Alam semesta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25:
'''Alam semesta''' (disebut pula '''jagat raya''' atau '''universum'''<ref name=":0">{{citation| author=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan| url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/universum |title=universum | work=Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V| accessdate=9 Juni 2018}}</ref>) adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan [[energi]] dan [[materi]] yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada [[kosmologi]], ilmu pengetahuan yang berkembang dari [[fisika]] dan [[astronomi]].
 
Model-model ilmiah awal untuk Alam semesta dikembangkan oleh para [[filsafat Yunani kuno|filsuf Yunani kuno]] dan [[filosofi India|filsuf India kuno]] dan bersifat [[geosentris]], menempatkan [[Bumi]] di pusat Alam semesta.<ref name=":1">{{cite book |title=From China to Paris: 2000 Years Transmission of Mathematical Ideas |first=Yvonne |last=Dold-Samplonius |date=2002 |publisher=Franz Steiner Verlag}}</ref><ref name="Routledge">{{cite book |title=Medieval Science Technology and Medicine: An Encyclopedia |author1=Thomas F. Glick |author2=Steven Livesey |author3=Faith Wallis |publisher=Routledge}}</ref> Selama berabad-abad, pengamatan astronomi yang lebih tepat membuat [[Nicolaus Copernicus]] mengembangkan [[heliosentrisme|model heliosentris]] dengan Matahari di pusat [[Tata Surya]]. Dalam mengembangkan [[hukum gravitasi universal]], [[Sir Isaac Newton]] berdasar pada karya Copernicus serta pengamatan oleh [[Tycho Brahe]] dan [[Hukum Gerak Planet Kepler|hukum gerak planet]] [[Johannes Kepler]].
 
Pada pertengahan terakhir [[abad]] ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut [[fisika kosmologi]], mengarahkan pada pembagian kata alam semesta ini, antara [[kosmologi pengamatan]] dan [[kosmologi teoretis]]; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari [[ruang waktu kontinu]], kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan [[spekulasi]] paling beralasan untuk model keseluruhan dari [[ruang waktu]], mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan [[empiris]] untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju [[metafisika]].
 
Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh [[ruang]] dan [[waktu]], dan segala bentuk [[materi]] serta [[energi]]. Istilah semesta atau jagat raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti ''[[kosmos]]'', ''[[dunia]]'', atau ''[[alam]]''.
 
Jika anda merenungkan alam ini dengan fikiran anda, niscaya anda akan mendapatkan alam ini, bagaikan sebuah rumah yang dibangun, dan di dalamnya tersedia semua yang dibutuhkan oleh rumah itu. Langit ditinggikan bagaikan atap, bumi dihamparkan bagaikan lantai, binatang-binatang di pasang bagaikan pelita-pelita, dan permata-permata tersimpan bagaikan simpanan kekayaan. Semua itu disiapkan dan disediakan untuk kepentingan alam itu. Sementara manusia bagaikan pemilik rumah yang dianugrahkan itu dengan segala isinya. Berbagai jenis tumbuhan ditumbuhkan untuk kebutuhannya dan bermacam-macam hewan berkembang biak demi kebaikannya.
 
== Definisi ==
Alam semesta fisik didefinisikan sebagai keseluruhan [[ruang]] dan [[waktu]]{{efn|name=spacetime|Menurut [[fisika modern]], ruang dan waktu saling terkait erat dan [[fisika|secara fisika]] tidak ada artinya jika diambil secara terpisah satu sama lain. Lihat [[Teori relativitas]].}} (secara kolektif disebut [[ruang-waktu]]) dan isinya.<ref name="Zeilik1998">{{cite book |title=Introductory Astronomy & Astrophysics |last1=Zeilik |first1=Michael |last2=Gregory |first2=Stephen A. |date=1998 |edition=4th |publisher=Saunders College Publishing |quote="The totality of all space and time; all that is, has been, and will be." |isbn=978-0030062285}}</ref> Isi tersebut terdiri dari semua energi dalam berbagai bentuk, termasuk [[radiasi elektromagnetik]] dan [[materi]].<ref name="Britannica">{{cite encyclopedia |title=Universe |encyclopedia=Encyclopaedia Britannica online |publisher=Encyclopaedia Britannica Inc. |date=2012 |url=https://www.britannica.com/science/universe |accessdate=17 February 2018}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/Universe |title=Universe |work=Merriam-Webster Dictionary |accessdate=September 21, 2012}}</ref><ref>{{cite web |url=http://dictionary.reference.com/browse/Universe?s=t |title=Universe |work=Dictionary.com |accessdate=September 21, 2012}}</ref> Alam semesta juga mencakup [[hukum fisika|hukum-hukum fisika]] yang memengaruhi energi dan materi, seperti [[hukum kekekalan]], [[mekanika klasik]], dan [[teori relativitas|relativitas]].<ref name="Schreuder2014">{{cite book|author=Duco A. Schreuder|title=Vision and Visual Perception|url=https://books.google.com/books?id=I7a7BQAAQBAJ&pg=PA135|date=December 3, 2014|publisher=Archway Publishing|isbn=978-1480812949|page=135}}</ref>
 
Alam semesta sering didefinisikan sebagai "keseluruhan keberadaan", atau [[segalanya|segala sesuatu]] yang ada, segala sesuatu yang telah ada, dan segala sesuatu yang akan ada.<ref name="Schreuder2014" /> Bahkan, beberapa filsuf dan ilmuwan mendukung penyertaan gagasan dan konsep abstrak – seperti matematika dan logika – dalam definisi Alam semesta.<ref>{{cite journal|last=Tegmark|first=Max|title=The Mathematical Universe|journal=Foundations of Physics|volume=38|issue=2|pages=101–50|doi=10.1007/s10701-007-9186-9|bibcode = 2008FoPh...38..101T |arxiv = 0704.0646 |year=2008}} a short version of which is available at [https://arxiv.org/abs/0709.4024 ''Shut up and calculate.''] (in reference to David Mermin's famous quote "shut up and calculate" {{cite web |url=http://physicstoday.org/journals/doc/PHTOAD-ft/vol_57/iss_5/10_1.shtml |title=Archived copy |accessdate=2015-06-02 |deadurl=yes |archiveurl=http://arquivo.pt/wayback/20160515100124/http://physicstoday.org/journals/doc/PHTOAD-ft/vol_57/iss_5/10_1.shtml |archivedate=May 15, 2016 |df=mdy-all }}</ref><ref>{{cite book|author=Jim Holt|title=Why Does the World Exist?|publisher=Liveright Publishing|year=2012|page=308}}</ref><ref>{{cite book|author=Timothy Ferris|title=The Whole Shebang: A State-of-the-Universe(s) Report|publisher=Simon & Schuster|year=1997|page=400}}</ref> Kata ''alam semesta'' juga dapat merujuk pada konsep-konsep seperti ''kosmos'', ''dunia'', dan ''alam''.<ref>{{cite book|title=Creation Out of Nothing: A Biblical, Philosophical, and Scientific Exploration|page=220|author1=Paul Copan|author2=William Lane Craig|publisher=Baker Academic|date=2004 | isbn= 978-0801027338}}</ref><ref name="Bolonkin2011">{{cite book|author=Alexander Bolonkin|title=Universe, Human Immortality and Future Human Evaluation|url=https://books.google.com/books?id=TuWQx58ZnPsC&pg=PA3|date=November 2011|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-415801-6|pages=3–}}</ref>
 
== Penamaan dan Pemaknaan Alam Semesta yang mencangkup ruang dan waktu ==
Kata '''Universe''' (Semesta) biasanya didefinisikan mencakup keseluruhan. Namun, dengan menggunakan definisi alternatif, beberapa kosmolog berspekulasi bahwa ''Universe'' hanya merujuk pada alam di mana keberadaan kita berada. Hal ini terkait dengan pemaknaan alam semesta kita yang hanya merupakan satu dari banyak "semesta" yang secara kolektif disebut [[multiverse]].<ref name=":0" /> Sebagai contoh, dalam banyak hipotesis dunia semesta baru yang melahirkan dengan setiap gagasan kutipan pengukuran kuantum, semesta ini biasanya dianggap benar-benar terputus dari kita sendiri dan tidak mungkin dapat diamati memalui indra kontektual manusia. Pengamatan bagian yang lebih tua dari alam semesta (yang jauh) menunjukkan bahwa alam semesta telah diatur oleh [[hukum fisika]] yang sama dan konstan di sebagian besar wilayah luas yang mengandung sejarah. Namun, dalam teori ''gelembung alam semesta'', mungkin ada variasi tak terbatas semesta yang dibuat dalam berbagai cara, dan mungkin masing-masing memiliki konstanta fisik yang berbeda.
 
Sepanjang sejarah mencatat, beberapa kosmolog telah diusulkan untuk menjelaskan pengamatan Semesta. Model paling awal ialah [[geosentris]] yang dikembangkan oleh seorang filsuf Yunani kuno bernama [[Claudius Ptolomeuses]]. Ia berpendapat bahwa alam semesta memiliki ruang yang tak terbatas dan telah ada sebuah kekekalan, tetapi berisi satu set bola [[konsentris]] dengan ukuran terbatas sesuai dengan bintang tetap, Matahari dan berbagai planet berputar mengelilingi [[Bumi]] yang bulat dan tak bergerak. Selama berabad-abad, peningkatan keselarasan pemikiran manusia yang ditopang oleh penemuan teori [[gravitasi]] [[Newton]] membuat teori [[heliosentris]] [[Copernicus]] mengenai [[Tata Surya]] mulai diyakini. Perbaikan lebih lanjut dalam [[astronomi]] menyebabkan kesadaran bahwa tata surya tertanam dalam [[galaksi]] yang terdiri dari jutaan bintang, [[Bima Sakti]], dan bahwa ada galaksi lain di luar itu, sejauh selama instrumen astronomi dapat mencapainya. Studi yang meneliti terhadap distribusi galaksi-galaksi dan [[garis spektrum]] telah menyebabkan banyak kosmologi modern terkuap. Penemuan [[Pergeseran merah|pergeseran gelombang merah]] dan [[Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis|radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik]], mengungkapkan bahwa alam semesta berkembang dan tampaknya memiliki awal dan akhir.
 
Menurut model ilmiah yang berlaku di Alam Semesta, dikenal sebagai [[Big Bang]], alam semesta berkembang dari sebuah fase, sangat panas padat yang disebut [[zaman]] [[Max Planck|Planck]], di mana semua materi dan energi alam semesta terkonsentrasi. Sejak zaman Planck, Semesta telah berkembang untuk membentuk saat ini, mungkin dengan jangka waktu singkat (kurang dari 10-32 detik) inflasi kosmik. Beberapa pengukuran eksperimental independen mendukung [[ekspansi]] teoretis dan, lebih umum, teori ''Big Bang''. Pengamatan terbaru menunjukkan bahwa ekspansi ini telah mempercepat energi gelap, dan bahwa sebagian besar masalah di Semesta mungkin dalam bentuk yang tidak dapat dideteksi oleh instrumen ini, dan karenanya tidak diperhitungkan dalam model alam semesta sekarang ini; ini telah dinamai [[materi gelap]]. Kekurangakuratan pengamatan saat ini telah menghambat prediksi nasib akhir alam semesta. Arus interpretasi pengamatan astronomi menunjukkan bahwa umur alam semesta adalah 13,73 (± 0,12) miliar tahun,<ref name=":1" /> dan bahwa diameter alam semesta yang teramati paling tidak 93 milyar tahun cahaya, atau 8,80 × 1026 meter.<ref name="Routledge" /> Menurut [[relativitas]] umum, ruang dapat memperluas lebih cepat dari kecepatan cahaya, meskipun kita dapat melihat hanya sebagian kecil dari alam semesta karena pembatasan yang diberlakukan oleh hukum [[kecepatan cahaya]] itu sendiri. Tidak pasti, apakah ukuran Semesta terbatas atau tak terbatas.
 
== Etimologi, Sinonim dan Definisi ==
{{Lihat pula|Kosmos|Alam|Bumi}}
 
[[Berkas:universe.jpg|bingkai|kiri|
[[Berkas:universe.jpg|bingkai|kiri| Alam Semesta, atau lebih sering disebut Jagat Raya adalah keseluruhan dari [[ruang dan waktu]] yang terdiri dari triliyunan galaksi yang terbentuk dari bintang-bintang seusai peristiwa ''[[Big Bang]]'' 13,8 miliar tahun yang lalu. Grup bintang-bintang ini terlihat membentuk sebuah konstelasi bintang yang oleh budaya Indonesia banyak dimanfaatkan dalam masa ''[[pertanian]]''.|284x284px]]
 
Kata '''Alam Semesta''' berasal dari kata-kata ''Univers'' ([[Prancis]]), yang pada gilirannya berasal dari kata [[Latin]] [[Universum]] [4]. [[Bahasa Latin]] banyak digunakan oleh [[Cicero]] dan penulis lainnya, yang kemudian, banyak penggunaan indra makna yang sama seperti kata [[bahasa Inggris]] modern yang digunakan. [ 5] Kata Latin berasal dari kontraksi [[Unvorsum puitis]] - pertama kalinya digunakan oleh [[Lucretius]] dalam Buku IV (baris 262) ''[[De Rerum natura]]'' (Dalam Sifat Pemikiran) - yang menghubungkan ''un'', ''uni'' (bentuk kombinasi dari Unus, atau "satu") dengan ''vorsum'', ''versum'' (sebuah kata benda yang terbuat dari participle pasif vertere sempurna, yang berarti "sesuatu yang dirotasi, digiling, diubah"). [5] [[Lucretius]] digunakan dalam arti kata "segalanya digulung menjadi satu, semuanya digabungkan menjadi satu".
 
Artistik rendition (sangat berlebihan) dari pendulum [[Foucault]] menunjukkan bahwa [[Bumi]] tidak diam, tetapi berputar.
 
Interpretasi alternatif ''unvorsum'' adalah "semuanya diputar sebagai salah satu" atau "segalanya diputar oleh salah satu". Dalam pengertian ini, dapat dianggap sebagai terjemahan dari sebuah kata [[Yunani]] sebelumnya untuk Semesta, '''περιφορα''', "sesuatu diangkut dalam lingkaran", awalnya digunakan untuk menggambarkan suatu program makan, makanan yang dibawa berkeliling lingkaran para tamu makan malam. [6] [[Bahasa Yunani]] ini mengacu pada model Yunani awal [[alam]] [[semesta]], di mana semua materi yang terkandung dalam bidang berputar berpusat di Bumi. Menurut [[Aristoteles]], [[rotasi]] lingkup terluar bertanggung jawab atas gerak dan perubahan dari segala sesuatu. Itu adalah wajar bagi orang-orang [[Yunani]] untuk menganggap bahwa [[Bumi]] telah berubah dan bahwa [[langit]] berputar mengelilingi bumi, karena pengukuran [[astronomi]] dan [[fisik]] dengan teliti (seperti pendulum Foucault) diperlukan untuk membuktikan sebaliknya.
 
Istilah yang paling umum untuk "Alam Semesta" di antara para [[filsuf Yunani kuno]] dari [[Pythagoras]] adalah το παν (Semuanya), yang didefinisikan sebagai ''semua'' ''[[materi]]'' (το ολον) dan ''semua'' ''[[ruang]]'' (το κενον). [7][8] Lainnya, sinonim untuk alam semesta antara [[filsuf]] Yunani kuno termasuk κοσμος (artinya dunia, kosmos) dan φυσις (artinya Alam, dari mana kita berasal) [9] memiliki arti kata yang sama, yang ditemukan di penulis Latin (totum, Mundus, natura) [10] dan bertahan dalam bahasa modern, misalnya, kata-kata Jerman Das Semua, Weltall, dan Natur untuk Universe. [[Sinonim]] yang sama ditemukan dalam [[bahasa Inggris]], seperti semua (seperti dalam teori segala sesuatu), [[kosmos]] (seperti dalam kosmologi), [[dunia]] (seperti pada banyak-dunia hipotesis), dan Alam (seperti dalam hukum alam atau filsafat alam ). [11]
 
=== Definisi Luas: Realitas dan Probabilitas ===
Baris 60 ⟶ 63:
{{see also|Mekanika kuantum|amplitudo}}
 
Definisi luas dari '''alam semesta''' ditemukan dalam [[naturae De divisione]] oleh filsuf abad pertengahan [[Johannes Scotus Eriugena]], yang didefinisikan sebagai segala sesuatu hanya, segala sesuatu yang ada, dan segala sesuatu yang tidak ada. Waktu tidak dipertimbangkan dalam definisi Eriugena's; demikian, definisinya mencakup segala sesuatu yang ada, telah ada dan akan ada, serta segala sesuatu yang tidak ada, belum pernah ada dan tidak akan pernah ada. [[Definisi]] ini mencakup segalanya yang tidak diadopsi oleh sebagian besar filsuf di kemudian hari, tetapi sesuatu yang tidak sepenuhnya berbeda muncul kembali dalam [[fisika kuantum]], mungkin paling jelas dalam perumusan jalan-terpisahkan dari [[Feynman]]. [12] Menurut formulasi itu, [[amplitudo]] probabilitas untuk berbagai hasil percobaan yang diberikan sangat ditentukan oleh keadaan awal sistem tersebut yang termajukan dari awal ke keadaan akhir. Tentu saja, percobaan hanya dapat memiliki satu hasil, dalam kata lain, hanya satu hasil yang mungkin adalah menjadi nyata di '''Alam Semesta''' ini, melalui proses misterius pengukuran [[kuantum]], juga dikenal sebagai runtuhnya fungsi gelombang (namun lihat-banyak dunia hipotesis di bawah ini yang dijelaskan di bagian Multiverse). Dalam hal ini, [[matematika]] didefinisikan dengan baik, bahkan yang tidak ada (semua path yang mungkin) dapat mempengaruhi yang akhirnya tidak ada (pengukuran eksperimental). Sebagai contoh khusus, setiap [[elektron]] intrinsik identik dengan setiap lainnya, sehingga [[amplitudo probabilitas]] harus dihitung memungkinkan untuk kemungkinan bahwa mereka bertukar posisi, sesuatu yang dikenal sebagai simetri tukar. Konsepsi ini merangkul baik ''Semesta ada'' dan ''non-paralel longgar ada'' doktrin-doktrin Buddhis shunyata dan pengembangan saling bergantung realitas, dan [[Gottfried Leibniz]] dengan konsepnya yang lebih modern dari kontingensi dan identitas ''indiscernibles''.
 
=== Definisi Sebagai Kenyataan ===
Baris 66 ⟶ 69:
{{lihat pula|ruang|waktu|materi|energi}}
 
Lebih lazim, '''Semesta''' didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada, telah ada, dan akan ada. Menurut definisi dan pemahaman kita, ''Semesta'' terdiri dari tiga unsur: [[ruang]] dan [[waktu]], yang dikenal sebagai [[ruang-waktu]] atau ''vakum'', [[materi]] dan berbagai bentuk [[energi]] dan momentum menempati ruang-waktu dan hukum-hukum alam yang mengatur semesta raya. Elemen-elemen ini akan dibahas secara lebih rinci di bawah ini. Sebuah definisi terkait istilah '''Semesta''', segala sesuatu yang ada pada saat satu waktu kosmologis, seperti saat ini, seperti dalam kalimat "Jagat Raya sekarang bermandikan seragam dalam radiasi gelombang mikro".
 
Tiga unsur alam semesta ([[ruang-waktu]], [[materi-energi]], dan [[hukum fisika]]) sesuai terhadap ide-ide [[Aristoteles]]. Dalam bukunya ''The Phsyics'' (Φυσικης, dari mana asal kata "fisika"), Aristoteles membagi το παν (semuanya) menjadi tiga elemen analog kira-kira: [[materi]] (hal-hal yang Semesta dibuat), [[bentuk]] (susunan yang materi dalam ruang) dan perubahan (bagaimana hal diciptakan, dihancurkan atau diubah dalam sifat-sifatnya, dan sama, bagaimana bentuk yang berubah). [[Hukum fisika]] dipahami sebagai aturan yang mengatur sifat materi, bentuk dan perubahan mereka. Kemudian filsuf seperti [[Lucretius]], [[Ibn Rusyd]], [[Ibn Sina]] dan [[Baruch Spinoza]] diganti atau disempurnakan dalam divisi tersebut, misalnya, Ibn Rusyd dan Spinoza melihat ''naturans natura'' (prinsip-prinsip aktif yang mengatur Universe), unsur-unsur yang pasif atas tindakan sebelumnya.
 
=== Definisi Yang Dikaitkan Ruang dan Waktu ===
 
{{Lihat pula|metafora}}
[[Berkas:Under the Milky Way.jpg|jmpl|Galaksi Bima Sakti (Milky Way), galaksi dimana bintang kita, [[matahari]], menjadi salah satu anggota di antara trilyunan bintang lainnya.]] Adalah sebuah kemungkinan untuk membayangkan [[ruang-waktu]] yang terputus, masing-masing sudah ada tapi tidak dapat berinteraksi satu sama lain. Sebuah [[metafora]] mudah divisualisasikan adalah sekelompok gelembung sabun terpisah, di mana pengamat yang tinggal di satu gelembung sabun tidak dapat berinteraksi dengan orang-orang pada gelembung sabun lain, bahkan pada prinsipnya. Menurut salah satu istilah umum, masing-masing "gelembung sabun" ruang-waktu dilambangkan sebagai [[alam semesta]], seperti yang kita sebut bulan kami Bulan. Seluruh koleksi ruang ini yang terpisah-dilambangkan sebagai [[multiverse]]. [13] Pada prinsipnya, ''semesta'' tidak berhubungan satu dengan lainnya, yang mungkin memiliki dimensionalitas [[topologi]] dan ruang-waktu yang berbeda. Berbagai bentuk [[materi]], [[energi]], dan [[hukum fisik]] yang berbeda dari fisik konstanta yang kita ketahui, meskipun kemungkinan tersebut saat ini [[spekulatif]].
[[Berkas:Under the Milky Way.jpg|jmpl|Galaksi Bima Sakti (Milky Way), galaksi dimana bintang kita, [[matahari]], menjadi salah satu anggota di antara trilyunan bintang lainnya.]]
Adalah sebuah kemungkinan untuk membayangkan [[ruang-waktu]] yang terputus, masing-masing sudah ada tapi tidak dapat berinteraksi satu sama lain. Sebuah [[metafora]] mudah divisualisasikan adalah sekelompok gelembung sabun terpisah, di mana pengamat yang tinggal di satu gelembung sabun tidak dapat berinteraksi dengan orang-orang pada gelembung sabun lain, bahkan pada prinsipnya. Menurut salah satu istilah umum, masing-masing "gelembung sabun" ruang-waktu dilambangkan sebagai [[alam semesta]], seperti yang kita sebut bulan kami Bulan. Seluruh koleksi ruang ini yang terpisah-dilambangkan sebagai [[multiverse]]. [13] Pada prinsipnya, ''semesta'' tidak berhubungan satu dengan lainnya, yang mungkin memiliki dimensionalitas [[topologi]] dan ruang-waktu yang berbeda. Berbagai bentuk [[materi]], [[energi]], dan [[hukum fisik]] yang berbeda dari fisik konstanta yang kita ketahui, meskipun kemungkinan tersebut saat ini [[spekulatif]].
 
=== Definisi Sebagai Sebuah Realitas Yang Diamati ===
{{lihat pula|Bima Sakti}}
 
Menurut definisi yang "masih lebih restriktif", Semesta adalah segalanya dalam waktu kita yang terhubung ruang untuk bisa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan kita dan sebaliknya. Menurut [[teori relativitas]] umum, beberapa daerah ruang mungkin tidak pernah berinteraksi dengan kita, bahkan dalam seumur hidup, karena [[kecepatan cahaya]] dan [[ruang ekspansi]] yang sedang berjalan. Sebagai contoh, pesan radio yang dikirim dari Bumi tidak pernah dapat mencapai beberapa daerah ruang, bahkan jika Semesta akan hidup selamanya; ruang dapat memperluas lebih cepat daripada cahaya yang melintas. Perlu penekankan bahwa daerah-daerah yang jauh dari ruang yang diambil ada dan menjadi bagian dari realitas sebanyak seperti kita; namun kita tidak pernah bisa berinteraksi dengan mereka. Wilayah [[spasial]] di mana kita dapat mempengaruhi dan akan terpengaruh dilambangkan sebagai [[alam semesta]] teramati. Sebenarnya, seluruh alam semesta yang teramati bergantung pada lokasi pengamat. Dengan perjalanan, pengamat dapat datang ke dalam kontak dengan wilayah yang lebih besar dari ruang-waktu daripada seorang pengamat yang teta di tempatnya, sehingga seluruh alam semesta teramati untuk yang pertama lebih besar daripada yang kedua. Namun demikian, bahkan oleh orang yang paling cepat, mungkin tidak dapat berinteraksi dengan semua ruang. Biasanya, seluruh alam semesta yang teramati diambil yang berarti alam semesta diamati dari sudut pandang kami di [[Galaksi]] [[Bima Sakti]].
 
== Ukuran, Usia, Isi, Struktur, dan Hukum ==
 
'''Semesta''' adalah ruangan yang sangat besar dan mungkin tak terbatas dalam volume, hal yang dapat diamati adalah tersebarnya ruang pada ukuran setidaknya 93 miliar tahun [[cahaya]] [14]. Sebagai perbandingan, diameter sebuah [[galaksi]] khas hanya 30.000 tahun cahaya, dan jarak khas antara dua galaksi tetangga hanya 3 juta tahun cahaya. [15] Sebagai contoh, panjang diameter Galaksi Bima Sakti kira-kira 100.000 tahun cahaya, [16] dan [[galaksi]] saudara terdekat kita, galaksi [[andromeda]], terletak sekitar 2,5 juta tahun cahaya.[17] Mungkin ada lebih dari 100 miliar (1011) galaksi di alam semesta teramati. [18] [[galaksi]] kerdil umumnya memiliki sesedikitnya sepuluh juta [19] (107) raksasa bintang sampai dengan satu triliun [20] (1012) bintang-bintang, semua mengorbit [[masa]] pusat galaksi. Dengan demikian, perkiraan yang sangat kasar dari angka-angka ini akan menyarankan ada sekitar satu [[sextillion]] (1021) bintang di seluruh alam semesta telah teramati, meskipun studi 2003 oleh [[astronom]] Universitas Nasional Australia menghasilkan angka 70 sextillion (7 x 1022) [21].
 
Hal diamati tersebar merata (homogen) di seluruh alam semesta, ketika rata-rata jarak lebih dari 300 juta tahun cahaya. [22] Namun, pada skala lebih kecil-panjang, hal ini diamati untuk membentuk "gumpalan", yaitu untuk [[kluster]] hierarkis ; banyak [[atom]] terkondensasi menjadi [[bintang]], bintang yang paling dalam galaksi, galaksi yang paling dalam cluster, supergugus dan, akhirnya, struktur skala terbesar seperti Tembok Besar galaksi. Hal diamati dari alam semesta juga menyebar isotropically, yang berarti bahwa tidak ada arah pengamatan tampaknya berbeda dari yang lain; setiap wilayah langit telah kira-kira konten yang sama. [23] Semesta juga mandi di sebuah radiasi gelombang mikro yang sangat isotropik yang sesuai ke spektrum kesetimbangan termal benda hitam sekitar 2,725 kelvin. [24] Hipotesis bahwa alam semesta skala besar adalah homogen dan isotropik dikenal sebagai prinsip kosmologis, [25] yang didukung oleh pengamatan astronomi.
 
Kepadatan keseluruhan kini Semesta sangat rendah, sekitar 9,9 × 10-30 gram per sentimeter kubik. Massa-energi ini tampaknya terdiri dari 73% energi gelap, 23% materi gelap dingin, dan 4% materi biasa. Dengan demikian kepadatan atom adalah atas perintah dari atom hidrogen tunggal untuk setiap empat meter kubik volume [26] Sifat energi gelap dan materi gelap yang belum diketahui.. Hal Dark gravitates sebagai hal biasa, sehingga bekerja untuk memperlambat ekspansi dari alam semesta; Sebaliknya, energi gelap mempercepat ekspansi.
 
Semesta sudah tua dan JUGA berkembang. Perkiraan paling tepat dari usia alam semesta adalah 13,73 ± 0.12 miliar tahun, berdasarkan pengamatan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik. [27] Independen perkiraan (berdasarkan pengukuran seperti radioaktif dating) setuju, walaupun mereka kurang tepat, mulai dari 11-20 miliar tahun [28] untuk 13-15 miliar tahun [29] Alam semesta belum sama pada setiap saat dalam sejarahnya. Misalnya, relatif populasi quasar dan galaksi telah berubah dan ruang itu sendiri tampaknya diperluas. Perluasan ini account untuk bagaimana Bumi terikat ilmuwan dapat mengamati cahaya dari 30 miliar tahun cahaya dari galaksi, bahkan jika cahaya telah pergi untuk hanya 13 milyar tahun ruang yang sangat di antara mereka telah diperluas. Perluasan ini konsisten dengan pengamatan bahwa cahaya dari galaksi jauh telah redshifted; foton dipancarkan membentangkan panjang gelombang frekuensi yang lebih rendah lagi dan selama perjalanan mereka. Tingkat ekspansi ini spasial adalah percepatan, berdasarkan penelitian supernova IA Jenis dan diperkuat oleh data lain.
 
Fraksi relatif dari unsur-unsur kimia yang berbeda (khususnya atom ringan seperti hidrogen, deuterium dan helium) tampaknya sama di seluruh alam semesta dan sepanjang sejarah yang diamati [30] Alam semesta tampaknya memiliki masalah lebih dari antimateri. Asimetri yang mungkin berkaitan dengan pengamatan pelanggaran CP. [31] The Universe tampaknya tidak memiliki muatan listrik bersih, dan karena itu gravitasi tampaknya menjadi dominan interaksi pada skala kosmologis panjang. Semesta juga tampaknya tidak memiliki momentum bersih atau momentum sudut. Tidak adanya biaya bersih dan momentum akan mengikuti dari hukum-hukum fisika yang berlaku (hukum Gauss dan perbedaan-non dari pseudotensor stres-energi-momentum, masing-masing), jika alam semesta itu terbatas. [32]
 
== Materi Gelap dan Energi Gelap ==
 
Sebagian besar dari alam semesta tidak terlihat karena setiap galaksi mempunyai materi gelap. Materi-materi tersebut mungkin terdiri atas jenis partikel-partikel yang tidak diketahui. Semua bagian luar angkasa dipenuhi oleh energi gelap, tenaga misterius yang melawan tarikan gravitasi.
 
Cahaya biru adalah materi gelap, sedangkan yang berwarna merah muda adalah materi biasa.
 
'''Komposisi Alam Semesta'''
Neutrino 0.3%, Bintang 0.5%, Elemen berat 0.03%, Hidrogen dan helium 4%, Energi gelap 70%, dan Materi gelap 25%.
 
== Catatan ==
Baris 123 ⟶ 134:
== Referensi ==
{{reflist}}
22. ^Imam Al-Ghazali (April 2007).
_Seberkas Cahaya Dalam Kegelapan_
. Amelia Surabaya. Hlm. 146. ISBN
978-979-3955-95-7.
 
23. ^Dr. Mike Goldsmith (2010).
_Ensiklopedia Alam Semesta_ .
Indria Pustaka. Hlm. 8. ISBN 978-
979-1475-10-5.
 
== Pranala luar ==