Pertamina Gas Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
k Andriana08 memindahkan halaman Perusahaan Gas Negara ke PT. Perusahaan Gas Negara: baku - nama institusi
CerdasWiki (bicara | kontrib)
 
(134 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT PerusahaanPertamina Gas Negara (Persero) Tbk
| trading_name = Pertamina Gas Negara
| logo = Berkas:Logo PGN new lowres.jpg
| former_name = {{plainlist|
| logo_size = 200px
* Perusahaan Gas Negara (1965–1984)
| logo_alt =
|* logo_captionPerusahaan = Logo PerusahaanUmum Gas Negara (1984–1994)
* PT Perusahaan Gas Negara (Persero) (1994–2003)
| logo_padding =
* PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (2003–2018)
| image =
* PT Perusahaan Gas Negara Tbk (2018–2021)
| image_size = 200px
| image_alt =
| image_caption =
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / [[Perusahaan publik|publik]]
| traded_as = {{IDX|PGAS}}
| industry = Transmisi dan distribusi gas bumi
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate =
| predecessor =
| successor =
| foundation = [[1859]] (I.J.N. Eindhoven & Co)<br/>[[13 Mei]] [[1965]] (PGN)<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[Indonesia]] -->
| founder =
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| locations =
| location_city = [[Jakarta]], [[Jakarta]]
| location_country = Indonesia
| coordinates =
| area_served =
| key_people = Hendi Prio Santoso <small>(Direktur Utama)</small>
| products = [[Gas bumi]]
| brands =
| production =
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| slogan = Energy for Life
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|pgn.co.id}}
| footnotes =
}}
| logo = Logo Pertamina Gas Negara.svg
 
| logo_size = 250px
'''PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk''' disingkat '''PGN''' ({{bei|PGAS}}) adalah sebuah [[BUMN]] yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi [[gas bumi]].
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas]] [[perusahaan terbuka|terbuka]]
| traded_as = {{IDX|PGAS}}
| industry = [[Gas alam]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1965|05|13}}
| fate =
| predecessor = [[Perusahaan Listrik Negara|Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara]]
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Arief Setiawan Handoko]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.pgn.co.id/tentang-kami#kepemimpinan|title=Dewan Direksi|publisher=PT Perusahaan Gas Negara Tbk|language=id|access-date=18 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Amien Sunaryadi]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = GasKita, GasLine
| products =
| services = {{hlist|Eksplorasi, produksi, transmisi, regasifikasi, pemrosesan, dan niaga [[gas alam]]|Transportasi [[minyak bumi]]|[[Telekomunikasi]] dan [[layanan terkelola]]|[[EPC]]|[[Operasi dan pemeliharaan]]|[[Manajemen aset]]|[[Manajemen fasilitas]]}}
| revenue = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 3,568 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 389,906 juta <small>(2022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.pgn.co.id/AssetFiles/Financial/AnnualReport/laporan_tahunan_2022.pdf|title=Laporan Tahunan 2022|publisher=PT Perusahaan Gas Negara Tbk|language=id|access-date=05 Juli 2023}}</ref>
| owner = [[Pertamina]] (56,96%) <br/>
[[Publik]] (43,03%)
| assets = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 7,194 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 3,441 milyar <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 3.239 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.pgn.co.id}}
}}
'''PT Perusahaan Gas Negara, Tbk''' (dengan logo baru '''Pertamina Gas Negara''') merupakan Sub-Holding Gas [[Pertamina]] yang bergerak di bidang [[gas alam]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki pipa distribusi gas alam sepanjang 5.703 kilometer dan pipa transmisi gas alam sepanjang 5.073 kilometer yang terutama terletak di [[Jawa]] dan [[Sumatra]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1863 dengan nama '''NV [[Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij]]''' (NIGM). Pada tahun 1879, NIGM mulai mengoperasikan pabrik gas berbasis [[kokas]] di [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]. Pada tahun 1950, setelah berekspansi ke bisnis pembangkitan listrik, NIGM mengubah namanya menjadi '''NV Overzeese Gas en Elektriciteitsmaatschappij''' (OGEM). Pada tahun 1959, pemerintah Indonesia me[[nasionalisasi]] aset-aset pembangkitan listrik dan produksi gas yang ada di Indonesia, termasuk milik OGEM.<ref name="nas">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1855/pp0181959.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1959|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=21 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1961, pemerintah pun membentuk '''Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara''' (BPU PLN) untuk mengelola aset-aset tersebut.<ref name="bpu">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2038/pp0671961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 67 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=21 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1965, bisnis produksi gas dari BPU PLN dipisah menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''PN Perusahaan Gas Negara'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2562/PP0191965.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1965|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=21 Maret 2023}}</ref>
Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta [[Belanda]] yang bernama '''I.J.N. Eindhoven & Co''' berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di [[Indonesia]] yang terbuat dari [[batu bara]].
 
Pada tahun 1974, perusahaan ini beralih menyalurkan gas alam, tidak lagi menyalurkan gas berbasis kokas. Pada tahun 1984, status perusahaan ini diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum). Pada tahun 1994, status perusahaan ini kembali diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6266/PP0371994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=21 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1998, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas alam ruas Grissik-Duri. Pada tahun 2002, perusahaan ini pun mendirikan PT [[Transportasi Gas Indonesia]] (Transgasindo) untuk mengoperasikan pipa transmisi tersebut. Pada tahun 2003, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas alam ruas Grissik-Batam-Singapura. Pipa transmisi tersebut kemudian juga dioperasikan oleh Transgasindo. Pada bulan Desember 2003, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]].
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat [[Jepang]] menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap [[Presiden Soekarno]] untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah [[Republik Indonesia]].
 
Pada bulan Oktober 2007, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas alam ''South Sumatera-West Java'' yang terdiri dari SSWJ I (ruas Stasiun Penerima Gas Pagardewa-Bojonegara) dan SSWJ II (ruas Grissik-Muara Bekasi). Pada tahun 2007 juga, perusahaan ini mendirikan PT [[PGAS Telekomunikasi Nusantara]] untuk mengoperasikan dan memelihara jaringan kabel [[serat optik]] yang dibangun dalam rangka pengoperasian [[SCADA]] untuk menjaga keandalan transmisi gas alam di ruas Grissik-Batam-Singapura. Pada tahun 2009, perusahaan ini mendirikan PT [[PGAS Solution]] untuk berbisnis di bidang [[EPC]] serta [[operasi dan pemeliharaan]]. Setahun kemudian, bersama [[Pertamina]], perusahaan ini juga mendirikan PT [[Nusantara Regas]] untuk berbisnis di bidang [[regasifikasi gas alam]].
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk '''Jawatan Listrik dan Gas''' di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tahun 1958 perusahaan '''I.J.N. Eindhoven & Co''' dinasionalisasi dan diubah menjadi '''PN Gas'''.
 
Pada tahun 2011, perusahaan ini membentuk PT [[Saka Energi Indonesia]] dan PT [[Gagas Energi Indonesia]] masing-masing untuk berbisnis di bidang [[hulu (industri minyak bumi)|hulu]] dan [[hilir (industri minyak bumi)|hilir]] gas alam. Setahun kemudian, perusahaan ini juga membentuk PT [[PGN LNG Indonesia]] untuk berbisnis di bidang pengadaan dan regasifikasi [[LNG]]. Pada tahun 2014, perusahaan ini membentuk PT [[Permata Graha Nusantara]] untuk berbisnis di bidang [[manajemen aset]], penyediaan tenaga kerja, dan [[manajemen fasilitas]]. Pada bulan Agustus 2015, melalui PT [[Kalimantan Jawa Gas]], perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas alam Kalija I sepanjang 210 kilometer dari Blok Kepodang ke PLTG Tambak Lorok di [[Semarang]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.pgn.co.id/tentang-kami#sejarah|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Perusahaan Gas Negara Tbk|language=id|access-date=18 Maret 2023}}</ref>
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi '''BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)''' yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
 
Pada bulan April 2018, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Pertamina]] sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas.<ref>{{cite news|title = Saham PGN Dialihkan ke Pertamina, Holding BUMN Migas Resmi Berdiri|publisher = Merdeka.com|date =11 April 2018|url =https://www.merdeka.com/uang/saham-pgn-dialihkan-ke-pertamina-holding-bumn-migas-resmi-berdiri.html|accessdate = 8 Agustus 2019}}</ref> Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini pun mengambil alih mayoritas saham PT [[Pertamina Gas]] yang sebelumnya dipegang oleh Pertamina. Pada bulan Desember 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan mulai berbisnis dengan nama "Pertamina Gas Negara" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari [[Pertamina]].<ref name="pgn">{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2021-12-10|title=Catat! PGN akan berubah nama menjadi Pertamina Gas Negara|url=https://industri.kontan.co.id/news/catat-pgn-akan-berubah-nama-menjadi-pertamina-gas-negara|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2022-06-09}}</ref>
Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi '''Perusahaan Gas Negara'''. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.
 
== Bisnis ==
*Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan [[minyak bumi|minyak]] dengan teknik ''Catalytic Reforming'' yang tidak ekonomis mulai menggantinya dengan mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon. Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk pertama kali dilakukan di [[Cirebon]] tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah [[Jakarta]] tahun 1979, [[Bogor]] tahun 1980, [[Medan]] tahun 1985, [[Surabaya]] tahun 1994, dan [[Palembang]] tahun 1996.
Sampai akhir tahun 2019, bisnis PGN dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama. Pertama yaitu distribusi dan niaga gas bumi, kedua transmisi gas bumi, dan terakhir lifting minyak dan gas bumi (upstream). Kegiatan usaha distribusi dan transmisi gas bumi adalah penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan sedangkan lifting minyak gas bumi hanya menyumbang 10,3 juta barel oil ekuivalen (MMBOE).<ref>[https://ir.pgn.co.id/static-files/cc921718-7d79-4d2f-96ba-681d0b022ce6 <sup>(AR PGN 2019, hal 23)</sup>]</ref>
 
Untuk mengawasi kegiatan operasional transmisi dan distribusi, PGN membagi bisnisnya menjadi empat fokus masing-masing:
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun [[1984]] statusnya berubah menjadi '''Perusahaan Umum Gas Negara''' [[Perum]] dan pada tahun [[1994]] statusnya ditingkatkan lagi menjadi '''PT Perusahaan Gas Negara (Persero)''' dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter.
* Regional Distribution I, mencakup area [[Sumatera Selatan]], [[Lampung]] hingga [[Jawa Barat]] (termasuk [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]])
* Regional Distribution II, mencakup area [[Jawa Timur]], area [[Kota Semarang|Semarang]], area [[Kota Tarakan|Tarakan]] dan area [[Kabupaten Sorong|Sorong]]
* Regional Distribution III, mencakup [[Sumatera Utara]], [[Riau]] ([[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]] dan [[Kota Dumai|Dumai]]) dan [[Kepulauan Riau]] ([[Kota Batam|Batam]])
* Regional Transmission, mencakup jaringan transmisi gas bumi di Sumatera Selatan, Lampung dan Jawa Bagian Barat
 
PGN juga memiliki bisnis di sektor gas alam cair (LNG), dimana perseroan memiliki satu unit penyimpanan dan regasifikasi LNG terapung bernama FSRU Lampung. FSRU Lampung selesai dibangun pada tahun 2014 oleh perusahaan asal [[Norwegia]], [[:en:Leif Höegh & Co#Höegh LNG|Hoegh LNG]], dimana PGN menyewa FSRU Lampung kepada Hoegh LNG selama 20 tahun sejak dioperasikan dengan biaya sewa kurang lebih 200 ribu US dolar per hari.<ref>{{Cite web|date=2015-09-07|title=DPR sebut terminal gas apung Lampung salah perencanaan|url=https://www.merdeka.com/uang/dpr-sebut-terminal-gas-apung-lampung-salah-perencanaan.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-07-13}}</ref> FSRU Lampung memiliki kapasitas penyimpanan LNG sebanyak 170.000 M3 dengan kemampuan regasifikasi 240 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal [[15 Desember]] [[2003]] di [[Bursa Efek Indonesia]] dan namanya resmi menjadi '''PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk'''.<br />
 
<br />
Akan tetapi, sampai pada akhir tahun 2014, FSRU Lampung hanya menyalurkan 2 kargo LNG dan 1 kargo pada tahun 2015. Rendahnya utilisasi FSRU Lampung dikarenakan PLN sebagai pelanggan utama tidak mencapai kesepakatan dengan PGN dalam penentuan harga sewa FSRU Lampung pada kontrak lanjutan. Sampai tahun 2019, PLN hanya menggunakan FSRU Lampung jika permintaan gas untuk pembangkit mengalami kenaikan tajam dan tidak bisa diladeni oleh infrastruktur yang ada. Dalam rapat dengar pendapat pada tanggal 14 Maret 2018 dengan Komisi VII DPR RI, Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan persoalan FSRU Lampung menyebabkan laba PGN turun tajam menjadi 143,1 juta dolar AS pada tahun 2017, jika dibandingkan dengan laba tahun 2012 yang mencapai 838 juta dolar AS.<ref>{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2018-03-14|title=Laba PGN terus tergerus karena FSRU Lampung dan Saka Energi|url=https://industri.kontan.co.id/news/laba-pgn-terus-tergerus-karena-fsru-lampung-dan-saka-energi|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2022-07-13}}</ref>
 
== Bisnis PGN ==
=== Distribusi gas bumi ===
PGN mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 &nbsp;km, menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling padat penduduknya di Indonesia. PGN mendapatkan keuntungan dari penjualan gas kepada konsumen.
 
=== TransmisiKantor GasArea BumiPGN di Indonesia ===
* Kantor Sales Area Jakarta
Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima Toll Fee untuk pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi Gas (GTA) yang berlaku selama 10-20 tahun.
* Kantor Sales Area Bogor
[[Berkas:PGN-stasiun gas (offtake) deltamas.JPG|thumb|right|250px|Stasiun Gas (Offtake) Deltamas]]
* Kantor Sales Area Bekasi
[[Berkas:PGN-pipa gas di ci beet.JPG|thumb|right|250px|Pipa gas milik PGN yang melintas di atas saluran irigasi Ci Beet, Cikarang Timur]]
* Kantor Sales Area Karawang
* Kantor Sales Area Tangerang
* Kantor Sales Area Cilegon
* Kantor Sales Area Cirebon
* Kantor Sales Area Lampung
* Kantor Sales Area Palembang
* Kantor Sales Area Pekanbaru
* Kantor Sales Area Medan
* Kantor Sales Area Batam
* Kantor Sales Area Surabaya
* Kantor Sales Area Sidoarjo
* Kantor Sales Area Pasuruan
* Kantor Sales Area Semarang
* Kantor Sales Area Tarakan
* Kantor Sales Area Sorong
 
===Unit BisnisTransmisi gas bumi Strategis===
[[Berkas:PGN-stasiun gas (offtake) deltamas.jpg|jmpl|ka|250px|Stasiun Gas (Offtake) Deltamas]]
[[Berkas:PGN-pipa gas di ci beet.jpg|jmpl|ka|250px|Pipa gas milik PGN yang melintas di atas saluran irigasi Ci Beet, Cikarang Timur]]Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160&nbsp;km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima Toll Fee untuk pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi Gas (GTA: ''[[Gas Transportation Agreement]]'') yang berlaku selama 10-20 tahun.
 
=== Anak perusahaan ===
Untuk mengawasi kegiatan operasional transmisi dan distribusi, PGN membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus geografis masing-masing:
PGN memiliki anak perusahaan sebagai berikut:
* SBU Distribusi Wilayah I, mencakup area [[Sumatera Selatan]], [[Lampung]] hingga [[Jawa Barat]] (termasuk [[Jakarta]])
* PT [[Transportasi Gas Indonesia]] (Transmisi gas bumi)
* [[PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Distribusi Wilayah II|SBU Distribusi Wilayah II]], mencakup area [[Jawa Timur]]
* PT [[PGAS Telekomunikasi Nusantara]] (Telekomunikasi serat optis)
* SBU Distribusi Wilayah III, mencakup Sumatera Utara, Riau ([[Pekanbaru]]) dan [[Kepulauan Riau]] ([[Batam]])
* PT [[PGAS Solution]] (Konstruksi, rekayasa, [[operasi dan pemeliharaan]])
* SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa
* PT [[Saka Energi Indonesia]] (Hulu minyak dan gas)
* PT [[Gagas Energi Indonesia]] (Hilir gas bumi)
* PT [[Banten Gas Synergi]] (jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan)
* PT [[PGN LNG Indonesia]] (bisnis LNG, terminal penyimpanan, dan regasifikasi terapung)
* PT [[Permata Graha Nusantara]]<ref>{{Cite web|url=http://pgnmas.co.id/|title=PGN MAS|website=pgnmas.co.id|access-date=2019-08-08|archive-date=2019-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20190816175119/http://pgnmas.co.id/|dead-url=yes}}</ref> (perdagangan, konstruksi, dan jasa)
* PT [[Pertamina Gas]] (transmisi minyak dan gas)
 
Sebagai subholding gas di internal Pertamina, PGN juga mengkoordinasikan PT [[Nusantara Regas]] yang berbisnis di bidang terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung.
Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-Singapura.
Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
* [[PT Transportasi Gas Indonesia]]: transmisi gas bumi
* [[PT PGAS Telekomunikasi Nusantara]] (PGASCOM): telekomunikasi
* [[PT PGN Solution]]: konstruksi, enginering, operation & maintenance
* [[PT Nusantara Regas]]: terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung
* [[PT Saka Energi Indonesia]]: kegiatan di bidang hulu
* [[PT Gagas Energi Indonesia]]: kegiatan di bidang hilir
* [[PT Gas Energi Jambi]]: perdagangan, konstruksi dan jasa
* [[PT Banten Gas Synergi]]: jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan (Afiliasi)
* [[PT PGN LNG Indonesia]]: bisnis LNG dan terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung
 
== Saham PGN ==
Saham PGN memiliki kode PGAS. Pemerintah melakukan penjualan saham perdana PGN pada [[5 Desember]] [[2003]] seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di Indonesia. PGN memperoleh pernyataan efektif dari [[Bapepam-LK]] untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham dengan harga penawaran Rp. 1.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI) pada tanggal [[15 Desember]] [[2003]].
* Kode saham: '''PGAS'''
 
Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tetapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret.<ref>{{cite news|title = BEJ dan Bapepam Diminta Selidiki Anjloknya Saham PGN|publisher = Media Indonesia|date =14-01-2007|url =http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=122064|accessdate = 2007-01-16}}</ref> Akibatnya PGN dikenakan denda oleh [[Pertamina]] sebesar US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006.<ref>{{cite news|title = PGN Bayar Denda|publisher = Kompas Cybermedia|date = 16-01-2007|url = http://www.kompas.co.id/ver1/Ekonomi/0701/16/045819.htm|accessdate = 2007-01-16|archive-date = 2007-09-29|archive-url = https://web.archive.org/web/20070929102708/http://www.kompas.co.id/ver1/Ekonomi/0701/16/045819.htm|dead-url = yes}}</ref>
Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di Indonesia, maka pemerintah melakukan penjualan saham perdana PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) pada tanggal 05 Desember 2003. PGAS memperoleh pernyataan efektif dari [[Bapepam-LK]] untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham dengan harga penawaran Rp. 1.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI) pada tanggal 15 Desember 2003.
 
Pada tahun 2011, komposisi saham pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43%.<ref>[http://www.pgn.co.id/pages/default/investors/our_shareholders/0 Komposisi saham PGN]</ref>
Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret <ref>{{cite news | title = BEJ dan Bapepam Diminta Selidiki Anjloknya Saham PGN| publisher = Media Indonesia| date =14-01-2007| url =http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=122064| accessdate = 2007-01-16}}</ref>. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh [[Pertamina]] sebesar US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006<ref>{{cite news | title = PGN Bayar Denda| publisher = Kompas Cybermedia| date =16-01-2007| url =http://www.kompas.co.id/ver1/Ekonomi/0701/16/045819.htm| accessdate = 2007-01-16}}</ref>.
 
=== Sejarah pencatatan saham ===
Pada tahun 2011, komposisi saham pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43% <ref>[http://www.pgn.co.id/pages/default/investors/our_shareholders/0 Komposisi saham PGN]</ref>
 
=== Sejarah Pencatatan Saham PGAS ===
{| class="wikitable"
|-
Baris 112 ⟶ 118:
|-
| 01 || Saham Perdana @ '''Rp1.500,00''' ||1.296.296.000 || 15 Desember 2003
|-
| 02 || Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) || 3.024.691.000 ||
|-
| 0302 || KonversiPencatatan '''MSOP'''Saham IPendiri (2004Company s.d. 2006Listing) || 2153.637024.305691.000 ||
|-
| 0403 || Konversi '''MSOP II''' I (2004-2006 s.d. 2007) || 3215.261637.500305 ||
|-
| 0504 || Konversi '''ESOPMSOP III''' (20082006-2007) || 533.551261.388500 ||
|-
| 0605 || PemecahanKonversi Saham (''Stock'ESOP SplitI''' (2008) || 1853.373551.748.772388 || 04 Agustus 2008
|-
| 0706 || KonversiPemecahan Dana Proyek PemerintahSaham (2009''Stock Split'') || 118.274373.322748.231772 || 4 Agustus 2008
|-
| 07 || Konversi Dana Proyek Pemerintah (2009) || 1.274.322.231 ||
|}
 
== Galeri logo ==
Pada tahun 2011, PGN melakukan perubahan logo dan ''Corporate Identity''-nya.
<gallery>
Berkas:Logo PGN old lowres.jpg|Logo lama PGN
Berkas:Logo PGN new lowres.jpg|Logo baru PGN
</gallery>
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pgn.co.id Situs Web Resmi]
* {{id}} [http://portal.bumn.go.id/gasnegara/ PGN di BUMN Online]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{template:BUMN}}
* {{id}} [http://www.pgn.co.id Situs web resmi]
* {{id}} [http://portal.bumn.go.id/gasnegara/ PGN di BUMN Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081202060847/http://portal.bumn.go.id/gasnegara/ |date=2008-12-02 }}
 
{{Pertamina}}
{{Pertamina Gas Negara}}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
 
[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Perusahaan minyak dan gas Indonesia]]
[[Kategori:Pertamina]]