Tank: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Pergerakan: ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 76:
Sebuah tank tempur utama dirancang untuk memiliki mobilitas tinggi dan dapat melewati segala macam [[Medan (permukaan)|medan]]. Tank menggunakan dua atau empat tapak rantai untuk bergerak. Rantai ini digerakkan oleh sebuah roda besar di tiap tapaknya yang menyalurkan tenaga dari mesin. Roda rantainya yang lebar menyebarkan tekanan yang dihasilkan oleh beratnya tank, membuat tekanan yang dihasilkan dapat setara dengan kaki manusia.<ref>[[#Thompson2000|Thompson and Sorvig (2000)]], ''Sustainable Landscape Construction: A Guide to Green Building Outdoors'', p.51</ref> Jenis medan yang sangat menyulitkan tank adalah tanah yang sangat lembut seperti [[rawa]], dan medan berbatu yang memiliki batu-batu besar. Pada medan "biasa", tank diharapkan bisa berjalan dengan kecepatan 30–50 [[km/jam]], dan kecepatan di [[jalan]]an bisa mencapai 70&nbsp;km/jam.
 
Meskipun begitu, [[logistik]] pergerakan tank tidak mudah. Di atas kertas, atau ketika [[uji coba]] selama beberapa jam, sebuah tank memang memiliki kemampuan ''[[off-road]]'' yang mengungguli kendaraan roda biasa apapun. Di atas jalananpun, kecepatannya juga tidak jauh berbeda dengan [[kendaraan lapis baja]] beroda biasa. Namun dalam prakteknyapraktiknya, kecepatan tinggi tank hanya bisa digunakan untuk beberapa saat, sebelum terjadi kerusakan mekanis. Tank tidak bisa senantiasa berjalan pada kecepatan tertinggi, dan harus berhenti secara rutin untuk melakukan perbaikan pencegahan agar selalu siap untuk bertempur.
 
Karena tank yang tidak bisa bergerak merupakan target yang mudah bagi [[mortir]] dan [[artileri]], kecepatan biasanya tidak dipakai secara maksimum, dan selalu diusahakan untuk selalu menggerakan tank dengan [[kendaraan pengangkut tank]] atau [[kereta api]], untuk menghemat tenaga tank. Tank pada akhirnya akan bergantung pada kereta api dan infrastruktur [[rel kereta api]], karena tak ada angkatan bersenjata yang memiliki cukup banyak kendaraan pengangkut tank untuk mengangkut semua tank mereka. Karena itulah, [[jembatan]] rel kereta api dan [[stasiun]] rel kereta api merupakan target utama bagi mereka-mereka yang ingin memperlambat laju serangan tank.