Dinasti Qing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(113 revisi perantara oleh 61 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox former country
| native_name = 大清
| conventional_long_name = Qing Raya
| common_name = Dinasti Qing
| continent = Asia
|
| country = Tiongkok
| era
|
| status_text =
| year_start =
| year_end = 1912/1917
| date_end = 12 Februari
| event_start =
| event_end = [[Puyi]] [[turun
| event1
| date_event1 =
|
| date_event2 =
| event3
| date_event3
| event4
| date_event4 =
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| image_coat = Seal_of_Qing_dynasty.svg
| symbol =
|
| image_map = Qing_dynasty_in_1760.svg
| image_map_caption = Qing Raya pada tahun 1760.Wilayah di bawah kendalinya ditampilkan dalam warna hijau tua; wilayah yang diklaim tetapi tidak di bawah kendalinya ditunjukkan dengan warna hijau muda
| national_anthem = 《鞏金甌》<br />"[[Gong Jin'ou]]"<br />({{Lang-id|"Piala Emas Murni"}})<br />(1911–1912)<br />{{center|[[Berkas:Gǒng Jīn'ōu.ogg]]}}
|
|
|
|
|
| longm = 23
| longEW = E
| common_languages = [[Bahasa Mandarin|Mandarin]], [[Bahasa Manchu|Manchu]], [[Bahasa Mongolia|Mongolia]], [[Bahasa Tibet|Tibet]], [[Bahasa Chagatai|Chagatai]],{{sfnp|Elliott|2001|pp=290–291}} sejumlah bahasa daerah dan [[Bahasa Tionghoa lisan|Varian Tionghoa lainnya]]
|
|
|
|
| leader2 = [[Kaisar Shunzhi]]
| year_leader2 = 1644–1661
| leader3 = [[Kaisar Kangxi]]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| year_representative2 = 1908–1912
| deputy1 = [[Yikuang]]
| deputy2 = [[Yuan Shikai]]
| year_deputy1 = 1911
| year_deputy2 = 1911–1912
| title_deputy = [[Kanselir agung (Tiongkok)|Perdana Menteri]]
| religion = [[Birokrasi Surga|Pemujaan surga]], [[Buddhisme]], [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional]], [[Konfusianisme]], [[Taoisme]], [[Islam]], [[Kristen]], [[Shamanisme]], dll
| stat_year1 = 1760 <small>(termasuk vasal)</small><ref>{{cite journal|last1=Turchin|first1=Peter|last2=Adams|first2=Jonathan M.|last3=Hall|first3=Thomas D.|title=East-West Orientation of Historical Empires|journal=Journal of world-systems research|date=December 2006|volume=12|issue=2|pages=219–229|url=http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|accessdate=12 August 2010|issn=1076-156X|archive-date=2007-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20070222011511/http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| stat_area1 = 13150000
| stat_year2 = 1790
| stat_area2 =
| stat_year3 = 1740
| stat_pop3 = 140000000<!-- Citation needed -->
| stat_year4 = 1776
| stat_pop4 = 268238000<!-- Citation needed -->
| stat_year5 = 1790
| stat_pop5 = 301000000<!-- Citation needed -->
| stat_year6 = 1812
| stat_pop6 = 361000000<!-- Citation needed -->
| stat_year7 = 1820
| stat_pop7 = 383100000<!-- Citation needed -->
| stat_year8 = 1851
| stat_pop8 = 408000000<!-- Citation needed -->
| stat_year9 = 1865
| stat_pop9 = 367000000<!-- Citation needed -->
| stat_year10 = 1898
| stat_pop10 = 395918000<!-- Citation needed -->
| currency = [[Kas Tiongkok (mata uang)|Kas]] (wén), [[Tael]] (liǎng)
| today = 4 Negara<br>{{flag|Tiongkok}} <br> {{flag|Mongolia}} <br> {{flag|Taiwan}} <br> {{flag|Russia}} <br>
| s2 = Mongolia (1911–24){{!}}Bogd Mongolia
| flag_s2 = Flag_of_Bogd_Khaanate_Mongolia.svg
| flag_s3 = Flag_of_Tibet.svg
| image_s2 =
| s3 = Tibet (1912–1951){{!}}Tibet
| s1 = Republik Tiongkok (1912-1949){{!}}Republik Tiongkok
| flag_s1 = Flag of China (1912–1928).svg
| alt_flag =
}}
{{Sejarah Tiongkok}}
'''Dinasti Qing''' ([[Hanzi]]: 清朝; [[Hanyu Pinyin]]: Qīng Chao, 1636-1912/1917M), dengan nama resmi '''Negara Qing Raya''', adalah salah satu dari dua dinasti asing yang memerintah di [[Tiongkok]] setelah [[Dinasti Yuan|Dinasti Yuan Mongol]] dan juga merupakan dinasti yang terakhir berkuasa di Tiongkok. Asing dalam arti adalah sebuah dinasti pemerintahan non-[[Han]] yang dianggap sebagai entitas Tiongkok pada zaman dulu. Dinasti ini didirikan oleh [[suku Manchu|orang Manchuria]] dari klan [[Aisin Gioro]] (Hanyu Pinyin: Aixinjueluo), kemudian mengadopsi tata cara pemerintahan dinasti sebelumnya serta meleburkan diri ke dalam entitas Tiongkok itu sendiri.
== Sejarah ==
=== Jatuhnya dinasti Ming ===
Keadaan negara Ming saat itu kacau balau terutama setelah gerombolan pemberontak yang dipimpin [[Li Zicheng]] berhasil memasuki dan merebut ibu kota, [[Beijing]]. Kaisar dinasti Ming yang terakhir, [[Kaisar Chongzhen|Chongzhen]] bunuh diri dengan gantung diri setelah membunuh seluruh keluarga kerajaan untuk menghindari tertangkap oleh para pemberontak. Peristiwa ini membuat dinasti Ming secara resmi berakhir. Li Zicheng mendirikan [[dinasti Shun]] dengan Xi'an sebagai ibu kota. [[Wu Sangui]], jendral dinasti Ming yang menjaga [[gerbang Shanhai]] menolak bergabung dengan Li Zicheng dan meminta bantuan bangsa Manchu di bawah pimpinan pangeran wali Duo'ergun. Kesempatan ini diambil oleh pasukan-pasukan delapan bendera dinasti Qing untuk mengambil alih Beijing dan bergerak ke selatan. Jendral Wu Sangui membuka gerbang tembok besar dan pasukan delapan bendera dinasti Qing berhasil merebut Beijing dari Li Zicheng. Pada tahun [[1644]] pangeran Duo'ergun menyatakan dinasti Qing dengan kaisarnya Shunzhi menjadi pengganti dan pewaris dinasti Ming dan mandat langit telah beralih dari dinasti Ming kepada dinasti Qing. Dengan bantuan jendral-jendral dinasti Ming yang membelot ke dinasti Qing seperti Wu Sangui, [[Hong Chengchou]], [[Kong Youde]], [[Shang Kexi]], [[Shi Lang]], dan lain-lain, pasukan delapan bendera bangsa Manchu bergerak ke selatan menghabisi sisa-sisa dinasti Ming yang mendirikan tahta baru di selatan ('dinasti Ming selatan'). Baru pada tahun 1664 dinasti Qing benar-benar telah mengambil alih seluruh daratan Tiongkok. Di bawah pemerintahan [[Kaisar Kangxi]], pulau [[Taiwan]] akhirnya berhasil direbut dari sisa pasukan yang setia kepada dinasti Ming pada tahun 1683.
Dinasti Qing terkenal dengan kebijakannya yang tidak populer di kalangan bangsa Han dengan memaksa mereka menuruti cara berpakaian dan gaya rambut bangsa Manchu. Gaya rambut bangsa Manchu yang mencukur rambut bagian depan dan mengepang rambut bagian belakang dianggap penghinaan oleh bangsa Han, yang menganggap rambut adalah turunan yang didapatkan dari leluhur. Di zaman tersebut, bagi orang Han yang tidak mematuhi peraturan
=== Masa
Dinasti Qing mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (memerintah [[1662]] - [[1722]]), [[Kaisar Yongzheng|Yongzheng]] ([[1723]] - [[1735]]) dan [[Kaisar Qianlong|Qianlong]] ([[1735]] - [[1796]]).
Pada tahun 1661 kaisar Shunzhi meninggal pada usia 24 tahun dan digantikan oleh putra keempatnya, Aixinjueluo Xuanyue sebagai [[Kaisar Kangxi]]. Pada masa awal pemerintahannya, Kaisar Kangxi dibantu oleh 4 Menteri Wali dan dibina oleh neneknya, [[Ibusuri Xiaozhuang]]. Pada tahun 1669, Kaisar Kangxi berhasil menggagalkan rencana salah satu Menteri Walinya, [[Aobai]] yang ingin memberontak. Ia juga berhasil meredam Pemberontakan Tiga Raja Muda (salah satunya adalah Wu Sangui, yang diberi wilayah dan gelar pangeran karena jasanya) dan pemberontakan suku-suku dari Mongolia. Taiwan yang dikuasai keluarga Zheng yang setia pada dinasti Ming, berhasil dikuasai pada tahun 1683. Perjanjian perbatasan dengan Rusia juga dibuat pada tahun 1689.
[[Berkas:The Kangxi Emperor.jpg|kiri|150px|jmpl|Kaisar Kangxi]]
Sepeninggal Kaisar Kangxi pada tahun 1722, putranya yang keempat pangeran Yong (terlahir Aixinjueluo Yinzhen) naik tahta sebagai Yongzheng. Pemerintahannya diwarnai dengan sengketa antara pangeran, yang merasa naiknya Kaisar Yongzheng adalah rekayasa. Kaisar Yongzheng dikenal sebagai kaisar yang pekerja keras. Pada masa pemerintahannya ekonomi negara Qing menguat.
Pangeran Bao ([[Aixinjueluo Hongli]]) menggantikan ayahnya dengan era Qianlong pada tahun 1735. Pada masa pemerintahannya wilayah Qing
Raya diperluas oleh kesuksesan Kampanye-kampanye Militernya yang dikenal sebagai Sepuluh Kampanye Besar. Sayangnya masa-masa akhir pemerintahannya tercemar oleh
Korupsi yang mulai merajalela dalam pemerintahan pada masa akhir kaisar Qianlong, menandakan mulai melemahnya dinasti Qing.
=== Pemberontakan dan
Kehadiran bangsa barat pada awal abad ke-18 menggerogoti kekuasaan bangsa Manchu. Berbagai pemberontakan suku Han yang berniat menggulingkan dinasti Qing dan memulihkan dinasti Ming terjadi dalam berbagai skala. Namun salah satu pemberontakan besar adalah [[pemberontakan Taiping]] yang menjadikan [[Nanjing]] sebagai ibu kota. [[Perang Candu]] yang diakhiri dengan kekalahan juga membawa ketidakpuasan di kalangan bangsa Han terhadap bangsa Manchu.
[[Perang Candu I]] ([[1838]]), berujung pada kekalahan dinasti Qing yang memalukan pada tahun [[1842]]. [[Perjanjian Nanjing]] berdampak pada diserahkannya [[Hong Kong]] kepada [[Inggris]] dan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Tiongkok pada bangsa barat.
=== Pemerintahan di balik tirai ===
Setelah kekalahan Tiongkok dalam [[perang
=== Jatuhnya dinasti ===
[[Berkas:Yuan Shi-Kai.jpg|jmpl|kiri|150px|[[Yuan Shikai]]]]
Pada tahun 1908, Kaisar Guangxu dan Ibu Suri Cixi wafat pada saat yang bersamaan dan takhta diserahkan kepada keponakan kaisar Guangxu, [[Kaisar Xuantong|Aixinjueluo Puyi]] yang berumur 3 tahun dengan ayahnya [[Pangeran Chun]] sebagai pangeran wali. Pangeran Chun berniat membunuh Yuan Shikai sesuai wasiat kaisar Guangxu, namun digagalkan oleh [[Zhang Zhidong]] dengan alasan membunuh Yuan dapat mengakibatkan pemberontakan tentara Beiyang. Karena kekuatan militer tentara Beiyang yang dipimpin Yuan Shikai cukup besar, Yuan dipanggil lagi untuk memerangi kekuatan nasionalis di selatan yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat-Sen. Pemberontakan di Wuchang pada 10 Oktober [[1911]], menghasilkan kemenangan bagi kelompok nasionalis, yang mengakibatkan didirikannya [[Republik Tiongkok]] di selatan dengan Nanjing sebagai ibu kota dan [[Sun Yat-Sen]] (Sun Zhongshan) sebagai kepala sementara. Sejak saat itu berbagai provinsi di selatan menyatakan lepas dari dinasti Qing untuk bergabung dengan Republik.
Yuan menyingkirkan pangeran Chun dan membuat kabinet yang isinya adalah kroni-kroninya dengan Yuan sendiri sebagai Perdana Menteri. Namun Yuan berhubungan dengan Sun untuk kepentingan pribadinya. Sun setuju untuk menyerahkan tampuk kepresidenan untuk Yuan bila ia setuju untuk memaksa Kaisar Xuantong (Puyi) turun takhta.
Pada tahun [[1912]], [[Yuan Shikai]] memaksa [[Ibu Suri Longyu]] (janda kaisar Guangxu) untuk menurunkan maklumat turun takhtanya kaisar Xuantong/Puyi. Pihak republik berjanji untuk membiarkan Kaisar Puyi tetap menempati sebagian kota terlarang dan mempertahankan gelar Kaisar, walaupun hanya akan dihormati seperti layaknya Kaisar negara asing. Dinasti Qing pun berakhir pada 13 Februari 1912.
== Wilayah ==
[[
Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah mencapai 12 juta kilometer persegi. Pada akhir abad ke-16, [[Ketsaran Rusia]] mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Qing menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Ketsaran Rusia dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu. Pemerintah Dinasti Qing berkali-kali menuntut agresor Ketsaran [[Rusia]] menarik diri dari wilayah Tiongkok. Tahun 1685 dan 1686, [[Kaisar Kangxi]] memerintahkan tentara Dinasti Qing dua kali menyerbu pasukan Ketsaran Rusia di Yaksa. Ketentaraan Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan perundingan di [[Nichersink]]. Secara resmi menandatangani [[perjanjian]] perbatasan pertama, yaitu [[Perjanjian Nibuchu]].
== Sosial budaya dan agama ==
[[Berkas:Pria manchu.jpg|jmpl|250px|Gaya rambut kepang pria Qing ([[taucang]])]]
Dalam pemerintahan Dinasti Qing mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan, sebab sangatlah menghina kaum bangsa Han, yang mana bangsa mereka sangatlah menjunjung atau menganggap bahwa rambut adalah suatu turunan dari leluhur yang memang patut untuk dilestarikan.
Dalam hal arsitektur, pemerintahan Qing pada umumnya mewarisi tradisi dari Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibunegara Dinasti Qing telah memelihara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang Zhengyang di dalam kota. Istana kekaisaran Dinasti Ming telah digunakan terus oleh Kaisar Dinasti Qing, sehingga Kaisar Dinasti Qing telah membina besar-besaran taman kekaisaran antaranya Taman Yuanmingyuan dan Taman Yihe.
[[Berkas:Rumah Qing.jpg|jmpl|kiri|250px|Rumah seorang pedagang Qing, Hanzou]]
Dalam periode itu pembinaan Tiongkok juga telah menggunakan kaca dari luar negara. Selain itu, rumah penduduk yang bergaya bebas dan beraneka ragam telah banyak digunakan. Bangunan Agama Budhha Tibet yang bergaya unik telah banyak digunakan dalam period tersebut. Bahkan bangunan kuil telah mereka perbarui. Mereka telah menciptakan seni bangunan yang beraneka ragam, contohnya adalah bangunan Kuil Yonghe dan beberapa kuil agama Budha Tibet yang digunakan di Chengde, Provinsi Hebei Tiongkok. Pada periode akhir Dinasti Qing, bangunan yang dibina dengan seni bina Tiongkok dengan barat juga telah digunakan di Tiongkok.
Dinasti Qing juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan.
Baris 150 ⟶ 175:
Bahkan pakaian Tiongkok tradisional atau yang sering disebut Hanfu, juga digantikan dengan pakaian gaya Manchu, yaitu Qipao (pakaian akar panji panji) dan Tangzhuang. Budaya tersebut harus diikuti oleh rakyat Tiongkok. Dan apabila ada rakyat Tiongkok yang tidak menggunakannya maka akan dikenakan hukuman. Dan hukuman bagi yang tidak mematuhi undang-undang itu adalah hukuman mati.
== Hubungan
[[Berkas:China LOC 2006635012.jpg|jmpl|kiri|250px|Peta pengaruh Dinasti Qing]]
Pada masa Dinasti Qing, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tetapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.
Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Qing mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan [[Balianjiao]] mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Qing.
==
Pada masa dinasti KangXi terdapat beberapa pejabat setia:
* [[Wei Dong Ting]]
Baris 172 ⟶ 193:
* [[Daftar Kaisar Dinasti Qing]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://indonesian.cri.cn/401/2009/06/10/1s97709.htm Dinasti Qing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100520165735/http://indonesian.cri.cn/401/2009/06/10/1s97709.htm |date=2010-05-20 }}
* [http://www.tionghoa.com/category/sejarah/dinasti-qing/ Sejarah Dinasti Qing]
{{Topik Dinasti Qing}}{{Empires}}
{{Bekas Monarki}}
[[Kategori:Dinasti Qing
|