Umi Dachlan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Mundugumor (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Banyak Galeri Nasional di seluruh dunia memiliki atau memajang karya-karyanya, termasuk di Australia, Belanda, Indonesia<ref>Back To Bandung. Exhibition of the Collection of the National Gallery of Indonesia, 13–23 Juli 2018. [http://galeri-nasional.or.id/newss/020-pameran_karya_pilihan_koleksi_galeri_nasional_indonesia__balik_bandung Press Release]</ref>, Singapura<ref>National Gallery Singapore Annual Report FY2020, Published on Jul 30, 2021</ref> dan Yordania.
== Kehidupan pribadi ==▼
Di tahun-tahun awalnya, Umi Dachlan menolak tradisi agama yang ketat dari keluarganya, tetapi di tahun-tahun berikutnya dia memasukkan banyak aspek spiritual dan agama dalam karyanya.
Dia belajar dan sering bepergian ke luar negeri untuk meningkatkan keterampilan dan pengalamannya. Namun, salah satu perjalanan pertamanya ke luar negeri membawanya ke New York sebagai bagian dari Delegasi Ibu Suharto untuk mewakili Indonesia pada peringatan 25 tahun PBB. Selama perjalanan ini, ia mengenal bentuk-bentuk seni Amerika, termasuk [[Ekspresionisme abstrak]], sebuah bentuk seni pasca-Perang Dunia II yang sudah mapan saat itu, dengan tokoh-tokoh walikota seperti [[Jackson Pollock]], Mark Rothko, Willem de Kooning, Franz Kline , Frank Stella atau Robert Motherwell. Perjalanan dan studinya kemudian membawanya terutama ke Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Spanyol, di mana ia menyerap Seni dan Budaya Eropa.
== Penghargaan ==
Baris 36 ⟶ 43:
Ford Foundation Award (1991)<br>
[[Satyalancana Karya Satya]] dari President Republik Indonesia, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] untuk servis 30 tahun (2007)
▲== Kehidupan pribadi ==
▲Umi Dachlan belajar dan sering bepergian ke luar negeri untuk meningkatkan keterampilan dan pengalamannya, terutama di Art di Europa. Pada tahun-tahun awalnya, dia menolak tradisi agama yang ketat dari keluarganya, tetapi di tahun-tahun berikutnya dia memasukkan banyak aspek spiritual dan agama dalam karyanya. Pada tahun 1992, dia pergi haji di Arab Saudi dan melihat padang pasir. Setelah itu, lukisannya tampak menunjukkan warna yang lebih hangat, mirip dengan pelukis besar Spanyol Tapies. dalam tahun-tahun berikutnya, dia juga memulai seri ''matador'', yang berkaitan dengan ''corridas'', yang membuatnya terpesona.
== Pameran ==
|