Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas [[Uni Soviet]]. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai [[Maoisme]]. Maoisme merupakan suatu doktrin yang berisi ideologi untuk keperluan revolusi di Tiongkok pada saat itu. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. MarxismeIni dan Leninisme menganggap bahwa kaum tani tidak mampu melakukan revolusi. Namun Mao Zedong memutuskan untuk melakukan revolusi dengan menggunakan kekuatan yang tidak aktif dari ratusan juta petani di Cina,disebabkan karena ia melihat terdapat potensi di dalam diri mereka akibat kondisi merekaTiongkok yang miskin.khusus Olehdi sebabmana itu,buruh iadianggap inginsebagai menanamkanbagian tak kesadaranterpisahkan proletar dan menjadikan kekuatan petani-petani untukdari revolusikapitalisme.
