Hasan al-Kharrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
Ketika Hasan merebut Istana Azm, Nasib al-Bakri bersama 200 personil pemberontak yang dipimpinnya berkendara menyusuri kota itu diikuti warga sipil yang semakin lama semakin ramai.<ref name="Provence103"/> Setelah menutup pintu-pintu kawasan Kota Tua Damaskus untuk mencegah masuknya bala bantuan dari pihak lawan, Hasan mengeluarkan perintah untuk membunuh setiap orang yang memiliki hubungan dengan tentara Perancis.<ref name="Moubayed382"/> Sekitar 180 prajurit Perancis tewas dibunuh.<ref name="Moubayed382"/> Jenderal Sarrail memerintahkan aksi peledakan dan [[bombardemen udara kota|pengeboman lewat udara]] atas kota itu, yang berlangsung selama dua hari dan merenggut sekitar 1.500 korban jiwa.<ref name="Provence104">Provence 2005, hlm. 104.</ref> Kekacauan dan pertempuran pecah di mana-mana setelah seluruh permukiman, masjid, dan gereja diratakan dengan tanah, tentara Perancis memasuki kota, dan ratusan tokoh pergerakan kebangsaan Suriah ditangkap,<ref name="Moubayed382"/> termasuk putra Hasan yang bernama Fakhri.<ref name="Neep79-80"/> Fakhri tertangkap pada 22 Oktober dalam suatu aksi serangan malam yang dilakukan secara gegabah oleh kaum pemberontak terhadap tentara Perancis, yang kala itu telah berhasil menguasai kembali kota Damaskus.<ref name="Provence118"/> Hasan ditawari untuk menyerahkan diri sebagai ganti pembebasan putranya, namun ia menampik tawaran itu.<ref>{{cite book|last1=MacCallum|first1=Elizabeth Pauline|title=The Nationalist Crusade in Syria|date=1928|publisher=The Foreign Policy Association|location=[[New York City|New York]]|page=132|url=https://books.google.com/?id=dGptAAAAMAAJ&dq=editions%3ADr3nEi3knpkC&q=%22Hasan+Kharrat%27s+reputation%22|oclc=234199}}</ref>
Kaum pemberontak mundur dari Damaskus sewaktu penyelenggaraan pertemuan antara komandan tentara Perancis, [[Maurice Gamelin]], dan para pemuka masyarakat kota Damaskus.<ref name="Khoury177">Khoury 1987, hlm. 177.</ref> Pertemuan ini berakhir dengan persetujuan Perancis untuk menghentikan aksi pengeboman sebagai ganti pembayaran denda sebesar 100.000 keping emas Lira Turki yang akan diserahkan pada 24 Oktober.<ref name="Provence104"/> Denda ini tak kunjung dibayar sampai lewat batas waktu penyerahan yang ditetapkan Perancis, namun aksi pengeboman tidak dilanjutkan, agaknya karena diperintahkan demikian oleh pemerintah Perancis di Paris.<ref>Provence 2005, hlmn. 104–105.</ref> Kecaman dunia internasional terhadap aksi pengeboman Damaskus yang dilakukan Jenderal Sarrail, dan semakin maraknya kritik yang bermunculan di Perancis terhadap
=== Ketegangan dengan para pemimpin pemberontak ===
|