Surah al-Anbiya': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
'''Surah Al-Anbiya' ''' ([[bahasa Arab|Arab]]: '''الأنبياء''' , ''al-Anbiyā' '', "[[Nabi Islam|Nabi-Nabi]]") adalah [[surah]] ke-21 dalam [[Al-Qur'an]]. Surah yang terdiri atas 112 ayat ini termasuk golongan surah [[Makkiyah]]. Nama ''al-anbiya '' ([[bahasa arab]]:nabi-nabi) digunakan karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang [[nabi (islam)|nabi]]. Permulaan surah Al-Anbiya menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum [[musyrik]] [[Mekkah]] terhadap wahyu yang dibawa Nabi [[Muhammad]] SAW. maka ditegaskan [[Allah]], kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah [[tauhid]], dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surah itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad SAW supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
 
== Terjemahan ==
''Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.''
* Semakin mendekat kepada umat manusia; Hari Perhitungan mereka, sementara mereka dalam keadaan lalai seraya berpaling. Tiada tersampaikan kepada mereka suatu pengajaran pun dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengar hal yang demikian sambil mempermainkan, kalbu mereka dalam keadaan lalai, bahwa orang-orang yang zalim itu menyembunyikan pembicaraan mereka: "Orang itu tidak lain seorang manusia seperti kalian; lalu apakah kalian menerima sihir ini ketika kalian menyadari yang demikian?" Katakanlah: "Tuhanku Maha Mengetahui semua ucapan di langit maupun di bumi, sungguh Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." <br>bahkan orang-orang itu mengatakan: "Khayalan-khayalan yang kalut yang diada-adakan bahkan ia adalah seorang penyair, hendaknya ia tunjukkan mu'jizat kepada kami sebagaimana para Rasul sebelumnya diutus" Tiada satu negeri pun yang Kami telah tumpas sebeIum orang-orang itu, yang penduduknya bersedia untuk mengimani; lalu apakah orang-orang itu akan beriman?  <br>Kami tiada mengutus para Rasul sebelum dirimu, terkecuali beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka tanyakan kepada orang-orang yang terpelajar, jika kalian tiada mengetahui; <br>dan Kami tidak menjadikan tubuh-tubuh mereka tiada membutuhkan makanan bahwa mereka itu bukanlah golongan yang kekal, bahwa Kami penuhi janji Kami kepada mereka kemudian Kami selamatkan mereka beserta orang-orang yang Kami perkenan; <br>dan Kami tumpas golongan yang melampaui batas.  (Ayat:1-9)
* Sungguh telah Kami kirimkan kepada kalian sebuah Kitab yang berisi pengajaran untuk kalian; maka tidakkah kalian merenungkan?  (Ayat:10)