Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Unzil (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Unzil (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 6:
 
== Sejarah ==
[[Madrasah]] Mu’allimiin [[Muhammadiyah]] [[Yogyakarta]] pada awalnya didirikan oleh KH [[Ahmad Dahlan]] pada tahun 1918 dengan nama “Qismul Arqa” di Kampung [[Kauman]] [[Yogyakarta]] (Alfian, 1989). Sepanjang sejarahnya, Madrasah al-Qismu al-Arqo mengalami beberapa kali perubahan nama. Secara kronologis, perubahan nama ini dimulai dari Madrasah al-Qismu al-Arqo kemudian [[Hogere Moehammadijah School]], kemudian [[Kweekschool Islam]] dan menjadi [[Kweekschool Moehammadijah]].
 
Nama [[Kweekschool]] muncul dalam pikiran KH Ahmad Dahlan setelah kunjungannya dari [[Katholieke Kweekschool]] di [[Muntilan]] (Sejarah Muhammadiyah, tt). Pada mulanya sekolah ini bertempat di [[Kauman]]. Kemudian pindah ke Ketanggungan [[Wirobrajan]] (sekarang Jl. Letjend. S. Parman 68). Pada tahun 1952, Comite Ara-ara melaporkan telah berhasil mendirikan bangunan permanen sekolah meliputi ruang kelas, [[masjid]], rumah direktur dan sebagainya (Soeara Muhammadijah, 1952). Bangunan utama (tampak dalam foto) ini akhirnya diruntuhkan setelah rusak parah pada saat kota Yogyakarta dihantam gempa bumi 26 Mei 2006. [[Ahmad Syafii Maarif]], mantan [[Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah]] yang juga salah satu [[alumni]] madrasah ini berinisiatif menggalang dana untuk membangun bangunan utama Mu'allimiin. Pada awal tahun 2008, bangunan utama ini berhasil dibangun kembali.
 
Perubahan nama menjadi Madrasah Mu’allimiin Muhammadijah terjadi pada tahun 1941 berdasar hasil kongres Muhammadyah ke-23 19-25 Juli 1934 di Yogyakarta (Soeara Muhammadijah, 1941). Nama Madrasah Mu’allimiin Muhammadiyah Yogyakarta dipergunakan hingga sekarang. Perubahan nama ini bermula dari kritik para warga Muhammadiyah, mengapa harus memakai nama sekolah Belanda; [[Kweekschool]], padahal ijazahnya dan kurikulumnya jelas berbeda.
 
Pada mulanya, sekolah ini didirikan dengan tujuan untuk mencetak [[muballigh]], [[guru]], dan [[pemimpin]] [[Muhammadiyah]]. Awalnya [[sekolah]] ini lebih mirip sebagai [[pesantren]] dengan mengadopsi sistem dan metode pendidikan modern. Namun setelah berubah menjadi Hogere MuhammadijahMoehammadijah School, kurikulumnya ditambah dengan pelajaran ilmu [[sekuler]]/umum.
 
Materi kurikulum sekolah yang meliputi ilmu agama dan ilmu sekuler/umum menjadi satu wujud cita-cita dan eksperimen [[KH Ahmad Dahlan]] untuk mendamaikan dua kutub ilmu tersebut dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Versi lain menyebutkan bahwa latar belakang pendirian al-Qismu al-Arqo sangat sederhana. Sekolah ini didirikan menjawab tuntutan para alumnus [[Sekolah Rakyat]] (sekolah ongko loro) Muhammadiyah yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah guru milik ''gubernemen''. Informasi ini diperkuat oleh artikel dalam Soeara Muhammadijah terbitan Januari 1922 yang menyebutkan al-Qismu al-Arqo sebagai sekolah kelanjutan sekolah kelas dua (ongko loro). Muhammadiyah beberapa kali mengajukan permohonan persamaan ijazah dengan rekomendasi [[Boedi Oetomo]], namun tidak juga diterima. Akhirnya KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1918 mendirikan Madrasah al-Qismu al-Arqo sehingga para alumnus sekolah rakyatnya bisa melanjutkan sekolah. Di samping itu, mereka juga dapat membantu mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain.
 
== Menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah ==