Abraham Joshua Heschel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Abraham Joshua Heschel''' Rabbi Abraham Joshua Heschel adalah seorang filsuf Yahudi, teolog, sekaligus pemimpin keagamaan. Ia lahir di Polandia pada 1907, dan meningg...'
 
Ira Silva (bicara | kontrib)
k std
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Abraham Joshua Heschel'''
 
Baris 20 ⟶ 21:
 
Tuhan bisa dikenali, menurut Heschel, karena manusia mampu mentransendensikan diri dari kodratnya. Tuhan bisa dikenali karena manusia memiliki harkat dan martabat yang terbuka bagi pengharapan transenden tak terbatas di masa depan. Manusia terbuka untuk pengalaman-pengalaman religius, yang, menurutny, merupakan gerbang pertemuan dirinya dengan Tuhan. Di depan gerbang itu, bukan manusia yang mengejar Tuhan, tapi Tuhanlah yang membuka dirinya pada manusia. Dalam kosa katanya, Heschel menulis “Bukanlah manusia yang mencari Tuhan, melainkan Tuhanlah yang mencari manusia.” Dengan kata lain, keluhuran harkat dan martabat manusia ‘merangsang’ Tuhan untuk mencari dan menemukan manusia. Heschel sendiri berpendapat bahwa sejarah manusia bukanlah sejarah manusia mencari Tuhan, melainkan sejarah Tuhan yang mencari manusia. Begitu luhur makna manusia di tatapan matanya, sehingga, karena keluhuran martabatnya, manusia boleh mendapatkan kehormatan untuk ‘bersentuhan’ dengan Tuhan.
 
{{tokoh-stub}}