Mutiara Hati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier)
Baris 118:
Tapi ternyata, Tante Nuna tetap akan merawat Nabila meskipun ia nanti menikah. Tante Nuna tetap akan mengantar dan menjemputnya ke sekolah bergantian dengan Ayah. Lagipula, Om Rama orangnya baiiik, banget. Nabila juga suka dengan Om Rama. Apalagi Om Rama suka anak-anak, dan mau ikut bersekongkol. Om Rama juga bisa telaten menjawab pertanyaan Nabila soal  mengapa Tuhan menciptakan orang berbeda jenis kelamin? Tante juga telaten menjawab apa nanti kalau mereka menikah akan punya anak? Dari manakah anak itu lahir? Wah, menurut Nabila, dunia ini ternyata ajaib. Allah memang Maha Besar!
 
Setelah kepergian Susan dan datangnya Om Rama, ternyata ada wanita yang datang lagi di kehidupan Aji. Namanya Tante Fira! Tante Fira ini sebenarnya orangnya hebat. Apalagi ambisinya. Ia seorang wanita karirkarier. Sayangnya, ia pembenci anak-anak. Ia selalu terganggu dengan kehadiran anak-anak. Di depan Aji, ia berusah mati-matian menutupi perasaan tidak sukanya pada anak-anak, demi bisa menikahi Aji. Ia berambisi menikahi Aji bukan mengincar harta Aji. Tapi lebih pada ingin mengembangkan bisnisnya!
 
Fira punya kelompok perusahaan. Dan sejauh ini, ia sudah memiliki dua perusahaan: sebuah kelompok majalah yang cukup besar, dan sebuah restoran yang cukup sukses. Kalau ditambah perusahaan advertising yang cukup menjanjikan, tentu ia bakal lebih sukses mengalahkan banyak wanita karirkarier di Jakarta. Tentu saja usaha ini gagal, Nabila cs meraih sukses besar dalam menjauhkan Tante Fira dari kehidupan Aji. Mereka menyelidiki, apa yang paling dibenci Tante Fira. Setelah tahu Tante fira tidak suka anak-anak, Nabila sengaja mengundang teman-temannya ke rumah, saat Tante Fira datang. Rumah jadi gaduh. Apalagi saat Danang kentut. Anak-anak berhamburan dan ribut sekali. Tante Fira seperti orang kesetanan. Mengamuk dan berlari meninggalkan rumah Nabila! Untuk selamanya, tentu!
 
Nabila senang, tapi juga ngeri. Saat itu, ia mengira Tante Fira kemasukan setan. Ia menanyakan hal itu pada Ayah. Apa mungkin setan masuk dalam tubuh manusia? Dan kalau setan itu jahat, mengapa Allah menciptakan setan?