Soenarto Soemoprawiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib) k sedikit perbaikan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto #WPWP |
||
(40 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <small>[[Kolonel]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji|H.]] </small>
| name = Soenarto Soemoprawiro
| image =
| imagesize =
| caption =
| office =
| order =
| president = [[Soeharto]] <
| governor = [[Basofi Sudirman]] <
| lieutenant = Istijono Soenarto
| predecessor = [[Poernomo Kasidi]]
| successor = [[Bambang Dwi Hartono]]
| term_start = [[20 Juni]] [[1994]]
| term_end = [[16 Januari]] [[2002]]
| birth_date = {{Birth date|1944|11|10|}}
| birth_place
| death_date = {{Death date and age|2003|2|17|1944|11|10}}
| death_place = {{negara|Australia}} [[Melbourne]], [[Australia]]
| nationality
| party =
| spouse = Hj. Wien Soenarto
| relations =
| children = [[Ario Wijanarko]]
| alma_mater =
| occupation =
| profession = [[Tentara]]
| religion = [[Islam]]
| signature =
| website =
| facebook =
| namafacebook =
| twitter =
| footnotes =
}}
[[Kolonel]] [[
==
=== Wali Kota Surabaya ===
Soenarto menjabat sebagai wali kota selama dua periode, yaitu tahun [[1994]]-[[2000]] dan [[2000]]-[[2002]]. Jabatan periode pertama Soenarto diperpanjang dari tahun [[1999]] ke [[2000]] karena situasi politik saat itu yang belum kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan sidang pemilihan wali kota di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya|DPRD Kota Surabaya]].
Soenarto Soemoprawiro dikenal sebagai wali kota yang kontroversial lantaran banyak kebijakannya yang dinilai pro-rakyat kecil sekaligus akrab dengan para pemodal. Pedagang kaki lima yang kian merajalela di [[Surabaya]] pada masa kepemimpinannya nyaris tak pernah digusur, yang mengakibatkan berbagai sudut kota Surabaya menjadi kumuh dan tidak teratur karena menjamurnya pedagang kaki lima yang menduduki jalan, taman kota, dan trotoar. Aset pemerintah kota Surabaya pun banyak yang dijual, ditukar guling, dan disewakan hingga puluhan tahun kepada para pemodal. Pembangunan ''ruko'' (rumah toko) menjamur pada era pemerintahannya, sering kali dengan memanfaatkan lahan hijau terbuka sehingga menyebabkan banjir parah di wilayah yang sebelumnya tidak pernah terjadi banjir.
Berbagai kebijakan populis dan kontroversial juga ada di zamannya, di antaranya banyak pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan, mendirikan asrama bibit unggul untuk memperbaiki pendidikan, dan lain-lain. Soenarto juga merupakan penggagas pembangunan [[Masjid Al-Akbar]] pada tahun [[1995]], yang merupakan masjid terbesar ke-dua di [[Indonesia]] setelah [[Masjid Istiqlal]] di [[Jakarta]].
Soenarto Soemoprawiro resmi diberhentikan pada [[16 Januari]] [[2002]] oleh DPRD Kota Surabaya karena dianggap tidak memenuhi kriteria kesehatan sebagai wali kota Surabaya,<ref>[http://news.liputan6.com/read/27280/wali-kota-surabaya-sunarto-dipecat Wali Kota Surabaya Sunarto Dipecat].Liputan6</ref> serta dianggap mangkir dari tugasnya sebagai wali kota pada bulan Oktober 2001 selama dua pekan. Berbagai tudingan pun muncul terkait pemberhentiannya tersebut, di antaranya datang dari lawan politik Wakil wali kota Surabaya [[Bambang Dwi Hartono]] yang menyatakan bahwa ''momen'' ini dimanfaatkan untuk menyingkirkan Soenarto.
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 47 ⟶ 55:
{{s-end}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Surabaya]]
|