Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 297:
Hasil pemilu menunjukan bahwa [[Golkar]] memenangkan jumlah kursi terbanyak. Golkar menerima lebih banyak suara daripada partai lainnya di dua puluh enam provinsi.<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|p=40|Ref=none}}</ref> Hal tersebut terjadi karena berkurangnya popularitas PDI-P. Dukungan terhadap Golkar di [[Sulawesi]] berkurang karena munculnya partai menengah dan kecil di wilayah tersebut.<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|pp=43–4|Ref=none}}</ref> Meskipun memenangkan jumlah suara terbesar di [[Bali]], performa PDI-P di wilayah tersebut merupakan yang terburuk karena terjadinya [[bom Bali 2002]].<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|pp=46–7|Ref=none}}</ref> Performa PKB di [[Jawa Timur]] tetap berlangsung baik meskipun kehilangan suara.<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|pp=48–52|Ref=none}}</ref>
 
[[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS) dan [[Partai Demokrat]] mencapai peringkat pertama dan kedua di [[Jakarta]] (yang dianggap sebagai "barometer politik Indonesia"). Jika digabung, jumlah suara kedua partai di ibukotaibu kota mencapai 42.5%.<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|p=58|Ref=none}}</ref>
 
Pola pemilihan berdasarkan agama terlihat sangat jelas di provinsi-provinsi timur. [[Partai Damai Sejahtera]] (PDS) yang berbasis [[Kristen]] mendapat 14.8 suara di [[Sulawesi Utara]] dan 13 kursi di seluruh DPR. Muslim di wilayah bekas konflik religius cenderung memilih PKS yang berbasis [[Islam]].<ref>{{Harvnb|Ananta|Arifin|Suryadinata|2005|pp=60–1|Ref=none}}</ref>