Pembayaran bergerak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan conten untuk contoh Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
-link iklan |
||
(125 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Mobile Payment.jpg|thumb|Proses pembayaran menggunakan ponsel cerdas dan aplikasi pembayaran.]]
{{Perbankan}}
'''Pembayaran bergerak''' ({{lang-en|mobile payment}}) adalah sarana pembayaran nontunai dengan menggunakan perangkat [[ponsel cerdas]] yang memanfaatkan berbagai media teknologi [[nirkabel]] seperti [[kode QR]], [[Komunikasi medan dekat|NFC]], dan [[kata sandi satu kali|kode OTP]].{{cn}} Pembayaran bergerak merupakan metode pembayaran alternatif dari sistem pembayaran tradisional dengan [[uang tunai]], [[cek]], atau [[kartu kredit]] sebagai media pembayarannya. Pembayaran bergerak juga disebut sebagai niaga seluler, dompet seluler, uang seluler, dan [[perbankan bergerak]], umumnya mengacu kepada layanan pembayaran yang dioperasikan berdasarkan peraturan keuangan masing-masing negara dan dilakukan melalui perangkat seluler.<ref>{{cite web|url=https://www.igi-global.com/dictionary/mobile-payment/18913|title=What is Mobile Payment|website=IGI Global|accessdate=27 November 2021}}</ref> Pembayaran bergerak juga disebut sebagai '''pembayaran seluler'''.<ref>{{cite web|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read212853/mengenal-tren-penggunaan-layanan-pembayaran-seluler|title=Mengenal Tren Penggunaan Layanan Pembayaran Seluler|author=Tanayastri Dini Isna|Editor=Cahyo Prayogo|website=[[Warta Ekonomi]]|date=24 Januari 2019|accessdate=27 November 2021}}</ref>
Untuk bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas pembayaran bergerak, diperlukan [[uang elektronik|uang digital]]. Di tingkat global, banyak aplikasi pembayaran bergerak, seperti [[PayPal]], [[Google Wallet]], [[Paypass Master Card]], dan [[ZipPay]]. Sementara di tingkat lokal, terdapat beberapa nama yang populer, seperti [[Dompetku]], [[LinkAja|TCASH]], [[FlexiCash]], Tunai milik XL, Mandiri e-Cash, Rekening Ponsel, [[Gojek|GoPay]], [[OVO (pembayaran)|OVO]], [[Dana (pembayaran)|DANA]], dan DokuPayAcces.<ref>{{cite web|url=https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/mobile-payment-kian-ngetren|title=Mobile Payment Kian Ngetren|website=Indonesia.go.id|date=18 Juni 2019|accessdate=27 November 2021}}</ref>
==
Contoh pertama pembayaran bergerak terjadi pada tahun 1997 ketika [[Coca-Cola]] memperkenalkan sejumlah [[mesin jual otomatis]] dengan pelanggan dapat melakukan pembelian seluler. Pelanggan akan mengirim [[SMS]] ke mesin jual otomatis untuk mengatur pembayaran dan mesin kemudian akan menjual produknya.<ref>{{cite web|url=http://nearfieldcommunication.org/payment-systems.html|title=History of Mobile & Contactless Payment Systems|website=NFC|accessdate=27 November 2021}}</ref>
Garis waktu perkembangan pembayaran bergerak di dunia sebagai berikut:<ref>{{cite web|url=https://emspayments.com/history-of-mobile-pay/|title=The History of Mobile Pay|date=21 Juli 2017|website=Electronic Merchant Services (EMS)|accessdate=27 November 2021}}</ref>
* 1997 – Coca-Cola memperkenalkan pembelian via SMS di mesin jual otomatis tertentu. [[ExxonMobil]] mulai menerima pembayaran melalui [[Speedpass]], yang menggunakan teknologi [[RFID]] sehingga pelanggan dapat menggesek dan membayar langsung di [[Stasiun pengisian bahan bakar|pom bensin]].
* 1998 – [[PayPal]] didirikan.
* 1999 – Tiket film dapat dibeli menggunakan ponsel tertentu.
* 2001 – Perdagangan seluler mencapai $2,4 miliar di seluruh dunia. [[Domino's Pizza]] mulai menerima pesanan melalui ponsel.
* 2003 – 95 juta pengguna di seluruh dunia melakukan pembelian dengan ponsel mereka.
* 2004 – SMS digunakan untuk memberikan donasi kepada [[organisasi nirlaba]].
* 2005 – [[Nokia]] meluncurkan ponsel berkemampuan [[NFC]] pertama.
* 2009 – Pasar pembayaran bergerak mencapai $69 miliar dalam penjualan. [[Square (perusahaan jasa keuangan)|Square]] memulai layanan.
* 2010 – Seorang pengguna [[eBay]] membeli [[Mercedes-Benz]] seharga $240.000 melalui [[ponsel cerdas]].
* 2014 – [[Apple Inc.|Apple]] memperkenalkan [[Apple Pay]].
* 2015 – [[Google Pay|Android Pay]] dan [[Samsung Pay]] diperkenalkan.
Perkembangan pembayaran bergerak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2007 dengan diluncurkannya aplikasi [[LinkAja|Telkomsel Cash]] (TCASH) oleh [[Telkomsel|PT Telkomsel Indonesia]]. Kemudian pada tahun 2008 diluncurkan sebuah aplikasi Dompetku dan dari tahun 2010 sampai sekarang sudah banyak diluncurkan aplikasi pembayaran bergerak.<ref>{{Cite journal|last=Ar Rasyid|first=Rayhan|last2=Sunarya|first2=Erry|last3=M Ramdan|first3=Asep|date=30 Juni 2020|title=Analisis Minat Menggunakan Mobile Payment Dengan Pendekatan Technology Accpetance Model Pada Pengguna Link Aja Sukabumi|url=https://journal.upp.ac.id/index.php/Hirarki/article/view/387/192|journal=HIRARKI: Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis|volume=2|issue=2|pages=116―125|doi=10.30606/hirarki.v2i2.387|issn=2684-8503|accessdate=26 November 2021}}</ref> TCASH kemudian berganti nama menjadi LinkAja terhitung sejak 22 Februari 2019.<ref>{{cite web|url=https://www.telkomsel.com/about-us/news/tcash-efektif-berubah-menjadi-linkaja-pada-22-februari-2019|title=TCASH Efektif Berubah Menjadi LinkAja pada 22 Februari 2019|website=[[Telkomsel]]|date=22 Februari 2019|accessdate=27 November 2021}}</ref>
==Dompet elektronik==
[[Dompet elektronik]] dapat digunakan untuk [[pembayaran nirkontak]], biasanya memerlukan proses verifikasi seperti memasukkan [[Nomor Identifikasi Pribadi|PIN]] atau pemindaian sidik jari. Kedua instrumen pembayaran ini dapat digunakan untuk pembayaran daring, yang juga memerlukan verifikasi. Dompet elektronik sangat aman karena proses [[enkripsi]] dan [[tokenisasi]] kompleks yang terjadi selama pembayaran, tetapi jenis pembayaran ini sangat ramah pengguna dan nyaman. Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay merupakan platform dompet elektronik yang populer.<ref>{{cite web|url=https://www.eposnow.com/uk/resources/types-of-mobile-payments/|title=10 Different Types Of Mobile Payments|author=Aine Hendron|date=3 Agustus 2021|website=Epos Now|accessdate=27 November 2021}}</ref>
Sampai dengan tahun 2018, perusahaan penyedia dompet elektronik di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni:<ref>{{cite web|url=https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/4-layanan-mobile-payment-terkemuka-di-indonesia|title=4 Layanan Mobile Payment Terkemuka di Indonesia|website=MarketingCraft|date=19 Mei 2020|accessdate=28 November 2021}}</ref>
# Dari perusahaan telekomunikasi, seperti Dompetku, TCASH, FlexiCash, dan Tunai by XL.
# Dari perusahaan perbankan, seperti Mandiri e-Cash, Rekening Ponsel dari [[Bank CIMB Niaga]], Mega Virtual, [[BBM Money]], dan Sakuku dari BCA.
# Dari [[perusahaan rintisan]], seperti GoPay, OVO, Dana, Doku, PayPro, dan PayAccess.
Dalam survei yang dirilis Juli 2021 oleh perusahaan penyedia jaringan pembayaran bergerak, [[Boku, Inc.|Boku]] berjudul ''Boku: 2021 Mobile Wallets Report'', Indonesia dilaporkan menjadi negara dengan pertumbuhan dompet elektronik tercepat ketiga di dunia, dengan volume transaksi dompet elektronik mencapai 1,7 miliar tahun 2020 dan diperkirakan meningkat menjadi 16 miliar transaksi tahun 2025. Nilai transaksinya pada tahun 2020 mencapai $28 miliar dan diperkirkan tumbuh signifikan menjadi $107 miliar atau Rp1,55 kuadriliun pada tahun 2025. Total pengguna dompet elektronik di Indonesia tercatat sebesar 63,6 juta atau 25,6% dari total populasi. Angka ini diperkirakan juga meningkat menjadi 202 juta pengguna atau 76,5% dari total populasi pada tahun 2025. Dalam laporan itu juga, lima besar penyedia dompet elektronik di Indonesia berdasarkan pertumbuhan nilai transaksi tertinggi tahun 2020 berturut-turut adalah [[OVO (pembayaran)|OVO]] dengan $10,7 juta, [[Shopee|ShopeePay]] dengan $4,3 juta, [[LinkAja]] dengan $3,9 juta, [[Gojek|GoPay]] $3,7 juta, dan [[Dana (pembayaran)|DANA]] dengan $3,4 juta. Sementara dari penguasaan pangsa pasar dompet elektronik di Indonesia, OVO berada di posisi teratas dengan 38,2%, diikuti oleh ShopeePay (15,6%), LinkAja (13,9%), Gopay (13,2%), DANA (12,2%), dan lainnya (6,9%).<ref>{{cite web|url=https://dailysocial.id/post/laporan-boku-ovo-pimpin-pangsa-pasar-mobile-wallet-di-indonesia|title=Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar "Mobile Wallet" di Indonesia|author=Corry Anestia|date=13 Juli 2021|website=Dailysocial.id|accessdate=28 November 2021}}</ref>
Sementara berdasarkan hasil survei [[Kadence International Indonesia]] dalam riset bertajuk "Penggunaan dan Perilaku Pengguna Pembayaran Digital dan Layanan Keuangan di Indonesia" yang dipublikasikan pada Agustus 2021, mengungkap bahwa lima dompet elektronik paling populer di Indonesia adalah [[OVO (pembayaran)|OVO]] (31 persen), [[Gojek|GoPay]] (25 persen), [[Shopee|ShopeePay]] (20 persen), [[Dana (pembayaran)|DANA]] (19 persen), dan [[LinkAja]] (4 persen).<ref>{{cite web|title="Survei 5 Dompet Digital Terpopuler di Indonesia, Siapa Jawaranya?"|url=https://finansial.bisnis.com/read/20210830/563/1435905/survei-5-dompet-digital-terpopuler-di-indonesia-siapa-jawaranya|author=Aziz Rahardyan|Editor= Nancy Junita|website=Bisnis.com|date=30 Agustus 2021|accessdate=27 November 2021}}</ref>
==Pembayaran NFC==
[[Berkas:Mobile_payment_01.jpg|thumb|right|Sistem pembayaran seluler dengan teknologi NFC di Norwegia]]
Teknologi [[Komunikasi medan dekat|NFC]] mendukung pembayaran nirkontak melalui dompet elektronik seperti Apple Pay, Android Pay, serta kartu nirkontak. NFC mirip dengan teknologi [[RFID|pengenal frekuensi radio]] (RFID), tetapi terbatas pada berbagi data dengan perangkat lain yang berjarak sekitar empat inci. Oleh karena itu, konsumen yang membayar dengan dompet elektronik mereka harus meletakkan perangkat mereka dekat dengan pembaca pembayaran nirkontak.<ref>{{cite web|url=https://www.fisglobal.com/en/insights/merchant-solutions-worldpay/article/nfc-payment-acceptance-for-smbs|title=7 things to know about accepting NFC mobile payments|website=FIS|date=8 Juli 2019|accessdate=28 November 2021}}</ref>
Ketika nasabah mendaftar dengan salah satu penyedia pembayaran NFC, mereka mengetikkan informasi rekening bank, kartu kredit atau debit mereka ke dalam formulir yang aman. Informasi ini kemudian di[[enkripsi]] dan disimpan di server penyedia, bukan di telepon nasabah. Mereka kemudian akan mengunduh aplikasi (dari [[Apple Store]] untuk [[iPhone]] atau [[Google Play Store]] untuk perangkat [[Android]]) dan masuk sesuai kredensial mereka. Ketika siap untuk melakukan pembelian, mereka hanya membawa ponsel mereka di dekat pembaca dan pembayaran dimulai dalam hitungan detik.<ref>{{cite web|url=https://www.business.com/articles/nfc-mobile-payments/|title=Everything You Need to Know About NFC Mobile Payments|author=Jennifer Dublino|website=Business.com|date=12 November 2021|accessdate=28 November 2021}}</ref>
Jenis perangkat yang mendukung pembayaran bergerak NFC adalah:<ref>{{cite web|url=https://www.businessnewsdaily.com/16250-nfc-mobile-payments.html|title=What Are NFC Mobile Payments?|author=Dock David Treece|website=Business News Daily|date=20 November 2021|accessdate=28 November 2021}}</ref>
* [[Ponsel cerdas]]: Ada aplikasi Android dan aplikasi iPhone yang memungkinkan pembayaran seluler.
* [[Jam tangan pintar]]: Jam tangan dengan sistem operasi [[Wear OS]] biasanya mendukung NFC.
* [[Komputer tablet|Tablet]]: Seperti halnya ponsel, tablet dapat mendukung NFC, meskipun agak canggung untuk ditangani saat melakukan pembayaran.
* [[Laptop]]: Menggunakan laptop untuk memproses pembayaran akan kikuk, tetapi secara teknis memungkinkan.
* [[Kartu kredit]] dan [[kartu debit]] dengan [[Sirkuit terpadu|cip]] [[EMV]]: Sebagian besar kartu kredit utama yang diterbitkan saat ini memiliki cip EMV yang mendukung teknologi NFC. Ini merupakan bentuk pembayaran nirkontak yang paling lazim.
Dari segi keamanan, pembayaran seluler NFC sebenarnya lebih aman daripada pembayaran kartu debit cip dan PIN. Beberapa alasan pembayaran NFC merupakan salah satu metode pembayaran paling aman:<ref>{{cite web|url=https://www.pomelopay.com/blog/nfc-mobile-payments#section-4|title=What are NFC Mobile Payments and are They Safe?|website=Pomelo Pay|date=7 April 2021|accessdate=28 November 2021}}</ref>
# Perangkat seluler mengenkripsi informasi pribadi pengguna untuk melindunginya dari penipu. Yang lebih mengesankan adalah enkripsi ini diubah pada setiap transaksi NFC.
# Terdapat lapisan keamanan kedua: kode sandi atau kunci sidik jari. Bahkan ketika ponsel dicuri secara fisik, prosedur biometrik dan kode sandi berarti perangkat tidak dapat diakses pada tingkat otentikasi ini.
# Dengan [[tokenisasi]], nomor kartu lengkap tidak pernah terungkap. Artinya, jika terjadi penyadapan, penipu tidak akan bisa mengakses detail kartu sama sekali.
==Pembayaran Kode QR==
{{Main|Pembayaran kode QR}}
[[Berkas:QR_codes_for_mobile_pay_in_China.jpg|thumb|Kode QR ditempel oleh pedagang untuk pembayaran konsumen di Tiongkok]]
[[Kode QR]] adalah [[kode batang]] matriks dua dimensi yang berisi informasi optik yang dapat dibaca mesin. Pemindai aplikasi seluler kode QR dapat memindai dan membaca data dalam kode QR. Untuk menggunakan kode QR untuk pembayaran di dalam toko, pembeli memindai kode QR saat penyelesaian transaksi pembelian (''checkout'') melalui aplikasi seluler. Dompet elektronik pelanggan kemudian didebet sejumlah nominal pembelian. Kode QR menjadi alternatif pilihan sebagai pengganti memasukkan detail kartu kredit secara manual. Kode QR juga mencegah pencurian data kredit oleh penjual yang tidak bermoral yang bekerja sama dengan penjahat.<ref>{{cite web|url=https://itchronicles.com/mobile/what-is-mobile-payments-types-benefits-and-examples/|title=What is Mobile Payments – Types, Benefits and Examples|author=William Goddard|date=2 Juni 2021|website=IT Chronicles|accessdate=28 November 2021}}</ref>
Pembayaran bergerak dengan [[kode QR]] dapat diproses dengan salah satu cara berikut:<ref>{{cite web|url=https://www.mobiletransaction.org/qr-code-payment-works/|title=QR code payments – what is it and how does it work?|author=Emily Sorensen|website=Mobile Transaction|date=4 Januari 2021|accessdate=28 November 2021}}</ref>
# Ponsel cerdas memindai kode QR bisnis: Pembeli membuka aplikasi pembayaran kode QR yang relevan, kemudian pindai kode yang ditampilkan di kasir toko, pada masing-masing produk, situs web, atau kertas tagihan dan sebelum mengetuk untuk menyelesaikan pembayaran, konfirmasikan harganya, jika diperlukan.
# Pelaku bisnis memindai kode QR di layar ponsel pelanggan: Ketika jumlah total transaksi dikonfirmasi dalam sistem [[titik penjulan|POS]] pengecer saat penyelesaian transaksi pembelian (''checkout''), pembeli membuka aplikasi perusahaan atau pembayaran terkait yang memungkinkan transaksi kode QR. Aplikasi ini menampilkan kode QR unik yang mengidentifikasi detail kartu pembeli. Toko memindai kode ini dengan pemindai kode QR, dan menyelesaikan transaksi.
# Pembayaran aplikasi ke aplikasi: Pembeli dan penjual membuka aplikasi yang relevan, lalu pembeli memindai kode QR unik penjual yang ditampilkan di aplikasi mereka melalui aplikasi pembeli sendiri. Pembeli mengonfirmasi jumlah yang harus dibayar dan ketuk untuk memproses pembayaran.
Dibandingkan dengan pembayaran nirkontak lainnya, transaksi kode QR memiliki biaya pengadaan yang rendah, sehingga menarik bagi pengecer di pasar negara berkembang, karena kurangnya infrastruktur kartu. Sebagai pasar pembayaran kode QR terbesar di dunia, [[Tiongkok]] akan mencapai nilai transaksi $2,37 triliun pada tahun 2025, atau 46 kali lebih banyak dari gabungan semua wilayah lainnya. Meskipun ada sejumlah skema kode QR di seluruh dunia, tidak ada yang lebih sukses daripada dua pemain utama Tiongkok, [[Alipay]] dan [[WeChat Pay]]. Pada Februari 2021, Alipay dari Alibaba Group merupakan aplikasi pembayaran terkemuka di Tiongkok, dengan lebih dari 658 juta pengguna aktif bulanan.<ref>{{cite web|url=https://www.milanfintechsummit.com/qr-code-payments-china-latin-america/#:~:text=bn%20by%202025.-,As%20the%20world's%20largest%20QR%20code%20payments%20market%2C%20China%20is,players%2C%20Alipay%20and%20WeChat%20Pay.|title=QR Code Payments to Hit $2.7T Value by 2025|website=Milan Fintech Summit|accessdate=28 November 2021}}</ref>
[[Berkas:QRIS logo.svg|thumb|Logo QRIS]]
Untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia, [[Bank Indonesia]] dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) meluncurkan [[Kode QR Standar Indonesia|QRIS]] (''Quick Response Code Indonesian Standard'') pada 17 Agustus 2019.<ref>{{cite web|url=https://qris.id/homepage/|title=Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS)|website=QRIS|accessdate=28 November 2021}}</ref> Menurut Bank Indonesia, hingga kuartal II 2021, realisasi penggunaan metode pembayaran QRIS sebanyak 7,85 juta ''merchant'', meningkat dibandingkan kuartal I 2021 sebanyak 6,69 juta ''merchant''. Sementara saat pertama kali diperkenalkan pada kuartal I 2020, realisasi penggunaan metode pembayaran QRIS hanya 3,08 juta ''merchant''.<ref>{{cite web|url=https://republika.co.id/berita/r0a704370/penggunaan-qris-di-daerah-melonjak|title=Penggunaan QRIS di Daerah Melonjak|author=Novita Intan|website=Republika Online|date=1 Oktober 2021|accessdate=28 November 2021}}</ref>
== Kelebihan dan kekurangan==
Pembayaran seluler menawarkan banyak keuntungan bagi penggunanya, antara lain:<ref>{{cite web|url=https://www.insidenetwork.com/the-growth-of-mobile-payments/|title=The growth of mobile payments|date=13 Agustus 2020|website=Inside Network|accessdate=28 November 2021}}</ref>
* Pembayaran seluler merupakan cara yang sangat nyaman untuk melakukan pembayaran, dan pelanggan tidak lagi harus membawa dompet penuh kartu dan uang tunai. Selain itu, mereka juga tidak perlu lagi menandatangani tanda terima atau memasukkan PIN.
* Teknologi NFC dilengkapi dengan enkripsi data yang melindungi informasi sensitif selama transmisi, sehingga mengurangi kemungkinan [[peretas]] mendapatkan akses ke informasi pelanggan.
* Pembayaran seluler aman, dan pelanggan tidak perlu khawatir mengenai penipuan. Dalam pembayaran nirkontak, perangkat bahkan tidak perlu bersentuhan dengan perangkat.
* Pembayaran nirkontak cepat, akurat, dan aman, dan tidak perlu khawatir salah ketik saat memasukkan PIN.
* Pembayaran seluler lebih hemat waktu dan biaya karena mengetuk layar ponsel jauh lebih cepat daripada metode pembayaran lainnya.
* Pelanggan dapat melacak hadiah dan poin loyalitas selama pembelian mereka. Beberapa bank juga menawarkan opsi [[Program hadiah uang kembali|uang kembali]] (''cashback'') saat menggunakan pembayaran elektronik.
Pembayaran seluler juga memiliki kekurangan, di antaranya:<ref>{{cite web|url=https://www.techspot.com/news/74462-pros-cons-mobile-payments.html|title=The pros and cons of mobile payments|author=Elizabeth Harper|date=7 Mei 2018|website=TechSpot|accessdate=28 November 2021}}</ref>
* Meskipun pembayaran seluler diterima di semakin banyak pengecer, banyak toko tidak menerimanya.
* Sebuah toko mungkin menerima pembayaran digital, tetapi tidak mungkin menerima semuanya. Jadi pembeli bisa masuk ke pengecer yang ramah pembayaran digital tetapi masih harus menggunakan kartu kreditnya.
* Setiap transaksi meninggalkan catatan digital, yang membuat beberapa orang khawatir tentang privasi.
* Sebagian besar sistem pembayaran seluler menggunakan teknologi yang disebut NFC untuk mengirim data transaksi ke terminal pembayaran, tetapi tidak semua ponsel dapat melakukannya karena tidak semua ponsel dilengkapi dengan teknologi ini.
* Pembayaran terikat pada ponsel, jika ponsel dicuri atau hilang, atau bahkan jika ponsel kehabisan baterai, pembayaran tidak akan dapat dilakukan.
==Lihat pula==
* [[Pembayaran nirkontak]]
* [[Dompet mata uang kripto]]
* [[Libra (mata uang kripto)]]
* [[Dompet elektronik]]
* [[Uang elektronik]]
* [[USSD|Pembayaran seluler menggunakan USSD]]
* [[Mobile Advantage]]
* [[Titik penjualan]]
* [[Perbankan SMS]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Pembayaran bergerak}}
[[Kategori:Teknologi finansial]]
|