Kota Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.53.2 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Lyndonbaines
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1:
{{redireksiIndoKabKota|Semarang|Kabupaten|1|1}}
{{Dati2
{{Ibukota provinsi
|settlement_type = Ibu kota
|nama = Kota Semarang
|nama = Kota Semarang
|nama_lain= {{jav|ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ}}
|translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
|pulau = Jawa
|translit_lang1_type1 = [[Abjad Pegon|Pegon]]
|provinsi = Jawa Tengah
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|foto =Lawang_Sewu_Semarang_Central_Java.jpg
|translit_lang1_info = {{jav|ꦯꦼꦩꦫꦁ​}}
|caption =Kawasan [[Lawang Sewu]]
|translit_lang1_info1 = سماراڠ
|logo = Logo Kota Semarang.png
|translit_lang1_info2 = Samarang
|peta = Peta_administratif_jawa_tengah.gif
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|motto = Semarang Kota ATLAS<br>(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat)
|foto = {{multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|julukan = Venetië van Java
|perrow=1/2/2
|berdiri = [[2 Mei]] [[1547]]
|image1=Lawang Sewu in Semarang City.jpg
|wilayah = 373,67
|image2=Great Mosque of Central Java, aerial view.jpg
|wilayahref=<ref>[http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 Situs Pemerintah Kota Semarang]</ref>
|image3=Exterior of Blenduk Church, Semarang, 2014-06-18.jpg
|penduduk = 1268292
|image4=Gedung Batu Temple Semarang.jpg
|pendudukref=<ref>[http://jateng.bps.go.id/2006/web06bab103/web06_103010104.htm BPS Provinsi Jateng]</ref>
|image5=Pagoda (8093127992).jpg
|penduduktahun = 2006
|kepadatan = 3929
|suku = [[suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], dll.
|bahasa = [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
|agama = [[Islam]], [[Kristen]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Budha]]
|kecamatan = 16
|jenis pemimpin = Wali Kota
|pemimpin = [[Tavip Supriyanto]] (Pjs.)
|kode = +62 24
|zona = WIB
|SNI = SMG
|flora = [[Asam jawa]]
|fauna = [[Kuntul perak]]
|bandar udara = [[Bandar Udara Internasional Achmad Yani]]
|pelabuhan = [[Pelabuhan Tanjung Emas]]
|situs = {{URL|http://www.semarang.go.id}}
|latd=6 |latm=58 |lats=0 |latNS=S
|longd=110 |longm=25 |longs=0 |longEW=E
| dau = Rp1.054.002.569.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=4 Februari 2013|accessdate=15 Februari 2013}}</ref>
}}
|caption = '''Dari atas ke bawah, kiri ke kanan''': [[Tugu Muda]] dan [[Lawang Sewu]], [[Masjid Agung Jawa Tengah]], [[GPIB Immanuel Semarang|Gereja Blenduk]], [[Vihara Buddhagaya Watugong]], [[Kelenteng Sam Poo Kong]].
{{Multiple image
|headerbendera =Transformasi logoFlag pariwisataof Semarang City.png
|logo = Seal of the City of Semarang.svg
|direction=vertical
|peta = Locator kota semarang.png
|width=250
|Julukan = {{hlist|Semarang Semakin Hebat|Kota Atlas|Kota Lumpia|''Venetië van Java''}}
|image1=Logo Wisata Kota Semarang.JPG
Motto = '''SEMARANG ATLAS'''<br>('''A'''man, '''T'''ertib, '''L'''ancar, '''A'''sri, dan '''S'''ehat)<ref>{{Cite web
|caption1=Logo lama.
|url=https://m.liputan6.com/jateng/read/4993190/tak-melulu-lumpia-ini-sederet-julukan-untuk-kota-semarang |title=Salinan arsip |access-date=2022-10-21 |archive-date=2022-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221021223954/https://m.liputan6.com/jateng/read/4993190/tak-melulu-lumpia-ini-sederet-julukan-untuk-kota-semarang |dead-url=no }}</ref>
|image2=Logo Semarang Variety of Culture.png
|slogan =
|caption2=Logo baru.
|semboyan = Semarang ATLAS{{br}}{{small|"Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat"}}
|pushpin_map = Indonesia Java#Indonesia
|berdiri = {{start date and age|1547|05|02|df=yes}}
|wilayah = 373,70
|wilayahref = <ref>{{Cite web |url=http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 |title=Situs Pemerintah Kota Semarang |access-date=2009-08-20 |archive-date=2009-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090822191139/http://semarang.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=view&id=44&Itemid=62 |dead-url=yes }}</ref>
|kecamatan = 16
|kelurahan = 177
|nama_walikota = [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]]
|nama_wakil_walikota = ''Lowong''
|sekretaris daerah = Iswar Aminuddin
|ketua DPRD = Kadar Lusman
|penduduk = 1699585
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{Cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Indonesia Dukcapil 2024|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=1 Desember 2024|format=Visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|85,25% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 13,74% [[Kekristenan]]
** 7,05% [[Protestan]]
** 6,69% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,58% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,07% [[Hindu]] |0,03% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa Semarang|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 84,08 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|<small>sangat tinggi</small>}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2022|publisher=Badan Pusat Statistik|accessdate=22 Februari 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|dau = Rp1.442.047.877 (2024)
|dauref = <ref>{{cite document|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|publisher=Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan|date=(2020)|accessdate=15 Juni 2021}}</ref>
|kode = +62 24
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|50100 – 50200]]
|nomor_polisi = H
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|SNI = SMG
|flora = [[Asam jawa]]
|fauna = [[Kuntul perak]]
|web = {{URL|http://www.semarangkota.go.id}}
}}
[[Berkas:Jalan Pahlawan Kota Semarang.JPG|thumb|Kawasan [[Jalan Pahlawan Semarang]] pada tahun 2008.]]
[[Berkas:Pandangan tugu muda.jpg|thumb|Kawasan [[Tugu Muda]]]]
[[Berkas:Simpang-lima.jpg|thumb|[[Simpang Lima]] Semarang dari udara]]
'''Kota Semarang''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ}}) adalah [[ibukota]] [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Bandung]], dan [[Medan]].<ref>[http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/05/22/10-kota-terbesar-di-indonesia-valid-562371.html Kompasiana: 10 kota terbesar di Indonesia]</ref> Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur ([[Kendal]], [[Demak]], Ungaran [[Kabupaten Semarang]], Kota [[Salatiga]], dan Purwodadi Kabupaten [[Grobogan]]) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek ([[Jakarta]]), Gerbangkertosusilo ([[Surabaya]]), dan [[Bandung]] Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet.
Kota Semarang dipimpin oleh [[wali kota]] Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur [[Jakarta]], atau 512 km sebelah barat [[Surabaya]], atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).<ref>[http://www.sumutcyber.com/?open=view&newsid=10751&cat=&pid=5 Mandala Air tak naikan tarif]</ref> Semarang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Demak]] di timur, [[Kabupaten Semarang]] di selatan, dan [[Kabupaten Kendal]] di barat.Luas Kota 373.67 km2.
 
'''Kota Semarang''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: {{jav|ꦯꦼꦩꦫꦁ​}}, [[Pegon]]: سماراڠ|Samarang}}) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|kota metropolitan]] terbesar kelima di Indonesia setelah [[Jakarta]]{{efn|Jakarta bukanlah sebuah [[Kota (Indonesia)|kota]], melainkan [[Wilayah administratif khusus di Indonesia#Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta|daerah khusus]] berbasis [[provinsi]] yang terdiri dari 1 kabupaten dan 5 kota administrasi}}, [[Surabaya]], [[Kota Bandung|Bandung]], dan [[Kota Medan|Medan]]. Kota Semarang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.699.585 jiwa, pada pertengahan tahun [[2024]].<ref name="DUKCAPIL"/>
== Geografi ==
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan ''kota bawah''. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob).
Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan ''kota atas'', di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik.
Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
 
Kawasan ''mega-urban'' Semarang yang tergabung dalam [[wilayah metropolitan]] [[Kedungsepur]] ([[Kabupaten Kendal]], [[Kabupaten Demak]], [[Ungaran]] [[Kabupaten Semarang]], [[Kota Salatiga]], Kota Semarang, dan [[Purwodadi]] [[Kabupaten Grobogan]]) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa, sekaligus sebagai wilayah metropolitan berpenduduk terbanyak keempat di Indonesia, setelah [[Jabodetabekpunjur]] ([[Jakarta]]), [[Gerbangkertosusila]] ([[Surabaya]]), dan [[Bandung Raya]] ([[Bandung]]).
== Sejarah ==
[[Berkas:Semarang 1770.JPG|thumb|Semarang pada tahun 1770.]]
[[File:Samarang10.jpg|thumb|Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh [[C. Buddhing]]]]
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
 
Kota Semarang dipimpin oleh [[wali kota]] [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]] sejak 30 Januari 2023. Kota ini terletak sekitar 477&nbsp;km sebelah timur [[Jakarta]], 312&nbsp;km sebelah barat [[Surabaya]], 363&nbsp;km sebelah timur laut [[Kota Bandung]], atau 621&nbsp;km sebalah barat daya [[Banjarmasin]] (via udara). Semarang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di sebelah utara, [[Kabupaten Demak]] di sebelah timur, [[Kabupaten Semarang]] di sebelah selatan, dan [[Kabupaten Kendal]] disebelah barat. Kota Semarang memiliki luas wilayah administratif sebesar 373,70&nbsp;km persegi, sekaligus merupakan administrasi kotamadya terluas di [[Pulau Jawa]].
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]] (''Sunan Pandanaran I''), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: ''Asem Arang''), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoorgebouw van de Koninklijke Paketvaart Maatschappij te Semarang TMnr 60047997.jpg|thumb|Kantor KPM ([[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]) di Semarang (1918-1930)]]
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar [[Kyai Ageng Pandan Arang I]]. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai [[Sunan Bayat]] atau [[Sunan Pandanaran II]] atau [[Sunan Pandanaran Bayat]] atau [[Ki Ageng Pandanaran]] atau '''[[Sunan Pandanaran]]''' ''saja''). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan [[Hadiwijaya]] dari [[Pajang]]. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan [[Kabupaten]]. Pada tanggal [[2 Mei]] [[1547]] bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan [[Hadiwijaya]] setelah berkonsultasi dengan [[Sunan Kalijaga]]. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
[[Berkas:Sampokong gedungbaru 2005.JPG|thumb|[[Klenteng Sam Po Kong]]]]
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun [[1705]] Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
 
Secara etimologis, nama "Semarang" berasal dari kata "asem", yang berarti "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berarti "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang jarang-jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika [[Ki Ageng Pandan Arang|Ki Ageng Pandanaran I]] datang ke sebuah pulau bernama [[Pulau Tirang]] (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini sempat berubah saat [[kolonialisme|zaman kolonialisme]] [[Hindia Belanda]] menjadi "Samarang". Kota Semarang merupakan satu dari tiga pusat pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi [[Hindia Belanda]] sebagai pemasok [[hasil bumi]] dari wilayah pedalaman [[Jawa]].
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.
 
Seperti kota besar lainya, Kota Semarang mengenal sistem pembagian wilayah kota yang terdiri atas: Semarang Tengah atau Semarang Pusat, Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Semarang Utara. Pembagian wilayah kota ini bermula dari pembagian wilayah sub-residen oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] yang setingkat dengan kecamatan. Namun saat ini, pembagian wilayah kota ini berbeda dengan pembagian administratif wilayah [[kecamatan]]. Meskipun pembagian kota ini jarang dipergunakan dalam lingkungan Pemerintahan Kota Semarang. Namun pembagian kota ini digunakan untuk mempermudah dalam menerangkan suatu lokasi menurut letaknya terhadap pusat kota Semarang. Pembagian kota ini juga digunakan oleh beberapa instansi di lingkungan Kota Semarang untuk mempermudah jangkauan pelayanan, seperti [[PLN]] dan [[PDAM]].
Pada masa [[Jepang]] terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai [[Militer]] (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama [[Pertempuran Lima Hari]].
 
== Geografi ==
Tahun 1946 [[Inggris]] atas nama [[Sekutu]] menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, [[wali kota Semarang]] sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
=== Batas wilayah ===
Batas wilayah administrasi Kota Semarang meliputi:
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Jawa]]
|selatan = [[Kabupaten Semarang]]
|barat = [[Kabupaten Kendal]]
|timur = [[Kabupaten Demak]]
}}
 
Kota Semarang adalah salah satu kota penting yang terletak di pesisir utara Jawa dan sebagai ''hub'' utama penghubung Jakarta–Surabaya dan kota–kota di pedalaman selatan Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memiliki ketinggian dari 2 meter bawah permukaan laut hingga 340 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng 0%–45%. Kota Semarang merupakan kota yang memiliki kondisi topografi yang unik berupa wilayah dataran rendah yang sempit dan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi timur Kota Semarang. Wilayah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit.{{cn}}
== Ekonomi ==
Ekonomi Kota Semarang cukup besar karena statusnya sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah. Perekonomian Kota Semarang menurut data BPS 2012 didominasi sektor Industri dan sektor Perdagangan<ref name="bps">{{cite web |url=http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |title=Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012 |publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang |year=2013}}</ref>{{rp|43}}; [[PDRB]] (Produk Domestik Regional Bruto) 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 54,38 Triliun.<ref name="bps"/>{{rp|38-39}} Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan banyaknya gedung tinggi berupa [[hotel]], [[kantor]] dan [[apartemen]] di Kota Semarang; [[Daftar gedung tertinggi di Semarang]] menunjukkan Kota Semarang memiliki 22 gedung dengan ketinggian 12 lantai atau lebih, dan 70 gedung dengan ketinggian berkisar antara 7-11 lantai.
 
<!-- BAGIAN INI DISEMBUNYIKAN KARENA TIDAK ADA REFERENSI SAMA SEKALI
== Daftar wali kota ==
Wilayah dataran rendah pada wilayah barat Kota Semarang hanya memiliki lebar 4 kilometer dari garis pantai, sedangkan pada wilayah timur Kota Semarang wilayah dataran rendah semakin melebar hingga 11 kilometer dari garis pantai. Wilayah dataran rendah ini merupakan dataran banjir dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang, seperti Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah dataran rendah ini membentang di sisi utara Kota Semarang dan hampir mencakup 40% total wilayah Kota Semarang. Wilayah dataran rendah ini dikenal sebagai kota bawah (''Semarang Ngisor''), sekaligus sebagai pusat aktivitas perekonomian kota. Dengan kondisi demikian, wilayah kota bawah sering kali dilanda banjir tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah wilayah khususnya Semarang Utara, banjir ini kadang juga disebabkan luapan air pasang laut (banjir rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di sisi selatan. Perbukitan ini merupakan bagian dari rangkaian formasi pegunungan utara Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai kota atas (''Semarang Dhuwur''). Wilayah perbukitan ini juga merupakan kawasan hulu dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang. Wilayah kota atas juga bagian dari bentang kaki gunung api Ungaran, yang terletak pada sisi selatan Kota Semarang.
=== Sejak 1945 ===
Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:
* Mr. Moch.lchsan
* Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
* RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
* Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
* RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
* Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
* Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
* Letkol. R. Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
* Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
* Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
* Kol. H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
* H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
* Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (2010–2013)
* Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-2015)
* Tavip Supriyanto (2015 - sekarang)
 
Kota bawah ini meliputi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Genuk, dan Semarang Utara. Kota bawah ini merupakan kawasan pusat kota dan jantung perekonomian Semarang. Kota bawah juga berperan sebagai ''downtown'', antara lain untuk pusat hiburan, perdagangan, pelayanan publik, dan pemerintahan. Kondisi topografi kota bawah yang mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi sangat cepat dan timbul perluasan wilayah perkotaan. Kota atas ini meliputi Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Banyumanik, Tembalang, Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen. Kini, wilayah kota atas merupakan pusat pertumbuhan baru di Kota Semarang. Salah satu sektor wilayah yang memiliki pertumbuhan yang spesifik terhadap differensiasi pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk adalah sektor Banyumanik–Tembalang. Sarana prasara yang mendukung, sangat mendorong pertumbuhan dan minat investasi pada wilayah tersebut. Pertumbuhan pada wilayah ini ditandai dengan berkembangnya permukiman, munculnya pusat perekenomian baru, dan eksistensi gedung pencakar langit. Salah satu alasan wilayah ini berkembang juga merupakan hasil kebijakan Pemerintah Kota Semarang memindahkan UNDIP dari Pleburan ke Tembalang, sebagai upaya pemerataan penduduk di Kota Semarang. Strategi ini juga dilakukan pada pemindahan kampus UNNES dari Kelud Raya ke Gunung Pati.
== Daftar penguasa Semarang ==
 
Kota Semarang dialiri oleh beberapa sungai/kali, meliputi Sungai Garang (Kanal Barat), Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Sringin, Sungai Plumbon, Sungai Karanganyar, Sungai Bringin, Sungai Cilandak, dan Sungai Siangker. Beberapa sungai ini difungsikan sebagai sistem drainase untuk pengendali banjir di Kota Semarang, meliputi Sungai Garang, Sungai Semarang, Sungai Kanal Timur, Sungai Plumbon, dan Sungai Bringin. Sistem hidro-drainase di Kota Semarang sudah mengenali sistem kanalisasi seperti kota-kota di Belanda. Sistem kanalisasi ini dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang melakukan kanalisasi di Sungai Semarang dengan menyudet Sungai Semarang dengan Sungai Garang, untuk keperluan drainase banjir kota dan jalur lalu lintas kapal dagang. Sungai Semarang ini merupakan sungai yang mengalir ke wilayah pusat kota. Sungai Semarang mengalir dari kaki Bukit Bergota sisi barat–selatan Lawang Sewu–jalur inspeksi Batan Miroto–Pecinan–Kota Lama–Muara Baru.
=== Di bawah [[Kerajaan Demak]] ===
* Kin San/Raden Kusen (1478-1529)<ref>{{cite book|pages=68 |url=http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&pg=PA68#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false |title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|first=Slamet |last=Muljana|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|year=2005|isbn=9798451163}}ISBN 978-979-8451-16-4</ref>
* [[Ki Ageng Pandan Arang]]
* [[Sunan Bayat]] (Sunan Pandan Arang II)
 
Pada tahun 1885, kanalisasi telah rampung dibangung oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Sungai Garang (sisi barat kota). Sungai Garang ini merupakan Banjir Kanal Barat yang letaknya tepat di tengah wilayah Kota Semarang dan membagi Kota Semarang menjadi dua sisi, yaitu sisi barat dan sisi timur. Tahun 1895, Kanalisasi baru telah diselesaikan oleh Pemerintah Belanda sebagai upaya pencegahan banjir yang semakin parah di Kota Semarang kala itu, yaitu dengan membangun Banjir Kanal Timur. Pembangunan Banjir Kanal Timur ini dilakukan dengan menyudet Sungai Plumbon yang mengalir di wilayah timur Kota Semarang. Pembangunan kanalisasi di Kota Semarang merupakan pembangunan kanalisasi pertama di Indonesia. Keberhasilan kanalisasi Kota Semarang ini mendorong pembangunan kanalisasi di kota-kota lain, seperti Jakarta, Surabaya, dan Padang. Hingga kini, ketiga sungai kanal tersebut masih menjadi sorotan Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan normalisasi dan pengerukan, agar drainase perkotaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
=== Di bawah [[Kesultanan Pajang]] dan [[Kesultanan Mataram]] ===
* Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
* Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
* Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
* Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
* Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
* Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)
 
Kota Semarang memiliki kemiripan karakteristik kondisi fisik dengan kota-kota di Belanda. Kemiripan ini berupa cekungan bawah laut, karena adanya depresi daratan sehingga membentuk ledokan yang tidak begitu luas. Depresi daratan ini disebabkan karena penurunan muka tanah dan ''land subsidence'' akibat eksploitasi airtanah berlebih. Jenis tanah aluvial juga berpengaruh dalam penurunan muka tanah di wilayah Kota Semarang. Adanya cekungan ini juga efek yang ditimbulkan karena aktivitas reklamasi pada pantai-pantai di Kota Semarang yang membentuk tanggul-tanggul laut. Beberapa wilayah di Kota Semarang, khususnya Semarang Utara memiliki ketinggian dibawah permukaan laut. Kondisi seperti ini memungkinkan timbulnya banjir cukup parah pada wilayah cekungan tersebut.
=== Di bawah VOC ===
* Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat (1743-1751)
* Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)
* Surohadimenggolo IV (1773-?)
* Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)
 
Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. Pengaruh aktivitas manusia berperan dalam perubahan tipologi pantai, seperti aktivitas reklamasi dan sedimentasi oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang cukup dikenali oleh masyarakat Kota Semarang adalah Pantai Marina. Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari kondisi geografis Semarang yang merupakan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi cikal bakal pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi wilayah perkotaan saat ini. Bermula dari aktivitas perdagangan di pelabuhan menjadikan Kota Semarang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan perekonomian dan kontribusi distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai-sungai yang mengalir di pusat kota dahulu merupakan kawasan pelabuhan. Salah satu sungai tersibuk sebagai jalur lalu lintas kapal dan perahu adalah sungai Semarang. Akibat sedimentasi sungai, sungai Semarang sudah tidak memungkinkan untuk jalur lalu lintas, kemudian pelabuhan direlokasi ke Muara Baru. -->
=== Pemerintahan Hindia Belanda ===
* Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
* Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
* Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
* RTP Suryokusurno (1860-1887)
* RTP Reksodirjo (1887-1891)
* RMTA Purbaningrat (1891-?)
 
=== Iklim & cuaca ===
Pemerintahan kemudian dibagi dua, yakni Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:
Kota Semarang memiliki kondisi iklim tropis dengan tipe iklim menurut [[Klasifikasi iklim Köppen|klasifikasi Koppen]] adalah Am (tropikal monsunal). Iklim tropis monsunal ini dipengaruhi oleh letak lintang yang cukup jauh dari khatulistiwa sehingga efek ITCZ (hujan tahunan) kurang berpengaruh di Kota Semarang. Iklim monsunal ini juga berpengaruh terhadap pola musim di Kota Semarang secara periodik, yaitu musim kering/kemarau dan musim basah/penghujan. Pola musim di Kota Semarang disebabkan oleh pergerakan tahunan matahari yang menyebabkan perubahan dan perbedaan tekanan pada wilayah permukaan bumi.
* Raden Cokrodipuro (?-1927)
* RM Soebiyono (1897-1927)
* RM Amin Suyitno (1927-1942)
* RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)
 
Musim basah/penghujan memiliki periode 6 bulan (Oktober–Maret) meskipun keadaan sering berubah-ubah. Bulan Januari merupakan puncak musim basah dengan rata-rata curah hujan 430&nbsp;mm dengan suhu rata-rata 27 derajat. Musim basah di Kota Semarang memiliki karakteristik dengan kondisi udara yang hangat dan basah. Musim basah ini terjadi karena adanya aliran massa udara dingin dari Benua Asia bertemu dengan massa udara hangat di sepanjang khatulistiwa, sehingga menimbulkan gumpalan awan dengan kandungan uap air tinggi di kawasan ekuator. Bulan-bulan basah juga merupakan periode penyinaran matahari lebih panjang daripada periode bulan-bulan kering. Puncaknya pada tanggal 22 Desember dimana terjadi ''December Solstice'' (titik balik selatan matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 12 jam 30 menit (lebih panjang 30 menit).
Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:
* D. de Jongh (1916-1927)
* A. Bagchus (1928-1935)
* H.E. Boissevain (1936-1942)
 
Musim kering/kemaru memiliki periode 6 bulan (April–September) meskipun keadaan dan awal musim sering berubah-ubah. Bulan Agustus merupakan puncak musim kering dengan rata-rata curah hujan 60&nbsp;mm dengan suhu rata-rata 28 derajat. Musim kering ini memiliki karakteristik kondisi udara yang kering dan terik. Terdapat fenomena yang terjadi ketika musim kering berlangsung di Kota Semarang, yaitu fenomena penurunan suhu udara. Fenomena penurunan suhu udara ini terjadi akibat adanya aliran massa udara dingin dari Australia menuju ke Benua Asia.
=== Pemerintahan Republik Indonesia ===
* R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
* M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)
 
Aliran massa udara dingin ini terjadi karena adanya pembentukan sistem tekanan tinggi di Australia dan pusat tekanan rendah di Asia sepanjang periode musim kering. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh pergerakan tahunan matahari dan letak matahari yang saat periode musim kering berada di belahan bumi utara. Suhu udara terendah yang pernah terekam pada bulan Juli 2015 mencapai 18&nbsp;°C. Periode bulan-bulan kering merupakan periode penyinaran matahari lebih singkat dibandingkan bulan-bulan basah. Puncaknya pada tanggal 21 Juni dimana terjadi ''June Solstice'' (titik balik utara matahari), yang mana lama panjang hari di Kota Semarang adalah 11 jam 35 menit (lebih singkat 25 menit).
=== Pemerintahan Republik Indonesia Serikat ===
* RM. Condronegoro hingga tahun 1949
 
Musim peralihan merupakan periode dimana terjadi pergantian musim, baik basah ke kering maupun sebaliknya. Musim peralihan ini terjadi pada bulan-bulan awal dan akhir baik musim basah maupun kering, yaitu bulan September, Oktober, Maret, dan Aprl. Musim peralihan ini ditandai dengan bulan-bulan lembap yang mana curah hujan bulanan lebih dari 100&nbsp;mm, namun kurang dari 200&nbsp;mm. Karakteristik musim peralihan ini ditandai dengan kondisi udara yang sangat lembap, sehingga menimbulkan efek gerah pada tubuh. Kondisi udara pada musim peralihan sangat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga banyak muncul penyakit, seperti flu, demam, dan penyakit kulit. Bulan-bulan musim peralihan ini disebabkan oleh fenomena kulminasi yang terjadi di Kota Semarang. Fenomena kulminasi terjadi pada bulan Oktober akhir dan bulan Februari pertengahan di Kota Semarang.
=== Setelah pengakuan kedaulatan ===
* M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946-1952)
* R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).
 
Kota Semarang memiliki iklim basah dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.780&nbsp;mm. Meskipun demikian, curah hujan di Kota Semarang bervariasi, karena pengaruh dari efek topografi yang ada di Kota Semarang. Kota bawah memiliki rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.500&nbsp;mm, sedangkan Kota atas memiliki rata-rata curah hujan tahunan lebih tinggi sebesar 3.000&nbsp;mm. Perbedaan curah hujan ini disebabkan karena efek topografi yang menimbulkan hujan konveksi pada wilayah Kota Semarang. Rata-rata suhu tahunan di Kota Semarang sebesar 28&nbsp;°C, dengan fluktuasi suhu tidak begitu signifikan dalam setahun. Suhu tertinggi yang pernah terjadi di Kota Semarang adalah 39&nbsp;°C, dan suhu terendah yang pernah terjadi adalah 18&nbsp;°C. Fenomena suhu panas ini juga dikarenakan adanya fenomena ''[[Urban heat island (UHI)|urban heat island]]'' di Kota Semarang.
Untuk bupati selanjutnya lihat [[Kabupaten Semarang]].
 
{{Semarang weatherbox}}
[[Kotamadya]] Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi [[Jawa Tengah]].
 
== Pembagian administratifSejarah ==
[[Berkas:Samarang10.jpg|jmpl|220px|ka|Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddingh]]
Kota Semarang terdiri atas 16 [[kecamatan]] dan 177 [[kelurahan]]
[[Berkas:Coat of arms of Semarang (1827).svg|jmpl|220px|ki|Lambang ''Staadsgemeente'' Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tahun 1827.]]
 
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan.<ref>{{Cite book|url=http://worldcat.org/oclc/1055213430|title=KOTA KOLONIAL LAMA SEMARANG (Tinjauan Umum Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota)|last=Purwanto, L.M.F.|date=2005-08-03|publisher=Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University|oclc=1055213430|access-date=2020-07-18|archive-date=2021-01-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210108153817/https://www.worldcat.org/oclc/1055213430|dead-url=no}}</ref> Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
<center>
<onlyinclude>
{|class="wikitable"
! Kecamatan||Kelurahan
|- valign="top"
|[[Banyumanik, Semarang|Banyumanik]]||[[Pudakpayung, Banyumanik, Semarang|Pudakpayung]], [[Gedawang, Banyumanik, Semarang|Gedawang]], [[Jabungan, Banyumanik, Semarang|Jabungan]], [[Padangsari, Banyumanik, Semarang|Padangsari]], [[Banyumanik, Banyumanik, Semarang|Banyumanik]], [[Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang|Srondol Wetan]], [[Pedalangan, Banyumanik, Semarang]], [[Sumurboto, Banyumanik, Semarang]], [[Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang]], [[Tinjomoyo, Banyumanik, Semarang|Tinjomoyo]], [[Ngesrep, Banyumanik, Semarang|Ngesrep]]
|- valign="top"
|[[Candisari, Semarang|Candisari]]||[[Candi, Candisari, Semarang|Candi]], [[Jatingaleh, Candisari, Semarang|Jatingaleh]], [[Jomblang, Candisari, Semarang|Jomblang]], [[Kaliwiru, Candisari, Semarang|Kaliwiru]], [[Karanganyargunung, Candisari, Semarang|Karanganyargunung]], [[Tegalsari, Candisari, Semarang|Tegalsari]], [[Wonotingal, Candisari, Semarang|Wonotingal]]
|- valign="top"
|[[Gajahmungkur, Semarang|Gajahmungkur]]||[[Bendanduwur, Gajahmungkur, Semarang|Bendanduwur]], [[Bendanngisor, Gajahmungkur, Semarang|Bendanngisor]], [[Bendungan, Gajahmungkur, Semarang|Bendungan]], [[Gajahmungkur, Gajahmungkur, Semarang|Gajahmungkur]], [[Karangrejo, Gajahmungkur, Semarang|Karangrejo]], [[Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang|Lempongsari]], [[Petompon, Gajahmungkur, Semarang|Petompon]], [[Sampangan, Gajahmungkur, Semarang|Sampangan]]
|- valign="top"
|[[Gayamsari, Semarang|Gayamsari]]||Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawahbesar, Siwalan, Tambakrejo,
|- valign="top"
|[[Genuk, Semarang|Genuk]]||Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
|- valign="top"
|[[Gunungpati, Semarang|Gunungpati]]||Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo
|- valign="top"
|[[Mijen, Semarang|Mijen]]||Bubakan, Cangkiran, Jatibaran, Jatisari, Karangmalang, Kedungpani, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
|- valign="top"
|[[Ngaliyan, Semarang|Ngaliyan]]||Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari
|- valign="top"
|[[Pedurungan, Semarang|Pedurungan]]||Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
|- valign="top"
|[[Semarang Barat, Semarang|Semarang Barat]]||Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
|- valign="top"
|[[Semarang Selatan, Semarang|Semarang Selatan]]||Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri
|- valign="top"
|[[Semarang Tengah, Semarang|Semarang Tengah]]||Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu
|- valign="top"
|[[Semarang Timur, Semarang|Semarang Timur]]||Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
|- valign="top"
|[[Semarang Utara, Semarang|Semarang Utara]]||Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas
|- valign="top"
|[[Tembalang, Semarang|Tembalang]]||Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
|- valign="top"
|[[Tugu, Semarang|Tugu]]||Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo
|}
</onlyinclude>
</center>
 
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]], dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]] (''Sunan Pandanaran I''), untuk menyebarkan agama [[Islam]] dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon [[asam jawa|asam]] yang berjarak antara satu sama lain (jarang-jarang) (bahasa Jawa: ''asem arang''), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.<ref>{{Cite journal|last=Sutanto|first=Dewi Hermin|date=2016-06-30|title=PENTINGNYA PROMOSI GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN WISATA SEJARAH DI KOTA LAMA SEMARANG|url=http://dx.doi.org/10.26905/jpp.v1i1.372|journal=Jurnal Pariwisata Pesona|volume=1|issue=1|doi=10.26905/jpp.v1i1.372|issn=2541-5859|access-date=2020-07-18|archive-date=2023-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230307124514/https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpp/article/view/372|dead-url=no}}</ref>
== Perwakilan ==
[[DPRD]] Kota Semarang hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|Pemilihan Umum Legislatif 2014]] tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! Partai
! Kursi
|-
| [[PDI-P]]
| 15
|-
| [[Partai Gerindra]]
| 7
|-
| [[PKS]]
| 6
|-
| [[Partai Demokrat]]
| 6
|-
| [[Partai Golkar]]
| 5
|-
| [[PKB]]
| 4
|-
| [[PAN]]
| 4
|-
| [[PPP]]
| 2
|-
| [[Partai NasDem]]
| 1
|-
! '''Total'''
! 50
|}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoorgebouw van de Koninklijke Paketvaart Maatschappij te Semarang TMnr 60047997.jpg|jmpl|ka|Kantor KPM ([[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]) di Semarang (1918-1930)]]
== Penduduk ==
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar [[Kyai Ageng Pandan Arang I]]. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai [[Sunan Bayat]] atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan [[Hadiwijaya]] dari [[Kesultanan Pajang]]. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, Sultan pun memutuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan [[Kabupaten]], pada tanggal [[2 Mei]] [[1547]] bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H, setelah berkonsultasi dengan [[Sunan Kalijaga]]. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan [[Kesultanan Mataram]], wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
Penduduk Semarang umumnya adalah [[suku Jawa]] dan menggunakan [[Bahasa Jawa]] sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah [[Islam]]. Semarang memiliki komunitas [[Tionghoa]] yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan [[Bahasa Jawa]] dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.
 
Pada tanggal [[15 Januari]] [[1678]] Amangkurat II dari [[Kesultanan Mataram]] di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian pembayaran hutangnya.<ref name=Graaf>Graaf, H.J. de. 1989. ''Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura abad XVII''. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.</ref> Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun [[1705]] akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan kemudian Pemerintah [[Hindia Belanda]].
==Julukan==
Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:
* '''Venetië van Java'''<ref>[http://www.visitsemarang.com/artikel/menjelajah-semarang-dalam-satu-hari Menjelajah Semarang dalam satu hari]</ref>
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di [[Venesia]] ([[Italia]]), sehingga [[Belanda]] menyebut Semarang sebagai ''Venetië van Java''.
* '''Kota Lumpia'''
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.
* '''Kota Atlas'''
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
* '''The Port of Java'''
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari [[Jakarta]] atau [[Jawa Barat]] ke [[Surabaya]] atau [[Jawa Timur]] dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk singgah.
* '''Semarang Pesona Asia'''
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
 
[[File:Topography chart semarang residency.jpg|thumb|220px|ki|Residentie Semarang sebagai cikal-bakal [[Kedungsepur|Metropolitan Semarang Raya]].]]
==Pariwisata==
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah [[Gemeente]]. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan [[Jepang]].
[[Berkas:Lawang sewu.jpg|right|thumb|Obyek Wisata Lawang Sewu]]
[[Berkas:Wonderia Semarang.jpg|right|thumb|Taman Rekreasi Wonderia]]
===Wisata Alam===
* [[Pulau Tirangcawang]], di Kelurahan [[Tugu, Semarang|Tugu]]
* [[Pantai Tirang]], di Kelurahan [[Tambakharjo, Semarang Barat, semarang|Tambak Harjo]]
* [[Pantai Marina]], di Kelurahan [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Tawangsari]]
* [[Pantai Maron]], di Kelurahan [[Tambakharjo, Semarang Barat, semarang|Tambak Harjo]]
* [[Goa Kreo]], di Kelurahan [[Kandri, Gunungpati, Semarang|Kandri]]
* [[Taman Lele Semarang]], di Kelurahan [[Tambakaji, Ngaliyan, Semarang|Tambakaji]]
 
Pada masa [[Jepang]] terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai [[Militer]] (''Shico'' (kanji: 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (''Fuku Shico'' (kanji: 副市長)) yang masing-masing dari [[Jepang]] dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai [[Pertempuran Lima Hari]].
===Wisata sejarah===
* [[Museum Rekor Dunia Indonesia|Museum MURI]], di Kelurahan [[Tegalsari, Candisari, Semarang|Tegalsari]]
* [[Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah]], di Kelurahan [[Tegalsari, Candisari, Semarang|Tegalsari]]
* [[Museum Jamu Nyonya Meneer]], di Kelurahan [[Muktiharjo Lor, Pedurungan, Semarang|Muktiharjo]]
* [[Museum Jawa Tengah]], di Kelurahan [[Gisikdrono, Semarang Barat, Semarang|Gisikdrono]]
* [[Museum Mandala Bhakti]], di Kelurahan [[Pindrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang|Pindrikan Kidul]]
* [[Lawang Sewu]], di Kelurahan [[Pindrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang|Pindrikan Kidul]]
* [[Tugu Muda]], di Kelurahan [[Pindrikan Kidul, Semarang Tengah, Semarang|Pindrikan Kidul]]
* [[Candi Tugu]], di Kelurahan [[Tugurejo, Tugu, Semarang|Tugurejo]]
* Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan [[Purwodinatan, Semarang Tengah, Semarang|Purwodinatan]]
 
Tahun 1946 [[Inggris]] atas nama [[Sekutu]] menyerahkan kota Semarang kepada pihak [[Belanda]]. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan [[Belanda]] tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, [[Kota Salatiga|Salatiga]], dan akhirnya di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan.
===Wisata religius===
[[Berkas:Masjid Baiturrahmanb.jpg|thumb|[[Masjid Baiturrahman Semarang]], di Simpanglima.]]
* [[Masjid Agung Jawa Tengah]], di Kelurahan [[Sambirejo, Gayamsari, Semarang|Sambirejo]]
* [[Masjid Baiturrahman Semarang]], di Simpanglima
* [[Masjid Kauman Semarang]], di daerah Kauman, Johar
* [[Klenteng Sam Po Kong]], di daerah Simongan
* [[Gereja Blenduk Semarang|Gereja Blenduk]], di Kecamatan Semarang Utara
* [[Gereja Katedral Semarang]] di Kelurahan [[Randusari, Semarang Selatan, Semarang|Randusari]]
* [[Pagoda Buddhagaya]], di Kecamatan Banyumanik
 
Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoebiyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
===Wisata keluarga===
* [[Wonderia]], di Kelurahan [[Tegalsari, Candisari, Semarang|Tegalsari]]
* [[Kebun binatang Mangkang, Semarang|Kebun Binatang Mangkang]], di Kelurahan [[Mangkang Kulon, Tugu, Semarang|Mangkang Kulon]]
* [[Puri Maerokoco|Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco)]], di Kelurahan [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Tawangsari]]
 
===Wisata belanja=Ekonomi ==
[[Berkas:Johar market Semarang2.jpg|jmpl|220px|ka|Presiden [[Joko Widodo]], dalam peresmian revitalisasi Pasar Johar Semarang]]
* Pasar Johar, di Kelurahan [[Kauman, Semarang Tengah, Semarang|Kauman]]
 
* Citra Land Mall ''([[Ramayana Lestari Sentosa |Ramayana]])'', Kelurahan [[Karang Kidul, Semarang Tengah, Semarang|Karang Kidul]]
Selain sebagai pusat pemerintahan [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga merupakan pusat perekonomian (perdagangan dan bisnis) yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN). Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Menurut data [[BPS]] 2020, PDRB Kota Semarang atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 189 triliun.<ref name="bps" />{{rp|38-39}} Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.<ref name="bps">{{cite web |url=http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |title=Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012 |publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang |year=2013 |access-date=2015-03-10 |archive-date=2015-04-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150402143412/http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |dead-url=yes }}</ref>{{rp|43}}
* Java Mall ''([[Hypermart]])'', di Kelurahan [[Peterongan, Semarang Timur, Semarang|Peterongan]]
* Paragon Mall ''([[Matahari Department Store|Matahari]])'', di Kelurahan [[Sekayu, Semarang Tengah, Semarang|Sekayu]]
* Sri Ratu ''([[Matahari Department Store|Matahari]])'', di Kelurahan [[Peterongan, Semarang Timur, Semarang|Peterongan]]
* DP Mall ''([[Carrefour]])'', di Kelurahan Pekunden Jl. Pemuda Semarang Tengah
* M-Art Shop, Jl. Mataram 653 Semarang
 
Dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah [[migrasi]] masuk, penurunan angka pengangguran, dan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang masih kalah saing dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Surabaya, namun iklim bisnis yang kondusif memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memiliki 50 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 85 gedung berkisar 7–11 lantai. Gedung-gedung pencakar langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung-gedung pencakar langit ini terkonsentrasi pada wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah daftar gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: [[Daftar gedung tertinggi di Semarang]].
==Perayaan==
Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:
* [[Dugderan]]
* [[Semarang Expo]]
* [[Semarang Great Sale]]
* [[Semarang Fashion Festival]]
* [[Semarang Fashion On The Street]]
* [[Festival Kota Lama Semarang]]
 
=== Kawasan bisnis terpadu ===
==Kuliner==
Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian regional Jawa Tengah, Kota Semarang telah bertransformasi dan berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurun waktu perkembanganya, Kawasan metropolitan Semarang terus berkontribusi dan turut andil dalam finansial dan moneter yang vital di Indonesia. Sektor perdagangan dan perindustrian yang berkembang pesat menjadi kunci dasar pembangunan Kota Semarang. Pertumbuhan kota yang sangat tinggi juga dikarenakan berkembangnya sektor jasa dalam arus perekonomian Kota Semarang dan akan terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan konsumen, dan minat investasi. Semakin kondusifnya iklim bisnis di Kota Semarang menyebabkan tumbuhnya kawasan perkantoran dan perdagangan. Sebagai upaya regionalisasi dan keperluan tata ruang wilayah, berkembang kawasan bisnis terpadu atau ''CBD ([[Distrik bisnis pusat|Central Business District]])'' di Kota Semarang yang diperuntukan untuk kawasan ekonomi terpadu.
===Masakan===
Makanan khas Semarang antara lain adalah:
* [[Bandeng presto]]
* [[Soto Bangkong]] "[[Soto Semarang]]"
* [[Mie Kopyok]]
* [[Nasi pindang]]
* [[Sega Becak]]
* [[Sega Lunyu]]
* [[Kuah Tahu Pong]]
* [[Pecel Koyor]]
* [[Tahu Petis]]
* [[Tahu Gimbal]]
 
Kota Semarang memiliki kawasan CBD utama, yaitu ''Golden Triangle Business District''. ''Golden Triangle Business District'' merupakan kawasan bisnis terpadu yang terletak di Semarang Pusat yang memiliki tiga segmen sub-CBD, meliputi: ''Simpang Lima City Center'' (SLCC), ''Pemuda Central Business District'' (PCBD), dan ''Gajahmada Golden Triangl''e (GGT). Selain Golden Triangle Business District, Kota Semarang juga memiliki kawasan CBD yang masih berkembang tersebar di beberapa lokasi, meliputi: Kawasan CBD Peterongan, Kawasan CBD Majapahit, Kawasan CBD Setiabudi, Kawasan CBD Tembalang, dan Kawasan CBD [[Jenderal Sudirman]] – Kalibanteng. Pengembangan kawasan CBD ini disebabkan karena kondisi pusat kota mulai menunjukan kejenuhan, sehingga terjadi perluasan pusat bisnis.
===Jajanan===
[[Berkas:Loenpia Semarang with sauce.JPG|thumb|[[Lunpia Semarang]]]]
Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:
* [[Madu Semarang]]
* [[Lunpia Semarang]]
* [[Wingko Babat]]
* [[Spekoek]]
* [[Jongkong Singkong]]
* [[Gandos]]
* [[Kue Moci]]
* [[Blanggem]]
* [[Mentho]]
* [[Timus]]
* [[Gilo-gilo]]
* [[Bakpia]]
* [[Tahu Gimbal]]
 
===Minuman= Pemerintahan ==
=== Wali kota ===
Minuman khas Semarang antara lain adalah:
{{utama|Daftar Wali Kota Semarang}}
* [[Es Cao]]
* [[Es Congklik]]
* [[Wedang tahu]]
* [[Wedang Jahe]]
* [[Wedang Ronde]]
* [[Wedang Kacang Tanah]]
* [[Wedang Durian]]
* [[Wedang Lengkeng]]
* [[Kolak Setup]]
 
Wali kota Semarang saat ini dijabat oleh [[Hevearita Gunaryanti Rahayu]]. Sebelumnya, ia adalah wakil wali kota Semarang mendampingi wali kota, [[Hendrar Prihadi]]. Hendrar dan Rahayu merupakan pemenang dua periode pemilu, yakni pada [[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2015|pemilihan umum wali kota Semarang 2015]] dan [[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2020|pemilihan umum wali kota Semarang 2020]]. Pada 10 Oktober 2022, masa tugas periode kedua [[Hendrar Prihadi|Hendrar]], ia ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP), sehingga jabatannya sebagai wali kota Semarang berakhir. Selanjutnya, Rahayu menjadi wali kota Semarang, dilantik oleh gubernur Jawa Tengah, [[Ganjar Pranowo]], pada 30 Januari 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Prajapada kota Semarang.<ref>{{cite press release|url=https://semarangkota.go.id/p/4370/san_hendi_kepada_ita_usai_dilantik_jadi_wali_kota_semarang|title=Pesan Hendi Kepada Ita Usai Dilantik Jadi Wali Kota Semarang|publisher=Dinas Komunikasi, Statistik, Informatika, dan Persandian Kota Semarang|location=Semarang|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825113504/https://semarangkota.go.id/p/4370/san_hendi_kepada_ita_usai_dilantik_jadi_wali_kota_semarang|dead-url=no}}</ref>
===Oleh-oleh===
* [[Roti Gandjel Rel]]
* [[Lumpia]]
* [[Tahu Bakso Ungaran]]
* [[Mari Wijen]]
 
{|class="wikitable" style="background:#ffffef; float:center; text-align:center;"
== Media ==
=== Surat kabar ===
Kota Semarang memiliki beberapa surat kabar di antaranya:
{| class="wikitable"
|-
! {{Abbr|No.|Number}}
! Nama
! colspan=2|Wali Kota
! Jenis
! Awal menjabat
! Jaringan
! Akhir Menjabat
! Perusahaan
! BahasaPrd.
! Wakil Wali Kota
|-
!style="background:#BD2016; color:white"| 15
| align="center"| [[Koran Sindo|Koran SINDO Edisi Jawa Tengah]]
|[[Berkas:Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.png|100px]]
| rowspan=7| Nasional
| [[KoranHevearita Sindo|KoranGunaryanti SINDORahayu]]
|30 Januari 2023
| [[Sindo Media|SINDOMedia]]<br/><small>(melalui [[Media Nusantara Citra|MNC]])</small><br/>
|''Petahana''
| rowspan=13| [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|([[Pemilihan umum Wali Kota Semarang 2020|2020]])
|-
|''Lowong''
| align="center"| [[Suara Pembaruan|Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah]]
| [[Suara Pembaruan]]
| [[BeritaSatu Media Holdings|BeritaSatu]]
|-
| align="center"| [[Republika (surat kabar)|Republika Edisi Jawa Tengah]]
| [[Republika (surat kabar)|Republika]]
| [[Mahaka Media|MAHAKA]]
|-
| align="center"| [[Kompas (surat kabar)|Kompas Edisi Jawa Tengah]]
| [[Kompas (surat kabar)|Kompas]]
| [[Kompas Gramedia|KG]]
|-
| align="center"| [[Bisnis Indonesia|Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah]]
| [[Bisnis Indonesia]]
| [[Bisnis Indonesia|JAG]]
|-
| align="center"| [[Media Indonesia|Media Indonesia Edisi Jawa Tengah]]
| [[Media Indonesia]]
| [[Media Group|MEDIA]]
|-
| align="center"| [[Koran Tempo|Koran Tempo Edisi Jawa Tengah]]
| [[Koran Tempo]]
| [[Tempo (majalah)|Tempo Media]]
|-
| align="center"| [[Radar Semarang]]
| rowspan=6| Lokal
| rowspan=2| [[Jawa Pos]]
| rowspan=2| [[Grup Jawa Pos]]
|-
| align="center"| [[Meteor (surat kabar)|Meteor]]
|-
| align="center"| [[Suara Merdeka]]
| rowspan=2| [[Suara Merdeka]]
| rowspan=2| [[Suara Merdeka]]
|-
| align="center"| Wawasan
|-
| align="center"| Tribun Jateng
| [[Kompas (surat kabar)|Kompas]]
| [[Kompas Gramedia|KG]]
|-
| align="center"| [[Bisnis Indonesia|Bisnis Semarang]]
| [[Bisnis Indonesia]]
| [[Bisnis Indonesia|JAG]]
|}
=== Televisi ===
==== Terrestrial televisi ====
Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 16-stasiun televisi (10-siaran nasional & 6-siaran lokal) seperti:
{| class="wikitable"
!Kanal
!Signal
!Frekuensi
!Nama
!Jaringan
!Nama perusahaan
!Pemilik
!Status
!Negara
|-
| rowspan=2 align="center"| 23
| rowspan=2| 487.250-[[MHz]]
| rowspan=17| [[UHF]]
| [[Televisi Republik Indonesia|TVRI Nasional]]
| rowspan=2| [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]]
| rowspan=2| Lembaga Penyiaran Publik TVRI
| [[Pemerintah Indonesia]]
| Nasional
| rowspan=17| {{flagcountry|Indonesia}}
|-
| [[TVRI Jawa Tengah]]
| [[Jawa Tengah|Pemerintah Jawa Tengah]]
| Lokal
|-
| align="center"| 25
| 503.250-[[MHz]]
| [[ANTV]]
|
| PT Cakrawala Andalas Televisi
| [[Visi Media Asia|VIVA]]
| rowspan=13|Nasional
|-
| align="center"| 27
| 519.250-[[MHz]]
| [[Indosiar]]
|
| PT Indosiar Visual Mandiri
| [[Surya Citra Media]]
|-
| align="center"| 29
| 535.250-[[MHz]]
| [[Trans TV]]
|
| PT Televisi Transformasi Indonesia
| [[Trans Media]]
|-
| align="center"| 31
| 551.250-[[MHz]]
| [[MNCTV]]
|
| PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
| [[Media Nusantara Citra|MNC]]
|-
| align="center"| 33
| 567.250-[[MHz]]
| [[RCTI]]
|
| PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
| [[Media Nusantara Citra|MNC]]
|-
| align="center"| 35
| 583.250-[[MHz]]
| [[SCTV]]
|
| PT Surya Citra Televisi
| [[Surya Citra Media]]
|-
| align="center"| 37
| 599.250-[[MHz]]
| [[Global TV]]
|
| PT Global Informasi Bermutu
| [[Media Nusantara Citra|MNC]]
|-
| align="center"| 39
| 615.250-[[MHz]]
| [[tvOne]]
|
| PT Lativi Media Karya
| [[Visi Media Asia|VIVA]]
|-
| align="center"| 41
| 631.250-[[MHz]]
| [[Trans7]]
|
| PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
| [[Trans Media]]
|-
| align="center"| 43
| 647.250-[[MHz]]
| [[MetroTV]]
|
| PT Media Televisi Indonesia
| [[Media Group]]
|-
| align="center"| 45
| 663.250-[[MHz]]
| [[iNews TV]]
|
| PT Sun Televisi Network
| [[Media Nusantara Citra|MNC]]
|-
| align="center"| 47
| 679.250-[[MHz]]
| [[Kompas TV]]
|
| PT Gramedia Media Nusantara
| [[Kompas Gramedia]]
|-
| align="center"| 49
| 695.250-[[MHz]]
| [[Rajawali Televisi]]
|
| PT Metropolitan Televisindo
| [[Rajawali Corpora]]
|-
| align="center"| 53
| 727.250-[[MHz]]
| [[Semarang TV]]
| [[Indonesia Network]]
| PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia
| [[Kelompok Media Bali Post]]
| rowspan=1|Lokal
|}
 
==== TelevisiDewan berlanggananperwakilan ====
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang}}
Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang#Komposisi DPRD}}
* [[Aora TV]]
 
* [[Astro Nusantara]]
=== Kecamatan ===
* [[BiG TV]]
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang}}
* [[Centrin TV]]
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang}}
* [[Groovia TV]]
 
** [[UseeTV]]
== Demografi ==
* [[Indovision]]
{{See also|Suku Jawa}}
** [[Top TV (TV berlangganan)|Top TV]]
 
** [[OkeVision]]
Penduduk Semarang umumnya adalah [[suku Jawa]] (94,24%) dan menggunakan [[bahasa Jawa Semarang|Bahasa Jawa]] sebagai bahasa sehari-hari. Kemudian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (3,48%) dan suku-suku lainnya seperti [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] (2,28%). Sementara untuk agama yang dianut mayoritas menganut agama [[Islam]]. Adapun banyaknya penduduk kota Semarang menurut agama yang dianut yakni [[Islam]] (85,25%), kemudian [[Kekristenan]] (13,74%), dengan rincian [[Kristen Protestan]] (7,05%) dan [[Kristen Katolik]] (6,69%). Penduduk kota Semarang yang beragama [[Agama Buddha|Buddha]] (0,58%), kemudian [[Hindu]] (0,07%), sebagian kecil lainnya menganut [[Aliran kepercayaan]] dan [[Konghucu]] (0,03%).<ref name="DUKCAPIL"/>
* [[Max3]]
 
* [[Nexmedia]]
== APBD ==
** [[OrangeTV]]/[[Skynindo]]
[[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah]] atau yang biasa disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD merupakan salah satu instrumen kebijakan yang digunakan pemerintah daerah sebagai alat untuk membiayai pelaksanaan pemerintahan, pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Secara umum APBD terbagi dalam 3 akun besar yaitu akun Pendapatan, akun Belanja dan akun Pembiayaan. Akun Pendapatan dalam APBD berisi sumber-sumber pendapatan pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (Daper) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Belanja adalah seluruh belanja pemerintah daerah yang dialokasikan untuk satu tahun anggaran. Pembiayaan adalah sejumlah pembiayaan dikelola pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran digunakan untuk menutup defisit anggaran.
* [[Transvision]]
** [[YesTV]]
* [[Topas TV]]
* [[Viva+]]
 
APBD Kota Semarang dapat kita jabarkan sebagai berikut
=== Radio ===
{| class="wikitable sortable"
Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 59-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:
|+Sejarah APBD Kota Semarang
{| class="wikitable"
!Tahun
!Pendapatan
!Belanja
!Pembiayaan
|-
|2016
! Frekuensi
|3.425.203.229.000
! Sinyal
|4.187.918.414.000
! Nama
|762.715.185.000
! Stasiun
|-
|2017
| 666 [[Hertz|KHz]]
|3.950.141.353.000
| rowspan=8| [[Modulasi amplitudo|AM]]
|4.550.157.704.000
| Radio Borobudur Semarang
|600.016.351.000
|-
|2018
| 720 [[Hertz|KHz]]
|4.301.858.632.218
| Radio Silaturahim
|5.170.158.970.218
|Islam
|868.300.338.000
|-
|2019
| 801 [[Hertz|KHz]]
|4.749.249.080.000
| Radio Programma 1
|5.134.427.774.000
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|385.178.694.000
|-
|2020
| 936 [[Hertz|KHz]]
|5.093.441.461.000
| Radio Pasopati Andalan
|5.256.092.789.000
|Polaris Media
|162.651.328.000
|-
| 1062 [[Hertz|KHz]]
| Radio Unisa
|Cakrawala Broadcasting Network
|-
| 1152 [[Hertz|KHz]]
| Radio Pertiwi
|Pertiwi Satya Pariwara
|-
| 1170 [[Hertz|KHz]]
| Radio Programma 4
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 1476 [[Hertz|KHz]]
| Radio Hiu Kencana
|(tidak aktif)
|-
| 87,8 [[MHz]]
| rowspan=51| [[Modulasi frekuensi|FM]]
| Radio Kharisma Insan Dinamik Semarang
|Star Network
|-
| 88,2 [[MHz]]
| Radio Programma 3
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 88,2 [[MHz]]
| Radio Hot
| ABS-CBN Radio/Sky Erma Broadcasting Station
|-
| 88,6 [[MHz]]
| Radio Rhema
|Katolik
|-
| 89,0 [[MHz]]
| Radio Programma 1
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 89,4 [[MHz]]
| Radio EduTop
|TOP Broadcasting Network
|-
| 89,8 [[MHz]]
| [[Sindo Trijaya FM|Radio SINDO Trijaya Semarang]]
| [[Sindo Trijaya FM|Radio SINDO Trijaya]]
|-
| 90,2 [[MHz]]
| [[Trax FM|Radio Trax Semarang]]
| [[Trax FM|Radio Trax]]
|-
| 90,5 [[MHz]]
| Radio Gema Centrabuana Suara
|Centrabuana Media
|-
| 90,6 [[MHz]]
| Radio Programma 2
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 91,0 [[MHz]]
| [[Elshinta|Radio Sinergi]]
| [[Elshinta|Radio Elshinta News and Talk]]
|-
| 91,4 [[MHz]]
| Radio Programma 4
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 91,8 [[MHz]]
| [[Radio Dangdut Indonesia|Radio Dangdut Indonesia Semarang]]
| [[Radio Dangdut Indonesia]]
|-
| 92,2 [[MHz]]
| Radio SPS
|SBS Broadcasting Company
|-
| 92,4 [[MHz]]
| Radio Bisnis Semarang
| Radio Pas (Radio Bisnis Jakarta)
|-
| 92,6 [[MHz]]
| Radio Idola
|Rasika Swara Indomaya
|-
| 93,4 [[MHz]]
| Radio Smart Semarang
| Radio Semarang
|-
| 94,0 [[MHz]]
| Radio Suara Serasi
|Capitol Broadcasting Center
|-
| 94,5 [[MHz]]
| Radio Agape FM
|Radio Bandido
|-
| 94,7 [[MHz]]
| Radio Cipta
|MBC
|-
| 94,9 [[MHz]]
| Radio Good News
|UCB Indonesia
|-
| 95,3 [[MHz]]
| Radio Programma 2
| [[Radio Republik Indonesia|RRI]]
|-
| 95,7 [[MHz]]
| Radio Cakrawala Opini PPOR
|Metra Broadcasting Network
|-
| 96,1 [[MHz]]
| [[FeMale Radio|Radio]] Delta
| Radio Delta
|-
| 96,5 [[MHz]]
| [[Radio Ichtus Semarang|Radio Ichthus]]
|ABC Network
|-
| 96,9 [[MHz]]
| Radio Suara Semarang
|RMN Manila 558
|-
| 97,7 [[MHz]]
| Radio Pro Alma
|Indomedia
|-
| 98,5 [[MHz]]
| Radio Gaya
|Almarhum
|-
| 98,7 [[MHz]]
| Radio Bass
|Almarhum
|-
| 98,9 [[MHz]]
| [[Radio Sonora|Radio Sonora Semarang]]
| [[Radio Sonora]]
|-
| 99,3 [[MHz]]
| Radio Best
|CPP RadioNet
|-
| 100,1 [[MHz]]
| Radio Rasika
|Rasika
|-
| 101,2 [[MHz]]
| Radio Chandra Taruna
|Candra Taruna
|-
| 101,6 [[MHz]]
| Radio Indah Bahagia Ceria
|IBC
|-
| 102,0 [[MHz]]
| [[Prambors|Radio Prambors Semarang]]
| [[Prambors|Radio Prambors]]
|-
| 102,4 [[MHz]]
| Radio Gajah Mada
|Gajahmada Media
|-
| 102,8 [[MHz]]
| Radio Jatayu Angkasa
|Bombo
|-
| 103,2 [[MHz]]
| Radio Kis
|Ramako Group
|-
| 103,6 [[MHz]]
| Radio Pop
|ZOE Broadcasting Network
|-
| 104,4 [[MHz]]
| Radio ImeldaAliw Personel & Communication
|-
| 105,2 [[MHz]]
| Radio Suara Sakti
|Saksi Media
|-
| 105,6 [[MHz]]
| Radio Borobudur
|Borobudur 25
|-
| 106,0 [[MHz]]
| Radio Bisnis Semarang
|PAS FM Jakarta
|-
| 106,8 [[MHz]]
| Radio Cakrawala
|Bloomberg Radio
|-
| 107,0 [[MHz]]
| Radio Tourist Information Centre
|Bloomberg Radio
|-
| 107,1 [[MHz]]
| Radio Keruxon
|Keruxon Broadcasting Station
|-
| 107,2 [[MHz]]
| Radio Be
|Sky Network
|-
| 107,3 [[MHz]]
| Radio Suaka
|NBN Radio
|-
| 107,5 [[MHz]]
| Radio Sahabat Sejati
|NBN Radio
|-
| 107,7 [[MHz]]
| Radio Pendidikan Semarang
|Dinas Pendidikan Kota Semarang
|-
| 107,9 [[MHz]]
| Radio Dakwah Islam
|Islam
|}
 
== Sarana umumKesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Semarang}}
=== Olahraga ===
[[PSIS Semarang]] merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama Liga Djarum]] Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh [[Persik Kediri]]
Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
 
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain [[Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi]], [[Rumah Sakit Nasional Diponegoro]] (RSND), [[Rumah Sakit Telogorejo]], [[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]], Rumah Sakit Elizabeth, RSUD KRMT Wongsonegoro, Rumah Sakit William Booth, Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Rumah Sakit Columbia Asia Semarang, dan lainnya.
[[Semarang United FC]] merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.
 
== Pendidikan ==
[[Sasana Tinju Tugu Muda Semarang]] merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bis Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 – 1985 memiliki beberapa petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.
[[Berkas:GERBANG SMA NEGERI 7 SEMARANG.jpg|jmpl|ka|220px|SMA Negeri 7 Semarang]]
 
Sebagai [[ibu kota]] provinsi di [[Jawa Tengah]], berbagai sekolah negeri dan swasta, dari jenjang [[Taman Kanak-Kanak]] hinga perguruan tinggi, banyak berlokasi atau dibangun di kota Semarang. Data dari [[Badan Pusat Statistik]], dalam buku Statistik Pendidikan Kota Semarang 2022 mencatat, jumlah sekolah di kota Semarang pada tahun 2022 sebanyak 1.850 sekolah. Jenjang [[Taman Kanak-Kanak|TK]] sebanyak 668 sekolah, 9 diantaranya negeri dan 659 lainnya swasta. Untuk jenjang [[Sekolah Dasar]] sebanyak 506 sekolah, 325 negeri dan 181 swasta. Jenjang [[Sekolah Menengah Pertama]] sebanyak 191 sekolah, 45 negeri dan 146 swasta. Kemudian, jenjang [[Sekolah Menengah Atas]] sebanyak 74 sekolah, 16 negeri dan 58 swasta. Dan jenjang [[Sekolah Menengah Kejuruan]] sebanyak 86 sekolah, 12 negeri dan 74 swasta. Untuk perguruan tinggi sebanyak 26 sekolah, 9 negeri dan 17 swasta.<ref name="SEKOLAH">{{cite report|url=https://semarangkota.bps.go.id/publication/2023/08/02/51bf89767b50d50029171126/statistik-pendidikan-kota-semarang-2022.html|title=Statistik Pendidikan Kota Semarang 2022|format=pdf|pages=12|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang|location=Semarang|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825103919/https://semarangkota.bps.go.id/publication/2023/08/02/51bf89767b50d50029171126/statistik-pendidikan-kota-semarang-2022.html|dead-url=no}}</ref>
===Transportasi===
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur [[pantura]] yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan [[Kota Surakarta|Solo]]. Angkutan bus antarkota dipusatkan di [[Terminal Terboyo]], [[Genuk,_Semarang|Kecamatan Genuk]]. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi [[TransSemarang]], yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway ([[Trans Jakarta]]) di [[Jakarta]].
 
[[Berkas:Dekanat ft undip.jpg|jmpl|ki|220px|Fakultas Teknik [[Universitas Diponegoro]] Semarang]]
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Semarang yakni [[Akademi Kepolisian]], [[Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]], Politeknik Kesehatan Semarang, [[Universitas Diponegoro]], [[Universitas Negeri Semarang]], [[UIN Walisongo]], [[Politeknik Negeri Semarang]], [[Politeknik Negeri Semarang|Politeknik Maritim Negeri]] Indonesia, [[Universitas Islam Sultan Agung]], [[Universitas Katolik Soegijapranata]], [[Universitas Dian Nuswantoro]], [[Universitas Stikubank Semarang]], [[Universitas Muhammadiyah Semarang]], [[Universitas Semarang]], [[Universitas Wahid Hasyim]], [[Universitas Ivet]], [[Universitas Pandanaran]], [[Universitas 17 Agustus 1945 Semarang]], [[Universitas PGRI Semarang]], [[Universitas STEKOM]], [[STIE Bank BPD Jateng]], [[STIE Totalwin Semarang]], [[STIE Widya Manggala]], [[STIE Dharma Putra]], [[Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang]] (Stikom), [[Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)]], dan lainnya.
 
== Transportasi ==
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]]: [[Stasiun Semarang Tawang]] untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta [[Stasiun Semarang Poncol]] untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
[[Berkas:Koridor 2 - Nucleus.jpg|jmpl|220px|ka|Bus Koridor 2 [[Trans Semarang]]]]
 
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, maupun udara karena kota ini adalah titik tengah dari jalur utara [[Pulau Jawa]] menghubungkan kedua kota besar, yakni [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]. Selain itu, untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah bagian selatan, DI [[Yogyakarta]] dan [[Jawa Timur]], saat ini telah dioperasikan ruas [[Jalan Tol Semarang-Solo]] yang beroperasi penuh sejak tahun 2018, dan untuk menghubungkan Semarang dengan kota-kota di Jawa Tengah bagian barat, [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]], dan Jakarta, telah dioperasikan [[Jalan Tol Semarang-Batang]] yang beroperasi sejak tahun 2018.{{cn}}
Angkutan udara dilayani di [[Bandara Ahmad Yani]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. [[Pelabuhan Tanjung Mas]] menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
 
Angkutan [[bus antarkota]] dipusatkan di [[Terminal Mangkang]], [[Tugu, Semarang|Kecamatan Tugu]]. Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[angkot]], dan [[becak]]. Pada tahun 2009 [[Trans Semarang]] mulai beroperasi, yang juga dikenal dengan [[Bus Rapid Transit]] (BRT), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway ([[Transjakarta]]) di [[Jakarta]]. Pada tahun 2019, mulai beroperasi [[Koridor Pengumpan Trans Semarang|Feeder Trans Semarang]] yang merupakan angkutan pengumpan dengan armada [[bus kecil|bus mikro]] seperti merk ''Isuzu ELF seri long chasis'' yang dapat menjangkau kawasan permukiman yang tidak dapat dilewati oleh BRT. Feeder ini juga memiliki koridor dan halte tersendiri, sehingga dapat memperluas akses transportasi umum di Kota Semarang.
Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.
 
[[Berkas:SemarangAirportTerminal.jpg|jmpl|220PX|ki|[[Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani]]]]
===Kesehatan (rumah sakit)===
Angkutan udara dilayani di [[Bandara Ahmad Yani]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negeri, contohnya ke [[Singapura]] dan [[Kuala Lumpur|Kuala Lumpur, Malaysia]]. Ada juga [[Pelabuhan Tanjung Mas]], menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia. Pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:
* [[RSUP Dr. Karyadi]]
* [[RSUD Kota Semarang]]
* [[RSU Tlogorejo]]
* [[Rumah Sakit Elizabeth]]
* [[Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum]]
* [[Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto]]
* [[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]]
* [[Rumah Sakit William Both]]
* [[Rumah Sakit Islam Sultan Agung]]
* Rumah Sakit Columbia Asia Semarang
 
[[Berkas:Semarang Tawang 2019.jpg|jmpl|220px|ka|[[Stasiun Semarang Tawang]].]]
===Pendidikan===
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah [[kereta api]] Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api [[Hindia Belanda]] dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435&nbsp;mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Bahkan berdasarkan [[Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics]] terdapat 6 universitas di Semarang termasuk 100 universitas terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang:
 
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta ''Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij'' (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen–Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang–Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]] utama, yaitu [[Stasiun Semarang Tawang]] yang melayani layanan kereta api antarkota kelas eksekutif serta sebagian besar kelas campuran jalur utara Jawa dan [[Stasiun Semarang Poncol]] hanya memberhentikan sebagian kecil kereta api antarkota kelas campuran beserta seluruh kelas ekonomi lintas utara.
====Perguruan tinggi negeri====
Perguruan tinggi negeri tersebut adalah:
* [[Universitas Diponegoro]] (UNDIP)
* [[Universitas Negeri Semarang]] (UNNES)
* [[Politeknik Negeri Semarang]] ([[POLINES]])
* [[IAIN Walisongo]]
* [[Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]] (P3B/BPLP/PIP)
* [[Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang]] (POLTEKKES Semarang)
 
== Olahraga ==
====Perguruan tinggi swasta====
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Semarang memiliki banyak fasilitas olahraga yang lengkap diantaranya Komplek Olahraga Jatidiri yang terdapat [[Stadion Jatidiri]], markas dari klub sepak bola [[PSIS Semarang]]. Selain itu Kota Semarang juga memiliki fasilitas stadion dalam ruang seperti GOR Jatidiri, GOR Sahabat dan Knight Stadium. Kota Semarang juga memiliki fasilitas olahraga balap yaitu Sirkuit Mijen yang sering digunakan untuk balap motor.
Perguruan tinggi swasta antara lain:
* [[Universitas Dian Nuswantoro]] (UDINUS)
* [[Universitas Katolik Soegijapranata]] (UNIKA)
* [[Universitas STIKUBANK]]
* [[Universitas Pandanaran]] (UNPAND)
* [[STIE Totalwin Semarang]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer Semarang]] (STEKOM)
* [[Universitas Sultan Agung]] (UNISSULA)
* [[Universitas Semarang]]
* [[Universitas 17 Agustus 1945]] (UNTAG)
* [[Universitas Muhammadiyah Semarang]]
* [[Universitas Wahid Hasyim Semarang]]
* [[Universitas AKI Semarang]]
* [[Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang]]
* [[STMIK ProVisi IT College]]
* [[AKABA 17 Agustus 1945]]
* [[STIE Dharma Putra]]
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jateng]]
* [[Kolese PIKA]]
 
====Sekolah menengahJulukan atas====
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara lain sebagai ''Venetië van Java''<ref>{{Cite web |url=http://www.visitsemarang.com/artikel/menjelajah-semarang-dalam-satu-hari |title=Menjelajah Semarang dalam satu hari |access-date=2012-10-10 |archive-date=2012-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121122025741/http://www.visitsemarang.com/artikel/menjelajah-semarang-dalam-satu-hari |dead-url=no }}</ref> karena Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di [[Venesia]] ([[Italia]]), sehingga [[Belanda]] menyebut demikian. Kemudian dijuluki sebagai ''Kota Lumpia'', [[Lumpia Semarang|Lumpia]] adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Lumpia sendiri diambil dari kata ''lun pia'' (hokkien : 润餅).
* [[SMA Negeri 1 Semarang]]
* [[SMA Negeri 2 Semarang]]
* [[SMA Negeri 3 Semarang]]
* [[SMA Negeri 4 Semarang]]
* [[SMA Negeri 5 Semarang]]
* [[SMA Negeri 6 Semarang]]
* [[SMA Negeri 7 Semarang]]
* [[SMA Negeri 8 Semarang]]
* [[SMA Negeri 9 Semarang]]
* [[SMA Negeri 10 Semarang]]
* [[SMA Negeri 11 Semarang]]
* [[SMA Negeri 12 Semarang]]
* [[SMA Negeri 13 Semarang]]
* [[SMA Negeri 14 Semarang]]
* [[SMA Negeri 15 Semarang]]
* [[SMA Negeri 16 Semarang]]
* [[SMA Islam Sultan Agung 1]]
* [[SMA Kolese Loyola]]
* [[SMA Karangturi]]
* [[SMA Sedes Sapiantiae]]
* [[SMA Kebon Dalem]]
* [[SMA Kristen Tri Tunggal]]
* [[SMA Kristen YSKI]]
* [[SMA Krista Mitra]]
* [[SMA Sint Louis]]
* [[SMA Kristen Terang Bangsa]]
* [[SMA Kesatrian 1]]
* [[SMA Hidayatullah]]
* [[SMA Nasima]]
*
 
== Kota kembarPariwisata ==
[[Berkas:Lawang sewu semarang.jpg|ka|jmpl|220px|ka|Objek wisata [[Lawang Sewu]].]]
* {{flagicon|Republik Rakyat Tiongkok}} [[Beihai]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]
[[Berkas:Semarang at night.jpg|jmpl|ki|220px|[[Masjid Agung Jawa Tengah]] Semarang]]
* {{flagicon|Republik Rakyat Tiongkok}} [[Fuzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]
[[Berkas:Gereja Blenduk Kota-Lama Semarang.jpg|jmpl|ka|220px|ka|[[Gereja Blenduk]] Semarang]]
* {{flagicon|Australia}} [[Brisbane]], [[Australia]]
* {{flagicon|Vietnam}} [[Da Nang]], [[Vietnam]]<ref>[http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/06/m9wg7g-kerja-sama-sister-city-semarangda-nang-akan-ditingkatkan Republika.co.id]</ref>
* {{Flag icon|Amerika Serikat}} [[Tallahassee, Florida]], [[Amerika Serikat]]
* {{flagicon|Malaysia}} [[Kota Melaka]], [[Malaysia]]
* {{flagicon|Honduras}} [[Tegucigalpa]], [[Honduras]]
 
Pariwisata menjadi salah satu pendukung [[ekonomi|perekonomian]] kota Semarang. Bangunan lama peninggalan masa penjajahan [[Belanda]], terdapat di beberapa sudut kota. Pariwisata dan kuliner juga menjadi suatu simbol atau kekhasan dari kebanyakan wilayah di [[Indonesia]], termasuk di kota Semarang. Selain bangunan lama, wisata religi juga bisa ditemukan di kota ini. Perpaduan budaya [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa]] juga menjadi salah satu keunikan kota Semarang.
== Lain-lain ==
* Semarang memiliki slogan sebagai ''Kota ATLAS'' (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
* Beberapa pasar besar anatara lain pasar Johar,pasar Peterongan, pasar Jatingaleh, pasar Banyumanik, pasar Kobong, pasar Karangayu, pasar Bulu, pasar Gang Baru, dll.
* Perusahaan Farmasi antara lain [[Phapros]], [[Saka Farma]], [[DGPharm]], dan Zenith.
* Pabrik Jamu antara lain [[Jamu Jago]], Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.
* Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa [[Walikan]].
 
Salah satu tempat wisata di kota Semarang ialah [[Lawang Sewu]], yang berasal dari [[bahasa Jawa]], artinya seribu pintu. Ini merupakan bangunan peninggalan [[Belanda]], yang digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api yang memiliki banyak pintu, sehingga disebut Lawang Sewu. Bangunan ini dibangun secara bertahap dari 1904 hingga 1918. Kini dijadikan sebagai museum tempat menyimpan koleksi kereta api di [[Indonesia]].<ref name="WISATA">{{cite web|url=https://travel.kompas.com/read/2022/03/18/131300427/15-wisata-semarang-yang-wajib-dikunjungi|title=15 Wisata Semarang Yang Wajib Dikunjungi|first=Muhammad|last=Yuroka|date=11 September 2022|6=|website=travel.kompas.com|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825124503/https://travel.kompas.com/read/2022/03/18/131300427/15-wisata-semarang-yang-wajib-dikunjungi|dead-url=no}}</ref>
== Seniman dan selebriti ==
 
* [[Tukul Arwana]], pelawak dan presenter talkshow Bukan Empat Mata di stasiun televisi Trans 7.
Tempat wisata keagamaan dapat ditemukan di kota Semarang. Bangunan masjid yang besar seperti [[Masjid Agung Jawa Tengah]], [[Masjid Baiturrahman Semarang]], dan [[Masjid Kauman Semarang]], menjadi wisata keagamaan yang banyak dikunjungi wisatawan di kota Semarang. Kemudian, [[Gereja Blenduk]] dan [[Gereja Katedral Semarang]] dengan bangunan khas [[Belanda]] juga menjadi salah satu wisata keagamaan di Semarang. Kemudian [[Klenteng Sam Po Kong]] dengan nuansa [[Tionghoa]] menjadi wisata keagamaan lainnya di kota Semarang.<ref name="WISATA"/> Berbagai macam wisata lainnya dapat ditemukan di kota ini.
* [[Ki Joko Hadiwijoyo]], dalang wayang kulit asal Kota Semarang.
 
* [[Nartosabdho|Ki Nartosabdho]], dalang Wayang kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal pada tahun 1985 lalu.
== Kuliner ==
* [[Anne Avantie]], desainer kondang
[[Berkas:Loenpia Semarang with sauce.JPG|jmpl|220px|ka|[[Lumpia Semarang]].]]
* [[Asty Ananta]], pemain sinetron dan pembawa acara
 
* [[Tia|Tia AFI]], pemenang AFI indosiar
Kuliner yang dikenal dari Semarang yakni [[Lumpia Semarang]], sehingga kota Semarang disebut sebagai kota Lumpia. Kuliner lain yang bisa ditemukan di kota ini ialah [[Soto Semarang]], Mangut Kepala Manyung, Babat Gongso, [[Bandeng presto]], Tahu Petis, Gudeg Koyor, [[Mie Kopyok]], Sega Becak, Mie Tite, Sega Lunyu, Nasi Gandul, Sego Ayam, Nasi Pindang, Tahu Pong, Pisang Plenet, Pecel Koyor, Petis Kangkung, Sego Goreng Babat Semarang, Tahu Petis, Soto Daging Sapi, [[Tahu Gimbal]], Swiekee Kuah, Tahu Telur, Kupat tahu, dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://makananoleholeh.com/makanan-khas-semarang/|title=Makanan Khas Semarang|website=makananoleholeh.com|accessdate=25 Agustus 2023|archive-date=2023-08-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230825124459/https://makananoleholeh.com/makanan-khas-semarang/|dead-url=no}}</ref>
* [[Raden Saleh]], pelukis Indonesia
 
* [[Philip ten Klooster]], pematung Belanda
== Kota kembar ==
* [[Max van Egmond]], penyanyi bas-bariton Belanda
* {{flagicon|Vietnam}} [[Đà Nẵng]], [[Vietnam]]<ref>{{Cite web|last=Hawari|first=Hanif|date=2023-04-06|title=7 Makanan Khas Semarang yang Wajib Dicoba|url=http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/06/m9wg7g-kerja-sama-sister-city-semarangda-nang-akan-ditingkatkan|website=https://food.detik.com|archive-url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-6658798/7-makanan-khas-semarang-yang-wajib-dicoba|archive-date=2017-06-30|access-date=2024-07-18}}</ref>
* [[Daniel Sahuleka]], penyanyi Belanda berdarah Maluku-Tionghoa-Sunda
* [[Nedly Andrew Girke Elstak]], komponis, peniup terompet, dan pianis jazz Belanda
* [[Johanna Carolina van der Wal]], musikus dan pianis Belanda
* [[Robert Maingay]], pematung Belanda
* [[Willem Einthoven]] (1860–1927), dokter dan peneliti Belanda. Usaha penelitiannya mengarah kepada [[Elektrokardiogram]] (mendapatkan hadiah [[Nobel]] bidang kedokteran 1924)
* [[Fuad Hassan]] (1929–2007), politikus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1985–1993)
* [[Nh. Dini]] 1936), sastrawati
* [[Shania Junianatha]], personil [[JKT48]]
* [[Muklis Sutan Rambing]], pemilik dan pelatih Sasana Tinju Tugu Muda Semarang sekarang berubah Sasana Tinju Temujin Rambing di Kampung Lasipin 339A, Kota Semarang Timur.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Semarang}}
* {{id}} [{{resmi|http://www.semarang.go.id Situs web Semarang]}}
 
{{Ibukota Provinsi di Indonesia}}
{{Kota Semarang}}
{{Kedungsepur}}
{{Jawa Tengah}}
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Semarang at night.jpg}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kota Semarang| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Semarang]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Semarang]]
[[Kategori:Kota di Jawa Tengah|Semarang]]
[[Kategori:Kota Semarang|Kota Semarang]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]