
'''Kata Umum:'''
*
** adapes rotom = sepeda motor
** libom = mobil
*
** aranjep = penjara
** disjam = masjid
** hamur = rumah
** halokes = sekolah
** hasardam = madrasah
** hailuk = kuliah
** rasap = pasar
* aranet = tentara
** silup/silop/isilup/isilop = polisi
** ngonceb = bencong (Indonesia: waria)
** nolab = balon/pelacur
** ledom = model
* asaib = biasa
* asrob = minum
**
** usus = susu
*
** [[Bakwan|ciwe = weci]]
**
**
** [[Bakso Malang|oskab = bakso]]
** [[Tahu|uhat = tahu]]
** [[Pecel|lecep = pecel]]
** [[Rawon|nowar = rawon]]
** oges = sego (Indonesia: [[nasi]])
** oker = rokok
* ayahab = bahaya
* ayas = saya
**
**
* genaro = orang
** kera = arek (Jawa standar: bocah)
** kera licek = arek cilik (Indonesia bocah kecil/anak kecil)
** nganal = lanang (Indonesia: laki-laki/pria)
** kodew = wedok (Jawa standar: wadon, Indonesia: perempuan/wanita)
** ebes = bapak, panggilan hormat tidak formal
** memes/emes = ibu, panggilan hormat tidak formal
** sam = mas, paggilan untuk laki-laki
* hamur = rumah
*
**
**
** oromawut = morotuo (Indonesia: mertua)
* idrek = kerdi (singkatan dari KERja roDI) *saat ini dimaknai umum sebagai kerja
* kadit = tidak
** kadit itreng = tidak tahu
* komes = semok (Indonesia: seksi)
** sinam = manis (cantik)
* kunam = manuk (Indonesia: [[burung]])
* ladub = budal (Indonesia: berangkat)
** helom = moleh (Indonesia: pulang)
** ngalup = pulang (Indonesia: pulang)
** oket = teko (Indonesia: datang)
** kelab = balek (Indoneia: kembali)
** kelab henam = balek maneh (Indonesia: kembali lagi)
* lokop/lukup = pukul
* nayamul = lumayan
* nendes kombet = senden tembok (Indonesia: bersandar di dinding)
* nganem = menang
** halak = kalah
* ngarambes = sembarang (Indonesia : terserah)
* nuwus = suwun (Indonesia: terimakasih)
* ojir = uang
*
** ongis nade : singo edan
*
** osob kiwalan = boso walikan
** kowal kawil = wolak walik
* oyi/ojrit = iyo (Indonesia: ya)
* rayab = bayar
* dirayabi = dibayari
* tahes = sehat
* ublem = mlebu (Indonesia: masuk)
** utem = metu (Indonesia: keluar)
* uklam-uklam = mlaku-mlaku (Indonesia: jalan-jalan)
** uklam tahes = jalan sehat
* ulales = selalu
* utapes = sepatu
* woles = selow/slow (Indonesia: pelan-pelan/santai)
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
{{Bahasa Jawa/Pranala luar}}
{{Bahasa Jawa}}
{{DEFAULTSORT:Malang, Bahasa Jawa}}
[[Kategori:Dialek bahasa Jawa]]
[[Kategori:Bahasa Jawa]]
[[Kategori:Kota Malang]]
[[Kategori:Malang Raya]]
[[Kategori:Bahasa di Jawa]]
{{Bahasa-stub}}
|