Sejarah Mesir Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mantera → mantra (2)
Baris 79:
Sebagian besar firaun-firaun ini adalah raja-raja daerah yang berkuasa sebatas luas nome mereka. Ada beberapa naskah fiksi, yang dikenal sebagai Ratapan, berasal dari permulaan Zaman Kerajaan Pertengahan yang memberi sedikit gambaran mengenai apa saja yang berlangsung pada Periode Menengah Pertama. Beberapa naskah memuat renungan akan hancurnya tata pemerintahan, sementara naskah-naskah lain menyiratkan invasi "para pemanah dari Asia". Pada umumnya isi naskah-naskah tersebut menyoroti suatu masyarakat yang mengalami hilangnya tata-tertib kemasyarakatan maupun keseimbangan alam.
 
Sangat mungkin pula pada zaman ini terjadi perampokan atas semua piramida dan gugus-gugus makam. Naskah-naskah Ratapan selanjutnya menyiratkan kenyataan ini, dan menjelang permulaan Zaman Kerajaan Pertengahan mumi-mumi mulai dihias dengan manteramantra-manteramantra sihir yang sebelumnya dikhususkan bagi piramida raja-raja Wangsa Keenam.
 
Menjelang 2160 SM sebuah rentetan baru para firaun dari ([[Dinasti kesembilan Mesir|Wangsa Kesembilan]] dan [[Dinasti kesepuluh Mesir|Wangsa Kesepuluh]]) mempersatukan dan memerintah atas [[Mesir Hilir]] dari ibu kota mereka di [[Herakleopolis Magna|Herakleopolis Agung]]. Sebuah wangsa tandingan ([[Dinasti kesebelas Mesir|Wangsa Kesebelas]]) yang berpangkalan di [[Thebes, Mesir|Thebes]] mempersatukan kembali [[Mesir Hulu]], dan tanpa dapat dicegah lagi timbullah pertentangan di antara dua wangsa yang saling bersaing itu. Sekitar 2055 SM bala tentara Thebes mengalahkan para firaun Herakleopolis dan mempersatukan kembali Dua Negeri. Pemerintahan firaun pertamanya, [[Mentuhotep II]], menandai permulaan Zaman Kerajaan Pertengahan.