Oost-Java Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Braverious (bicara | kontrib)
Replaced: dipo → depo, replaced: depot → depo using wikitext
Baris 31:
Trem ini mulai dilaksanakan operasinya pada tanggal 15 Mei 1923.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/80717765|title=Ekonomi Surabaya pada masa kolonial, 1830-1930|last=1966-|first=Nasution,|date=2006|publisher=Pustaka Intelektual|isbn=9792506802|location=Surabaya|oclc=80717765}}</ref> Jalur utamanya juga dirombak total; jalur yang sebelumnya melewati tepian Kali Mas akhirnya dialihkan melalui tengah kota, melewati Pasar Turi dan Sawahan serta mengikuti jalan protokol tengah kota, yaitu Jalan [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]]. Trase lama dicabut hanya sampai Stasiun Groedo saja. Lintas lainnya adalah Simpang–Wonokromo Kota, Simpang–Gubeng, Tunjungan–Sawahan, serta Simpang–Kalimas.
 
Untuk mendukung pemeliharaan operasi dibangun pula dipodepo trem dan pusat tenaga listrik (PTL) atau pembangkit listrik di Sawahan.<ref>{{Cite news|url=http://ayorek.org/2013/07/jejak-dan-sosok-di-balik-trem-surabaya/#sthash.EjAbbm3e.dpbs|title=Jejak dan sosok di balik trem Surabaya - Ayorek!|date=2013-07-08|newspaper=Ayorek!|language=id-ID|access-date=2018-07-21}}</ref> PTL ini difungsikan untuk memberikan arus ke tram listrik yang ada di sekitar Surabaya. PTL ini dibangun pada tahun 1925 dengan 2 buah motor generator merk ''Siemens Suckert & Walschke'' (SSW) yang masing-masing memiliki kekuatan 500 KW - 600 volt DC. Jaringan listrik aliran atas (LAA) 600 volt DC ini meliputi lintas Tanjung Perak–Jembatan Merah–Genteng Besar–Sawahan–Gubeng–Wonokromo Kota.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|first1=Tim Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi Pakar|last2=Perkeretaapian|edition =Cet.1|page=186|date=1997|location=Bandung|publisher=CV. Angkasa}}</ref>
 
Pada saat itulah trem juga akan bersaing dengan kendaraan lainnya. Munculnya mobil pribadi dan sepeda ontel yang berseliweran di jalan-jalan Surabaya membuat trem harus ekstra hati-hati saat melewati jalanan kota. Hingga tahun 1927 tercatat 11,4 juta penumpang terangkut dengan trem listrik dan 5,2 juta orang terangkut dengan trem uap OJS.<ref name=":0" />
Baris 152:
| 1
|-
| Sawahan (dipodepo trem)–Tunjungan
| 16 Mei 1923
| 3