Pangkalan Udara Suryadarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Baris 75:
[[Berkas:KALIDJATI+vliegschool_kalidjati_1947.jpg|jmpl|250px|Lanud Kalijati (1947)]]
 
Sejarah lanud ini, diawali sejak tanggal [[30 Mei]] [[1914]] ketika [[Belanda]] membangun satuan udara bernama '''''[[PVA (Proef Vlieg Afdeling)]]''''' atau [[PVA (Proef Vlieg Afdeling)|Bagian Penerbangan Percobaan]] sebagai bagian dari PasukanAngkatan [[Belanda]]Udara diTentara Kerajaan [[Indonesia|Hindia Belanda]], [[(ML-KNIL]]). Sejak itulah lapangan terbang di [[Kalijati, Subang|Kalijati]] beroperasi, dengan kondisi yang sangat sederhana. Lapangan udaranya masih berupa rumput dan bangsal-bangsal dari bambu.<ref name=":0" />{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}} Fasilitas dan bangunan selesai dibangun pada tahun [[1917]] termasuk gedung markas Pangkalan, namun untuk gedung markas Lanud yang ditempati sekarang ini di bangun tahun [[1962]].
 
Pada masa itu [[Perang Dunia II]] kian berkecamuk di [[Eropa]] dan berdampak ke pemerintahan [[Belanda]] di [[Indonesia]]. Hal ini mengakibatkan PVA mengalami kesulitan untuk merealisasikan rencananya mendapatkan pesawat dari [[Eropa]] sehingga mencari jalan lain dengan mendatangkan [[pesawat terbang air]] dari [[Amerika Serikat]] sebanyak 2 (dua) buah pesawat [[Glenn L. Martin Company|Glenn Martin TE/TA/TT/R]] dan untuk sementara ditempatkan di Pangkalan [[Tanjung Priok]] untuk menghemat pengadaan lapangan terbang.<ref name=":1">{{Cite book|title=Blue skies, orange wings : the global reach of Dutch aviation in war and peace, 1914-1945|url=https://www.worldcat.org/oclc/921310620|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=9780802848703|oclc=921310620|first=Noppen,|last=Ryan,}}</ref> Pesawat ini memiliki keterbatasan, dimana ia hanya oleh mesin [[Hall Scott]] 140 [[Daya kuda]] yang tidak berfungsi dengan maksimal di negara-negara beriklim [[tropika]] seperti [[Indonesia]].<ref name=":1" />
 
Namun PVA masih berkeinginan untuk memiliki [[Pesawat terbang|pesawat terbang darat]], sehingga pesawat-pesawat [[Glenn L. Martin Company|Glenn Martin]] yang dibeli dari [[Amerika Serikat]] ditempatkan di Pangkalan Udara Kalijati dengan menambahkan roda di pesawatnya.{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=06}} Maka sejak itulah lapangan terbang ada di Kalijati, walaupun masih dalam taraf yang sederhana sekali yaitu berupa lapangan terbang rumput dan bangsal dari bambu, karena belum mempunyai hanggar maka pesawat-pesawat tersebut cepat mengalami kerusakan. Pada tahun [[1917]] PVA mendatangkan pesawat-pesawat baru, sebanyak 8 (delapan) pesawat pengintai dan 4 (empat) pesawat latih serta diikuti dengan dibukanya Sekolah Penerbangan Pertama di Indonesia dan PVA berganti nama LA (Luchtvaat Afdeling). Bagian penerbangan yang terdiri dari VD (Vlieg Dienst) = Dinas terbang dan TD (Technise Dienst) = Dinas teknik. Selanjutnya tanggal 1 Januari 1940 LA diubah lagi menjadi ML (Militaire Luchtvaart) yaitu Penerbangan Militer yang merupakan bagian kesenjataan KNIL.
 
=== Masa Kemerdekaan Republik Indonesia ===