Kabupaten Indragiri Hilir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Mengganti Nama dan foto Penjabat Kepala Daerah yang lama dengan Penjabat Kepada Daerah Saat ini |
||
(84 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama =
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = اندراڬيري هيلير
|foto = Manongkah.jpg
|caption = Tradisi ''[[manongkah]]'' yang dilakukan di Pantai Bidari, Indragiri Hilir
|
|
|julukan = Seribu Parit
|
|ibukota = [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan]]
|koordinat = 0° 36' [[Lintang Utara|LU]] - 1° 07' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}102° 30' [[Bujur Timur|BT]] - 104° 10' [[Bujur Timur|BT]]
|
|
|desa = 197
|dasar hukum = UU No. 6 Tahun 1965
|
|
|nama kepala daerah =
|
|nama wakil kepala daerah
|
|
|
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|98,03% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 1,36% [[Kekristenan]]
** 1,23% [[Protestan]]
** 0,13% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,60% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Banjar|Banjar]], [[Bahasa Bugis|Bugis]]
|IPM = {{increase}} 69,64 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00bfac|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = +62 768
|nomor_polisi = BM
|apbd =
|dau = Rp 1.015.712.393.000.-
|dauref = ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=15 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|zona = GMT-7
|web = {{url|http://www.inhilkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Indragiri Hilir''' adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. [[ibu kota|Ibu kota]] kabupaten ini terletak di kecamatan [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan]]. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Indragiri Hilir sebanyak 705.041 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Agustus 2024|format=Visual}}</ref> Kabupaten ini berbatasan dengan provinsi [[Jambi]], tepatnya kabupaten [[Kabupaten Tanjung Jabung Barat|Tanjung Jabung Barat]], dan provinsi [[Kepulauan Riau]], yakni kabupaten [[Kabupaten Lingga|Lingga]].<ref name="INHIL">{{cite web|url=https://inhilkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/b1ac8c41f297c8e8ebcfa9af/kabupaten-indragiri-hilir-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Indragiri Ilir Dalam Angka 2020|website=www.inhilkab.bps.go.id|accessdate=17 Juni 2020|archive-date=2020-06-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200617140448/https://inhilkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/b1ac8c41f297c8e8ebcfa9af/kabupaten-indragiri-hilir-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah ==
Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur [[Riau]], agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi [[kabupaten]] Daerah Tingkat II yang berdiri sendiri ([[otonom]]). Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Provinsi [[Riau]]) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.
Pada tanggal 14 Juni 1965, diterbitkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 yang secara resmi membentuk Kabupaten Indragiri Hilir sebagai [[daerah tingkat II]]. Undang-undang ini juga dimasukkan dalam Lembaran Negara Republik [[Indonesia]] Nomor 49.<ref>{{Cite book|last=Adnan, I. M., dan Hamim, S.|date=2014|url=https://repository.uir.ac.id/5648/1/7.%20MENUJU%20PEMEKARAN%20KABUPATEN%20INDRAGIRI%20HILIR%20VISIONER%20PROSPEK%20DAN%20TANTANGAN.pdf|title=Menuju Pemekaran Kabupaten Indragiri Hilir Visioner: Prospek dan Tantangan|location=Kulon|publisher=Trussmedia Grafika|isbn=978-602-0992-36-5|editor-last=Rohman|editor-first=Minan Nuri|pages=57|url-status=live}}</ref> Pelaksanaan pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir dimulai sejak tanggal 20 November 1965.
<!--- JANGAN DIHAPUS. Bagian SEJARAH Ini Disembunyikan Karena Tidak Ada Referensi Sehingga Kebenarannya Diragukan.
Untuk melihat latar belakang sejarah berdirinya Kabupaten [[Indragiri Hilir]] sebagai salah satu daerah otonomi dapat ditinjau dalam dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode sesudah kemerdekaan Republik [[Indonesia]].
=== [[Kerajaan Keritang]] ===
Kerajaan ini didirikan sekitar awal abad ke-6 yang berlokasi di wilayah [[Keritang, Indragiri Hilir|Kecamatan Keritang]] sekarang. Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama [[Hindu]], sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Sayangnya, saat ini peninggalan kerajaan tersebut tidak lagi bisa dijumpai
=== [[Kerajaan Kemuning]] ===
Kerajaan Kemuning didirikan oleh Raja Singapura ke-V, Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain atau Prameswara. Tahun 1231 diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti peninggalan kerajaan berupa selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah [[Gaung Anak Serka]], [[Batang Tuaka]], [[Mandah]] dan [[Guntung]] dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan [[Bintan]], yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Di antaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni:
# Suku Raja Asal di daerah Gaung.
# Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
# Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
# Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
# Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
# Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka.
[[Kerajaan Indragiri]] diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar [[Raja Merlang I]] berkedudukan di [[Malaka]]. Demikian pula dengan penggantinya [[Raja Narasinga I]] dan [[Raja Merlang II]], tetap berkedudukan di [[Malaka]], sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau [[Perdana Menteri]]. pada tahun 1473, sewaktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), dia menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di [[Pekan Tua]] sekarang.
Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke [[Rengat]]. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, [[Belanda]] mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di [[Peranap]] dengan batas wilayah ke [[Hilir]] sampai dengan batas [[Japura]].
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah
=== Masa penjajahan Belanda ===
[[
Dengan adanya ''
# Amir [[Tembilahan]] di [[Tembilahan]].
# Amir [[Batang Tuaka]] di [[Sungai Luar]].
# Amir [[Tempuling]] di [[Sungai Salak]].
# Amir [[Mandah]] dan [[Gaung]] di [[Khairiah Mandah]].
# Amir [[Enok]] di [[Enok]].
# Amir [[Reteh]] di [[Kotabaru]].
''Controlleur'' memegang wewenang semua jawatan, bahkan juga menjadi hakim di pengadilan wilayah ini sehingga ''Zelfbestuur'' Kerajaan Indragiri terus dipersempit sampai dengan masuknya Jepang tahun 1942.
Baris 75 ⟶ 94:
Pada masa pendudukan [[Jepang]] ini Indragiri Hilir dikepalai oleh seorang [[Cun Cho]] yang berkedudukan di [[Tembilahan]] dengan membawahi 5 [[Ku Cho]], yaitu:
# Ku Cho [[Tembilahan]] dan [[Tempuling]] di [[Tembilahan]].
# Ku Cho [[
# Ku Cho [[
# Ku Cho [[
# Ku Cho [[Mandah]].
Pemerintahan [[Jepang]] di Indragiri Hilir sampai bulan Oktober 1945 selama lebih kurang 3,5 tahun.
===
Pada awal kemerdekaan [[Indonesia]], [[Indragiri]] (Hulu dan Hilir) masih merupakan satu [[kabupaten]]. Kabupaten Indragiri ini terdiri atas 3 [[kewedanaan]], yaitu Kewedanaan [[Kuantan Singingi]] dengan ibu kotanya [[Teluk Kuantan]], Kewedanaan [[Indragiri Hulu]] dengan ibu kotanya [[Rengat]] dan Kewedanaan Indragiri Hilir dengan ibu kotanya Tembilahan.
Kewedanaan Indragiri Hilir membawahi 6 wilayah yaitu:
# Wilayah [[Tempuling]]/[[Tembilahan]].
# Wilayah [[Enok]].
# Wilayah [[Gaung Anak Serka]].
# Wilayah [[Mandah]]/[[Kateman]].
# Wilayah [[Kuala Indragiri]].
# Wilayah [[Reteh]]
Perkembangan tata pemerintahan selanjutnya, menjadikan Indragiri Hilir dipecah menjadi dua kewedanaan masing-masing:
==== Kewedanaan Indragiri Hilir Utara ====
Ibu kotanya berada di Tembilahan, terbagi atas:
Baris 109 ⟶ 126:
Ibu kotanya berada di Enok, terbagi atas:
# Kecamatan Enok.
# Kecamatan Reteh. --->
== Geografis ==
Kabupaten Indragiri Hilir terletak di sebelah timur [[Provinsi Riau]] atau pada bagian pesisir timur [[Pulau Sumatra]]. Secara resmi, kabupaten ini terbentuk pada tanggal 14 Juni 1965 sesuai dengan tanggal ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965. Oleh karena letak posisi Kabupaten Indragiri Hilir di pesisir timur Pulau Sumatera, kabupaten ini dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah hingga pesisir pantai. Panjang garis pantai Kabupaten Indragiri Hilir adalah 339,5 km dan luas perairan laut meliputi 6.318 km² atau sekitar 54,43 % dari luas wilayah. Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan bagian wilayah Provinsi Riau, memiliki luas wilayah 1.367.551 Ha, dengan jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 25 pulau. Secara geografis terletak pada posisi 0°36' Lintang Utara – 1°07' Lintang Selatan dan 104°10'–102°32' Bujur Timur.<ref name="profil">{{cite web | url = https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1507774546BAB_4_PROFIL_KABUPATEN.pdf | title = Profil Kabupaten Indragiri Hilir | accessdate = 19 Maret 2022 | publisher = Kementerian PU }}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== Batas Wilayah ===
Batas wilayah Kabupaten Indragiri Hilir antara lain meliputi:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Pelalawan]]
|selatan = [[Kabupaten Tanjung Jabung Barat]], [[Jambi|Provinsi Jambi]]
|barat = [[Kabupaten Indragiri Hulu]]
|timur = [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]]
}}
=== Topografi ===
Sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hilir merupakan dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa dengan tanah gambut (''peat''), dan daerah hutan payau (''mangrove''). Selain itu, wilayahnya juga terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil. Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir rata-rata memiliki ketinggian 0–3 Meter di atas permukaan laut. Daerah yang landai ini sebagian besar terletak di dekat pantai atau sungai. Sedangkan sebagian kecilnya 6,69 % berupa daerah berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata 6–35 meter dari permukaan laut yang terdapat di bagian selatan Sungai Reteh, Kecamatan Keritang. Daerah ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).
Secara fisiografis, wilayah Kabupaten Indragiri Hilir terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kemiringan lereng wilayah Kabupaten Indragiri Hilir di dominasi oleh kemiringan 0–2%, seluas 1.298.763 Ha (94,97%), kemiringan 3–5% seluas 9.710 Ha (0,71%), kemiringan 16–40% seluas 21.197 Ha (1,55 %) dan kemiringan di atas 40% seluas 37.744 Ha (2,76%). Sedangkan khusus kondisi topografi untuk Kawasan Kuala Enok didominasi oleh lahan dengan kemiringan 0–8%.<ref name="profil"/>
=== Iklim ===
Seperti wilayah lain di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau, wilayah kabupaten Indragiri Hilir ber[[iklim hutan hujan tropis]] (''Af'') dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir di sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif yang cenderung tinggi antara 70%–90%.
{{Indragiri Hilir weatherbox}}
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Indragiri Hilir}}
Pada [[Pemilihan umum Bupati Indragiri Hilir 2018|pemilihan umum bupati Indragiri Hilir 2018]], pasangan [[Muhammad Wardan (politikus)|Muhammad Wardan]] dan Syamsuddin Uti, menjadi pemenang. Wardan dan Syamsuddin menjadi bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir sejak 22 November 2018 hingga 22 November 2023. Saat ini, penjabat bupati diberikan kepada Herman, setelah dilantik penjabat gubernur Riau, [[Edy Natar Nasution]], pada 23 November 2023 di Gedung Balai Serindit [[Kota Pekanbaru]].<ref>{{cite web|last=Faizin|first=Eko|date=23 November 2023|url=https://riau.suara.com/read/2023/11/23/122023/jabat-pj-bupati-indragiri-hilir-herman-diminta-cekatan-lanjutkan-pembangunan|title=Jabat Pj Bupati Indragiri Hilir, Herman Diminta Cekatan Lanjutkan Pembangunan|website=riau.suara.com|accessdate=5 Desember 2023}}</ref> Pada 10 Agustus 2024 Pj Gubernur Riau [[S. F. Hariyanto]] melantik Erisman Yahya sebagai Penjabat Bupati Indragiri Hilir, di Gedung Balai Serindit [[Kota Pekanbaru]].<ref>{{Cite web|last=Femmy|first=Yofani|date=2024-08-10|title=Erisman Yahya Dilantik sebagai Pj Bupati Inhil|url=https://www.rri.co.id/daerah/892883/erisman-yahya-dilantik-sebagai-pj-bupati-inhil|website=Radio Republik Indonesia|access-date=2024-10-26}}</ref>
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!No
!
!Bupati
!Mulai Jabatan
!Akhir Jabatan
!Wakil Bupati
|-
|(-)
|[[Berkas:Erisman_Yahya_Pj_Bupati_Indragiri_Hilir.jpg|jmpl|Penjabat Bupati Indragiri Hilir]]
|Erisman Yahya (Pj) <ref>{{Cite web|last=Raden|first=Heru|date=2024-08-10|title=Pj Gubri Lantik Erisman Yahya Jadi Pj Bupati Inhil|url=https://mediacenter.riau.go.id/read/87143/pj-gubri-lantik-erisman-yahya-jadi-pj-bupati-.html|website=Media Center Riau|access-date=2024-10-26}}</ref>
|10 Agustus 2024
|''Petahana''
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir}}
===
==
kabupaten ini memiliki lembaga pendidikan tinggi diantaranya Sekolah Tinggi Agama Islam Auliaurrasyidin Tembilahan, Universitas Islam Indragiri, STIT Ar Risalah Sungai Guntung Kateman dan Akbid Puri Husada Tembilahan.
== Ekonomi ==
=== Pertanian ===
Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah dan letak geografis yang sangat strategis, Indragiri Hilir terus memacu diri mengembangkan kawasannya menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi [[Riau]] dan pusat pertumbuhan kebudayaan ekonomi [[Riau]] dan Pusat kebudayaan [[Melayu]] di [[Asia Tenggara]].
Sebagai Kabupaten tumbuh dan berkembang pada gerbang selatan provinsi [[Riau]] yang bersebelah dan menjadi ''[[hinderland]]'' [[Malaysia]] dan [[Singapura]], serta selangkah dari pusat pertumbuhan [[Batam]] dan [[Bintan]], masuknya investor. Potensi sumber daya alam Indragiri Hilir harus dikelola industri-industri hilir yang bermanfaat bagi daerah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah [[Kabupaten]] harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur guna memudahkan hadirnya para investor lokal, [[regional]] bahkan [[intenasional|internasional]].
Pemerintah Indragiri Hilir akan memberikan pelayanan terbaik yang diperlukan oleh calon penanam modal itu. Salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang di kenal sebagai ''One Door Service''. Dengan ''One Door Service'' calon investor akan mendapat pelayanan memuaskan, sejak dari informasi peluang bisnis. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan berbagai potensi ekonomi, Indragiri Hilir menjanjikan banyak kemungkinan pada masa depan. Didukung letak geografis yang strategis serta ditunjang tersedianya berbagai infrastruktur dan kebijakan pemerintah yang positif daerah ini merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.
Baris 160 ⟶ 201:
Sebagai negara pemilik kebun kelapa terluas di dunia, [[Indonesia]] mempunyai perkebunan seluas 3,7 juta hektare yang tersebar di kepulauan kelapa. Wilayah [[Kateman]] atau yang lebih di kenal dengan sebagai [[Sungai Guntung]] adalah [[Kecamatan]] yang memiliki kebun kelapa paling luas disana. Kebun-kebun ini adalah milik [[PT. Pulau Sambu]], sebuah perusahaan [[agrobisnis]] yang memiliki kebun sekaligus pabrik minyak kelapa di Indragiri Hilir.
Kebun kelapa
yang kedua adalah perkebunan kelapa sawit, indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia sebagian besar kelapa sawit indonesia berasal dari perkebunan di indragiri hilir, karena semakin murahnya harga kelapa (biasa) di indragiri hilir petani kelapa di inhil banyak yang beralih menjadi petani kelapa sawit hasilnya inhil sekarang menjadi daerah yang terkenal dengan kelapasa sawitnya
Baris 170 ⟶ 211:
=== Peternakan ===
Potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk usaha ternak pada sub sektor peternakan seluas ± 225.863 ha, dengan daya tampung ± 902.452 ekor dipergunakan untuk ternak besar (sapi). Adapun jumlah ternak besar saat ini ± 11.678 ekor dan ternak kecil (kambing dan domba) ± 30.862 ekor, sedangkan untuk kebutuhan daging di Kabupaten Indragiri Hilir ± 2.995.744 ton dan kebutuhan telur ± 1.671.054 kg.
Yang mampu dihasilkan usaha peternakan untuk daging ± 45% dan untuk telur ± 35.31%, maka peluang potensi pengembangan pasar lokal untuk daging dan telur sangat cukup terbuka.
=== Perikanan ===
Program kerjapembangunan perikanan di Kabupaten Indragiri Hilir telah mengacu pada 4 (empat)usaha pokok, yaitu [[intensifikasi]], [[ekstensifikasi]], [[diversifikasi]] dan [[rehabilitasi]],serta terus meningkatkan peranan perusahaan swasta dalam dunia perikanan dalam rangka pemerataan dan peningkatan pendapatan nelayan/petani ikan melalui peningkatan produksi dan
Mengacu kepada tujuanpembangunan perikanan [[Riau]] dengan memperhatikan kondisi dan potensi perikanan didaerah ini, maka program kerja pembangunan perikanan Indragiri Hilir dirumuskan sebagai berikut:
# Peningkatan produksi dan
# Peningkatan institusi pemasaran dan pemerataan distribusi perikanan untuk mempermudah suplai ikan bagi masyarakat yang bermukim di pedalaman.
# Peningkatan ekspor sekaligus menekan impor komoditas perikanan.
Baris 187 ⟶ 228:
Luas lahan potensial untuk usaha pengembangan budidaya air payau (tambak) sekitar 13.000 hektare, sedangkan untuk budidaya air tawar (kolam) sekitar 1.657 Ha. Jumlah penduduk yang berusaha di bidang perikanan baik secara langsung maupun tidak langsung/sambilan.
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}}
{{Kabupaten Indragiri Hilir}}
{{riau}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Indragiri Hilir| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Riau|Indragiri Hilir]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Indragiri Hilir]]
|