Daftar gunung berapi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Adi raihan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
<onlyinclude><!-- See [[Wikipedia_talk:Featured_lists#Proposed_change_to_all_featured_lists]] for an explanation of this and other inclusion tags below -->
[[Berkas:Mahameru-volcano.jpeg|thumb|400px|alt=A brown volcano in the center with white smoke emanating from its peak, a cloudy sky fading from blue at the top through yellow in the middle to red at the horizon, and brown mountains in the foreground.|[[Semeru|Mahameru]] (Semeru) di atas [[Gunung Bromo]], Jawa Timur]]
[[Geografi Indonesia]] didominasi oleh [[gunung api]] yang terbentuk akibat [[Subduksi|zona subduksi]] antara [[lempeng Eurasia]] dan [[Lempeng Australia|lempeng Indo-Australia]].</onlyinclude> Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya [[Krakatau]], yang letusannya berdampak secara global [[Letusan Krakatau 1883|pada tahun 1883]],<ref name="winchester2003">{{cite book|last=Winchester|first=Simon|authorlink=Simon Winchester|title=[[Krakatoa: The Day the World Exploded: 8 27, 1883]]|publisher=HarperCollins|year=2003|isbn=0-06-621285-5}}</ref> letusan [[supervulkan]] [[Danau Toba]] yang diperkirakan terjadi 74.000 [[Sebelum Sekarang|tahun sebelum sekarang]] yang menyebabkan terjadinya [[musim dingin vulkan]] selama enam tahun,<ref name="Oppenheimer2002">{{cite journal|title=Limited global change due to the largest known Quaternary eruption, Toba ≈74 kyr BP?|last=Oppenheimer|first=C.|year=2002|journal=Quaternary Science Reviews|pages=1593&ndash;1609|volume=21|issue=14&ndash;15|doi=10.1016/S0277-3791(01)00154-8|biSMode = 2002QSRv...21.1593O }}</ref> dan [[Gunung Tambora]] dengan letusan paling hebat yang pernah [[Sejarah tertulis|tercatat]] dalam sejarah pada tahun 1815.<ref name="Stothers1984">{{cite journal|last=Stothers|first=Richard B.|journal=[[Science (journal)|Science]]|title=The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath|volume=224|issue=4654|year=1984|pages=1191–1198|doi=10.1126/science.224.4654.1191|pmid=17819476|biSMode = 1984Sci...224.1191S }}</ref>
 
Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari [[Cincin Api Pasifik]]. 150 entri dalam daftar di bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan [[Busur Sunda]]. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di [[Halmahera]], termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di [[Sulawesi]] dan [[Kepulauan Sangihe]]. Wilayah terakhir berada dalam satu [[busur vulkan]] dengan gunung berapi [[Filipina]].
 
Gunung berapi yang paling aktif adalah [[KelutGunung Kelud|Kelud]] dan [[Merapi]] di [[Pulau Jawa]], yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, KelutKelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 [[Volcanic Explosivity Index]] (VEI),<ref name="kelut">{{cite web|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-28=&volpage=erupt|title=Kelut Eruptive History|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-19}}</ref> sedangkan [[Merapi]] telah meletus lebih dari 80 kali.<ref name="merapi">{{cite web|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-25=&volpage=erupt|title=Merapi Eruptive History|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-19}}</ref> [[Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi]] menobatkan Merapi sebagai [[Gunung Api Dekade Ini]] sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi
 
Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya [[Gunung Sinabung]], yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.<ref>{{cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/186891 |title=Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif |date=5 2, 2012}}</ref>
Baris 111:
[[Selat Sunda]] memisahkan Pulau Sumatera dan [[Jawa]], dengan pulau vulkanik [[Krakatau]] berdiri di antara keduanya. Krakatau meletus hebat pada tahun 1883, memusnahkan dua pertiga pulau dan menyisakan [[kaldera]] besar di bawah laut. Ledakan dahsyat ini terdengar hingga ke pulau Rodrigues di dekat [[Mauritius]] (berjarak sekitar {{convert|4800|km|mi}}).<ref name="winchester2003"/> [[Kerucut parasit]] baru, yang disebut [[Anak Krakatau]], muncul dari lautan di tengah-tengah kaldera pada tahun 1930.<ref>{{cite journal|title=Anak Krakatau and old Krakatau: a reply|journal=[[GeoJournal]]|last=Whittaker|first=R. J.|coauthors=Bush, M. B.|volume=29|issue=4|year=1993|doi=10.1007/BF00807545|pages=417&ndash;420}}</ref> Pulau Krakatau lainnya yang terbentuk akibat letusan 1883 adalah Sertung, Panjang, dan Rakata.
 
Dari segi ukuran, Jawa memang relatif kecil jika dibandingkan dengan Sumatera, tetapi pulau ini memiliki [[Gunung berapi di Jawa|konsentrasi gunung berapi aktif]] yang lebih tinggi. Ada 45 gunung berapi aktif di pulau Jawa, tidak termasuk 20 [[kawah vulkanik|kawah]] dan [[kerucut vulkanis|kerucut]] kecil di [[kompleks vulkanik Dieng]] dan kerucut muda di [[Kaldera Tengger|kompleks kaldera Tengger]]. Beberapa gunung berapi dikelompokkan menjadi satu dalam daftar di bawah ini karena lokasinya yang berdekatan. [[Gunung Merapi]], [[Semeru]] dan [[Kelud]] adalah tiga gunung berapi yang paling aktif di Pulau Jawa. Gunung Semeru terus mengeluarkan letusan sejak 1967.<ref>{{cite web|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-30=&volpage=weekly|title=Semeru Weekly Reports|accessdate=2006-12-07}}</ref> Gunung Merapi dinobatkan sebagai [[Gunung Api Dekade Ini]] sejak 1995.<ref>{{cite journal|author=International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior|authorlink=IAVCEI|title=Decade Volcano Update|journal=Bulletin of Volcanology|doi=10.1007/BF00298711|pages=82&ndash;83|year=1995|volume=57|issue=1|bibcode=1995BVol...57...76.}}</ref> [[Ijen]] memiliki danau [[kaldera]] warna-warni yang unik berupa reservoir alami dengan tingkat keasaman yang tinggi ([[pH]]<0.3).<ref>{{cite journal|title=Natural Pollution Caused by the Extremely Acid Crater Lake Kawah Ijen, East Java, Indonesia|author=Ansje Löhr, Thom Bogaard, Alex Heikens, Martin Hendriks, Sri Sumarti, Manfred van Bergen, Kees C.A.M. van Gestel, Nico van Straalen, Pieter Vroonand, and Budi Widianarko|journal=Environmental Science and Pollution Research|volume=12|issue=2|year=2005|doi=10.1065/espr2004.09.118|pages=89&ndash;95}}</ref> Terdapat aktivitas penambangan [[belerang]] di Ijen, tempat para penambang mengumpulkan belerang terkonsentrasi tinggi hanya dengan menggunakan tangan.
 
Catatan: Puncak Krakatau adalah Rakata, bukan Anak Krakatau