Tafsir Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaskia Zahra (bicara | kontrib)
→‎top: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 13:
Al-Qur'an diturunkan kepada [[Muhammad|Nabi Muhammad]] melalui [[Malaikat Jibril]] dalam bahasa Arab dengan segala macam kekayaan bahasanya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai dasar-dasar [[aqidah]], kaidah-kaidah syariat, asas-asas perilaku, menuntun manusia ke jalan yang lurus dalam berpikir dan beramal. Namun, Allah tidak menjamin perincian-perincian dalam masalah-masalah itu sehingga banyak lafal Al-Qur'an yang membutuhkan tafsir, apalagi sering digunakan susunan kalimat yang singkat namun luas pengertiannya. Dalam lafazh yang sedikit saja dapat terhimpun sekian banyak makna. Untuk itulah diperlukan penjelasan yang berupa tafsir Al-Qur'an.{{sfn|Al-Utsaimin|2001|p=23}}
 
Tujuan pewahyuan Al-Qur'an adalah tadabbur. ''Tadabbur'' adalah merenungi lafal-lafal {{nowrap|Al-Qur'an}} untuk memahami maknanya. Allah berfirman, "Kitab (AlquranAl-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."{{Cite quran|38|29}} Jika tidak ada tadabbur, maka manusia akan kehilangan hikmah tersebut dan lafal-lafal Al-Qur'an tidak akan memberi pengaruh. Firman Allah yang lain, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci?"{{Cite quran|47|24}} Allah mencela orang-orang yang tidak men-''tadabbur''-i Al-Qur'an serta menyebutkan tentang terkuncinya dan tidak adanya kebaikan pada hati mereka.{{sfn|Al-Utsaimin|2001|p=23}}
 
Ulama-ulama terdahulu berpendapat atas wajibnya mempelajari tafsir Al-Qur'an. Mereka mempelajari lafal dan makna Al-Qur'an sehingga mereka bisa melaksanakan amal yang Allah maksudkan dalam Al-Qur'an. Tidak mungkin melakukan suatu amal yang tidak diketahui hakikat maknanya.{{sfn|Al-Utsaimin|2001|p=23}}