Sejarah ekonomi Tiongkok (1949–sekarang): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Joyowidjojo45 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patampara (bicara | kontrib)
Baris 18:
 
==Gradualisme sebagai Strategi Transisional==
PengalamanTerdapat perbedaan besar antara reformasi bertahap Tiongkok dibandingkan dengan ekonomi transisi negara lainnya, khususnya Rusia dan persemakmuran negara-negara merdeka, bekas uni soviet. Terdapat perbedaan besar antara apa yang terjadi di negara-negara tersebut dengan China. Di negara-negara tersebut, para ekonom menyarankan para pemimpin untuk mengadopsi ''Big-Bang'' atau pendekatan ''shock therapy''. Kondisi dimana institusi pasar dan privatisasi ekonomi terjadi sekaligus. Dimana, hal ini sangat berdampak bagi banyak perusahaan dan pelaku ekonomi. Akibatnya terjadi penurunan output yang sangat besar selama hampir 10 tahun. Butuh hampir satu dekade bagi negara-negara ini untuk pulih dan mencapai pertumbuhan positif. Berbeda dengan negara-negara tersebut, China tingkat pertumbuhan ekonominya terus menunjukan positif dan relatif tinggi.
 
Gradualisme merupakan sistem yang bersifat evolusioner. Artinya, transformasi ekonomi harus dilakukan secara bertahap, termasuk dalam hal liberalisasi dan privatisasi. Beberapa strategi China yang memudahkan proses transisi, diantaranya:
Gradualisme merupakan sistem yang bersifat evolusioner. Artinya, transformasi ekonomi harus dilakukan secara bertahap, termasuk dalam hal liberalisasi dan privatisasi. Dengan melakukan transformasi ekonomi secara bertahap, China berharap transformasi ekonomi berhasil dilaksanakan. Pada awal reformasi tahun 1978, China dianggap memiliki beberapa kelebihan. China sangat diuntungkan dengan memiliki struktur ekonomi yang cukup sederhana dan terdesentralisasi, di mana pemerintah daerah memiliki wewenang jauh lebih banyak daripada di negara lain. Walaupun, China mendapat beberapa kendala politik dan ideologis yang membatasi apa yang dapat hendak suatu aktor lakukan dan memaksanya ke dalam strategi bertahap. Partai komunis yang berkuasa yang juga diikuti dengan unsur-unsur ideologi komunis yang anti-pasar atau anti-privatisasi. China berhasil memberi semua pemimpin pemerintahan di setiap tingkatan insentif yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jenis-jenis insentif yang disesuaikan. Faktor penting lain yang menjelaskan kemampuan China ialah mempertahankan modal sosial dan organisasi yang telah mendukung produktivitas ekonomi sebelum reformasi.
 
* Memiliki struktur ekonomi yang cukup sederhana dan terdesentralisasi
Saat China melakukan reformasi ekonomi, para pemimpin lokal diizinkan untuk memimpin dalam mendirikan perusahaan, baik perusahaan yang terdapat di sentral maupun yang dikelola desa. China mengeksploitasi peluang ekonomi yang sangat kuat dengan mengejar strategi keunggulan komparatif dan mulai membuka diri ke dunia luar. Terdapat sejumlah komponen penting dalam strategi reformasi China. Salah satunya ialah China berkomitmen untuk membuka pasar dan menunda proses privatisasi jauh di kemudian hari dalam proses reformasi. Sistem ini dilakukan China secara bertahap. Pada awalnya, sebagian besar perusahaan menghadapi kedua komponen yang direncanakan dari produksi mereka yang diarahkan oleh pemerintah, semua perusahaan bebas untuk membuat strategi demi mencapai target dan keuntungan di pasar. Dengan memiliki komponen yang direncanakan, pemerintah dapat secara implisit terus mensubsidi perusahaan dan membuat pihak mereka tidak khawatir bahwa reformasi akan merugikan mereka. Hal tersebut berdampak pada mengurangi oposisi mereka terhadap reformasi, win-win strategy.
* China memberi semua pemimpin pemerintahan di setiap tingkatan insentif yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jenis-jenis insentif yang disesuaikan.
<br />
* Para pemimpin lokal diizinkan untuk memimpin dalam mendirikan perusahaan, baik perusahaan yang terdapat di sentral maupun yang dikelola desa.
* China mengejar strategi keunggulan komparatif dan mulai membuka diri ke dunia luar.
 
Saat China melakukan reformasi ekonomi, para pemimpin lokal diizinkan untuk memimpin dalam mendirikan perusahaan, baik perusahaan yang terdapat di sentral maupun yang dikelola desa. China mengeksploitasi peluang ekonomi yang sangat kuat dengan mengejar strategi keunggulan komparatif dan mulai membuka diri ke dunia luar. Terdapat sejumlah komponen penting dalam strategi reformasi China. Salah satunya ialah China berkomitmen untuk membuka pasar dan menunda proses privatisasi jauh di kemudian hari dalam proses reformasi. Sistem ini dilakukan China secara bertahap. Pada awalnya, sebagian besar perusahaan menghadapi kedua komponen yang direncanakan dari produksi mereka yang diarahkan oleh pemerintah, semua perusahaan bebas untuk membuat strategi demi mencapai target dan keuntungan di pasar. Dengan memiliki komponen yang direncanakan, pemerintah dapat secara implisit terus mensubsidi perusahaan dan membuat pihak mereka tidak khawatir bahwa reformasi akan merugikan mereka. Hal tersebut berdampak pada mengurangi oposisi mereka terhadap reformasi, win-win strategy.
<br />
 
==Kebijakan Agrikultur==