Biopori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 9733390 oleh Ditautisejati (bicara) Unreferenced
k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.72.8 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(61 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Biopori_relawan_gantijakarta.jpg|thumbjmpl|Pembuatan biopori oleh para relawan|250px]] '''Lubang resapan biopori''' adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh [[Kamir Brata|Dr. Kamir RRaziudin Brata]],<ref>{{cite web |url = http://www.biopori.com/tim.php |title = Tim Biopori |access-date = 2014-02-05 |archive-date = 2014-02-17 |archive-url = https://web.archive.org/web/20140217203726/http://www.biopori.com/tim.php |dead-url = yes }}</ref><ref>http://soil.ipb.ac.id/index.php/profil/staf/kta/354-ir-kamir{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> salah satu peneliti dari [[Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor|Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan]], [[Institut Pertanian Bogor|Fakultas Pertanian]] [[Institut Pertanian Bogor]].<ref>{{Cite web|url=http://soil.ipb.ac.id/|title=Dept. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan|website=soil.ipb.ac.id|access-date=2016-09-22}}</ref>
 
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan [[sampah organik]] untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi [[fauna]] tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama ''biopori''.
 
Selain IPB yang menjadi inventor biopori, berbagai kampus lain kini telah memulai membuat biopori untuk penghijauan.<ref>{{citeCite news |url = http://kampus.okezone.com/read/2014/01/21/373/929523/undip-kampus-terhijau-ke-3-di-indonesia |title = Undip Kampus Terhijau ke-3 di Indonesia |date = 21 Januari 2014 |publisher = Okezone|last = Puspitarini|first = Margaret|work = [[Okezone.com]]}}</ref><ref>{{cite news |url = http://www.solopos.com/2014/01/22/gagasan-pengelolaan-kampus-ramah-lingkungan-483977 |title = Pengelolaan Kampus Ramah Lingkungan |publisher= Solo Pos |date = 21 Januari 2014}}</ref> Sejumlah [[BUMN]], perusahaan swasta, stasiun televisi, biro surat kabar, hingga individu telah membuat biopori sebagai tema utama [[Hari Bumi]] 2014.<ref>{{citeCite news |url = http://www.antaranews.com/berita/430884/lkbn-antara-lampung-dapat-penghargaan-konservasi-air |title = LKBN Antara Lampung dapat penghargaan konservasi air |date = 24 April 2014 |publisher = Antara|last = Budiman|first = Budisantoso|editor-last = Wibisono|editor-first = Kunto|work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref>
 
== Proses penemuan ==
Kamir R. Brata, sebagai penemu, sebetulnya sudah meneliti tentang biopori sejak ia mengikuti perkuliahan S2 bidang studi ''Soil Physics'' di University of Western Australia mulai tahun 1992.<ref name=alumni>{{cite web |url=http://hubunganalumni.ipb.ac.id/kamir-r-brata-penemu-lubang-resapan-biopori/ |title=Kamir R. Brata : Penemu “Lubang Resapan Biopori“ |date=04 Oktober 2013 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Semula istilah yang dipakai untuk biopori adalah mulsa vertikal (''vertical mulch''). Beberapa penelitian yang dilakukannya antara lain “Pemanfaatan Sisa Tanaman Sebagai Mulsa Vertikal dalam Usaha Konservasi Tanah dan Air pada Pertanian Lahan Kering di Latosol Darmaga” (1993), “Efektivitas Mulsa Vertikal dalam Pengendalian Aliran Permukaan, Erosi, dan Kehilangan Unsur Hara Pada Pertanian Lahan Kering di Latosol Darmaga” (1994), dan “Penggunaan Cacing Tanah Untuk Peningkatan Efektivitas Mulsa Vertikal Sebagai Tindakan Konservasi Tanah dan Air Terpadu pada Pertanian Lahan Kering di Latosol Darmaga” (1995).<ref name=alumni/> Berdasar temuan penelitian-penelitiannya, maka mulsa vertikal yang semula digunakan terutama untuk penyehatan pohon dan tumbuhan lain,<ref>{{cite web |url=https://www.unce.unr.edu/publications/files/ho/other/fs9387.pdf |title=Vertical Mulch for Healthier Trees and Shrubs |accessdate=07 Januari 2016 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> bertambah manfaatnya juga untuk penyerapan air, kesehatan tanah, dan penanganan limbah organik.
 
Penelitian-penelitian tersebut mulai dikenal luas ketika terjadi [[Banjir Jakarta 2007|peristiwa]] [[banjir]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada tahun [[2007]].<ref name=alumni/><ref>{{cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1482-pencetus-lubang-resapan-biopori |title=Biografi Kamir Raziudin Brata |accessdate=07 Januari 2016 |archive-date=2015-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151117070455/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1482-pencetus-lubang-resapan-biopori |dead-url=yes }}</ref> Pada saat itu, kalangan media-massa ramai mencari berbagai solusi untuk mengatasi banjir. Sebagian diantaranya datang dan bertanya ke IPB. Ketika Kamir R. Brata menerangkan teknologi mulsa vertikal hasil penelitiannya, mereka sangat terkesan. Waktu itu, kalangan media mengusulkan agar teknologi mulsa vertikal tersebut diganti namanya menjadi biopori agar lebih mudah diingat dan diucapkan.<ref name=alumni/> Hal tersebut disetujui oleh Kamir R. Brata sehingga sampai sekarang teknologi itu lebih dikenal sebagai biopori.
 
== Manfaat ==
Biopori memiliki segudang manfaat secara [[ekologi]] dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara [[arsitektur lanskap]] karenasehingga telah digunakan sebagai pelengkap [[pertamanan]] di berbagai [[rumah mewah]] dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau.<ref name="rumah">< /ref><ref>{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=6028687022 |title = 400 Solusi Rumah Mungil |author = Riana Larasati |isbn = 6028687022 |publisher = Pustaka Grhatama}}</ref> Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum [[ruang terbuka hijau]] di perkotaan bersamaan dengan [[pertanian urban]].<ref>{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9792271856 |title = RTH tiga puluh persen! resolusi kota hijau |author = Nirwono Joga, Iwan Ismaun |date = 2011 |publisher = Gramedia Pustaka Utama |isbn = 9792271856}}</ref> Bahkan pemerintah [[Kota Sukabumi]] sangat menganjurkan ruang terbuka hijau memiliki biopori.<ref>{{cite news |url = http://www.neraca.co.id/article/40042/-Pemkot-Awasi-Pengembang-Terkait-Perijinan |title = Pemkot Awasi Pengembang Terkait Perijinan |publisher = Neraca |date = 28 Maret 2014}}</ref>
 
=== Penyerapan air ===
Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air<ref name="ibubercahaya">{{cite web |url = http://www.ibubercahaya.com/artikelarticle/detail/biopori-kecil-lubangnya-besar-manfaatnya-1 |title = Biopori, Kecil Lubangnya Besar Manfaatnya |publisher = Ibubercahaya.com }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> sehingga risiko terjadinya [[penggenangan air]] (''waterlogging'') semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di [[musim kemarau]].<ref>{{cite news |url = http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/137447-Kemarau,-Lubang-Resapan-Biopori-Punya-Manfaat-Ganda |title = Kemarau, Lubang Resapan Biopori Punya Manfaat Ganda |publisher = Suara Surabaya |date = 16 Juli 2014}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 &nbsp;cm dan kedalaman 100 &nbsp;cm, dengan perhitungan [[tabung (geometri)|geometri tabung]] sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3.220,220.13 &nbsp;cm<sup>2</sup>. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 &nbsp;cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 &nbsp;cm persegi.<ref name="keunggulan">{{cite web |url = http://www.biopori.com/keunggulan_lbr.php |title = Keunggulan |access-date = 2014-02-05 |archive-date = 2014-02-17 |archive-url = https://web.archive.org/web/20140217210119/http://www.biopori.com/keunggulan_lbr.php |dead-url = yes }}</ref> Biopori telah dibuat di berbagai tempat di [[Jakarta]] dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air.<ref>{{citeCite news |url = http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/25/5/141218/10-Ribu-Lubang-Resapan-Dibuat-untuk-Cegah-Banjir-di-Jakarta |title = 10 Ribu Lubang Resapan Dibuat untuk Cegah Banjir di Jakarta |publisher = MetroTV News |date = 25 Maret 2013|work = [[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain di Jakarta, biopori juga dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan [[air tanah]] dan kelestarian [[mata air]].<ref>{{citeCite news |url = http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/21/3/140344/Banyumas-Berupaya-Selamatkan-Ribuan-Mata-Air |title = Banyumas Berupaya Selamatkan Ribuan Mata Air |publisher = MetroTV News |date = 21 Maret 2013|work = [[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{citeCite news |url = http://www.metrotvnews.com/front/kolom/2011/10/10/208/Musim-Kemarau-Panjang-Krisis-Air-Menghadang/kolom |title = Musim Kemarau Panjang Krisis Air Menghadang |publisher = MetroTV News |date = 10 Oktober 2011|work = [[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Biopori menjadi alternatif penyerapan air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka yang sempit.<ref>{{citeCite news |url = http://regional.kompas.com/read/2014/04/23/1318130/Hari.Bumi.100.Ribu.Lubang.Biopori.Dibuat.di.Lima.Kecamatan |title = Hari Bumi, 100.000 Lubang Biopori Dibuat di Lima Kecamatan |publisher = Kompas |date = 23 April 2014|last = Muslihah|first = Eni|editor-last = Wadrianto|editor-first = Glori K.|work = [[Kompas.com]]}}</ref> Di [[PunakPuncak, Bogor]], biopori dibangun untuk mengembalikan fungsi penyerapan air di kawasan tersebut sehingga kondisi hulu sungai [[Ciliwung]] menjadi lebih sehat. Sejak dijadikan sebagai perkebunan teh, kawasan villa, dan kawasan wisata, Puncak mengalami penurunan kemampuan penyerapan air hujan sehingga risiko [[erosi]] dan peluapan air sungai di musim hujan menjadi lebih besar.<rfref>{{citeCite news |url = http://news.detik.com/read/2014/10/14/151413/2718424/10/perbaiki-hulu-ciliwung-pemkab-bogor-buat-10-ribu-biopori-di-puncak?9922032 |title = 'Perbaiki' Hulu Ciliwung, Pemkab Bogor Buat 10 Ribu Biopori di Puncak |date = 14 Oktober 2014 |publisher = Detik|work = [[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
Namun menurut penelitian oleh [[LIPI]], biopori tidak mampu mencegah banjir, namuntetapi efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang.<ref>{{cite news |url = http://www.beritasatu.com/kesra/162422-peneliti-lipi-biopori-kurang-efektif-cegah-banjir.html |title = Peneliti LIPI: Biopori Kurang Efektif Cegah Banjir |publisher = Berita Satu |date = 23 Januari 2014}}</ref> Inventor biopori, Kamir R Brata sendiri pun mengingatkan bahwa fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena [[hujan]] dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, namuntetapi sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori.<ref>{{cite news |url = http://www.pikiran-rakyat.com/node/265823 |title = Biopori Atasi Genangan, Bukan Banjir |publisher = Pikiran Rakyat |date = 13 Januari 2014}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> EfektifitasEfektivitas dalam mengatasi genangan air tersebut diyakini juga dapat menangani [[larva|jentik]] [[nyamuk]] [[vektor penyakit|pembawa penyakit]].<ref name="bimaarya">{{cite news |url = http://poskotanews.com/2014/06/06/walikota-bogor-berantas-nyamuk-dengan-biopori/ |title = Walikota Bogor Berantas Nyamuk Dengan Biopori |date = 6 Juni 2014 |publisher = Poskota}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Penanganan limbah organik ===
Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi [[kompos]]. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas [[pembakaran sampah]] yang dapat meningkatkan kandungan [[gas rumah kaca]] di atmosfer. Setelah proses pengmposanpengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya.<ref name="keunggulanibubercahaya">< /ref><ref name="ibubercahayakeunggulan">< /ref> Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari [[pulp]] ([[kardus]] dan [[kertas]]).<ref name="soeparwan">{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9790064810 |title = Halaman Organik |author = Soeparwan Soeleman & Donor Rahayu |publisher = AgroMedia |isbn = 9790064810}}</ref>{{rp|129}} Sama seperti proses pengomposan secara umum, [[Rasio karbon terhadap nitrogen|rasio C/N]] menentukan kualitas kompos yang akan didapatkan. Umumnya, masalah utama pengomposan adalah pada rasio C/N yang tinggi, sehingga dekomposisi berjalan lambat. Untuk mengatasinya, penambahan limbah yang mengandung unsur N tinggi seperti limbah hewani perlu dicermatidilakukan. TerlaluNamun penambahan demikian perlu dicermati karena terlalu banyak limbah hewani akan menyebabkan kompos menjadi berbau pada tahap awal pengomposan.<ref name="soeparwan">< /ref>{{rp|131-132}}
 
=== Kesehatan tanah ===
Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas [[organisme tanah|organisme]] dan [[mikroorganisme tanah]] sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai [[detritivora]] dan [[pengikatan nitrogen|pengikat nitrogen]] dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah sehingga penggunaan [[pupuk anorganik]] [[urea]] akan berkurang fandia.<ref name="keunggulan">< /ref><ref name="Brata">{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9790022093 |title = Lubang Resapan Biopori |author = Kamir R. Brata & Anne Nelistya |isbn = 9790022093 |publisher = Niaga Swadaya |date = 2008}}</ref>{{rp|17}}<ref>{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9790063660 |title = Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-Ekologis |author = Suprio Guntoro |publisher = AgroMedia |isbn = 9790063660}}</ref>
 
=== Halaman rumah ===
Di area rumah, biopori dapat dibuat bahkan di tempat yang tanahnya tertutup semen, seperti di depan garasi mobil.<ref name="rumah">{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9792266410 |title = Tiga puluh satu desain terbaik hasil lomba desain rumah mungil hijau plus |author = Imelda Akmal |date = 2011 |publisher = Gramedia Pustaka Utama |isbn=9792266410}}</ref>{{rp|127}} Kawasan hijau di halaman rumah dapat dilengkapi dengan biopori.<ref name="rumah">< /ref>{{rp|128}} Penerapan 3R (''reduce'', ''reuse'', dan ''recycle'') di lingkungan rumah dapat dilakukan dengan biopori.<ref name="rumah">< /ref>{{rp|110}} Ketika masih menjabat sebagai [[Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia]], [[Rachmat Witoelar]] membuat biopori di rumah dinas Menteri Lingkungan Hidup.<ref>{{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9797095738 |title = Rachmat Witoelar dan perubahan iklim |author = Wisnu Nugroho |date = 2011 |publisher = Gramedia Pustaka Utama |isbn = 9797095738}}</ref>{{rp|210-211}} Selebritis asal Bandung, [[Meyda Sefira]] juga membuat biopori di halaman rumahnya.<ref>{{citeCite news |url = http://www.tempo.co/read/news/2014/03/27/219565827/Meyda-Sefira-Buat-Lubang-Biopori-di-Rumahnya |title = Meyda Sefira Buat Lubang Biopori di Rumahnya |publisher = Tempo |date = 28 Maret 2014|language = id|work = [[Tempo.co]]}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Wakil WalikotaWali Kota [[Bekasi]], [[Ahmad Syaikhu]] membuat biopori di halaman rumah dinasnya sebagai percontohan bagi warganya.<ref>{{citeCite news |url = http://www.tempo.co/read/news/2014/05/04/058575257/Bekasi-Perbayak-Lubang-Biopori |title = Bekasi Perbanyak Lubang Biopori |date = 4 Mei 2014 |publisher = Tempo|language = id|work = [[Tempo.co]]|access-date = 2014-05-16|archive-date = 2014-05-17|archive-url = https://web.archive.org/web/20140517151531/http://www.tempo.co/read/news/2014/05/04/058575257/Bekasi-Perbayak-Lubang-Biopori|dead-url = yes}}</ref>
 
== Penerapan biopori di Indonesia ==
Berbagai tempat di Indonesia telah membuat biopori dengan disponsori oleh pemerintah daerah, pihak swasta, sekolah, yayasan, maupun swadaya masyarakat:
* Di [[Kota Malang]] oleh pemerintah Kota Malang<ref>{{citeCite news |url = http://www.antaranews.com/berita/434492/kota-malang-buat-sejuta-biopori-atasi-banjir |title = Kota Malang buat sejuta biopori atasi banjir |date = 16 Mei 2014 |publisher = Antara|last = Sukarelawati|first = Endang|editor-last = Ariwibowo|editor-first = AA|work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref>
* Di Jakarta Barat oleh Yayasan Indonesia Global Compactpemkot NetworkJakbar<ref>{{cite news |url = http://www.beritasatuberitajakarta.com/lingkunganread/1703/179920-satu-juta-lubang-biopori-tambahkan-700-juta-liter-air-tanah.html200_Sumur_Resapan_Akan_Dibuat_di_Jakbar|publisher = Berita Jakarta|date = 2425 April 2014 |publishertitle = Berita200 SatuSumur |titleResapan =Akan SatuDibuat Jutadi LubangJakbar}}{{Pranala Biopori,mati|date=Februari Tambahkan2021 700|bot=InternetArchiveBot Juta Liter Air|fix-attempted=yes Tanah}}</ref>
* Di Lampunglingkungan olehperusahaan yayasan[[Medco MitraE&P BentalaIndonesia]] cabang Rimau, Sumatera Selatan<ref>{{cite news |url = http://regionalwww.kompassumeks.comco.id/readsumeks/2014beritautama/04ekon/23/1318130/Hari.Bumi.100.000.Lubang.Biopori.Dibuat.di.Lima.Kecamatan 9774-medco-kurangi-pemanasan-global|title =Medco HariKurangi Bumi, 100.000 Lubang Biopori Dibuat di LimaPemanasan KecamatanGlobal |date = 2328 April 2014 |publisher = KompasSumatra Ekspress}}</ref>
* Berbagai tempat di [[Kota Bogor]]<ref name="bimaarya" /><ref>{{cite news|url = http://poskotanews.com/2014/06/14/kelurahan-kencana-bogor-giatkan-pembuatan-lubang-biopori/|title = Kelurahan Kencana Bogor Giatkan Pembuatan Lubang Biopori|date = 14 Juni 2014|publisher = Pos Kota}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* Di [[SMP Negeri 1 Ketapang]], Bandung<ref>{{cite news |url = http://www.pikiran-rakyat.com/node/280285 |publisher = Pikiran Rakyat |title = SMPN 1 Katapang Kini tak Tergenang Banjir |date= 5 Mei 2014}}</ref>
* Di JakartaPD BaratPasar olehSurya, pemkot Jakbar[[Surabaya]]<ref>{{cite news |url = http://beritajakartawww.lensaindonesia.com/read2014/170306/200_Sumur_Resapan_Akan_Dibuat_di_Jakbar 13/pd-pasar-surya-gagas-teknologi-biopori-untuk-atasi-banjir.html|publishertitle = BeritaPD JakartaPasar |dateSurya =gagas 25teknologi Aprilbiopori 2014untuk atasi banjir|titledate = 20013 SumurJuni Resapan2014|publisher Akan Dibuat= diLensa JakbarIndonesia}}</ref>
* Di lingkungan perusahaan [[Medco E&PKota IndonesiaCimahi]] cabangoleh Rimau, Sumatera Selatanpemkot<ref>{{cite news |url = http://www.sumeksklik-galamedia.co.idcom/sumeks/beritautama/ekon/97742014-medco06-kurangi14/atty-pemanasanjadi-global resapan-air|title =Medco KurangiPemkot PemanasanCanangkan Global"Gebyar 1 Juta Lubang Biopori"|date = 2814 AprilJuni 2014 |publisher = SumateraGalamedia|archiveurl = https://archive.today/20140620124658/http://www.klik-galamedia.com/2014-06-14/atty-jadi-resapan-air|archivedate = 2014-06-20|access-date = 2014-06-20|dead-url = Ekspressno}}</ref>
* Di lingkungan [[SMAKota Negeri 8 Muarojambi]], [[Kabupaten Muarojambi]], [[JambiProbolinggo]]<ref>{{citeCite news |url = http://wwwdaerah.jambiekspressindonews.co.idcom/read/889307/berita23/15-15124000-smanlubang-8biopori-muarojambipecahkan-andalkanrekor-green-house.html muri|publishertitle = Jambi15.000 Lubang EkspressBiopori Pecahkan Rekor MURI|date = 248 AprilAgustus 2014 |titlepublisher = SMANSindo|work 8= Muarojambi Andalkan Green House[[Sindonews.com]]}}</ref>
* Berbagai tempat diDi [[KotaGayamprit, BogorKlaten Selatan, Klaten]]<ref name="bimaarya" /><ref>{{citeCite news |url = http://poskotanewsjogja.tribunnews.com/2014/0608/1407/kelurahananggota-kencanatni-bogorklaten-giatkandilatih-pembuatan-lubangbuat-biopori/ |title = KelurahanAnggota KencanaTNI BogorKlaten GiatkanDilatih Pembuatan LubangBuat Biopori |date = 147 JuniAgustus 2014 |publisher = PosTribun KotaNews|last = Oda|language = id|work = [[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref>
* Gerakan 5 Juta Lubang Biopori di Bogor untuk membantu mengurangi banjir di wilayah DKI Jakarta<ref>{{cite news |url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/02/14/njqs0n-begini-upaya-bogor-mengusir-banjir-dari-jakarta |title=Begini Upaya Bogor Mengusir Banjir dari Jakarta |publisher=Republika Online |date=14 Februari 2015}}</ref>
* PD Pasar Surya di Surabaya<ref>{{cite news |url = http://www.lensaindonesia.com/2014/06/13/pd-pasar-surya-gagas-teknologi-biopori-untuk-atasi-banjir.html |title = PD Pasar Surya gagas teknologi biopori untuk atasi banjir |date = 13 Juni 2014 |publisher = Lensa Indonesia}}</ref>
* Di SMP Semen Tonasa II, Pangkep
* [[Kota Cimahi]]<ref>{{cite news |url = http://www.klik-galamedia.com/2014-06-14/atty-jadi-resapan-air |title = Pemkot Canangkan "Gebyar 1 Juta Lubang Biopori" |date = 14 Juni 2014 |publisher = Galamedia}}</ref>
* [[Kota Probolinggo]]<ref>{{cite news |url = http://daerah.sindonews.com/read/889307/23/15-000-lubang-biopori-pecahkan-rekor-muri |title = 15.000 Lubang Biopori Pecahkan Rekor MURI |date = 8 Agustus 2014 |publisher = Sindo}}</ref>
* [[Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten]]<ref>{{cite news |url = http://jogja.tribunnews.com/2014/08/07/anggota-tni-klaten-dilatih-buat-biopori/ |title = Anggota TNI Klaten Dilatih Buat Biopori |date = 7 Agustus 2014 |publisher = Tribun News}}</ref>
* Gerakan 5 Juta Lubang Biopori di Bogor untuk membantu mengurangi banjir di wilayah DKI Jakarta<ref>{{cite news |url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/02/14/njqs0n-begini-upaya-bogor-mengusir-banjir-dari-jakarta |title=Begini Upaya Bogor Mengusir Banjir dari Jakarta |publisher=Republika Online |date=14 Februari 2015}}</ref>
 
== Lihat pula ==
{{portal|Pertanian}}
* [[Mulsa]]
* [[Infiltrasi]]
* [[Degradasi lahan]]
Baris 53 ⟶ 56:
 
== Bahan bacaan terkait ==
* {{cite book |url = http://books.google.co.id/books?isbn=9790022093 |title = Lubang Resapan Biopori |author = Kamir R. Brata & Anne Nelistya |isbn = 9790022093 |publisher = Niaga Swadaya}}
 
== Pranala luar ==