Anna May Wong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 89:
 
Saat di London, Wong menjalin hubungan percintaan dengan penulis dan eksekutif penyiaran [[Eric Maschwitz]], yang menulis lirik-lirik pada "[[These Foolish Things (Remind Me Of You)]]" sebagai sebuah pencurahannya terhadap Wong setelah mereka berjumpa.<ref name="guardian"/><ref>Hodges 2004, p. 178.</ref> [[Film bersuara]] pertama Wong adalah film ''[[The Flame of Love]]'' (1930), dimana ia direkam dalam bahasa Perancis, Inggris dan Jerman. Meskipun penampilan Wong&nbsp;– terutama penanganannya terhadap tiga bahasa tersebut&nbsp;– berjalan lancar, seluruh tiga versi dari film tersebut meraih ulasan-ulasan negatif.<ref>Chan 2003, pp. 51–53.</ref>
 
===Kembali ke Hollywood===
Pada 1930an, studio-studio Amerika melirik bakat Eropa yang segar. Ironisnya, Wong dilirik pandangan mereka dan ia ditawari kontrak dengan [[Paramount Pictures|Paramount Studios]] pada 1930. Dijanjikan peran utama dan biaya tinggi, ia pulang ke Amerika Serikat. Sanjungan dan pelatihan yang ia dapatkan selama bertahun-tahun di Eropa membuatnya membintangi peran pada [[teater Broadway|Broadway]] dalam drama ''On the Spot'',<ref>Lim 2005, p. 56.</ref> sebuah drama yang dijalankan pada 167&nbsp;penampilan dan yang kemudian ia bawakan dalam bentuk film dengan judul ''[[Dangerous to Know]]''.<ref>Hodges 2004, p. 187.</ref> Saat pengarah drama tersebut ingin Wong memakai tingkah laku Jepang stereotipe, yang didatangkan dari ''Madame Butterfly'', dalam penampilannya dari seorang karakter Tionghoa. Wong menolaknya. Sebagai gantinya, ia memakai pengetahuan gaya dan isyarat Tionghoa untuk memainkan karakter tersebut dengan tingkat keotentikan yang besar.<ref>Lim 2005, p. 57.</ref> Setelah ia kembali ke Hollywood pada 1930, Wong masih beralih ke panggung dan kabaret untuk sebuah outlet kreatif.
 
Pada November 1930, ibu Anna May tewas tertabrak sebuah kendaraan di depan rumah Figueroa Street.<ref>Hodges 2004, p. 112.</ref> Keluarganya masih berada di rumah tersebut sampai 1934, saat ayah Wong pulang ke kampung halamannya di Tiongkok dengan para adik Anna May.<ref name="Chan-90">Chan 2003, p. 90.</ref> Anna May membayar biaya sekolah adik-adiknya, yang bersekolah setelah mereka pindah ke Tiongkok.<ref name="multiref1">Hodges 2004, p. 155.</ref> Sebelum keluarganya pergi, ayah Wong menulis sebuah artikel besar untuk ''Xinning'', sebuah majalah Taishan perantauan, dimana ia mengekspresikan kebanggaannya terhadap ketenaran putrinya.<ref>Hodges 2004, p. 148.</ref>
 
[[Berkas:Poster - Daughter of the Dragon 01.jpg|thumb|Peran Wong sebagai putri Fu Manchu dalam film ''[[Daughter of the Dragon]]'' adalah sebuah peran stereotipe terakhir yang ia mainkan.]]
Ddijanjikan tampil dalam sebuah film [[Josef von Sternberg]], Wong menerima peran stereotipe lainnya&nbsp;– karakter utama dari putri [[Fu Manchu]] dalam film ''[[Daughter of the Dragon]]'' (1931).<ref name="Wollstein, p.253">Wollstein 1999, p. 253.</ref> Ini adalah peran "Tionghoa jahat" stereotipe terakhir yang Wong mainkan,<ref>Lim 2005, p. 59.</ref> dan juga salah satu penampilan yang ia bintangi bersama dengan satu-satunya aktor Asia terkenal lainnya dari era tersebut, [[Sessue Hayakawa]]. Meskipun ia diberi peran, status tersebut tak sepadan dengan cek pembayarannya: ia dibayar $6,000, sementara Hayakawa meraih $10,000 dan [[Warner Oland]], yang hanya tampil dalam film tersebut selama 23&nbsp;menit, dibayar $12,000.<ref name="Time 2, p. 4">Corliss February 3, 2005, p. 4.</ref>
 
Wong mulai memakai citra selebritinya untuk mengeluarkan pernyataan politik: pada akhir 1931, contohnya, ia menulis kritikan keras terhadap [[Insiden Mukden]] dan kemudian [[invasi Manchuria oleh Jepang|invasi Manchuria]] oleh Jepang.<ref>Hodges 2004, p. 118.</ref><ref>Chan 2003, pp. 95–96.</ref> Ia juga menjadi lebih menyuarakan advokasinya terhadap sebab-sebab Tionghoa Amerika dan untuk peran-peran film yang lebih baik. Dalam sebuah wawancara tahun 1933 untuk ''Film Weekly'' berjudul "I Protest", Wong mengkritik stereotipe negatif dalam film ''Daughter of the Dragon'', dengan berkata, "Kenapa Tionghoa selalu menjadi penjahat di layar lebar? Dan benar-benar jahat&nbsp;– membunuh, berbahaya, seekor ular di rumput! Kami tak suka itu. Bagaimana kami bisa mengiyakannya, dengan peradaban yang jauh lebih tua ketimbang Barat?"<ref name="Leong-83-187"/><ref>Lim 2005, p. 58.</ref>
 
Wong beradu peran dengan [[Marlene Dietrich]] sebagai orang saleh yang menyucikan diri dalam film ''[[Shanghai Express (film)|Shanghai Express]]'' karya Sternberg.<ref name="Wollstein, p.253"/> Adegan-adegan seksualnya dengan Dietrich disoroti beberapa komentator dan mengembuskan rumor tentang hubungan antar kedua bintang tersebut.<ref>Chan 2003, p. 232.</ref> Meskipun ulasan-ulasan kontemporer berfokus pada akting Dietrich dan penyutradaraan Sternberg, para sejarawan film saat ini menyatakan bahwa penampilan Wong melebihi Dietrich.<ref name="Wollstein, p.253"/><ref>Lim 2005, p. 60.</ref>
 
Pers Tiongkok telah lama memberikan ulasan-ulasan yang sangat campuran terhadap karir Wong, dan kurang suka dengan penampilannya dalam film ''Shanghai Express''. Sebuah surat kabar Tiongkok memberikan berita utama: "Paramount Memakai Anna May Wong untuk Membuat Film untuk Menyudutkan Tiongkok" dan melanjutkannya dengan berkata, "Meskipun ia berperan artistik, yang ia lakukan tak lebih dari menyudutkan ras Tionghoa."<ref>Leong 2005, p. 74.</ref> Para kritikus di Tiongkok meyakini bahwa seksualitas Wong di layar lebar mengundang stereotipe negatif terhadap wanita Tionghoa.<ref>Leong 2005, p. 75.</ref> Kritikan yang lebih tajam datang dari the [[Kuomintang|pemerintah Nasionalis]], namun kaum [[intelektualisme Tiongkok|intelektual]] dan liberal di Tiongkok tak selalu menentang Wong, seperti saat [[Universitas Peking]] menganugerahi gelar dokterandes kehormatan kepada aktris tersebut pada 1932. Sumber-sumber kontemporer mengabarkan bahwa ini mungkin satu-satunya kesempatan dimana seorang pemeran diberi penghargaan semacam itu.<ref>''Mein Film'' 1932, p. 333. Cited in Hodges 2004, p. 125.</ref>
 
Baik di Eropa maupun Amerika, Wong telah dipandang menjadi ikon mode sepanjang satu dekade. Pada 1934, Mayfair Mannequin Society dari New York mengangkatnya menjadi "wanita berbusana terbaik di dunia" dan pada 1938 majalah ''[[Look (majalah Amerika)|Look]]'' mengangkatnya menjadi "gadis Tionghoa paling cantik di dunia".<ref>Chan 2003, p. 33.</ref>
 
==Sebagian filmografi==