Dinasti Ming: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 99:
}}
{{Sejarah Tiongkok}}
'''Dinasti Ming''' ([[Hanzi]]: 明朝, [[hanyu pinyin]]: ''ming chao'') ([[1368]] - [[1644]]) adalah dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan olehdari [[pemberontakan petani]] sepanjang sejarah [[Tiongkok]]. Dinasti ini adalah dinasti bangsa [[Han]] yang terakhir memerintah setelah [[Dinasti Song]]. Pada tahun 1368, [[Zhu Yuanzhang]] berhasil mengusir bangsa [[Mongol]] kembali ke utara dan menghancurkan [[Dinasti Yuan]] yang mereka dirikan. Ia mendirikan dinasti Ming (大明國; Dà Míng Guó), dengan ibukotanya di [[Yingtian]] (sekarang [[Nanjing]]) sebelum putranya, [[Zhu Di]], yang menjadi kaisar ke-3 memindahkan ibukota ke [[Shuntian]] (sekarang [[Beijing]]). Yingtian kemudian berganti nama menjadi Nanjing (ibukota selatan).
 
Awal Dinasti Ming ditandai dengan masa-masa ketenangan dan kemakmuran di bawah Kaisar Hongwu, Zhu Yuanzhang. Kaisar Hongwu melakukan reformasi pada sistem pemerintahan dan birokrasi dengan membentuk organ birokrasi baru yang saling mengimbangi untuk mencegah munculnya lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang terlalu besar. Ia juga melakukan pembangunan ekonomi, menghentikan segala ekspedisi militer untuk memberi rakyat waktu dan ketenangan untuk melakukan tanggung jawab mereka di bidang masing-masing. Kebijakan ini berhasil ditandai dengan peningkatan jumlah populasi sampai dengan 10.650.000 [[kepala keluarga]] atau 65.000.000 jiwa pada tahun [[1393]].
Baris 105:
Di penghujung Dinasti Ming, pemberontakan marak di seluruh negara dan pada puncaknya, Beijing jatuh ke tangan pemberontak yang dipimpin oleh [[Li Zicheng]]. Kekalahan ini menyebabkan [[Kaisar Chongzhen|Chongzhen]] menggantungkan dirinya di bukit di belakang [[Kota Terlarang]]. Li yang bersengketa dengan [[Wu Sangui]] menangkapi keluarganya di Beijing menyebabkan Wu memutuskan untuk menyerah kepada suku Manchu yang kemudian menaklukkan Li Zicheng dan menguasai Beijing pada tahun 1644.
 
Setelah Beijing dikuasai oleh [[suku Manchu]], mereka kemudian mendirikan [[Dinasti Qing]] yang menandai runtuhnya Dinasti Ming. Sisa-sisa kekuatan yang setia kepada Dinasti Ming kemudian mengungsi kedaerah selatan Tiongkok dan meneruskan perlawanan secara terpisah. Dalam sejarah, kekuatan ini dikenal sebagai [[Dinasti Ming Selatan|Ming Selatan]]. Ming Selatan kemudian berhasil dihancurkan oleh [[Kaisar Kangxi]] pada tahun [[1683]].
 
== Kronologi sejarah ==
Baris 111:
==== Penghujung Dinasti Yuan ====
 
Dinasti Yuan adalah dinasti yang didirikan oleh [[bangsa Mongol]] yang dianggap sebagai bangsa asing oleh [[suku Han]]. Diskriminasi kekaisaran terhadap suku Han yang mayoritas sangat kentaraterlihat dengan pembagian kasta yang didasarkan atas etnisitas. Suku Han dialokasikan di dua kasta terendah pada zaman tersebut.
 
Penghujung Dinasti Yuan juga ditandai dengan pemerintahan yang [[korupsi|korup]], [[pajak]] dan [[inflasi]] yang tinggi. Hal ini diperparah dengan tingkah laku bangsawan Mongol yang sewenang-wenang. Kekaisaran kemudian mengganti [[mata uang]] yang telah beredar sejak zaman [[Kubilai Khan]] dengan mata uang baru. Mata uang baru ini kemudian dicetak dalam jumlah besar sehingga menyebabkan [[hiperinflasi]]. Perekonomian ambruk dan bencana [[kelaparan]] merebak di mana-mana.
 
Tahun [[1351]], [[Sungai Kuning]] meluap dan menyebabkan [[banjir]] besar. Bencana ini memperparah kondisi perekonomian yang telahmenjadi sangat kacau. Kekaisaran kemudian memerintahkan seluruh ratusan ribu petani dan tentara untuk memperbaiki [[bendungan]] Sungai Kuning. Kerja paksa ini menyebabkan ketidakpuasan rakyat mencapai puncaknya dan banyak rakyat jelata yang meninggal dunia.
 
==== Pemberontakan petani ====