Malaikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 139.194.247.20 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bonaditya
M. Adiputra (bicara | kontrib)
pindah ke artikel utamanya
 
(110 revisi perantara oleh 57 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Guido Reni 031.jpg|jmpl|Malaikat Tertinggi [[Mikael (malaikat)|Mikael]] mengenakan jubah dan ''cuirass'' Romawi dalam penggambaran abad ke-17 oleh [[Guido Reni]]]]
{{Aqidah}}
[[Berkas:The Wounded Angel - Hugo Simberg.jpg|ka|jmpl|''Hugo Simberg, 1903.]]
'''Malaikat''' ([[bahasa Arab]]: <big><big>ملاءكة</big></big> ''malāʾikah''; tunggal: ملاك atau مَلَكْ ''malāk'') adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah [[Allah]].
[[Berkas:Bernhard Plockhorst - Schutzengel.jpg|jmpl|ka|''Schutzengel'' ({{lang-id|[[Malaikat Pelindung]]}}). Lukisan yang menggambarkan malaikat pelindung yang melindungi dua orang anak; oleh Bernhard Plockhorst]]
[[Berkas:Stift Seitenstetten Marmorsaal Deckenfresko 01.JPG|jmpl|''Hubungan harmonis antara [[agama]] dan [[ilmu pengetahuan]]'', lukisan pada langit Aula Marmer di Biara Seitenstetten ([[Austria]]) oleh [[Paul Troger]], 1735]]
[[Berkas:An allegory of poetry.jpg|jmpl|''Alegori puisi'', oleh [[François Boucher]]]]
[[Berkas:Jacob Wrestling with the Angel.jpg|jmpl|''Yakub bergulat dengan malaikat'', oleh [[Gustave Doré]] pada 1855]]
 
'''Malaikat''', menurut [[agama samawi]], adalah makhluk ciptaan [[Tuhan]] dari cahaya yang mempunyai kedudukan dan tugas tertentu sesuai ketetapan dan perintah Tuhan, dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya. Eksistensi keberadaan makhluk ini sama seperti [[Dewa]] dalam berbagai agama dan mitologi. Dalam kepercayaan dunia, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk [[surga]]wi yang baik hati yang berperan sebagai perantara antara [[Tuhan]] atau [[Surga]] dan [[manusia]].<ref>The Free Dictionary [http://www.thefreedictionary.com/angel] retrieved 1 September 2012</ref><ref name="ReligFacts">{{Cite web|url=http://www.religionfacts.com/christianity/angels|title=angels (Christianity)|website=ReligionFacts}}</ref> Peran malaikat lainnya termasuk melindungi dan membimbing manusia, dan melaksanakan tugas-tugas dari Allah.<ref>[http://www.augustinus.it/latino/esposizioni_salmi/index2.htm][[Augustine of Hippo]]'s ''Enarrationes in Psalmos'', 103, I, 15'', augustinus.it'' {{La icon}}</ref>
== Etimologi Arab ==
Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari [[bahasa Arab|Arab]] ''malak'' (<big><big><big>ملك</big></big></big>) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ''[[Rasul|ar-rasul]].''
 
Dalam agama-agama Abrahamik, para malaikat sering dikelompokkan ke dalam hierarki, meskipun pengelompokkan seperti itu dapat bervariasi di antara sekte-sekte dalam setiap agama. Malaikat semacam itu diberi nama atau gelar tertentu, seperti [[Gabriel]] atau "[[Malaikat penghancur]]".<ref name="Barker, Margaret 2004">Barker, Margaret (2004). ''An Extraordinary Gathering of Angels'', M Q Publications.</ref> Istilah "malaikat" juga telah diperluas ke berbagai pengertian tentang [[roh]] atau figur yang ditemukan dalam tradisi agama lain. Studi teologis yang mempelajari tentang malaikat dikenal sebagai "''angelologi''". Malaikat yang diusir dari Surga disebut sebagai [[malaikat jatuh]].
== Malaikat di dalam ajaran Islam ==
{{Utama|Pandangan Islam tentang para malaikat}}
Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist [[Muhammad]], “Malaikat telah diciptakan dari [[cahaya]].”<ref>Hadits riwayat Imam Muslim.</ref>
 
Dalam [[seni rupa]], malaikat biasanya digambarkan memiliki bentuk manusia dengan keindahan luar biasa dan kadang-kadang [[androgini]];<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/angel|title=Definition of ANGEL|website=www.merriam-webster.com|access-date=2016-05-02}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/1521-angelology|title=ANGELOLOGY - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com|access-date=2016-05-02}}</ref> mereka sering diidentifikasi dengan simbol [[sayap burung]],<ref>Proverbio(2007), pp. 90–95; cf. review in ''[[La Civiltà Cattolica]]'', 3795–3796 (2–16 August 2008), pp. 327–328.</ref> [[lingkaran cahaya|lingkaran cahaya ''(halo)'']],<ref>Didron, Vol 2, pp.68–71</ref> dan [[cahaya|cahaya terang]].
Iman kepada malaikat adalah bagian dari [[Rukun Iman]]. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan [[Allah]]. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
 
== Etimologi ==
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para [[nabi]] dan [[rasul]]. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada [[Nabi Ibrahim]].
 
Secara etimologi, Malaikat berasal dari [[Bahasa Arab]], yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi. Kata ''malak'' berasal dari [[bahasa Ibrani]] מלאך, {{strong|mal'akh|04397}}, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam [[Terjemahan Baru|TB]] diterjemahkan menjadi: ''Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh,'' dan ''raja''.
=== Nama dan tugas para malaikat ===
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang [[Islam]] ketahui sebagai salah satu [[Rukun Iman]], berdasarkan [[Al Qur'an]], [[hadits]] dan kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
 
== Dalam agama samawi ==
<!-- ****** PERHATIAN! Sudah ada Kiraman Katibin jadi tidak perlu ditampilkan Raqib dan Atid! ******
=== Yahudi ===
* '''[[Raqib]]''' - Mencatat amal baik manusia ketika hidup di dunia.
[[Berkas:Statue at Metairie Cemetery.jpg|jmpl|ka|[[Patung]] malaikat di sebuah [[kuburan]] di [[Metairie, Louisiana|Metairie]], [[Louisiana]].]]
* '''[[Atid]]''' - Mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia.
* '''Nafih as-Sur''' (نفيس شور) - <ref>[http://yudhim.blogspot.com/2008/01/muqaddimah.html Nafih as-Sur]</ref>
* [[Rumman]] - Malaikat yang masuk kedalam liang lahat sebelum [[Munkar dan Nakir]], untuk memerintahkan mayat menuliskan semua perbuatan-perbuatannya diatas kain kafan.<ref>Riwayat dari [[Abdillah bin Salam]], "Sebelum malaikat Mungkar dan Nakir masuk kepada mayit, ada malaikat yang mendatanginya dengan wajah yang bercahaya bagaikan matahari, malaikat itu bernama Ruman. Dia masuk dan menemui mayit dan mendudukkannya lalu berkata: "Tulislah amalmu yang terbaik sampai yang terjelek!" mayit berkata: "Dengan apa aku menulis, mana pena, tinta dan tempatnya?" Malaikat menjawab: "Tintanya adalah lidahmu dan penanya adalah jarimu", mayit berkata: "Dimana aku harus menulis sedangkan aku tidak mempunyai selembar kertaspun". Nabi Muhammad bersabda: "Maka malaikat Ruman memotong kain kafannya sepotong dan diberikan padanya." Malaikat Ruman berkata: "Inilah lembaranya dan tulislah" Maka iapun menulis apa yang pernah diperbuatnya ketika didunia dari amal yang baik, ketika sampai pada amal jeleknya dia merasa malu. Malaikat Ruman berkata kepadanya: "Hai orang yang lalai (durhaka), kenapa engkau tidak malu pada penciptamu ketika engkau melakukannya di dunia dan sekarang engkau merasa malu kepadaku." Malaikat lalu mengangkat gada dan memukulnya. Maka berkatalah si mayit: "Angkatlah gada itu dariku sehingga aku bisa menulisnya."
Kemudian dia diperintah untuk melipat dan memberinya cap tanda tangan. Maka diapun melipatnya dan berkata: "Dengan apa aku meberi cap, sedangkan aku tidak mempunyai cap." Malaikat berkata: "Berilah cap dengan kukumu." maka diapun memberi cap dengan kukunya dan mengalungkan pada lehernya sampai hari kiamat." Kitab "''Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar''", karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy dan buku berjudul, "Alam Kubur (Alam Barzakh)", digali dari Al-Quran dan Hadits, oleh M.Ali Chasan Umar, penerbit CV. Toha Putra, Semarang, cetakan tahun 1979. Sumber hadits tidak disebutkan didalam kedua buku tersebut.</ref> -->
* '''[[Jibril]]''' - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan [[wahyu]] dan mengajarkannya kepada para [[nabi]] dan [[rasul]].
* '''[[Mikail]]''' - Pembagi rezeki kepada seluruh makhluk. Mengatur jalannya matahari, bulan, dan bintang yang menyebabkan perputaran siang dan malam.
* '''[[Israfil]]''' - Peniup [[sangkakala]] pada hari kiamat dan hari kebangkitan (yaumul ba'ats).
* '''[[Munkar dan Nakir]]''' - Pemeriksa amal manusia di alam [[barzakh]].
* Raqib dan Atid - Bertugas mengawasi dan mencatat alam baik dan amal buruk manusia dan jin.
* '''[[Izrail|Malaikat Maut]]'''<!-- ****** PERHATIAN! Bisa baca disini mengenai masalah nama Malaikat Pencabut Nyawa (mereka berjumlah banyak tidak mungkin hanya memiliki SATU NAMA SAJA IZRAIL dan tidak ada dalil shohih yg menjelaskannya http://al-atsariyyah.com/iman-kepada-malaikat.html--> - Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis<ref>''Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,'' (Surat An-Nāzi`āt 79 1-2).</ref> yaitu:
** '''Para pencabut nyawa makhluk jahat dengan keras''',
** '''Para pencabut nyawa makhluk baik dengan lembut'''.
* '''[[Ridwan|Penjaga Surga]]'''<!-- ****** PERHATIAN! Bisa baca disini mengenai masalah nama Malaikat Penjaga Surga http://al-atsariyyah.com/ridwan-malaikat-penjaga-surga.html --> - Penjaga pintu syurga. Melayani para ahli surga.
* '''[[Malik (malaikat)|Malik]] ''' - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka.
* '''[[Zabaniah]]''' - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.<ref>''"Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga), dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat."'' (Al-Muddatstsir: 27-30).</ref>
 
Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman.<ref>"''...karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia''" (Kolose 1:16)</ref><ref>"''Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?''" (Ibrani 1:14)</ref>
* '''[[Harut dan Marut]]''' - Dua Malaikat yang turun di negeri [[Babilonia|Babil]].
 
Istilah "malaikat" dalam Alkitab, <big>מלאך</big> (''"malakh''"), memiliki arti hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu [[YHWH]] sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat [[YHWH]]", atau "malaikat Elohim".<ref>"''Pada waktu itu Tuhan akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat Tuhan, yang mengepalai mereka.''" (Zakharia 12:8)</ref> Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Elohim".<ref>"''Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.''" (Kejadian 6:4)</ref><ref>"''Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis.''" (Ayub 1:6)</ref>
* '''Malaikat disekitar Arsy'''
** [['Arsy#Hamalat al-‘Arsy|'''Hamalat al 'Arsy''']] - Empat malaikat pembawa 'Arsy [[Allah]], pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.<ref>''"...dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka."'' (Al-Haaqqah 69:17)</ref>
** '''Malaikat Haffun''' - Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.<ref>"...dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam"." (Az-Zumar 39:75)</ref>
 
Malaikat disebut sebagai "penjaga".<ref>"''Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit;...''" (Daniel 4:13)</ref> Mereka disebut sebagai "tentara langit"<ref>"''dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;''" (Ulangan 17:3)</ref> atau bala tentara "Elohim".<ref>"''Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?”''" (Yosua 5:14)</ref>. "Bala tentara," צבאות ''Zebaot'' dalam gelar ''Yahuwah Zebaot'', Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, [[YHWH]] membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang [[Musa]] menyembah "bala tentara surga".
* '''[[Darda'il]]''' - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan [[Ramadan]].<ref>[http://dinul-islam.org/index.php?option=com_content&view=article&id=102:shirath-jembatan&catid=20:daqoiqul-akhbar&Itemid=19 Malaikat Darda'il di situs web Dinul Islam.org]</ref>
 
Sebelum munculnya [[monoteisme]] di [[Israel]], gagasan tentang malaikat ditemukan dalam ''Mal'akh Yahuwah'', malaikat YHWH, atau ''Mal'akh Elohim''. ''Mal'akh Yahweh'' adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah ''Mal'akh Yahuwah'' digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah.<ref>Dengan membandingkan Kitab Keluaran]] 3:2 dengan Keluaran 3:4; dan Keluaran 13:21 dengan Keluaran 14:19</ref> Mereka yang melihat ''Mal'akh Yahuwah'' mengatakan bahwa mereka telah melihat Elohim.<ref>"''Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!”''" (Kejadian 32:30)</ref><ref>"''Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.”''" (Hakim-hakim 13:22)</ref> ''Mal'akh Yahuwah'' (atau ''Elohim'') menampakkan diri kepada [[Abraham]], [[Hagar]], [[Musa]], [[Gideon (Hakim)|Gideon]], &c., dan memimpin bangsa Israel dalam ''tiang awan''.<ref>"''Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.''" (Keluaran 3:2)</ref> Frasa ''Mal'akh Yahweh'' mungkin merupakan sebuah sapaan sopan untuk sang [[Raja Ilahi]]; tetapi malah menjadi sarana untuk menghindari [[antropomorphisme]], dan kemudian, saat para malaikat dikelompokkan, ''Mal'akh Yahweh'' berarti "malaikat berpangkat tinggi".
* '''Hafazhah (Para Penjaga)'''<ref>''"...dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."'' (Al-An'am 6:61)</ref><ref>[http://swaramuslim.net/hikayat/more.php?id=1178_0_14_0_m Macam-macam Malaikat dan Tugasnya]</ref>
** '''[[Kiraman Katibin]]''' - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia<ref>Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Quran: ''"...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."'' ([[Surah Qaaf|Qaaf]] 50:16-18.)</ref><ref>''"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)", "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)."'' (Al-Infithaar 82:10-11)</ref><ref>''"Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.''" (Az-Zukhruf 43: 80)</ref> sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh,<ref>Dari Anas bahwa nabi bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu disebelah kanannya dan yang satu lagi disebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati.maka Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya: 'Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir hingga hari Kiamat dan hendaklah kamu menulis [[pahala]]nya untuk hamba-Ku itu,' dan pada satu [[atsar]], ada disebutkan bahwa kedua malaikat itu melaknat si mati hingga ke hari Kiamat, jika ia seorang kafir.</ref><ref>Dari Anas, nabi bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya. Apabila orang itu mati, maka Tuhan perintahkan kedua Malaikat itu dengan firman-Nya: "Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu." (H.R. Thabrani)</ref> kemudian malaikat tersebut menjadi saksi di sidang hisab di padang [[Mahsyar]].<ref name="Al-Qur'an Surah Qaf 50:21">''"...dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.''" (Surah Qaf 50:21)</ref>
** '''[[Mu’aqqibat]]''' - Para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.<ref>Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an: ''"Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah."'' (Ar-Ra’du 13: 10-11).</ref><ref>''"...dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."'' (Al-An'aam 6:61)</ref><ref>Dari Abu Hurairah, Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, `Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', Mereka menjawab,`Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad dalam Al Musnad no. 9140)</ref><ref>Ibnu Abbas menjelaskan, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya” (Tafsir At-Thabari, no.20217) dan ahli tafsir dari kalangan [[Tabi’in]] yang bernama [[Imam Mujahid]], menjelaskan ayat ini, “Pada masing-masing manusia ada seorang malaikat penjaga. Mereka menjaga orang tersebut dengan perintah Allah” (Tafsir Ath-Thabari, no. 20214)</ref>
 
=== Kekristenan ===
* '''[[Qarin|Malaikat Qarin]]''' - Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.<ref>[[Imam Ahmad]] dan [[Imam Muslim]], Muhammad bersabda kepada [[Abdullah Mas'ud]], ''"Setiap kamu ada Qarin dari bangsa jin, dan juga Qarin dari bangsa malaikat."'' Mereka bertanya: ''"Engkau juga ya rasulullah."'' Sabdanya: ''"Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan saja."'' (Hadits riwayat Ahmad dan Muslim).</ref>
{{main|Malaikat (Kristen)}}
Penyamaan ''Mal'akh Yahuwah'' dengan ''[[Logos]]'', atau [[Kristolog|Pribadi kedua]] dari [[Tritunggal]], tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan [[Elohim]], namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang [[Tritunggal]], sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran [[Kabbalah]].
 
Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan,<ref>"''Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.''" (Ulangan 6:4-5)</ref><ref>"''“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman Tuhan, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.''" (Yesaya 43:10)</ref> kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab [[Yehezkiel]]. [[Nabi Yehezkiel]], sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam [[agama Babel dan Asyur|agama Babel]], dan mungkin oleh angelologi [[Zoroastrianisme]], namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal.
* '''[[Arham|Malaikat Arham]]''' - Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.<ref>Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, rasulullah {{saw}} menuturkan kepada kami, dan dia adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), dia bersabda, ''"Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk '''nuthfah''' (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi '''‘alaqah''' (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi '''mudhghah''' (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya, dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya".'' (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).</ref>
 
Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai [[kerub]] (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman [[Elohim]] atas Yerusalem. Seperti dalam Kitab Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; ''mal'akh'', karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan [[Zakharia]], malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai ''mal'akh'', dan ''Mal'akh Yahuwah'' tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka.<ref>"''Berbicaralah mereka kepada Malaikat Tuhan yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.''" (Zakharia 1:11)</ref>
* '''[[Jundallah]]''' - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.<ref>''"Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda."'' (Al Imran 3: 125)</ref><ref>''"Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada rasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir."'' (at-Taubah 9:26)</ref><ref>[http://www.islamicnetwork.com/index.php/weblog/comments/belief_in_the_angels1/ Belief in the angels on Islamicnetwork.com]</ref>
 
Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi.<ref>Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Kitab Daniel</ref> Malaikat pun menjadi beragam, juga sudah mempunyai nama.
* '''[[As-Sijilli]]''' - Malaikat yang memberitahukan kepada [[Harut dan Marut]] tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah di bumi.<ref>Diriwayatkan oleh [[Ibnu Abi Hatim]] dari [[Abu Ja’far al-Baqir]]. Kisah ini ditulis pada kitab ''’’[[Qashash al-Anbiyaa]]’’'' (Kisah Para Nabi dan Rasul), Kisah Penciptaan Adam, hal. 20. Karya [[Ibnu Katsir]], tahqiq hadits Syekh [[Al-Albani]].</ref>
* '''[[Azh-Zhil]]''' - Malaikat yang mendampingi [[Nabi]] [[Ibrahim]] ketika berada dikobaran api.<ref>As-Suddiy mengatakan: ''“Saat itu Ibrahim didampingi Malaikat azh-Zhil (Malaikat Pemberi Naungan), sehingga saat itu Ibrahim yang berada ditengah kobaran api, pada hakikatnya berada di taman hijau. Orang-orang melihatnya dan tidak mampu mencapai padanya dan ia pun tidak keluar untuk menemui mereka.”'' Kisah ini ditulis pada kitab ''’’Qashash al-Anbiyaa’’'' (Kisah Para Nabi dan Rasul), Kisah Nabi Ibrahim Al-Khalil, hal. 199. Karya Ibnu Katsir, [[tahqiq]] hadits Syekh Al-Albani.</ref>
 
==== Malaikat yang jatuh ====
* '''[[Ad-Dam'u]]''' - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.<ref name="Malaikat di Books.Google.com">[http://books.google.com/books?id=ynVdV47kAfkC&pg=PA29&lpg=PA29&dq=pohon+kehidupan+dibawah+arsy&source=bl&ots=kV4WqMlsPO&sig=2sXAc1oxTXzC4IfvJXrC5MRpGuY&hl=en&ei=EMP4Sr6SA9SXkAX4oKirCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CC0Q6AEwCTgU#v=onepage&q=&f=false Ad-Dam'u, An-nuqmah, Ahlul Adli dan Malaikat bertubuh api dan salju - Tempat-tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah oleh Hanafi Muhalawi Hal.22]</ref>
{{main|Malaikat yang jatuh}}
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela.<ref>"''Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.''" (Yehezkiel 28:15)</ref> Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan mereka dari golongan [[kerubim]].<ref>"''Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.''" (Yeh. 28:14)</ref>
 
=== Islam ===
* '''[[An-Nuqmah]]''' - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.<ref name="Malaikat di Books.Google.com"/>
[[Berkas:Persian_angel_1555.jpg|ka|jmpl|Penggambaran malaikat dalam miniatur [[Syiah]] (Persia, 1555)]]
* '''[[Ahlul Adli]]''' - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserta isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.<ref name="Malaikat di Books.Google.com"/>
{{Utama|Malaikat (Islam)}}
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Nabi [[Muhammad]] SAW, “Malaikat telah diciptakan dari [[cahaya]].”<ref>Hadits riwayat Imam Muslim.</ref>
 
Iman kepada malaikat adalah bagian dari [[Rukun Iman]]. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan [[Allah]]. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
* '''Malaikat berbadan api dan salju''' - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.<ref name="Malaikat di Books.Google.com"/>
 
* '''[[Ar-Ra'd]]''' - Malaikat pengatur [[awan]] dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk.<ref>Ketika ditanya tentang petir, Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Dalam hadits marfu’ (sampai kepada Nabi Muhammad {{saw}}) pada riwayat At-Tirmidzi dan selainnya, Nabi {{saw}} ditanya tentang petir, lalu dia menjawab: “Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.’”</ref><ref>Ketika menafsirkan surat al-Baqarah, ayat 19, As-Suyuthi mengatakan bahwa petir adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Ada juga yang berpendapat bahwa petir adalah suara malaikat. Sedangkan kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat tersebut untuk menggiring mendung. (Lihat dalam Tafsir Jalalain)</ref><ref>Kisah dari [[Abu Hurairah]] dari Muhammad bersabda, ''"Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ (dari saluran-saluran yang ada) telah memuat air seluruhnya."'' (Hadits riwayat [[Imam Muslim]])</ref><ref>Malaikat ini bertugas mengatur awan. Ibnu Abbas berkata, ''"Orang-orang Yahudi datang menemui nabi, lalu mereka bertanya, ''"Wahai Abul Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika engkau menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman kepadamu."'' Mereka bertanya, ''"Beritahukan kepada kami tentang ar Ra'd, apakah itu?"'' Dia menjawab, ''"Salah satu malaikat yang diserahi tugas untuk mengatur awan."'' (Hadits riwayat an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah no. 1872)</ref>
 
* '''Penjaga [[matahari]]''' - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.<ref>Muhammad bersabda: "Kepada matahari diutus sembilan Malaikat. Setiap harinya mereka menghujani matahari dengan salju. Seandainya tidaklah demikian niscaya tiada sesuatupun yang terkena sinar matahari melainkan pasti terbakar." (Hadits riwayat [[Thabrani]] melalui [[Abu Umamah]])</ref><ref>[http://www.fiqhislam.com/index.php/as-sunnah/indeks-hadits/85-indeks-malaikat.html Indeks Malaikat di situs web Fiqh Islam.com]</ref>
 
* '''Malaikat pengendali air''' - Malaikat yang ingin membantu Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.<ref name="Muhammad bin Allan As-Shodiqi Asy-Syafi'i">Kitab ''Dalilul Falihin Li Thuruqi Riyadhus Sholihin'', Penulis: Muhammad bin Allan As-Shodiqi Asy-Syafi'i.</ref>
 
* '''Malaikat pengendali angin''' - Malaikat yang ingin membantu Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.<ref name="Muhammad bin Allan As-Shodiqi Asy-Syafi'i"/>
 
* '''[[Malaikat Rahmat]]''' - Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa [[roh]] orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.<ref>''"...dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya."'' ([[Surah Al-Mursalat|Al Mursalaat]] 77:3)</ref>
 
* '''[[Malaikat `Azab]]''' - Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=jFP3wEzyqu0C&pg=PA17&lpg=PA17&dq=malaikat+Arham&source=bl&ots=5x5RuhFA0J&sig=nCPydMp0RFJc6TtQa16WzdJ74hQ&hl=id&ei=MPWQSr6BH4GVkAWW_8W7Cg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1#v=onepage&q=malaikat%20Arham&f=false Malaikat 'Adzab di Books.Google.com]</ref>
 
* '''Malaikat penggiring''' - Para malaikat yang menggiring manusia di [[Mahsyar]], malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).<ref name="Al-Qur'an Surah Qaf 50:21" />
 
* '''Malaikat pegunungan''' - Malaikat yang menjaga pegunungan.<ref>Dikisahkan dari [[Aisyah]], Ia bertanya kepada nabi, "Apakah engkau mengalami hari yang sulit pada [[Pertempuran Uhud]]? Nabi menjawab, "Suku-mu telah membuat saya banyak masalah, dan masalah yang lebih buruk ketika di Hari Aqabah, ketika saya memperkenalkan diri kepada Ibnu 'Abd-Yalail bin 'Abd-Kulal dan ia tidak menanggapi permintaan saya. Kemudian saya berangkat, dengan diliputi kesedihan yang berlebihan, saya tetap melanjutkan perjalanan, dan tidak bisa bersantai sampai saya menemukan diriku sedang berada di [[Qarn ath-Thaalib]], ketika saya menengadahkan kepalaku ke langit untuk melihat awan yang membayangiku, secara tak terduga saat saya mendongak, melihat Jibril diatas awan. Kemudian Jibril berkata kepadaku, 'Allah telah mendengar apa yang telah dikatakan oleh umatmu, dan apa yang telah mereka katakan kepadamu, Allah telah mengutus Malaikat Pegunungan kepadamu, sehingga engkau bisa memerintahkan dia untuk melakukan apapun yang engkau inginkan terhadap orang-orang tersebut.' Kemudian Malaikat Pegunungan memanggil dan memberi hormat kepadaku, dan berkata, "Ya Muhammad! Perintahkan apa yang engkau mau, sesukamu, aku akan menimpakan Al-Akh-Shabain (dua gunung) kepada mereka." Nabi berkata, "Tidak! Tetapi saya berharap Allah akan membiarkan mereka melahirkan anak-anak yang akan menyembah Allah saja, dan tidak akan menyembah selain kepada-Nya. (Shahih al-Bukhari, Volume 4, Buku 54, Nomor 454).</ref>
 
* '''Malaikat Bayt al-Makmur''' - 70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke ''Bayt al-Makmur''.<ref>“Sesungguhnya baitul makmur berada di langit yang ketujuh sejajar dengan [[Ka’bah]] di bumi, setiap hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar maka tidak akan kembali lagi.” (Hadits riwayat Bukhari, no.3207 dan Muslim, no. 259)</ref>
 
* '''Malaikat makmum''' - Para malaikat yang menjadi makmum ketika manusia salat.<ref>Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Barangsiapa shalat di sebidang tanah, niscaya malaikat shalat di sebelah kanan dan kirinya. Jika ia mengumandangkan adzan dan iqamat, atau iqamat saja, niscaya para Malaikat shalat di belakangnya seperti gunung." (Kitab Imam Malik Hadits No. 146.)</ref>
 
* '''Malaikat penyeru manusia dan jin'''
** '''Penyeru bulan Ramadan''' - Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadan hingga fajar.<ref>“Apabila tiba malam pertama Ramadan akan diikat (dirantai) segala syaitan dan jin-jin yang sesat, ditutup segala pintu neraka hingga tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dibuka segala pintu syurga hingga tidak ada satu pintupun yang ditutup. Seorang penyeru (yakni Malaikat) akan berseru; “Wahai orang yang mengejar kebaikan! Tampillah kamu. Wahai orang yang ingin melakukan kejahatan! Undurlah kamu (yakni berhentilah dari melakukan kejahatan)”. Akan terdapat orang-orang yang bakal dibebaskan Allah dari api neraka. Hal demikian itu berlaku pada setiap malam (di sepanjang Ramadan)”. (Riwayat Imam at-Tirmizi, Baihaqi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)</ref><ref>“Apabila malam pertama bulan Ramadan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin Ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun darinya terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun pintu yang tertutup. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).</ref>
** '''Penyeru dari pintu-pintu Surga''' - Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya.<ref>Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, nabi bersabda: "Barangsiapa yang melakukan dua atau lebih dari jenis-jenis amal kebajikan untuk mencapai keredhaan Allah, ia akan diseru oleh malaikat dari pintu-pintu Syurga, katanya: 'Wahai Hamba Allah! Pintu ini lebih baik bagimu memasukinya! Maka barangsiapa yang memperbanyak jenis salat: ia tetap diseru dari pintu salat, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis perjuangan: ia tetap diseru dari pintu perjuangan, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis puasa: ia tetap diseru dari pintu puasa yang bernama: Rayyan, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis sedekah: ia tetap diseru dari pintu sedekah.' Mendengarkan yang demikian, Abu Bakar berkata: 'Ayah dan ibuku menjadi galang gantimu ya rasulullah! (dalam saat kecemasan) Tidaklah menjadi sebarang kesusahan kepada orang yang dijemput masuk dari setiap pintu itu bahkan satu kemuliaan kepadanya, maka adakah barangsiapa yang dijemput masuk dari semua pintu itu?' Nabi menjawab: 'Ya ada! dan aku harap engkau seorang dari mereka yang berbahagia itu'."</ref>
** '''Penyeru kebaikan dan laknat''' - Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin.<ref>Hadis riwayat: Abu ad-Dardaa', nabi bersabda: "Tidak ada satu hari yang terbit mataharinya melainkan ada di kiri kanan matahari itu: dua malaikat yang menyerukan seruan yang didengari oleh semua makhluk Allah selain dari manusia dan jin, katanya: 'Wahai sekalian manusia! Marilah kamu semua berusaha mengerjakan amal bakti kepada Tuhan kamu, karena sesungguhnya pendapatan-pendapatan yang sedikit serta mencukupi keperluan hidup di dunia adalah lebih baik daripada pendapatan-pendapatan yang banyak serta melalaikan bekal akhirat'; dan tidak masuk matahari melainkan ada di kiri kanannya dua malaikat yang menyerukannya seruan yang didengarinya oleh semua makhluk Allah selain dari manusia dan jin, katanya: 'Ya Tuhan kami! Berikanlah ganti yang berganda-ganda kepada orang yang mencurahkan nikmat-nikmat yang dikurniakan kepadanya pada jalan yang diridhai Allah, dan timpakanlah kerugian yang besar ke atas orang yang menahan nikmat-nikmat Allah itu daripada mengeluarkannya pada jalan yang dituntut oleh Allah.'"</ref>
 
* '''Malaikat Laylat al-Qadr''' - Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap ''Laylat al-Qadr'' pada bulan [[Ramadan]].<ref>Anas bin Malik berkata, rasulullah bersabda: “Apabila datang malam Lailatul Qadar, maka turunlah Malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan salawat dan salam atas setiap hamba yang berdiri atau duduk sambil berzikir kepada Allah Swt”.</ref><ref>[[Abu Hurairah]] berkata: “Malaikat–malaikat turun ke bumi pada pada malam Lailatul Qadar lebih banyak dari bilangan batu kerikil. Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu sebagaimana riwayat yang datang dan bersinar teranglah beberapa nur serta terjadilah suatu pemunculan (tajalli) yang besar yaitu terbukanya sebagian alam malaikut. Manusia dalam hal ini sangat berbeda-beda. Di antara mereka ada yang dibukakan alam langit dan bumi kemudian terbukalah beberapa hijab yang menutup langit, lalu dia dapat menyaksikan malaikat-malaikat dalam bentuk aslinya, yaitu ada yang berdiri, ruku’, sujud, dzikir, bersyukur, membaca tasbih dan membaca tahlil. Diantara manusia ada yang terbuka baginya sehingga tampak surga dengan apa yang ada di dalamnya.</ref><ref>“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam al-Qadar (kemuliaan), dan tahukah kamu apakah malam al-Qadar itu? Malam al-Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (al-Qadr: 97:1-5)</ref>
 
* '''Pengunjung manusia yang sedang sakit''' - Empat malaikat yang mengunjungi manusia ketika sakit.<ref>Rasulullah bersabda: “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” Allah memerintahkan: Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lazatnya makanan dari mulutnya. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah hamba yang sakit itu menjadi pucat pasi dan malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka jadilah hamba tersebut suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lazat, dan cahaya di wajah sang hamba. Namun untuk malaikat ke 4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut”. “Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah”. (HR Bukhari-Muslim)</ref>
 
* '''Penjaga Mekkah dan Madinah''' - Para malaikat yang menjaga Kota [[Mekkah]] dan [[Madinah]] dari kedatangan [[Dajjal]].<ref>Dalam sebuah hadits yang panjang dari Abu Umamah, ia berkata bahwa rosululloh bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Alloh menciptakan keturunan Adam yang lebih besar daripada fitnah ad-Dajjal, dan sungguh tidaklah Alloh mengutus seorang nabi melainkan dia memberi peringatan kepada umatnya tentang ad-Dajjal …. (hingga sabdanya):...dan tidak ada suatu tempat yang tersisa di muka bumi ini melainkan akan dikunjungi ad-Dajjal kecuali Mekkah dan Madinah, segala penjuru kotanya dijaga para malaikat yang menghunus pedang.” (Shohih al-Jami’ 7875)</ref>
 
* '''Pencari orang yang berzikir''' - Para malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.<ref>Fudhail bin `Iyadh berkata, "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mencari kumpulan orang yang berzikir kepada-Nya, maka perhatikanlah dengan siapa kamu bermajelis (duduk-duduk)..." (Syarh I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah 1/156)</ref>
 
* '''Pencari majelis ilmu'''- Para malaikat yang mencari majelis-majelis ilmu.<ref>Nabi {{saw}} bersabda: “Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis ilmu. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat ilmu maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.” (HR. Muslim no. 2689)</ref>
 
* '''Penganjur berbekam''' - Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang ''mi'raj'' ke [[Sidratul Muntaha]].<ref>[[Anas bin Malik]] berkata: Telah bersabda rasulullah: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam." (HR. Ibnu Majah, no. 3479)</ref><ref>Ibnu 'Abbas, bahwasanya rasulullah {{saw}} telah bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku, ‘Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam’." (HR. Ibnu Majah, no. 3477)</ref>
 
* '''Pengendali tali Neraka Jahannam''' - 70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.<ref>[[Abdullah bin Ma’ud]] meriwayatkan Nabi bersabda maksudnya, “Pada hari kiamat akan didatangkan Neraka Jahannam dengan 70.000 tali pengekang, setiap kekang ditarik oleh 70.000 malaikat.” (Riwayat al Bukhari & Muslim)</ref>
 
* '''Pendoa manusia yang mendoakan saudaranya''' - Para malaikat yang berkata, "''Aamiin'' (Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan", kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.<ref>al-Imam Muslim dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan ummu ad-Darda' di bawahnya, dia berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ di rumahnya, tetapi dia tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’, ia berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata: ‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena nabi pernah bersabda: ‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”
 
‘Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu dengan Abud Darda’, lalu dia mengucapkan kata-kata seperti itu yang diriwayatkan dari nabi.” Shahiih Muslim kitab adz-Dzikr wad Du’aa’ wat Taubah wal Istighfaar bab Fadhlud Du’aa’ lil Muslimiin bi Zhahril Ghaib (IV/ 2094 no. 2733 (88))</ref>
 
* '''Penyampai doa pujian''' - Dua belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang [[sahabat nabi]] kepada Allah.<ref>Seorang sahabat nabi yang membaca doa iftitah dengan bacaan, yang artinya "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak, baik dan penuh berkah." Lalu nabi bersabda: "Aku melihat 12 orang malaikat berebutan untuk menyampaikannya kepada Allah. (Hadits riwayat Muslim dan Abu Uwanah. Sifat Shalat Nabi. Doa-doa iftitah, hal. 124, karya Muhammad Nashrudin al-Albani.)</ref>
 
* '''Penyaksi wafatnya [[sahabat nabi]]''' - 70 ribu malaikat yang menyaksikan wafatnya [[Sa'ad bin Muadz]].<ref>An-Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu Umar dari rasulallah, dia bersabda, "Orang ini ([[Sa'ad bin Muadz]]) adalah orang yang mana [['Arsy]] bergetar karenanya dan pintu-pintu langit dibukakan untuknya, serta 70.000 malaikat menyaksikan hari wafatnya, tetapi juga dihimpit satu kali himpitan, kemudian setelah itu ia dibebaskan darinya. (Sunan an-Nasa'i, 4/100 dan lihat [[takhrij]] hadits ini dalam kitab as-Silsilah ash-Shahihah karya Syaikh al-Albani, 4/268 no.1695.)</ref>
 
* '''Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman''' - Para malaikat yang pelindung orang-orang beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan dukungan.<ref>''Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergemberilah dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kami (para malaikat) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat.'' (Fushshilat: 30-31)</ref>
 
* '''Pembeda haq dan bathil''' - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada [[manusia]] dan [[jin]].<ref>''"...dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya,"'' (Al Mursalaat 77:4)</ref>
 
* '''Penentram hati''' - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.<ref>Malaikat penentram hati kaum mukminin: ''"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."'' (Fushshilat 41:30)</ref>
 
* '''Penjaga pintu langit''' - Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan [[langit]] dan [[bumi]].<ref>[[Ibnu Mubarak]] mengatakan bahwa [[Khalid bin Ma'dan]] bertanya kepada [[Mu'adz bin Jabal]], untuk menceritakan tetang hadits yang ia dengar dari Muhammad. Mu'adz berkata: ''"Hai Mu'adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya."''</ref>
 
* '''Pemberi salam ahli surga''' - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.<ref>''"...(yaitu) Syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum", maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."'' (Ar Ra'd 13:23-24)</ref>
 
* '''Pemohon kerahmatan (belas kasih)'''<ref>"Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang), dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (Al-Ahzab 33:43)</ref>
** '''Pemohon ampunan orang beriman''' - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.<ref>''"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,"'' (Al Mu'min 40:7)</ref>
** '''Pemohon ampunan manusia di bumi''' - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.<ref>''"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang."'' (Asy-Syuura 42:5)</ref>
** '''Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid''' - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.<ref>Dari [[Abu Hurayrah]], katanya: Rasulallah bersabda, "Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di pasar atau rumahnya (secara sendirian atau munfarid) dengan dua puluh lebih (tiga sampai sembilan tingkat derajatnya). Yang sedemikian itu ialah karena apabila seorang itu berwudhu dan memperbaguskan cara wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidak menghendaki ke masjid itu melainkan hendak bershalat, tidak pula ada yang menggerakkan kepergiannya ke masjid itu kecuali hendak shalat, maka tidaklah ia melangkahkan kakinya selangkah kecuali ia dinaikkan tingkatnya sederajat dan karena itu pula dileburlah satu kesalahan daripadanya (yakni tiap langkah tadi) sehingga ia masuk masjid.
 
Apabila ia telah masuk ke dalam masjid, maka ia memperoleh pahala seperti dalam keadaan shalat, selama memang shalat itu yang menyebabkan ia bertahan di dalam masjid tadi, juga para malaikat mendoakan untuk mendapatkan kerahmatan Tuhan pada seorang dari engkau semua, selama masih berada di tempat yang ia bershalat disitu. Para malaikat itu berkata: "Ya Allah, kasihanilah orang ini, wahai Allah, ampunilah ia, ya Allah, terimalah taubatnya."
 
Hal sedemikian ini selama orang tersebut tidak berbuat buruk (berkata-kata soal keduniaan, mengumpat orang lain, memukul dan lain-lain) dan juga selama ia tidak berhadats (tidak batal wudhunya)." (Muttafaq'alaih, Riyadush Shalihin Bab 1. Keikhlasan dan Menghadirkan Niat dalam Segala Perbuatan, Ucapan dan Keadaan yang Nyata dan yang Samar - Hadits No.10)</ref><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat duduknya (untuk menunggu datangnya salat berjamaah) selama belum berhadats (batal wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya ya Allah, sayangilah dia"." (Hadits riwayat Muslim no. 469)</ref><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah bersama malaikat mendoakan kepada orang-orang yang salat di shaf (barisan) pertama." (Hadits riwayat Abu Dawud)</ref><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang merapatkan barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang renggang, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu Majah)</ref>
** '''Pemohon ampunan pembesuk orang sakit''' - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.<ref>"Tiada seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya." (Musnad Ahmad 2/110, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih)</ref><ref>"Siapa yang membesuk orang sakit di pagi hari akan diiring oleh 70.000 malaikat, semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari, dan ia mendapat taman di jannah. Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70.000 malaikat yang semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapat taman di jannah." (Musnad Ahmad 2/206, hadits 975. Syaikh Ahmad Syakir menilai hadits ini shahih)</ref><ref>Rasulallah bersabda: "Tidak ada seorang laki-laki pun yang menjenguk atau mengunjungi orang sakit pada sore hari, kecuali ia disertai oleh 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun atas dosa-dosanya sehingga waktu pagi hari tiba, dan ia akan diberi musim yang sejuk kelak di hari kiamat, dan barang siapa yang menjenguk orang yang sakit pada pagi hari, maka ia akan diiringi oleh 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun atas segala dosa-dosanya sehingga waktu sore tiba, dan kelak di surga ia akan diberi musim yang sangat sejuk." (Hadits riwayat Abu Dawud)</ref>
** '''Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi''' - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.<ref>Rasulallah bersabda: "Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan shalawat kepadaku, kecuali akan didoakan oleh malaikat, selama ia bershalawat kepadaku. Maka hendaklah si hamba memperbanyak atau menyedikitkan shalawat tersebut (semakin banyak shalawat, maka semakin banyak dan besar doa dari malaikat itu. Sebaliknya makin sedikit, sedikit pula doa dari malaikat)" (Hadits riwayat Ahmad)</ref>
** '''Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan''' - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.<ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah, malaikatNya, penghuni langit dan bumi bahkan semut yang berada di sarangnya juga ikan-ikan, akan selalu mendoakan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (Hadits riwayat Imam Turmudzi dari Abi Amamah)</ref>
** '''Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci''' - Para malaikat yang berada di dalam pakaian orang tidur dalam keadaan suci.<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda : "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (H.R. Ibnu Hibban hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dlm Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)</ref>
<!-- ****** PERHATIAN! Jangan ditampilkan terlebih dahulu! ******
** '''Pemohon ampunan setiap siang dan malam''' - Malaikat yang memohonkan ampunan setiap siang dan malam.<ref>Allah menyuruh syurga supaya bersiap-sedia dengan berkata kepadanya; “Bersiaplah kamu dan berhiaslah untuk hamba-hambaKu. Mereka hampir datang (memasukimu) untuk beristirehat dari kepayahan dunia menuju ke rumahKu dan kemuliaanKu”. Pada akhir malam bulan Ramadan, Allah mengampuni dosa semua mereka. Seorang lelaki dari sahabat bertanya; ‘Adakah malam itu lailatul Qadar?’. Jawab rasulullah; ‘Tidak. Apakah engkau tidak melihat kepada pekerja-pekerja yang bekerja. Apabila mereka telah selesai dari pekerjaan mereka, akan disempurnakanlah upah-upah bagi mereka”. (Riwayat Imam Ahmad, al-Bazzar dan al-Baihaqi dari Jabir)</ref> -->
 
* '''Penghormat penuntut ilmu''' - Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.<ref>Dari Zir bin Hubaisy, katanya: "Saya mendatangi Shafwan bin 'Assal perlu menanyakan soal mengusap dua buah sepatu khuf (bot). Shafwan berkata, "Apakah yang menyebabkan engkau datang ini, hai Zir?" Saya menjawab, "Karena ingin mencari ilmu pengetahuan." Ia berkata lagi, "Sesungguhnya para malaikat itu sama meletakkan sayap-sayapnya (yakni berhenti terbang dan ingin pula mendengarkan ilmu atau karena tunduk menghormat) kepada orang yang menuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang dicarinya."
 
Saya berkata, "Sebenarnya saya sudah tergerak dalam hatiku akan mengusap diatas dua buah sepatu khuf itu sehabis buang air besar atau kecil. Engkau adalah termasuk salah seorang sahabat nabi, maka dari itu saya datang ini untuk menanyakannya kepadamu. Apakah engkau pernah mendengar dia menyebutkan persoalan mengusap sepatu khuf itu darinya?" Shafwan menjawab, "Ya pernah. Rasulallah menyuruh kita semua, jikalau kita sedang dalam bepergian, supaya kita jangan melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari dengan malamnya sekali, kecuali jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau hanya membuang air besar atau kecil atau karena sehabis tidur, tidak perlu dilepaskan."...(masih panjang kisahnya). (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lain-lainnya dan Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan shahih. Riyadush Shalihin Bab 2. Taubat Hadits No.19)</ref>
 
* '''Pengatur urusan dunia''' - Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.<ref>''"...dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)."'' (An Naazi´aat 79:5)</ref>
 
* '''Pendengar bacaan Qur'an'''
** '''Pendengar bacaan ketika manusia salat''' - Para malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan [[Qur'an]] ketika manusia salat.<ref>Dari [[Ali bin Abi Thalib]], Rasulallah bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak lalu berdiri mengerjakan shalat, maka berdirilah seorang malaikat dibelakangnya lalu mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia mendekatinya (atau dia mengucapkan kalimat seperti itu) hingga malaikat itu meletakkan mulutnya diatas mulut orang yang membaca al-Qur'an, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan al-Qur'an itu melainkan langsung ke perut malaikat, oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca al-Qur'an. (Dikeluarkan oleh [[Abdullah bin al-Mubarak]] dalam kitabnya ''az-Zuhd'' no. 1211, al-Mundziri dalam ''at-Targhiib dan at-Tarhiib'' dan al-Albani berkata: Hasan shahih, Shahih at-Tarhiib no. 215).</ref>
** '''Pendengar bacaan manusia''' - Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran manusia.<ref>Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Putranya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda tertambat. Sehingga bila sewaktu-waktu ada perintah perang fisabilillah dari rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Al-Qur an dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4. Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.
 
Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (al-Baqarah: 5).
Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.
 
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para [[nabi]] dan [[rasul]]. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada [[Nabi Ibrahim]].
Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada rasulullah. Rasul bersabda, yang artinya “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-Quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah banyak orang akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.” (Hadits riwayat Muslim no. 1327)</ref><ref>Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa rasulullah {{saw}} bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim no. 798).</ref>
 
Kepercayaan pada [[Malaikat (Islam)]] adalah dasar bagi Islam. Kata [[Al-Qur'an]] untuk malaikat ( {{Arabiyyah|ملك}} ''{{Transl|ar|ALA|malak}}'') berasal dari ''Malaka'', yang berarti "dia mengendalikan", karena kekuatan mereka untuk mengatur urusan yang berbeda ditugaskan kepada mereka,<ref> Syed Anwer Ali ''Qurʼan, Hukum Dasar Kehidupan Manusia: Surat ul-Faateha ke Surat-ul-Baqarah (bagian 1–21)'' Penerbitan Syed 1984 University of Virginia Digitalisasi 22. Okt. 2010 p. 121 </ref> atau dari akar baik dari ''<nowiki/>'-lk'', ''l -'- k'' atau ''mlk'' dengan arti luas dari seorang "utusan", seperti dalam [[bahasa Ibrani]] (''malʾákh'') dan [[Bahasa Yunani]] (''angelos''). Tidak seperti bahasa Ibrani, istilah ini secara eksklusif digunakan untuk roh surgawi dari dunia ilahi, tetapi tidak untuk utusan manusia. Al-Quran merujuk pada utusan malaikat dan manusia "rasul" sebagai gantinya.<ref> SR Burge ''Journal of Qur'anic Studies The Angels in Sūrat al-Malāʾika: Tafsiran P. 35: 1'' Sep 2011. vol. 10, No. 1: hlm. 50–70 </ref>
* '''Pendo'a orang yang [[infaq|berinfaq]] dan orang kikir''' - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa kehancuran.<ref>Abu Hurayrah berkata, Nabi bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya," dan yang lain berdoa: "Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Kitab ''Riyadush Shalihin'' Bab Memberi Nafkah Terhadap Keluarga).</ref>
 
Al-Quran adalah sumber utama untuk konsep Islam tentang malaikat.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} p. 23</ref> Beberapa dari mereka, seperti [[Gabriel]] dan [[Mikhael]], disebutkan namanya dalam Al Qur'an, yang lain hanya disebut oleh fungsi mereka. Dalam literatur [[hadis]], malaikat sering ditugaskan hanya pada satu fenomena tertentu.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 79</ref> Malaikat memainkan peran penting dalam [[Isra Mikraj]], di mana Muhammad bertemu beberapa malaikat selama perjalanannya di surga.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 29</ref> Malaikat selanjutnya sering ditampilkan dalam eskatologi [[Ilmu kalam]], [[Ilmu kalam]], dan [[filsafat Islam]].<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} hal. 22</ref> Tugas yang diberikan kepada malaikat mencakup, misalnya, mengkomunikasikan [[wahyu]] dari Allah, memuliakan Allah, mencatat tindakan setiap orang, dan mengambil [[Jiwa]] pada saat kematian.
Nama Malaikat Maut dikatakan '''Izrail''', tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber [[Israiliyat]]. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut '''''Malak al-Maut''''' atau '''Malaikat Maut'''.
 
Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam [[Antropomorfisme]] yang dikombinasikan dengan gambar [[supernatural]], seperti sayap, berukuran besar atau memakai benda-benda surgawi.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' Routledge 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} pp. 97-99</ref> Al-Quran menggambarkan mereka sebagai "rasul dengan sayap — dua, atau tiga, atau empat (berpasangan): Dia [Tuhan] menambah Ciptaan sesuai keinginannya..." Karakteristik umum untuk malaikat adalah kebutuhan mereka yang hilang akan keinginan tubuh, seperti makan dan minum.<ref>Cenap Çakmak ''Islam: A Worldwide Encyclopedia [4 volumes]'' ABC-CLIO, 18.05.2017 {{ISBN|9781610692175}} p. 140</ref> Kurangnya afinitas mereka terhadap keinginan material juga diekspresikan oleh ciptaan mereka dari cahaya: Malaikat belas kasihan diciptakan dari ''nur'' (cahaya dingin) yang bertentangan dengan malaikat hukuman yang diciptakan dari ''nar'' (cahaya panas).<ref> Jane Dammen McAuliffe ''Encyclopaedia dari Qurʾān Volume 2'' Georgetown University, Washington DC hal. 45 </ref> Umat Islam umumnya tidak memiliki persepsi tentang penggambaran bergambar malaikat, seperti yang ditemukan dalam seni Barat.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam [[Al-Qur'an|Al Qur'an]], ia juga disebut di banyak tempat dalam [[Al-Qur'an|Al Qur'an]] dengan sebutan lain seperti '''''Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin''''' dan lainnya.
 
Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari [[Rukun Iman]] dalam [[Islam]], namun tidak dapat ditemukan dogmatis angelologi dalam tradisi Islam. Meskipun demikian, para ulama telah membahas peran malaikat tertentu dalam [[Isra Mikraj]], dan ayat-ayat Alquran. Bahkan jika mereka tidak dengan fokus diteliti, mereka telah ditampilkan dalam berbagai cerita rakyat, perdebatan filsafat dan [[Ilmu kalam]]. Sementara dalam [[Zaman Kejayaan Islam]], meluasnya gagasan tersebut diterima sebagai kanonik, ada tendesi kontemporer para ahli untuk menolak banyak penelitian tentang malaikat-malaikat, seperti memanggil ''Malaikat Kematian'' dengan nama ''Azra'il''.<ref>Stephen Burge ''Angels in Islam: Jalal al-Din al-Suyuti's al-Haba'ik fi akhbar al-mala'ik'' 2015 {{ISBN|978-1-136-50473-0}} part 1.1 and 1.2.</ref>
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail (Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam [[Hadits]].
 
[[Ibnu Sina]], yang memanfaatkan [[Emanasi]] [[Neoplatonisme]] dari [[Al-Farabi]], mengembangkan hierarki ''angelologi Intellects'', yang diciptakan oleh "[[Monad (filsafat)]]". Oleh karena itu, ciptaan pertama oleh Tuhan adalah malaikat tertinggi yang diikuti oleh malaikat agung lainnya, yang diidentifikasi dengan Intellek rendah. Selanjutnya, terdapat malaikat rendah atau "bola bergerak", di mana pada gilirannya, memancarkan Intelek lainnya sampai mencapai batas intelek, yang memerintah atas jiwa-jiwa. Akal kesepuluh bertanggung jawab untuk mewujudkan bentuk materi dan menerangi pikiran.<ref>Abdullah Saeed ''Islamic Thought: An Introduction'' Routledge 2006 {{ISBN|9781134225651}} p. 101</ref><ref>Mark Verman ''The Books of Contemplation: Medieval Jewish Mystical Sources'' SUNY Press 1992 {{ISBN|9780791407196}} p. 129</ref>
=== Wujud malaikat ===
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam [[Al Qur'an]] ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
{{quotation|''Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."|{{Quran-s|Fatir|35|1}}}}
 
Dalam [[Agama rakyat]], masing-masing malaikat dapat dimunculkan dalam [[Ruqyah]] (ruqyah), yang namanya diukir dalam jimat.<ref>Patrick Hughes, Thomas Patrick Hughes ''Dictionary of Islam'' Asian Educational Services 1995 {{ISBN|978-8-120-60672-2}} page 73</ref>
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
 
Beberapa [[Modernisme Islam]] telah menekankan interpretasi ulang metaforis dari konsep malaikat.<ref>{{Cite book|ref=harv|first=Nidhal|last=Guessoum|title=Islam's Quantum Question: Reconciling Muslim Tradition and Modern Science|url={{google books|plainurl=y|id=zaL3AgAAQBAJ|page=165}}|date=2010|publisher=I.B. Tauris|isbn=978-0-85773-075-6}}</ref>
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk<ref>{{Quran-s|Al-Hijr|15|28}}</ref> tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad {{saw}} yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.<ref>{{Quran-s|An-Najm|53|6-13}}</ref>
 
==== Iman Bahá'í ====
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi [[alam semesta]] secepat [[kilat]] atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Dalam bukunya ''Certitude'' [[Bahá'u'lláh]], pendiri [[Baha'i|Iman Bahá'í]], menggambarkan malaikat sebagai orang yang "telah menghabiskan waktu dengan api cinta Tuhan, dengan semua sifat dan keterbatasan manusia", dan telah "berpakaian sendiri" dengan atribut malaikat dan telah "diberkahi dengan atribut spiritual". [['Abdu'l-Bahá]] menggambarkan malaikat sebagai "konfirmasi Tuhan dan kekuatan surgawi-Nya" dan sebagai "makhluk yang diberkati yang telah memutuskan semua hubungan dengan dunia bawah ini" dan "dilepaskan dari rantai diri", dan "penyingkap Tuhan berlimpah rahmat ". Tulisan-tulisan Bahá'í juga merujuk pada ''[[Concourse on High]]'', pembawa acara malaikat, dan visi [[Maid of Heaven]] dari Bahá'u'lláh.<ref>{{cite encyclopedia|last=Smith|first=Peter|encyclopedia=A concise encyclopedia of the Bahá'í Faith|title=angels|year=2000|publisher=Oneworld Publications|location=Oxford|pages=38–39|isbn=1-85168-184-1}}</ref>
 
=== SifatSetanisme malaikat ===
[[Kuil Setan]] sangat mempromosikan apa yang disebutnya "Setanisme sastra", gagasan Setan dan malaikat yang jatuh sebagai tokoh sastra dan metafora. Secara khusus, novel ''Revolt of the Angels'' karya [[Anatole France]] dipandang sebagai contoh dari tradisi ini. Di dalamnya, seorang malaikat pelindung bernama ''Arcade'' mengorganisir pemberontakan melawan surga setelah belajar tentang sains.
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
# Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.<ref>Mereka (malaikat) selalu bertasbih (beribadah kepada Allah) pada waktu malam dan siang hari tiada henti-hentinya. (Al-Anbiya 21:20)</ref>
# Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
# Selalu takut dan taat kepada Allah.<ref>Mereka (malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang diatas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)". (An-Nahl: 50)</ref><ref>Dan mereka berkata, 'Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai anak)'. Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala apa yang ada dihadapan mereka (malaikat) dan yang ada dibelakang mereka,dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya". (Al-Anbiya: 26-28)</ref>
# Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.<ref>Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahriim 66:6)</ref>
# Mempunyai sifat malu.<ref>Nabi Muhammad bersabda "Bagaimana aku tidak malu terhadap seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya". Hadits riwayat Muslim.</ref>
# Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.<ref>Nabi Muhammad bersabda "Barang siapa makan bawang putih, bawang merah, dan bawang bakung janganlah mendekati masjid kami, karena malaikat merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun meraa sakit". Hadits riwayat Muslim.</ref>
# Tidak makan dan minum.<ref>Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata, “Silakan Anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). (Adz-Dzaariyaat 27-28)</ref>
# Mampu mengubah wujudnya.<ref>...Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam 16-17)</ref>
# Memiliki kekuatan<ref>Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haaqqah: 17)</ref><ref>“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan, red.), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Hud 82)</ref> dan kecepatan cahaya.<ref>Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al-Ma’arij 4). Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur'an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya!</ref>
 
== Zoroastrianisme ==
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh [[manusia]], dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh [[panca indera]], kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima [[wahyu]] dan [[Isra dan Mi'raj]].
Dalam [[Zoroastrianisme]] ada tokoh-tokoh seperti malaikat yang berbeda. Misalnya, setiap orang memiliki satu [[malaikat pelindung]], yang disebut Fravashi. Mereka melindungi manusia dan makhluk lain, dan juga memanifestasikan energi Tuhan. [[Amesha Spenta]]s sering dianggap sebagai malaikat, meskipun tidak ada referensi langsung,<ref name="autogenerated1">Lewis, James R., Oliver, Evelyn Dorothy, Sisung Kelle S. (Editor) (1996), ''Angels A to Z'', Entry: ''Zoroastrianism'', pp. 425–427, [[Visible Ink Press]], {{ISBN|0-7876-0652-9}}</ref> tetapi lebih merupakan emanasi [[Ahura Mazda]] ("Dewa Bijaksana", Tuhan); yang pada awalnya muncul secara abstrak dan kemudian dipersonalisasi, terkait dengan beragam aspek ciptaan ilahi.<ref> Darmesteter, James (1880) (penerjemah), [http://www.sacred-texts.com/zor/sbe04/sbe0405.htm ''The Zend Avesta, Bagian I''] [http://www.sacred-texts.com/zor/sbe04/sbe0405.htm]: [[Sacred Books of the East|Buku Suci Timur]], Vol. 4 '', hlm. Lx-lxxii, Oxford University Press, 1880, di [http://www.sacred-texts.com/ sacred-texts.com]'' </ref>
 
== Neoplatonisme ==
Beberapa [[nabi]] dan [[rasul]] telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah [[Ibrahim]], [[Luth]], [[Maryam]], [[Muhammad]] dan lainnya.
Dalam komentar [[Proclus]] (abad ke-4, di bawah pemerintahan Kristen) tentang [[Timaios (dialog)|Timaeus]] dari [[Plato]], Proclus menggunakan terminologi "malaikat" (''aggelikos dan'' ''aggelos'') sehubungan dengan makhluk metafisik. Menurut [[Aristoteles]], sama seperti adanya [[Penggerak yang tak digerakkan|penggerak utama spiritual]],<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1072a|title=Metaphysics|at=1072a ff.}}</ref> demikian juga harus ada penggerak sekunder spiritual.<ref>{{Cite book|last=[[Aristotle]]|url=http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0051:book=12:section=1073a|title=Metaphysics|at=1073a13 ff.}}</ref>
 
== Sikhisme ==
Berbeda dengan ajaran [[Kristen]] dan [[Yahudi]], Islam tidak mengenal istilah "[[Malaikat yang jatuh|Malaikat Yang Terjatuh]]" (Fallen Angel). [[Azazil]] yang kemudian mendapatkan julukan [[Iblis]], adalah nenek moyang [[Jin]], seperti [[Adam]] nenek moyang [[Manusia]]. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari '[[api]] yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari [[cahaya]].
Puisi dari kitab suci para [[Sikh]] - [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] - secara kiasan menyebut seorang utusan atau malaikat maut, terkadang sebagai [[Yama|Yam]] (ਜਮ - "Yam") dan terkadang sebagai [[Izrail|Azrael]] (ਅਜਰਾਈਲੁ - "Ajraeel"):
 
: ਜਮ ਜੰਦਾਰੁ ਨ ਲਗਈ ਇਉ ਭਉਜਲੁ ਤਰੈ ਤਰਾਸਿ
=== Tempat yang tidak disukai malaikat ===
: Pemberitahu kematian tidak akan menyentuh kamu; dengan cara ini, kamu akan menyeberangi lautan dunia yang menakutkan, membawa orang lain menyeberang bersamamu.
Menurut [[syariat Islam]] ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh [[Ibnu Wadhoh]], Imam [[Al-Khothobi]], dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
:: - Sri Guru Granth Sahib, Siree Raag, First Mehl, p. 22.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=Page&Param=22&english=t&id=914|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
# Tempat yang di dalamnya terdapat [[anjing]], (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu);<ref>“Siapa yang menjadikan anjing – kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman- niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap hari” Hadits riwayat Al-Bukhari dengan seumpamanya dalam Adz-Dzba’ih dan Ash-Shaid (5480-5482), Muslim dalam Al-Musaqat (1574)</ref><ref>Abu Haurairah mengatakan bahwa Muhammad bersabda: “Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing.” Hadits riwayat [[Imam Muslim|Muslim]]</ref>
# Tempat yang terdapat [[patung]] ([[gambar]]);<ref>Muhammad bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar (patung)"Hadits riwayat [[Imam Ahmad|Ahmad]], [[Bukhari]], [[Imam Muslim|Muslim]], [[Tirmidzi]], [[Nasa'i]] dan [[Ibnu Majah]]</ref>
# Tempat yang di dalamnya ada seseorang [[muslim]] yang mengacungkan dengan [[senjata]] terhadap saudaranya sesama muslim;<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.”Hadits riwayat Muslim.</ref>
# Tempat yang memiliki [[bau]] tidak sedap atau menyengat.<ref>Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang memakan [[bawang putih]], [[bawang merah]], dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.</ref>
 
: ਅਜਰਾਈਲੁ ਯਾਰੁ ਬੰਦੇ ਜਿਸੁ ਤੇਰਾ ਆਧਾਰੁ
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari [[hadits]] shahih yang dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah [[Ahmad]], [[Bukhari]], [[Tirmidzi|Tirmidzy]], [[Imam Muslim|Muslim]], dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
: Azraa-eel, Utusan Maut, adalah sahabat manusia yang memiliki dukungan Anda, Tuhan.
:: - Sri Guru Granth Sahib, Tilang, Fifth Mehl, Third House, p. 724.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=Page&Param=724&punjabi=t&id=31158|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
 
Dalam waktu yang sama, [[Guru Granth Sahib|Sri Guru Granth Sahib]] berbicara tentang Chitar figuratif (ਚਿਤ੍ਰ) dan Gupat (ਗੁਪਤੁ):
Malaikat [[Jibril]] pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.<ref>Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa rasulullah {{saw}} telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, rasulullah {{saw}} bersabda: "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang?" Ketika rasulullah {{saw}} menoleh, ternyata dia melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk?" tanya dia. Aku (Aisyah) menyahut: "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat? tanya rasulullah {{saw}} kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)." Hadits riwayat Muslim.</ref>
Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.<ref>Abu Haurairah mengatakan bahwa rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing". Hadits riwayat Muslim</ref>
 
: ਚਿਤ੍ਰ ਗੁਪਤੁ ਸਭ ਲਿਖਤੇ ਲੇਖਾ॥
== Malaikat di dalam ajaran Kristen ==
: ਭਗਤ ਜਨਾ ਕਉ ਦ੍ਰਿਸਟਿ ਨ ਪੇਖਾ
{{unreferenced section}}
: Chitar dan Gupat, para malaikat pencatat yang sadar dan tidak sadar, menulis kisah semua makhluk fana, / tetapi mereka bahkan tidak bisa melihat para penyembah Tuhan yang rendah hati.
Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman (Kolose 1:16, Ibr 1:14).
:: - Sri Guru Granth Sahib, Aasaa, Mehl Kelima, Panch-Pada, hal. 393.<ref>{{Cite web|url=http://www.srigranth.org/servlet/gurbani.gurbani?Action=KeertanPage&K=393&L=15|title=Sri Granth: Sri Guru Granth Sahib|publisher=srigranth.org|access-date=24 May 2015}}</ref>
 
Namun, [[Sikhisme]] tidak pernah memiliki sistem malaikat secara literal, lebih memilih bimbingan tanpa seruan eksplisit pada tatanan atau makhluk gaib.
=== Etimologi Ibrani ===
Kata "malak" atau ''malaikat'' berasal dari [[bahasa Ibrani]] מלאך, {{strong|mal'akh|04397}}, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam [[TB]] diterjemahkan menjadi: Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh, dan raja.
 
== Esoterisme ==
=== Malaikat dalam [[Tanakh]] ===
[[Berkas:Statue at Metairie Cemetery.jpg|200px|thumb|right|[[Patung]] malaikat di sebuah [[kuburan]] di [[Metairie, Louisiana|Metairie]], [[Louisiana]].]]
Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ('malakh"), mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu YHWH sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat YHWH," atau "malaikat Elohim" (Zakharia 12:8). Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Elohim", ([[Kejadian]] 6:4; [[Ayub]] 1:6).
 
=== Qabalah Hermetik ===
Malaikat disebut sebagai "penjaga" ([[Daniel]] 4:13). Mereka disebut sebagai "tentara langit" ([[Kitab Ulangan]] 17:3) atau bala tentara "Elohim" ([[Yosua]] 5:14). "Bala tentara," צבאות ''Zebaot'' dalam gelar ''Yahuwah Zebaot'', Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".
Menurut [[Kabala]] sebagaimana dijelaskan oleh [[Ordo Eremit Fajar Emas|Golden Dawn]], ada sepuluh [[Malaikat Agung|malaikat agung]], masing-masing memerintah salah satu paduan suara malaikat dan sesuai dengan salah satu Sephirot. Ini mirip dengan hierarki malaikat Yahudi.
{| class="wikitable"
! Pangkat
! Paduan Suara Malaikat
! Terjemahan
! Malaikat Tertinggi
! Sephirah
|-
| 1
| Hayot Ha Kodesh
| Yang Hidup Suci
| Metatron
| Keter
|-
| 2
| [[Ofanim|Ophanim]]
| Roda
| Raziel
| Chokmah
|-
| 3
| Erelim
| Yang berani <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/691.htm|title=Strong's Hebrew: 691. אֶרְאֵל (erel) – perhaps a hero|website=biblesuite.com}}</ref>
| Tzaphkiel
| Binah
|-
| 4
| Hashmallim
| Yang bersinar, Yang kuning <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/2830.htm|title=Strong's Hebrew: 2830. חַשְׁמַל (chashmal) – perhaps amber|website=biblesuite.com}}</ref>
| Tzadkiel
| Chesed
|-
| 5
| [[Serafim]]
| Yang Terbakar
| Khamael
| Gevurah
|-
| 6
| Malakim
| Utusan, malaikat
| [[Rafael|Raphael]]
| Tipheret
|-
| 7
| Elohim
| Makhluk Ilahi
| Uriel
| Netzach
|-
| 8
| Bene Elohim
| Putra-putra Elohim
| [[Mikhael|Michael]]
| Hod
|-
| 9
| [[Kerub|Cherubim]]
| <ref>{{Cite web|url=http://biblesuite.com/hebrew/3742.htm|title=Strong's Hebrew: 3742. כְּרוּב (kerub) – probably an order of angelic beings|website=biblesuite.com}}</ref>
| [[Gabriel]]
| Yesod
|-
| 10
| Ishim
| Pria (makhluk mirip manusia, secara fonetis mirip dengan "api")
| Sandalphon
| Malkuth
|}
 
=== Teosofi ===
Sebelum munculnya [[monoteisme]] di [[Israel]], gagasan tentang malaikat ditemukan dalam ''Mal'akh Yahuwah'', malaikat YHWH, atau ''Mal'akh Elohim''. ''Mal'akh Yahweh'' adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah ''Mal'akh Yahuwah'' digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah (bandingkan [[Keluaran]] 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19). Mereka yang melihat ''Mal'akh Yahuwah'' mengatakan bahwa mereka telah melihat Elohim (Kejadian 32:30; [[Hakim-hakim]] 13:22). ''Mal'akh Yahuwah'' (atau ''Elohim'') menampakkan diri kepada [[Abraham]], [[Hagar]], [[Musa]], [[Gideon (Hakim)|Gideon]], &c., dan memimpin bangsa Israel dalam ''tiang awan'' (Keluaran 3:2). <!--The phrase ''Mal'akh Yahweh'' may have been originally a courtly circumlocution for the Divine King; but it readily became a means of avoiding [[anthropomorphism]], and later on, when angels were classified, the ''Mal'akh Yahweh'' meant an angel of distinguished rank. -->
Dalam ajaran Masyarakat Teosofis, ''para Deva'' dianggap hidup di [[Atmosfer benda langit|atmosfer]] [[planet]] [[Tata Surya|tata surya]] (''Planetary Angels'') atau di dalam [[Matahari]] (''Solar Angels'') dan mereka membantu memandu operasi proses-proses [[alam]] seperti proses [[evolusi]] dan pertumbuhan [[Tumbuhan|tanaman]]; penampilan mereka konon seperti api berwarna seukuran manusia. Diyakini oleh para Teosofis bahwa para deva dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan. Beberapa (tetapi tidak sebagian besar) deva awalnya menjelma sebagai [[manusia]].<ref>Hodson, Geoffrey, ''Kingdom of the Gods'' {{ISBN|0-7661-8134-0}}—Has color pictures of what Devas supposedly look like when observed by the [[third eye]]—their appearance is reputedly like colored flames about the size of a human. [https://web.archive.org/web/20040820064159/http://www.geocities.com/athens/Olympus/3987/devas2.html Paintings of some of the devas claimed to have been seen by Hodson from his book ''Kingdom of the Gods'':]</ref>
Penyamaan ''Mal'akh Yahuwah'' dengan ''[[Logos]]'', atau [[Kristolog|Pribadi kedua]] dari [[Tritunggal]], tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Elohim, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran [[Kabbalah]].
 
Diyakini oleh para Teosofis bahwa arwah alam, [[unsur]] ([[Katai|gnome]], [[undine]], sylf, dan salamander), dan [[peri]] juga dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan.<ref>{{Cite web|url=http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|title=Eskild Tjalve's paintings of devas, nature spirits, elementals and fairies:|date=21 November 2002|publisher=Web.archive.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20021121131124/http://geocities.com/athens/Olympus/3987/devas4.html|archive-date=21 November 2002|access-date=30 July 2012}}</ref> Dipertahankan oleh para Teosofis bahwa makhluk-makhluk yang kurang berkembang secara evolusi ini belum pernah berinkarnasi sebelumnya sebagai manusia; mereka dianggap berada pada jalur evolusi spiritual yang terpisah yang disebut "evolusi deva"; pada akhirnya, ketika [[jiwa]] mereka maju saat mereka [[Reinkarnasi|bereinkarnasi]], diyakini mereka akan menjelma sebagai dewa.<ref name="Powell"> Powell, AE ''Tata Surya'' London: 1930 Rumah Penerbit Teosofis (Garis Besar Skema Teosofi Evolusi) Lihat grafik "Lifewave" (lihat indeks) </ref>
Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan (Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10), kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab [[Yehezkiel]]. [[Nabi Yehezkiel]], sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam [[agama Babel dan Asyur|agama Babel]], dan mungkin oleh angelologi [[Zoroastrianisme]]. (Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal). Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Elohim atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; ''mal'akh'', karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan [[Zakharia]], malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai ''mal'akh'', dan ''Mal'akh Yahuwah'' tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka (Zakharia 1:11).
 
Ditegaskan oleh Teosofis bahwa semua makhluk yang disebutkan di atas memiliki tubuh eterik yang tersusun dari ''materi eterik'', sejenis materi yang lebih halus dan lebih murni yang tersusun dari partikel yang lebih kecil daripada [[Materi|materi bidang fisik]] biasa.<ref name="Powell"/>
Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi (barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam [[Daniel]]). Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.
 
=== MalaikatBrahma jatuhKumaris ===
[[Brahma Kumaris]] menggunakan istilah "malaikat" untuk merujuk pada kondisi manusia yang sempurna atau lengkap, yang mereka yakini dapat dicapai melalui hubungan dengan Tuhan.<ref> Basava Journal, Volume 19. Basava Samiti, 1994 (Bangalore, India).</ref><ref> Kedamaian & kemurnian: kisah Brahma Kumaris: sebuah revolusi spiritual Oleh Liz Hodgkinson</ref>
Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, [[kudus]] dan tanpa cela (Yeh. 28:15). Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai [[setan]], dan kemungkinan di antaranya adalah [[Kerub]] (Yeh. 28:14).
 
== Lihat pula ==
Baris 227 ⟶ 184:
 
== Referensi ==
<div class="reflist4" style="height: 220px; overflow: auto; padding: 3px" >
{{reflist|2}}
</div>
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html Muslimah: Beriman Kepada Malaikat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090617005302/http://muslimah.or.id/aqidah/beriman-kepada-malaikat.html |date=2009-06-17 }}
* {{id}} [http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-malaikat/ Dakwatuna: Iman kepada Malaikat]
* {{id}} [http://muslimedia.ws/katalog/menyelisik-alam-malaikat-rukun-iman-kedua-yang-sering-disalahpahami-dan-dilupakan-banyak-orang Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang]
 
{{Tokoh Perjanjian Baru|state=collapsed}}
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Malaikat| ]]