Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: fix edit |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Hadiluwih''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sumberlawang, Sragen|Sumberlawang]], [[Kabupaten Sragen|Sragen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Hadiluwih, adalah sebuah desa/kelurahan yang berada di wilayah paling selatan dari Kecamatan Sumberlawang. Secara umum wilayah hadiluwih terdiri dari pesawahan tanpa irigasi (dataran datar yang bergantung turunnya hujan) dengan jenis tanah hitam (grumusol). Lebih dari 80% penduduknya hidup sebagai
petani. Hasil tanaman pangan yang paling dominan adalah : padi, jagung,
kacang tanah.
Kelurahanh Hadiluwih terdiri dari beberapa desa/dusun : Kedungdowo, Bibis (mBibis), Pandanan,
Bojong (mBojong), Jetak (nJethak) dan Sumber Rejo. Pamerintahan desa disebut Kelurahan/Desa
Hadiluwih. Ada 5 kebayanan: Kedungdowo I, Kedungdowo II, Bojong,
Jetak-Sumberrejo, Pandanan dan Bibis.
Agama Islam sangat dominan di Kelurahan Hadiluwih, lebih dari 90% penduduknya
menganut agama Islam. Pendidikan warga desa Hadiluwih : mulai dari tidak lulus SD -
sampai dengan S1, S2, S3 bahkan sudah ada yang mencapai gelar Professor. [http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/01/20/159671-prof-ravik-karsidi-jadi-rektor-uns Bp. Prof. Ravik Karsidi] yang merupakan Rektor [[UNS]] adalah berasal dari Desa Kedungdowo. Di desa ini ada: 4 TK, 2 SD, 1 [[MIN]]. Saat ini Lurah/Kepala Desa di
Hadiluwih : Bp. Wiranto.
|