Winston Churchill: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}, clean up
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: tetapi (di awal kalimat) → namun
Baris 198:
Pada masa cutinya tahun 1930-an, Churchill gigih menyerukan perlucutan senjata Britania untuk melawan pertumbuhan ancaman dari [[Jerman Nazi]]. Saat [[Perang Dunia Kedua]] pecah, ia diangkat kembali sebagai First Lord of the Admiralty. Pada tahun 1940, ia menjadi perdana menteri menggantikan [[Neville Chamberlain]]. Churchill mengawasi keterlibatan Britania dalam upaya perang [[Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] melawan Jerman dan [[blok Poros]], yang berbuah kemenangan pada tahun 1945. Kepemimpinannya pada masa perang dipuji secara luas, meskipun beberapa tindakan seperti [[Pengeboman Dresden]] dan tanggapannya terhadap [[Kelaparan di Bengala 1943|kelaparan Benggala]] menimbulkan kontroversi. Setelah kekalahan Konservatif dalam pemilihan umum 1945, ia menjadi [[Pemimpin Oposisi (Britania Raya)|Pemimpin Oposisi]]. Di tengah berkecamuknya [[Perang Dingin]] dengan [[Uni Soviet]], ia secara terbuka memperingatkan adanya "[[tirai besi]]" pengaruh Soviet di Eropa dan gencar mempromosikan persatuan Eropa. Terpilih kembali sebagai Perdana Menteri pada tahun 1951, masa jabatan keduanya disibukkan dengan urusan luar negeri [[Imperium Britania]], termasuk [[Darurat Malaya]], [[Pemberontakan Mau Mau]], [[Perang Korea]], dan [[Kudeta Iran 1953|kudeta Iran]] yang didukung Britania. Di dalam negeri, pemerintahannya menekankan kebijakan pembangunan perumahan dan mengembangkan [[senjata nuklir]]. Di tengah-tengah kondisi kesehatan yang menurun, Churchill mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada tahun 1955, tetapi tetap menjadi anggota parlemen sampai tahun 1964. Saat kematiannya pada tahun 1965, ia dimakamkan [[Pemakaman kenegaraan di Britania Raya|secara kenegaraan]].
 
Dianggap sebagai salah seorang tokoh dunia paling penting abad ke-20, Churchill tetap populer di Britania Raya dan dunia Barat, ia dipandang sebagai pemimpin masa perang yang berjaya dan memainkan peran penting dalam mempertahankan [[demokrasi liberal]] Eropa dari penyebaran [[fasisme]]. Churcill juga dipuji sebagai pembaru dan penulis sosial, dan menerima [[Nobel Sastra]] pada tahun 1953. TetapiNamun, pandangan imperialis dan komentarnya mengenai ras, serta dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintahannya dengan menindas perjuangan [[Antiimperialisme|gerakan antiimperialisme]] dalam meraih kemerdekaan dari [[Imperium Britania]], telah menimbulkan banyak kontroversi.
 
== Masa kecil ==