Kekaisaran Karoling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Partage de l'Empire carolingien au Traité de Verdun en 843.JPG|thumb|right|300px|Kekaisaran Karolingia pada puncak
kekuasaannya, dan pembagiannya sesuai Traktat Verdun tahun 843.]]
'''Kekaisaran Karoling''' (800–888) adalah sebuah kekaisaran besar di kawasan barat dan tengah wilayah Eropa pada permulaan [[Abad Pertengahan]]. Kekaisaran ini diperintah oleh [[wangsa Karoling]], yang sudah memerintah sebagai raja [[suku Franka|orang Franka]] sejak 751 dan sebagai raja [[Lombards]] di Italia sejak 774. Pada 800, Raja Franka [[Karel yang Agung|Karel Agung]] dinobatkan menjadi kaisar di [[Roma]] oleh [[Paus Leo III]] sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali [[Kekaisaran Romawi]] di barat selama masa kekosongan takhta [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Seusai perang saudara (840–43) yang meletus sepeninggal Kaisar [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Saleh]], kekaisaran ini dipecah menjadi sejumlah kerajaan otonom. Salah satu raja tetap diakui sebagai kaisar, tetapi hanya memiliki sedikit kewenangan di luar wilayah kerajaannya sendiri
Pada 884, [[Karel Gemuk]] mempersatukan kembali seluruh kerajaan untuk terakhir kalinya, tetapi ia mangkat pada 888 dan kekaisaran pun serta-merta kembali terpecah-belah. Karena satu-satunya ahli waris sah laki-laki dari wangsa Karoling yang tersisa kala itu adalah seorang kanak-kanak, maka para bangsawan memilih raja-raja regional di luar wangsa Karoling atau, sebagaimana yang terjadi di [[Francia Timur|Kerajaan Franka Timur]], seorang keturunan wangsa Karoling yang terlahir di luar nikah. Garis keturunan haram ini terus memerintah Kerajaan Franka Timur sampai 911, sementara di [[Kerajaan Franka Barat]] garis keturunan sah dari wangsa Karoling dipulihkan ke tampuk kekuasaan pada 898 dan memerintah sampai 987 walau sempat terjeda antara 922 sampai 936.
|