Konten dihapus Konten ditambahkan
NikenTS (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Hakekat manusia menggunakan HotCat
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari)
Baris 6:
Menurut [[agama]] [[Islam]], manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan [[Allah]] Ta'ala, setelah diciptakan-Nya makhluk lain seperti [[malaikat]], [[jin]], [[alam semesta]], [[hewan]] ([[binatang]]), [[tumbuhan]] dan lainnya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi [[khalifah]] (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya. Potensi lain yang dimiliki oleh manusia adalah ruh.<ref>{{Cite book|title=Agama, Keyakinan, dan Etika|last=Miswanto, MA|first=Agus|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang|year=2012|isbn=978-602-18110-0-9|location=Magelang|pages=13}}</ref>
 
Pada persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam [[Al-Qur’an]] di dalam [[surah]] [[Al A'raf]], yang berbunyi {{cquote|''...dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap [[ruh]] mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar dipada hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172)}}
 
Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia dianggap sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan ajaran yang lurus.