Stupa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gayamentari (bicara | kontrib)
penambahan referensi/ #1lib1ref #1lib1refID
Gayamentari (bicara | kontrib)
Penambahan referensi/ #1lib1ref #1lib1refID
Baris 2:
 
=== Asal-usul Stupa ===
Bentuk stupa adalah setengah bola yang dibuat oleh manusia. Bentuk stupa dari pra-Buddha India merupakan tempat penguburan tanah yang beratapkan tiang kayu. Bentuk tersebut melambangkan hubungan antara surga, dunia, dan keadaan di bawah dunia. Di Ceylon dan Srilanka, terdapat penyebutan lain untuk menyebut stupa, yakni ''dagob.'' Di Thailand, penyebutan nama stupa disebut dengan ''cedi.'' Seorang peneliti bernama Nitin Kumar menyebutkan bahwa stupa dibuat dengan lima komponen unsur kosmik pembentuk alam semesta, yakni tanah, air, api, udara, dan ruang. Selain unsur kosmik, bentuk fisik stupa juga direpresentasikan ke dalam bentuk stupa. Pada stupa digambarkan alas stupa yang merupakan representasi kaki Buddha, kubah stupa merupakan bagian tubuh Buddha, dan kepala yang diperlihatkan dalam bentuk kubus yang terdapat di antara kubah dan ouncak kerucut stupa.<ref>{{Cite book|last=Miksic|first=John|date=1991|title=Borobudur: Golden Tales of Buddhas|location=Singapura|publisher=Periplus|pages=49|url-status=live}}</ref>
Bentuk stupa adalah setengah bola yang dibuat oleh manusia. Di [[India]] kuno, bangunan '''stupa''' digunakan sebagai [[makam]], tempat menyimpan abu kalangan bangsawan atau tokoh tertentu. Di kalangan [[Buddha|Buddhis]], stupa menjadi tempat menyimpan relik Buddha sendiri. Setelah wafat lalu dikremasi, sisa pembakaran yang berupa kristal, disebut relik atau sarira disimpan dalam delapan stupa terpisah yang didirikan di India Utara.
 
Dalam perkembangannya, stupa menjadi lambang Agama Buddha itu sendiri. Semasa pemerintahan [[Ashoka]], dibangun banyak stupa untuk menanandakan kedudukan Agama Buddha sebagai agama utama di India. Demikian pula di Asia Timur dan Asia Tenggara, stupa didirikan sebagai bukti pengakuan terhadap Agama Buddha di wilayah yang bersangkutan. Bagi kita sekarang, stupa dapat menjadi petunjuk seberapa luas Agama Buddha tersebar di suatu wilayah.
 
Bentuk stupa adalah setengah bola yang dibuat oleh manusia. Di [[India]] kuno, bangunan '''stupa''' digunakan sebagai [[makam]], tempat menyimpan abu kalangan bangsawan atau tokoh tertentu. Di kalangan [[Buddha|Buddhis]], stupa menjadi tempat menyimpan relik Buddha sendiri. Setelah wafat lalu dikremasi, sisa pembakaran yang berupa kristal, yang juga disebut sebagai relik atau sarira disimpan dalam delapan stupa terpisah yang didirikan di India Utara.
Dalam perkembangannya, stupa menjadi lambang Agama Buddha itu sendiri. Semasa pemerintahan [[Ashoka]], dibangun banyak stupa untuk menanandakan kedudukan Agama Buddha sebagai agama utama di India. Demikian pula di Asia Timur dan Asia Tenggara, stupa didirikan sebagai bukti pengakuan terhadap Agama Buddha di wilayah yang bersangkutan. Bagi kita sekarang, stupa dapat menjadi petunjuk seberapa luas Agama Buddha tersebar di suatu wilayah.
[[Berkas:STUPA CANDI BOROBUDUR.jpg|jmpl|Stupa Candi Borobudur]]
{{br}}Sebagai lambang perjalanan Sang Buddha mencapai pencerahan, bangunan terdiri atas 3 bagian, yaitu andah, yanthra, dan cakra. Pembagian dan maknanya tidak jauh berbeda dengan [[candi]].
{{br}} Bangunan stupa di [[Indonesia]] memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan di India maupun di [[Asia]] Timur. Di tempat lain banyak bangunan stupa yang berdiri sendiri. Sedangkan di Indonesia, lebih sering dijumpai bangunan stupa yang menjadi bagian candi, seperti [[Candi Mendut]], dan [[Candi Borobudur]].
 
== Lihat pula ==