Energi ramah lingkungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nuffyyy (bicara | kontrib)
k Edit tabel
Nuffyyy (bicara | kontrib)
Baris 78:
Salah satu penyumbang limbah utama dunia adalah kegiatan industri. Semua kegiatan industri termasuk pembangkit listrik menghasilkan limbah, baik limbah berbahaya maupun tidak berbahaya. Energi yang ramah lingkungan seharusnya memiliki limbah dengan '''volume yang sedikit''', '''terkungkung atau tidak terbuka bebas ke lingkungan''', '''dikelola dengan tepat''' oleh pihak yang bertanggung jawab, serta '''diawasi dengan ketat''' oleh pihak berwenang. Makin kecil volume limbah yang dihasilkan tentu akan makin mudah untuk ditangani, makin ekonomis, dan makin kecil pula dampak negatifnya terhadap lingkungan. Limbah menjadi isu karena pada konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia.<ref name=":1" /> Seperti limbah abu batu bara yang lepas ke lingkungan diketahui berdampak pada kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian. Limbah yang dihasilkan sumber energi nuklir adalah satu-satunya yang dikungkung dan dikelola dengan aturan yang sangat ketat. Pengelolaan limbah nuklir dilakukan dengan prinsip “''from cradle to grave''”.
 
== '''Berkelanjutan secara sumber sayadaya alam''' ==
Ketersediaan [[sumber daya alam]] (SDA) untuk energi berkelanjutan harus menjamin untuk pemakaian jangka panjang. Pemanfaatan SDA sangat erat kaitannya dengan kegiatan penambangan. Sementara kegiatan ini memiliki dampak tersendiri terhadap lingkungan dan masyarakat. Mulai dari menipisnya sumber daya yang tidak terbarukan, rusaknya ekosistem, pencemaran, berbagai gangguan kesehatan, dan sebagainya. Hal ini tentu saja mengurangi atau mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.