Kode pos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k menambahkan referensi
Angayubagia (bicara | kontrib)
menambahkan referensi
Baris 5:
 
== Sejarah ==
Kemunculan kode pos diawali oleh penggunaan kode wilayah untuk sejumlah kota besar Amerika Serikat di tahun 1943. Dua tahun sebelumnya, Jerman sebenarnya telah menggunakan sistem kodepos pertama kali di dunia. Namun baru setahun kemudian di AS, Robert Moon mengajukan sistem kode ZIP saat bekerja menjadi inspektur pos yang awalnya hanya menggunakan 3 angka. Selang hampir dua puluhan tahun kemudian, tepatnya di tahun 1963, sistem 5 angka seperti yang kita kenal sekarang baru digunakan karena dibutuhkan kode yang lebih sistematis dan terorganisir. Beliau pun juga kemudian dikenal sebagai penemu kode pos.<ref>{{Cite news|url=http://www.posindonesia.co.id/index.php/sejarah-pos/|title=Sejarah Pos - PT Pos Indonesia (Persero)|newspaper=PT Pos Indonesia (Persero)|language=en-US|access-date=2018-07-21}}</ref>
 
Di tahun 1983, Kantor Layanan Pos AS memperkenalkan sistem ZIP +4. Kodepos yang dikenal ''‘plus 4’'' atau ‘dengan kode tambahan’ tersebut digunakan untuk pengiriman ke alamat yang lebih spesifik seiring dengan berkembangnya penduduk dan model pemukiman saat itu. Kodepos tersebut biasanya lebih sering digunakan untuk sejumlah tempat umum yang memerlukan kode lokasi yang lebih detil seperti di gedung perkantoran, area kompleks perumahan hingga blok-blok apartemen.