Bencana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perubahan penulisan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
k Penambahan referensi dan perbaikan penulisan
Baris 1:
'''Bencana''' adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.<ref> {{cite journal|title= Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Tentang Resiko Bencana Banjir Terhadap Keseiapsiagaan Remaja Usia 15-18 Tahun Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Kelurahan Pedurungan Kidul Kota Semarang|autors= Alif Purwoko,Sunarko, Saptono Putro|journal= Jurnal Geografi|volume= 12|number= 2 |year= 2015|issn= 2549-3078|page= 215|url= https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/8036}} </ref> Bencana dalam bahasa inggris disebut dengan ''disaster'', berasal dari kata Latin yaitu ''dis'' dan ''astro/aster''. ''Dis'' berarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan ''aster'' berarti bintang. Dengan demikian secara harfiah disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan "kejadian yang disebabkan oleh konfigurasi astrologi (perbintangan) yang tidak diinginkan". Rujukan lain mengartikannya sebagai "bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan".<ref> {{citation|author= Ade Heryana|title= Pengertian dan Jenis Bencana|date= 12 Januari 2020|accessdate= 25 Desember 2020|publisher= Universtas Esa Unggul|page= 1|url= https://www.researchgate.net/publication/338537206_Pengertian_dan_Jenis_Bencana}} </ref>
'''Bencana''' sering diidentikkan dengan sesuatu yang buruk. Paralel dengan istilah ''disaster'' dalam [[bahasa Inggris]]. Secara etimologis berasal dari kata '''DIS''' yang berarti sesuatu yang tidak enak (''unfavorable'') dan '''ASTRO''' yang berarti bintang (''star''). ''Dis-astro'' berarti ''an event precipitated by stars'' (peristiwa jatuhnya bintang-bintang ke bumi).
 
== Asal mula ==
Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam [[sejarah]] [[manusia]]. Manusia bergumul dan terus bergumul agar bebas dari bencana (''free from disaster''). Dalam pergumulan itu, lahirlah praktik mitigasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan (''drought mitigation''), dan lain-lain. Di [[Mesir]], praktik [[mitigasi]] kekeringan sudah berusia lebih dari 4000 [[tahun]]. Konsep tentang sistem peringatan dini untuk kelaparan (''famine'') dan kesiap-siagaan (''preparedness'') dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan dan digunakan selama tujuh tahun kekeringan sudah lahir pada tahun 2000 BC, sesuai keterangan QS Yusuf, [[kitab Kejadian]], dan tulisan-tulisan [[Yahudi]] Kuno.
Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam [[sejarah]] [[manusia]]. Manusia bergumul dan
terus bergumul agar bebas dari bencana (''free from disaster''). Dalam pergumulan itu, lahirlah
praktik mitigasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan (''drought mitigation''), dan lain-lain. Di [[Mesir]], praktik mitigasi kekeringan sudah berusia lebih dari 4000 [[tahun]]. Konsep tentang sistem peringatan dini untuk kelaparan (''famine'') dan kesiap-siagaan (''preparedness'') dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan dan digunakan selama tujuh tahun kekeringan sudah lahir pada tahun 2000 BC, sesuai keterangan QS Yusuf, [[kitab Kejadian]], dan tulisan-tulisan [[Yahudi]] Kuno.
 
== Konsep ==
Konsep manajemen bencana mengenai pencegahan (''prevention'') atas bencana atau kutukanwabah penyakit (''plague''), pada abad-abad non peradababan selalu diceritakan ulang dalam simbol-simbol seperti kurban, penyangkalan diri dan pengakuan dosa. ''Early warning'' kebanyakan didasarkan pada Astrologi atau Ilmu Bintang.
penyakit (''plague''), pada abad-abad ''non''-peradababan selalu diceritakan ulang dalam ‘simbol-simbol’ seperti kurban, penyangkalan diri dan pengakuan dosa. ''Early warning'' kebanyakan didasarkan pada Astrologi atau Ilmu Bintang.
 
== Respon terhadap bencana ==
Respon kemanusiaan dalam krisis ''emergency'' juga sudah berusia lama walau catatan sejarah sangat sedikit, tetapi peristiwa [[Tsunami]] di [[Lisbon]], [[Portugal]] pada tanggal 1 November 1755, mencatat bahwa ada respon bantuan dari negara secara ‘alaala kadar’kadar. Jumlah korban meninggal pasca ''emergency'' sedikitnya 20,000 orang. Total meninggal diperkirakan 70,000 orang dari 275,000 penduduk.
 
Hingga dekade yang lalu, cita-cita para ahli bencana masih terus mengumandangkan slogan ‘bebasbebas dari bencana’bencana (''free from disaster'') yang berdasarkan pada ketiadaan ancaman alam (''natural hazard''). Publikasi mutakhir tentang manajemen bencana, telah terjadi perubahan [[paradigma]]. Sebagai misal di [[Bangladesh]] dan [[Vietnam]], khususnya yang hidup di [[daerah aliran sungai]] [[Sungai Mekong|Mekong]], yang semulanya bermimpi untuk bebas dari banjir (''free from flood''),
(''natural hazard''). Publikasi mutakhir tentang manajemen bencana, telah terjadi perubahan [[paradigma]]. Sebagai misal di [[Bangladesh]] dan [[Vietnam]], khususnya yang
hidup di DAS Mekong, yang semulanya bermimpi untuk bebas dari banjir (''free from flood''),
akhirnya memutuskan untuk hidup bersama banjir (''living with flood'').
 
== Manajemen bencana ==
Tentunya komitmen hidup bersama banjir, tetap dilandasi oleh semangat bahwa banjir atau ancaman alam lainnya seperti gempa, siklon, dan kekeringan boleh terjadi tetapi bencana tidak harus terjadi. Di Timor, khususnya masyarakat Besikama, sudah sangat lama hidup bersama banjir. Masyarakat tradisional Besikama sebenarnya sudah mengenal tentang praktik mitigasi banjir berdasarkan konstruksi rumah tradisional mereka sejak lama, yakni rumah panggung, yang sudah sangat tidak popular karena ‘pembangunan’ mengajarkan segala segala sesuatu yang ‘modern’.
Manajemen bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana. Manajemen bencana bertujuan untuk mencegah kehilangan jiwa, mengurangi penderitaan manusia, memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko, mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis.<ref name="Bencana"> {{cite journal|title= Pemahaman Manajemen Bencana Siswa SMP di Kabupaten Sleman|authors= Agus Sudarsono, Satriyo Wibowo|journal= Jipsindo|volume= 1|number= 4|year= 2017|page= 10-11|issn= 2355-0139|url= https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo/article/view/14834}} </ref>
 
Manajemen bencana meliputi tahap-tahap sebagai berikut:<ref name="Bencana" />
# Sebelum bencana terjadi, meliputi langkah–langkah pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan
# Pada waktu bencana sedang atau masih terjadi, meliputi langkah–langkah peringatan dini, penyelamatan, pengungsian dan pencarian korban
# Sesudah terjadinya bencana, meliputi langkah penyantunan dan pelayanan, konsolidasi, rehabilitasi, pelayanan lanjut, penyembuhan, rekonstruksi dan pemukiman kembali penduduk
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Mitigasi bencana|Mitigasi]]
* [[Tsunami]]
 
 
{{commonscat|Disasters}}
 
[[Kategori:Bencana| ]]