Perpustakaan Aleksandria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
copyedit
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 89:
[[Berkas:Eratosthenes_measure_of_Earth_circumference.svg|jmpl|300px|ka|Gambar yang menunjukkan benua Afrika di bola dunia. Sinar matahari mencapai permukaan di Siene (kini [[Aswan]]) dan Aleksandria. Sudut sinar matahari dan ''gnomon'' (tiang vertikal) ditunjukkan di Aleksandria, dan dengan ini Erastotenes dapat memperkirakan jari-jari dan keliling Bumi.]]
 
Kepala perpustakaan yang ketiga, yaitu [[Erastotenes dari Kirene]] (hidup sekitar tahun 280–194 SM), dikenal akan karya-karya ilmiahnya, tetapi ia juga merupakan seorang ahli kesusastraan.{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|Montana|2015|page=114}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Karya Erastotenes yang paling penting adalah risalahnya yang berjudul ''Geographika'', yang awalnya terdiri dari tiga buku.{{sfn|Montana|2015|page=115}} Karya ini sudah hilang ditelan zaman, tetapi banyak penggalan isinya yang telah ditemukan dalam tulisan-tulisan [[Strabo]].{{sfn|Montana|2015|page=115}} Erastotenes adalah cendekiawan pertama yang menerapkan matematika dalam bidang geografi dan pembuatan peta.{{sfn|Montana|2015|page=116}} Dalam risalahnya yang berjudul ''Mengenai Pengukuran Bumi'', ia menghitung [[keliling Bumi]] dan hasilnya hanya meleset sedikit dari hasil perhitungan modern.{{sfn|Montana|2015|page=116}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}}{{sfn|Casson|2001|page=41}} Erastotenes juga membuat peta wilayah dunia yang telah diketahui keberadaannya saat itu. Peta ini menggabungkan informasi dari sumber-sumber yang disimpan di Perpustakaan Aleksandria, termasuk catatan sejarah mengenai [[kampanye Aleksander di India|ekspedisi militer Aleksander Agung di India]] dan laporan yang ditulis oleh ekspedisi pemburu gajah dari Kerajaan Ptolemaik di pesisir [[Afrika Timur]].{{sfn|Casson|2001|page=41}}
 
Erastotenes adalah orang pertama yang menjadikan geografi sebagai bidang keilmuan.{{sfn|Montana|2015|pages=116–117}} Erastotenes berkeyakinan bahwa latar puisi-puisi Homeros itu imajinasi belaka dan ia berpendapat bahwa tujuan dari puisi adalah untuk "menawan jiwa" dan bukan untuk menceritakan kisah nyata dalam sejarah.{{sfn|Montana|2015|page=115}} <!--Strabo mengutip pernyataannya yang [[sarkasme|sarkastik]], "seseorang mungkin akan menemukan tempat pengembaraan [[Odisseus]] jika suatu hari nanti ia menemukan tukang kulit yang menyulam kulit kambing angin."{{sfn|Montana|2015|page=115}}--> Sementara itu, cendekiawan lain di Perpustakaan Aleksandria juga menunjukkan ketertarikan mereka terhadap bidang ilmiah.{{sfn|Montana|2015|page=117}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=6–7}} [[Bakios dari Tanagra]] (hidup sezaman dengan Erastotenes) menyunting dan mengomentari tulisan-tulisan kedokteran dalam ''[[Corpus Hippocraticum]]''.{{sfn|Montana|2015|page=117}} Dokter [[Herofilos]] (hidup sekitar tahun 335–280 SM) dan [[Erasistratos]] (sekitar tahun 304–250 SM) mempelajari [[anatomi manusia]], tetapi penelitian mereka terhalang oleh penolakan terhadap pembedahan mayat (yang dianggap sebagai tindakan tidak bermoral).{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}
Baris 119:
Pada tahun 48 SM, ketika [[Perang Saudara Caesar|perang saudara tengah berkecamuk]] di [[Republik Romawi]], Yulius Kaisar [[Pengepungan Aleksandria (47 SM)|dikepung di Aleksandria]]. Pasukannya membakar kapal-kapal mereka sendiri untuk menahan armada yang dimiliki oleh saudara [[Kleopatra]], [[Ptolemaios XIV]].{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Haughton|2011}} Api menjalar ke daerah perkotaan yang terletak dekat dengan dermaga dan mengakibatkan kehancuran.{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Seorang filsuf dan dramawan Romawi dari abad pertama Masehi yang bernama [[Seneca Muda]] pernah mengutip sebuah pernyataan dari ''[[Ab Urbe Condita Libri]]'' karya [[Livius]] (yang ditulis antara tahun 63 hingga 14 SM), yang mengatakan bahwa kebakaran tersebut menghancurkan 40.000 gulungan di Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|McKeown|2013|page=150}} Tokoh [[platonisme]] Yunani yang bernama [[Plutarkos]] (sekitar tahun 46–120 M) pernah menulis dalam ''Kehidupan Kaisar'': "[K]etika musuh berupaya memutus komunikasi lewat laut, ia terpaksa mengalihkan ancaman tersebut dengan membakar kapal-kapalnya sendiri, yang (...) kemudian menjalar dan menghancurkan perpustakaan besar."{{sfn|Haughton|2011}} Namun, sejarawan Romawi [[Cassius Dio|Kasius Dio]] (sekitar tahun 155–235 M) menulis bahwa ada "banyak tempat" yang terbakar, termasuk bangunan-bangunan lain seperti "galangan kapal dan tempat penyimpanan gandum dan buku, yang dikatakan berjumlah besar dan merupakan yang terbaik."{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Namun, [[Florus]] dan [[Lucan|Lukanus]] menulis bahwa yang terbakar adalah armada itu sendiri dan "rumah-rumah di dekat laut".{{sfn|Cherf|2008|p=70}}
 
Kutipan dari Kasius Dio telah menimbulkan penafsiran bahwa kebakarannya tidak menghancurkan seluruh perpustakaan, tetapi hanya tempat penyimpanan yang terletak di dekat dermaga yang dipakai oleh perpustakaan tersebut untuk menyimpan gulungan.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} Terlepas dari perdebatan ini, Perpustakaan Besar Aleksandria tidak hangus dilalap api.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} [[Strabo]] menulis bahwa ia pernah mengunjungi Mouseion sekitar tahun 20 SM, beberapa dasawarsa setelah kebakaran yang dipicu oleh pasukan Yulius Kaisar, dan hal ini menyiratkan bahwa perpustakaan ini selamat dari bencana kebakaran atau dibangun lagi tak lama sesudahnya.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Haughton|2011}} Walaupun begitu, cara Strabo dalam menjelaskan Mouseion menunjukkan bahwa lembaga ini sudah tidak semasyhur sebelumnya.{{sfn|Haughton|2011}} Strabo sendiri memang membicarakan Mouseion, tetapi ia tidak menyebut soal perpustakaan ini secara terpisah, sehingga terdapat kemungkinan bahwa perpustakaan ini benar-benar sudah merosot statusnya pada masa itu.{{sfn|Haughton|2011}} NasinNasib Mouseion setelah kunjungan Strabo tidak diketahui secara pasti.{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}
 
Selain itu, Plutarkos mencatat dalam ''Kehidupan Markus Antonius'' bahwa pada tahun-tahun menjelang [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 33 SM, [[Mark Antonious]] konon telah menyerahkan semua gulungan di Perpustakaan Pergamon yang berjumlah 200.000 kepada [[Kleopatra]].{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}} Plutarkos sendiri memberikan catatan bahwa sumber pernyataan ini kadang-kadang tidak dapat diandalkan, dan terdapat kemungkinan bahwa kisah ini hanyalah sebuah propaganda yang dimaksud untuk menunjukkan bahwa Markus Antonius setia kepada Kleopatra dan Mesir dan bukan kepada Roma.{{sfn|Casson|2001|page=46}} Namun, menurut pendapat Casson, kalaupun kisah ini memang dikarang, kisah tersebut tidak dapat dipercaya kecuali jika Perpustakaan Besar Aleksandria benar-benar masih ada.{{sfn|Casson|2001|page=46}} Sementara itu, Edward J. Watts berpendapat bahwa hadiah dari Markus Antonius mungkin dimaksudkan untuk mengisi kembali koleksi perpustakaan.{{sfn|Watts|2008|page=149}}