Kambing etawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 36.68.24.124 (bicara) ke revisi terakhir oleh Wadaihangit
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox spesies}}
 
'''Kambing etawa''' adalah [[kambing]] didatangkan dari [[India]] yang juga disebut kambing Jamnapari. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. [[Telinga]]nya panjang dan terkulai ke bawah. [[Dahi]] dan [[Hidung|hidungnyahidung]]nya cembung. Baik jantan maupun betina [[Tanduk|bertanduk]] pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan [[susu]] hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan ([[hibrida]]) kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing “Peranakan“peranakan etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal [[Indonesia]].
 
Kambing Etawah Grade (EG) merupakan jenis kambing perah lokal hasil persilangan antara kambing kacang betina dengan kambing Etawah jantan dalam waktu yang lama. Kambing EG ini dikenal sebagai kambing dwiguna dan dipelihara secara luas oleh para peternak dan masyarakat sebagai penghasil susu, selain dagingnya. Penampilan umum kambing EG memiliki bentuk kepala yang melengkung ke atas atau cembung, bulu yang panjang dan tebal pada bagian belakang, serta bentuk tubuh yang ramping dan tinggi. Kambing EG telah beradaptasi secara luas di berbagai daerah di Indonesia. Namun, budidaya kambing EG yang dikhususkan sebagai penghasil susu masih terbatas. Salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil bibit kambing perah EG karena memiliki kemampuan memproduksi susu yang baik dan tipe kambing perah yang baik yaitu di beberapa desa di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah<ref>{{Cite journal|last=Anggraeni|first=A|last2=Praharani|first2=L|last3=Saputra|first3=F|last4=Sumantri|first4=C|date=2020-04-01|title=Morphometrics of Etawah Grade goat females as dairy breeding stocks under intensive management system in Central Java|url=http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/492/1/012108|journal=IOP Conference Series: Earth and Environmental Science|volume=492|issue=1|pages=012108|doi=10.1088/1755-1315/492/1/012108|issn=1755-1307}}</ref>.
 
[[Berkas:Jamnapari goat.jpg|jmpl|250px|Kambing Etawa dari Nepal.]]
 
== Referensi ==
<references />
 
== Pranala luar ==
* [http://www.fao.org/DOCREP/004/X6532E/X6532E03.htm "2.3 Goat Breeds".] FAO
* [http://www.dairygoatjournal.com/issues/82/82-3/PK_Rout.html "Jamunapari - A Dairy Goat Breed in India".] ''Dairy Goat Journal''
* [http://jds.fass.org/cgi/reprint/61/7/994 "Reproduction and Breeding of Goats".]
* [https://kambingjoynim.com/beternak-kambing-etawa-informasi-yang-harus-tahu/]
 
[[Kategori:Kambing]]