Total korban tewas dan total bangunan yang hancur menurut almanak ''Data Sains'' (''Rika Nenpyou'') terbitan tahun 2006 menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan data total korban dari ''Laporan Dewan Peneliti Penanggulangan Gempa Bumi'' (''Shinsaiyobo Chosakai Hokoku'') yang sering dikutip sampai tahun 2005. Penelitian mengungkap kemungkinan salah hitung pada laporan yang diterbitkan 2 tahun sesudah terjadinya gempa sehingga jumlah korban menjadi berlipat ganda.
Gempa Bumi terjadi pada saat makan siang sehingga banyak terjadi kebakaran hebat akibat api dari dapur. Berdasarkan peta cuaca pada hari itu, kebakaran meluas dengan cepat akibat angin kencang yang bertiup ke berbagai daerah yang ada di wilayah Kanto disebabkan angin topan yang melanda [[Semenanjung Noto]] yang terletak di sisi [[Laut Jepang]].<!-- Gempa Bumi ini terjadi selama 2 hari, dari tanggal 1 sampai 3 September 1923.Gempa yang terjadi selama 3 hari ini telah menewaskan 156.000 orang rakyat Jepang. Rakyat Jepang yang ketakutan berkerumun di perairan Teluk Yokohama, agar terhindar dari reruntuhan. Tidak hanya gempa Bumi, terjadi juga kebakaran di Yokohama yang semakin melengkapi musibah ini. Banyak orang Jepang yang meninggal saat bencana itu terjadi. Baik karena tertimbun reruntuhan atau karena terbakarnya kota Yokohama.Oleh karena itu,para korban yang selamat dari gempa mengungsi di perairan teluk Yokohama .Mereka berpikir,bahwa mereka tidak mungkin tertimpa reruntuhan bangunan karena di sana tidak banyak bangunan, selain itu mereka berpikir api tidak mungkin bisa menyala didalam air. Namun mereka salah besar, karena di dekat teluk Yokohama tersebut,terdapat gedung minyak standard tangki, yaitu tempat penyimpanan minyak yang sangat besar. Api yang sangat besar yang menyelimuti Yokohama itu semakin mendekat kearah tangki minyak tersebut. Akibatnya,gedung-gedung dan tangki-tangki ini meledak dengan ganas,dan seratus ribu ton minyak yang terbakar telah menyembur masuk ke Teluk Yokohama,membasahi ribuan orang yang menggelepar-gelepar tak berdaya dalam air,yang sebelumnya mereka anggap sebagai tempat yang aman.--> Penduduk kota Yokohama yang selamat dari gempa Bumi mengungsi ke daerah pantai Teluk Yokohama tewas terbakar akibat tangki penyimpanan minyak yang meledak.<!-- Minyak yang ada pada tubuh mereka telah membakar habis tubuh mereka,atau mendorong mereka pada di titik dimana mereka memilih lebih baik tenggelam daripada harus terbungkus oleh api yang tidak bisa dipadamkan oleh air sebanyak apapun juga.
Gempa Bumi Kanto ini menghantam tepatnya satu menit sebelum tengah hari,pada hari sabtu tanggal 1 september 1923.Gempa Bumi ini diperkirakan berkekuatan 7,0 hingga 8,3 skala Richter, dan mengandung kekuatan yang lebih besar bila dibandingkan ledakan nuklir sebanyak satu megaton.
Selama tiga hari berikutnya,terjadi lebih dari 1.700 gempa Bumi yang menghantam daerah ini.Bahkan,Tokyo Imperial University mencatat,bahwa sekitar 237 kali gempa Bumi ini bisa dirasakan oleh penduduk Tokyo dan Yokohama,serta daerah-daerah lainnya yang berada didekat kota Tokya dan Yokohama.