Melani Budianta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Foto Melani Budianta
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
|occupation = Akademisi
}}
'''Melani Budianta''' (lahir di {{lahirmati|[[Malang]], [[Jawa Timur]], [[|16 Mei]] [[|5|1954]]}}) adalah seorang akademisi[[akademikus]], intelektual publik, dan aktivis berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia merupakan guru besar di [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]] [[Universitas Indonesia]] dengan kepakaran di bidang kajian gender dan [[poskolonialisme]], [[sastra bandingan]], dan kajian [[budaya]]. Melani merupakan istri dari [[sastrawan]] [[Eka Budianta]].
 
== Pendidikan ==
Melani Budianta mendapatmeraih gelar Sarjanasarjana dari jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (d/hdulu Fakultas Sastra) [[Universitas Indonesia]] pada tahun [[1979]]. Ia kemudian meraih gelas [[Master]] dalam bidang Kajian Amerika dari [[University of Southern California]] (1981) dan [[Ph.D.]] dalam bidang Sastra Inggris dari [[Cornell University]] (1992).
 
Melani Budianta mendapat gelar Sarjana dari Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (d/h Fakultas Sastra) [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1979. Ia kemudian meraih gelas Master dalam bidang Kajian Amerika dari [[University of Southern California]] (1981) dan Ph.D. dalam bidang Sastra Inggris dari [[Cornell University]] (1992).
 
== Gerakan Perempuan ==
 
Di Indonesia, Melani Budianta dikenal sebagai intelektual publik yang aktif dalam gerakan perempuan. Ia turut mendirikan [[Suara Ibu Peduli]],<ref>Nur Iman Subono, ''Catatan Perjalanan Suara Ibu Peduli'' (Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 1999)</ref> kelompok perempuan yang sangat berperan dalam Reformasi 1998 lewat “Politik Susu” yang menggugat dampak kebijakan ekonomi pemerintah terhadap anak-anak dan perempuan. Suara Ibu Peduli turut menyokong aksi mahasiswa 1998 dengan menyalurkan nasi bungkus, uang, obat-obatan, dan tenaga mereka. Dengan menggunakan istilah “Ibu” sebagai payung besar, Suara Ibu Peduli melakukan redefinisi atas konstruksi “Ibu” Orde Baru yang apolitis dan terbatas di wilayah domestik.
 
Baris 54 ⟶ 52:
 
== Karya Ilmiah ==
===Beberapa tulisan akademis Melani Budianta dalam jurnal dan antologi (berbahasa Inggris):===
 
Beberapa tulisan akademis Melani Budianta dalam jurnal dan antologi (berbahasa Inggris):
 
* [http://depot.knaw.nl/13476/1/Budianta_Cultural_expressions_of_the_Chinese.pdf "Malang Mignon: Cultural Expresssions of the Chinese, 1940-1960."] dalam Jennifer Lindsay & Maya H.T. Liem, ''Heirs to World Culture : Being Indonesian 1950-1965'' (Leiden: KITLV Press, 2012): 255-281.
Baris 68 ⟶ 65:
* [http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/146493700361033 "Discourse of cultural identity in Indonesia during the 1997-1998 monetary crisis."] ''Inter-Asia cultural studies'' 1.1 (2000): 109-128.
 
===Buku dan artikel ilmiah dalam Bahasa Indonesia:===
 
Buku dan artikel ilmiah dalam Bahasa Indonesia:
 
* “Tiga Wajah Julius Caesar: Gender dan Politik dalam Terjemahan” dalam Henri Chambert-Loir (ed.), [http://www.penerbitkpg.com/resensi/detil/41804090308/Sadur-Sejarah-Terjemahan-di-Indonesia-dan-Malaysia ''Sadur, Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia''] (KPG, EFEO, Forum Jakarta-Paris, Pusat Bahasa, Univ. Pajajaran, 2009), hal. 1011-1024.