[[Berkas:Thai Bride Price 2008.jpg|thumbjmpl|350px|rightka|Mahar yang dipersembahkan dalam tradisi upacara [[pertunangan]] di [[Thailand]].]]
'''Mahar''' atau '''mas kawinmaskawin''' adalah [[harta]] yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat [[pernikahan]]. Istilah yang sama pula digunakan sebaliknya bila pemberi mahar adalah pihak keluarga atau mempelai perempuan<ref>https://kumparan. Secara [[antropologi]], mahar seringkali dijelaskan sebagai bentuk lain dari transaksi jual beli sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita pihak keluarga perempuan karena kehilangan beberapa faktor pendukung dalam keluarga seperti kehilangan tenaga kerja, com/berita-hari-ini/memahami-hukum-dan berkurangnya tingkat fertilitas -syarat-mas-kawin-dalam kelompok. -islam-1vWGyGcVYFj/4</ref>
Mahar juga kadang-kadang diartikan sebagai pengganti kata [[biaya]] atas kompensasi terhadap proses pengajaran [[ilmu]] ataupun kesaktian dari seorang [[guru]] kepada orang lain.
== Sejarah ==
Meskipun tidak ada sumber resmi yang menyebutkan secara jelas, budaya mahar dipercaya sudah ada sejak zaman purbakala seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Penemuan tertua yang mengatur tentang tata cara pemberian mahar tercatat pada piagam [[Hammurabi]] yang menyebutkan:
* Seorang laki-laki yang telah memberikan mahar kepada seorang mempelai wanita, namuntetapi mempersunting wanita lain tidak berhak mendapat pengembalian atas mahar yang telah diberikannya. Apabila ayah dari mempelai wanita menolak menikahkan maka [[laki-laki]] tersebut berhak atas pengembalian mahar yang telah diberikannya.
* Jika seorang istri meninggal tanpa sempat melahirkan seorang anak laki-laki, [[ayah]] dari [[istri]] tersebut harus memberikan mahar sebagai denda kepada pihak laki-laki, setelah dikurangi nilai dari mahar yang diberikan pihak laki-laki.
Pemberian mahar dalam pernikahan tidak hanya sebatas [[budaya]] yang berlaku dalam peradaban manusia, tata cara dan pemberian mahar bahkan diatur dalam [[kitab suci]] beberapa agama:
=== Islam ===
Mahar dalam agama [[islamIslam menurut negara|Islam]] dinilai dengan menggunakan nilai uang sebagai acuan, hal ini disebabkan karena mahar merupakan harta dan bukan semata-mata sebagai sebuah simbol. Wanita dapat meminta mahar dalam bentuk harta dengan nilai nominal tertentu seperti uang tunai, emas, tanah, [[rumah]], [[kendaraan]], atau benda berharga lainnya. Mahar juga dapat berupa mushaf [[Al-Qur'an]] serta seperangkat alat salatshalat. Agama Islam mengizinkan mahar diberikan oleh pihak laki-laki dalam bentuk apa saja (cincin dari besi, sebutir kurma, atau punataupun jasa), namuntetapi demikian mempelai wanita sebagai pihak penerima memiliki hak penuh untuk menerima ataupun menolak mahar tersebut.<ref>{{Cite web|date=2024-06-14|title=Catat! Ini Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam – JalinJanji|url=https://jalinjanji.com/baca/278/perbedaan-mahar-dan-mas-kawin/|language=en-GB|access-date=2024-07-19}}</ref>
== Bacaan lanjutan ==
* {{en}} Hirsch, Jennifer S., Wardlow, Holly, [http://books.google.com/books?id=fRZ4qJ5EVpkC&printsec=frontcover "Modern loves: the anthropology of romantic courtship & companionate marriage"], Macmillan, 2006. ISBN 0-472-09959-0. Cf. Chapter 1 "Love and Jewelry" on the bride price.
* {{id}} Koentjaraningrat, [http://books.google.co.id/books?id=WuMsAAAAIAAJ&printsec=frontcover&pgis=1 Beberapa pokok antropologi sosial], Dian Rakyat, 1990, hal. 103-104
{{Authority control}}
== Pranala luarReferensi ==
* {{id}} [http://www.pernikahansemarang.com/ Portal informasi dan direktori pernikahan Indonesia]
[[Kategori:Keluarga]]
|