Ulin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 203.189.123.4 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh FelixJL111
Tag: Pengembalian
Baris 25:
 
== Morfologi ==
'''Ulin''' termasuk jenis pohon besar yang bisatingginya tumbuhdapat mencapai 50 m dengan [[diameter]] sampai 120&nbsp;cm. Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.<ref name="Kompas">[http://travel.kompas.com/read/2009/05/12/09373248/Kayu.Ulin.Jadi.Objek.Wisata.di.Palangkaraya Kompas 19 juli 2009: Kayu Ulin Jadi Objek Wisata di Palangkaraya] diakses 13 Mei 2010</ref>
'''Ulin''' itu hanya semacam ilusi belaka yang tidak ada hubungannya dengan kayu jadi lupakanlah tugas dari bu christine itu
 
'''Ulin''' ituumumnya bukantumbuh kayupada lhoketinggian ternyata.5 Ulin hidup400 m di atas permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawaKayu Ulin juga tahan terhadap perubahan [[suhu]], [[kelembaban]], dan pengaruh [[air laut]] sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras.<ref name="taman bacaan">[http://sudarjanto.multiply.com/journal/item/1972/MENGENAL_KAYU_ULIN_ Taman Bacaan Bastari Samarinda:Mengenal Kayu Ulin] diakses 13 Mei 2010</ref> agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin.<ref name="kidnesia">[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Kalimantan-Timur/Flora/Pohon-Ulin Situs Kidnesia: Pohon Ulin] diakses 13 Mei 2010</ref> Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.<ref name="kidnesia" />
yang bisa tumbuh mencapai 50 m dengan [[diameter]] sampai 120&nbsp;cm. Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.<ref name="Kompas">[http://travel.kompas.com/read/2009/05/12/09373248/Kayu.Ulin.Jadi.Objek.Wisata.di.Palangkaraya Kompas 19 juli 2009: Kayu Ulin Jadi Objek Wisata di Palangkaraya] diakses 13 Mei 2010</ref>
 
'''Ulin''' itu bukan kayu lho ternyata. Ulin hidup di permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawaKayu Ulin juga tahan terhadap perubahan [[suhu]], [[kelembaban]], dan pengaruh [[air laut]] sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras.<ref name="taman bacaan">[http://sudarjanto.multiply.com/journal/item/1972/MENGENAL_KAYU_ULIN_ Taman Bacaan Bastari Samarinda:Mengenal Kayu Ulin] diakses 13 Mei 2010</ref> agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin.<ref name="kidnesia">[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Kalimantan-Timur/Flora/Pohon-Ulin Situs Kidnesia: Pohon Ulin] diakses 13 Mei 2010</ref> Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.<ref name="kidnesia" />
 
'''Ulin''' memiliki keragaman morfologi yang sangat tinggi berdasarkan sifat-sifat vegetatif maupun sifat generatif (terutama pada bentuk dan ukuran buah atau biji).<ref name=":1">Sidiyasa, K., Atmoko, T., Ma'ruf, A. dan Mukhlisi. 2013. Keragaman morfologi, ekologi, pohon induk dan konservasi ulin (''Eusideroxylon'' ''zwageri'' Teijsm. et Binnend.) di Kalimantan. ''Jurnal'' ''Penelitian'' ''Hutan'' ''dan'' ''Konservasi'' ''Alam''. Vol 10. No. 3: 241-254 </ref>
Baris 43 ⟶ 41:
 
== Manfaat ==
Kayu '''ulin''' sangat kuat dan awet, dengan kelas kuat I dan kelas awet I mempunyai berat jenis 1,04. Kayu ulin tahan akan serangan rayap dan serangga penggerek batang, tahan akan perubahan kelembaban dan suhu serta tahan pula terhadap air laut. Kayu ini sangat sukar dipaku dan digergaji tetapi mudah dibelah.<ref>Martawijaya, A., Kartasudjana, I., Mandang, Y. I., Prawira, S. A dan Kadir, K. 1989. ''Atlas kayu Indonesia''. Badan Litbang Kehutanan Departeman Kehutanan, Jakarta.</ref>
 
 
sangat kuat dan awet, dengan kelas kuat I dan kelas awet I mempunyai berat jenis 1,04. Kayu ulin tahan akan serangan rayap dan serangga penggerek batang, tahan akan perubahan kelembaban dan suhu serta tahan pula terhadap air laut. Kayu ini sangat sukar dipaku dan digergaji tetapi mudah dibelah.<ref>Martawijaya, A., Kartasudjana, I., Mandang, Y. I., Prawira, S. A dan Kadir, K. 1989. ''Atlas kayu Indonesia''. Badan Litbang Kehutanan Departeman Kehutanan, Jakarta.</ref>
 
Kayu '''ulin''' sangat kuat dan sangat awet, sehingga banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pondasi bangunan di dalam air dan lahan basah, atap rumah (sirap), kusen dan pintu. Kayu ulin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi [[rumah]], [[jembatan]], tiang listrik, dan per[[kapal]]an.<ref name="Aulia Ajizah">{{Citation|last=Ajizah|first=Aulia|title=Potensi Ekstrak Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri T et B) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri ''Staphylococcus aureus'' Secara Invitro|date=Januari|url=|year=2007|last2=|first2=|author-link=|author2-link=|journal=BIOSCIENTIAE|volume=4|issue=|pages=37-42|doi=1693-9472|id=}}</ref>
 
Di Banjarmasin fosil kayu ulin dijadikan batu cincin dan perhiasan. Selain itu, masyarakat di daerah Sumatra dan Kalimantan memiliki kebudayaan membuat rumah panggung dari kayu ulin di pinggir sungai atau rawa, karena hanya kayu ulin yang mampu bertahan di air.<ref name=":2">Wahjono, D dan Imanuddin, R. 2011. Sebaran, potensi dan pertumbuhan/riap ulin (''Eusideroxylon zwagery'' Teisjm & Binn.) di hutan alam bekas tebangan di Kalimantan. ''Prosiding Lokakarya Nasional Status Konservasi dan Formulasi Strategi Konservasi Jenis-Jenis Pohon Yang Terancam Punah (Ulin, Eboni dan Michelia)''. Kerjasama Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi dengan ITTO PD 539/09 Rev.1 (F), Bogor.</ref>
HALO SEMUA, INI LEO😀
 
== Kerentanan ==